Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Nama : Kristogonus Soit
Kelas
: XI RUMI
Mapel : PKn
SMK NEGERI
BAJAWA UTARA
2014
Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung
Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang
mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI
yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka. Peristiwa ini
terjadi pada tanggal 12 September 1984. Sejumblah orang yang terlibat
dalam kerusuhan diadili dengan tuduhan melakukan tindakan subversif,
begitu pula dengan aparat militer, mereka diadili atas tuduhan melakukan
pelanggaran hak asasi manusia pada peristiwa tersebut. Peristiwa ini dilatar
belakangi masa Orde Baru.
b. Kasus Pembunuhan Munir
Munir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah aktifis HAM yang
pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang, 8
Desember 1965. Munir pernah menangani kasus pelanggaran HAM di
Indonesia seperti kasus pembunuhan Marsinah, kasus Timor-Timur dan
masih banyak lagi. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004 di
dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan
menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita
yang mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat karena dibunuh,
serangan jantung bahkan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa
Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau
minumannya saat di dalam pesawat. Kasus ini sampai sekarang masih belum
ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty Internasional dan
tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku
Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra
Surya (CPS) yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul
ketika Marsinah bersama dengan teman-teman sesama buruh dari PT. CPS
menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan upah buruh pada
tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Masalah
memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya,
dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan
meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di sebuah hutan di Dusun Jegong,
Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas
penyiksaan berat. Menurut hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah
meninggal karena penganiayaan berat.
d. Penculikan Aktivis 1997/1998
e. Pembantaiaan Rawagede
Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Namun akhirnya ia tewas akibat luka
tusuk di punggung yang ternyata menembus paru-parunya
3. PELANGGARAN HAM DI KELUARGA
a. Kasus Kekerasan Terhadap Istri
Kekerasan seksual pada anak seakan tak pernah berhenti. Bersama sang ibu
korban kekerasan seksual oleh ayah kandungnya sendiri mendatangi Komisi
Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jakarta Timur. Itu adalah
upaya terakhir yang dilakukan sang ibu demi melindungi sang anak yang
masih di bawah umur. Komnas PA menjadi tempat berlindung dari ancaman
yang dilakukan oleh mantan Bupati Pasaman Sumatera Barat. Beberapa kali
sang ibu dan anaknya mendapat ancaman dari mantan suami jika melaporkan
kasus asusila terseut kepada polisi atau Komnas PA. Terduga pelaku adalah
mantan Bupati Pasaman, Padang, Sumatera Barat, periode 1990-2000. Ibu
korban juga sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Jakarta Selatan,
dengan menyertakan bukti visum korban
d. Bayi 9 bulan korban kekerasan seks dimakamkan keluarga