Вы находитесь на странице: 1из 13

REFRAT FORENSIK

ASFIKSIA
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh
Program Pendidikan Profesi Dokter (PPPD)

Disusun Oleh :
Monda Ayu Astiningrum

(01.203.4619)

Noormalia Serafina P

(01.209.5965)

Tasia Deastuti

(01.209.6031)

Yudistiro Ardi Nugroho

(01.209.6049)

( Periode Koass 29 September-25 Oktober 2014)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014

ASFIKSIA

A.

PENGERTIAN
Asfiksia merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyatakan
berhentinya respresi yang efektif (cessation of effective respiration) atau
ketiadaan kembang kempis (absence of pulsation).
Anoksia adalah suatu keadaan dimana tubuh sangat kekurangan
oksigen, yang berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Anoksia anoksik (anoxic anoxia) oksigen tidak dapa mencapai darah
sebagai akibat kurangnya oksigen yang masuk paru-paru.
2. Anoksia anemik (anaemic anoxia), karena darah tidak dapat menyerap
oksigen, seperti pada keracunan karbon monoksida.
3. Anoksia stagnan (stagnant anoxia) darah tidak mampu membawa
oksigen ke jaringan, seperti pada heart failure atau embolism.
4. Anoksia histotoksik (histotoxic anoxia) jaringan tidak mampu menyerap
oksigen, seperti pada keracunan cyanida. Yaitu anoksia anemik, stagnan
dan histotosik disebabkan penyakit atau keracunan (yaitu anoksia
anoksik) kurangan oksigen atau obstruksi mekanik pada jalan nafas.
Ketiga jenis anoksia yang terakhir (yaitu anoksia anemic, stagnan,
histotoksik) disebabkan oleh penyakit atau keracunan, sedang anoksia yang
pertama (yaitu anoksia anoksik) disebabkan kekurangan oksigen atau
obstruksi mekanik pada jalan nafas. Yang disebut asfiksia sebenarnya adalah
anoksia anoksik, atau sering disebut juga asfiksia mekanik (mechanical
asphyxia).

B.

JENIS-JENIS ASFIKSIA
1. Strangulasi, antara lain :
-

Gantungn (hanging)

Penjeratan (strangulation by ligature).

Cekikan (manual strangulation).

2. Sufokasi

3. Pembengkapan (somethering)
4. Penyumpalan (choking/gaging)
5. Tenggelam (drowning)
6. Crush asphyxia :

C.

Tekanan pada dada oleh benda berat.

Berdesakan.

GEJALA KLINIK ASFIKSIA


1. Dyspneu.
Gerakan pernafasan menjadi lenih cepat dan berat, denyut nadi lebih
cepat, tekanan darah naik serta cyanosis. Terjadi akibat rangsangan
pusat pernafasan di medulla oleh kuranganya oksigen.
2. Konvulsi
Stadium ini pupil melebat dan jantung menjadi lebih lambat.
Disebabkan adanya paralyse pada pusat syaraf letaknya lebih tinggi.
3. Apneu
Stadium ini pusat pernafasan mengalami depresi yang berlebihan.
Penderita menjadi tidak sadar, terjadi pengeluaran sperma, urine atau
faeces.
4. Stadiu Akhir (final stage)
Stadium ini terjadi paralyse secara komplit dari pusat pernafasan.

D.

TANDA-TANDA UMUM PADA JENAZAH


1. Cyanosis
Kurangnya oksigen akan menyebabkan darah menjadi lebih encer dan
lebih gelap. Warna kulit dan mukosa terlihat lebih gelap, demikian juga
lebam mayat.
2. Kongesti vena (venous congestion)
Kongesti di paru-paru karena asfiksia bukan merupakan tanda yang
khas. Kongesti sistemik. Sebagai akibat dari kongesti vena ini akan
terlihat adanya bintik-bintik perdarahan (petechial haemorrhages atau
sering juga disebut tardieu Spot).

3. Edema
Kekurangan oksigen yang berlangnsung lama akan mengakibatkan
kerusakan pada pembuluh darah kapiler, sehingga permaebilitasnya
meningkat.
E.

GANTUNG
Peristiwa gantung (hanging) adalah peristiwa dimana seluruh atau
sebagian dari berat tubuh seseorang ditahan dibagian lehernya oleh sesuatu
benda dengan permukaan yang relatif sempit dan panjang (biasanya tali)
sehingga daerah tersebut mengalami tekanan.
Ciri-ciri peristiwa gantung yang seluruh tubuhnya berada di atas
lantai, yaitu :
-

Jejas jerat tidak begitu nyata

Letak jejas jerat di leher lebih rendah

Arah jejas jerat lebih mendekati horisontal.


Gantung diri juga dapat dilakukan dengan craa meletakkan leher pada

suatu benda (misalnya tangan kursi, tangga, atau tali yang terbentang) guna
menahan sebagian atau seluruh berat tubuhnya, jejas yang terlihat pada leher
tidak jelas dan tidak khas, bahkan mungkin tidak terlihat sama sekali.
1. PENYEBAB KEMATIAN
Kematian pada peristiwa gantung disebabkan oleh :
-

Asfiksia

Gangguan sirkulasi darah ke otak

Syok karena vagal reflex

Kerusakan medulla spinalis akibat dislokasi dari sendi atlantoxial,


misalnya pada pelaksanaan hukum gantung (judicial hanging).

2. KELAINAN POS MORTEM


1) Tanda-tanda umum
-

Cyanosis

Bintik-bintik perdarahan dan pelebaran pembuluh darah

Kongesti di daerah kepala, leher dan otak.

Darah lebih gelap dan lebih encer.

2) Tanda-tanda khusus
a. Tanda khusus pada leher berupa :
-

Jejas jerat, berupa lekukan melingkari leher (secara penuh atau


sebagian) dan di sekitarnya kadang-kadang terlihat adanya
bendungan.

Resapan darah pada jaringan bawah kulit dan otot.

Patah tulang, yaitu oshyoid atau cartilago cricoid

Lebam mayat.
Mati dalam keadaan tergantung cukup lama maka lebam mayat
ditemukan pada tubuh bagian bawah, alat genetikal bagian distal.

Lidah
Posisi ali di bawah cartilago thyroid maka lidah akan terlihat
menjulur keluar berwarna lebihgelap akibat proses pengeringan.

3. CARA KEMATIAN
Jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan tergantung
penyelidikan yang teliti sebab peristiwa gantung dapat terjadi karena :
1) Bunuh diri
2) Pembunuhan
3) Kecelakaan.
Untuk menentukan cara kematian tersebut perlu dilakukan
pemeriksaan ditempat kejadian. Tujuan pertamanya ialah untuk
mengetahui apakah korban benar-benar sudah mati atau belum. Tujuan
keduanya ialah untuk mengumpulkan fakta-fakta guna dipakai sebagai
dasar membuat kesimpulan tentang cara kematian tersebut.

Hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan ditempat kejadian aialah :


1) Keadaan lokasi. Ada tidaknya benda-benda penumpu, misalnya kursi
atau meja.
2) Posisi korban. Dipikirkan adanya kemungkinannya korban dapat
melakukan gantung diri dengan posisi seperti yang ditemukan.

3) Keadaan tali. Dipikirkan adanya kemungkinan yang bersangkutan


melakukan gantung diri dengan kondisi tali serta simpul seperti yang
ditemukan. Jika simpulnya simpul hidup, mungkinkah keplanya
dapat melewati lingkaran tali jika seandainya tali dilonggarkan
secara maksimal. Bila menggunakan simpul mati, mungkinkah
lingkaran jerat dapat dilewati kepala.
4) Keadaan korban. Perli diteliti apakah distribusi lebam mayat sesuai.

F. JERATAN DENGAN TALI (STRANGULATION BY LIGATURE)


Pada peristiwa gantung kekuatan jeratnya berasal dari berat
tubuhnya sendiri. Jika tali yang digunakan berasal dari bahan yang
lembek dan halus atau jika sesudah mati ikatan menjadi longgar maka
jeratan tersebut sering tidak meninggalkan jejas pada leher.

1. SEBAB KEMATIAN
Pada peristiwa penjeratan dengan tali maka kematian disebabkan :
1) Tertutupnya jalan nafas sehingga menimbulkan anoksia atau
hipoksia.
2) Tertutupnya vena menibulkan anoksia pada otak
3) Vagal reflek
4) Tertutupnya pembuluh darah karotis sehingga jaringan otak
kekurangan darah

2. KELAINAN POS MORTEM


1) Leher
a. Jejas jerat :
-

Tidak sejalas jejas gantung.

Arahnya horisontal

Kedalamannya reguler (sama), tetapi jika ada simpul atau tali


disilangkan maka jejas jerat pada tempat-tempat tersebut
lebih dalam atau lebih nyata.

Tinggi kedua ujung jejas jerat tidak sama.

b. Lecet/memar
Pada peristiwa pembnuhan sering ditemukan adanya lecet-lecet
atau memar-memar disekitar jejas. Kelainan terjadi karena
korban berusaha membuka jeratan.
2) Kepala
a. Terlihat tanda-tanda asfiksia
b. Kongesti dan bintik-bintik perdarahan pada daerah di atas jejas.
3) Tubuh bagian dalam.
a. Leher bagian dalam terdapat :
-

Resapan daerah pada otot dan jaringan ikat.

Fraktur dari tulang rawan

Kongesti pada jaringan ikat, kelenjar limfe dan pangkal


lidah.

b. Paru-paru :
-

Sering ditemukan edema paru-paru

Sering ditemukan adanya buih halus pada jalan nafas.

3. CARA KEMATIAN
Peristiwa jeratan dengan menggunakan tali dapat terjadi karena :

G.

Pembunuhan

Bunuh diri

Kecelakaan

CEKIKAN (MANUAL STRANGULATION)


Cekikan merupakan jenis strangulasi yang hampir selalu disebabkan oleh
pembunuhan. Pada pembunuhan, cekikan dapat dilakukan dengan
menggunakan satu atau dua tangan.
1. SEBAB KEMATIAN
Penyebab kematian :
1. Tertutupnya jalan nafas sehingga menyebabkan anoksia

2. Tertutupnya pembuluh balik


3. Tertutupnya pembuluh nadi karotis sehingga terjadi gangguan
sirkulasi darah ke otak.

2. KELAINAN POS MORTEM


1) Leher
a. Bagian luar :
-

Memar yang bentuknya bulat atau lonjong akibat tekanan


jari-jari orang yang melakukannya.

Lecet berbentuk bulan sabit akibat kuku.

b. Bagian dalam :
-

Resapan darah nampak lebih jelas dari pada strangulasi jenis


lain.

2) Paru-paru
Edema paru-paru terjadi jika anoksia berlangsung lama.

H.

SUFOKASI
Peristiwa sufokasi (Suffocation) dapat terjadi jika oksigen yang ada di
udara lokal kurang memadai, seperti misalnya ditempat tahanan yang tidak
ada ventilasinya atau di tempat penambangan yang mengalami keruntuhan.
Sebab kematian pada peristiwa ini biasanya merupakan kombinasi
dari anoksia, keracunan CO2, hawa panas dan kemungkinan juga luka-luka
akibat runtuhnya tempat penambangan itu.
Pada pemeriksaan pos mortem dapat dilihat adanya tanda-tanda umum
asfiksia disertai tanda-tanda lain, misalnya luka-luka yang terjadi akibat
tetimpa runtuhan.

I.

PEMBEKAPAN
Pembekapan (smothering) merupakan asfiksia yang disebabkan
penutupan lubang hidung dan mulut. Penutupan dapat dilakukan dengan
menggunakan tangan atau sesuatu benda yang lunak (misalnya bantal).

Peristiwa pembekapan terjadi karena pembunuhan, kecelakaan atau


bunuh diri. Kematian yang terjadi pada peristiw smothering lebih cepat dari
pada peristiwwa sufokasi, dengan tanda-tanda asfiksia yang sangat jelas.

J.

CHOKING/GAGING
Choking/gaging merupakan jenis asfiksia yang disebabkan blokade
jalan nafas oleh benda asing yang datangnya dari luar ataupun dari dalam
tubuh, misalnya inhalasi tumpahan, tumor, jatuhnya lidah ke belakang
ketika dalam keadaan tidak sadar, bekuan darah atau gigi yang lepas.
Pada pemeriksaan pos portem dapat dilihat adanya tanda-tanda
asfiksia yang jelas, kecuali jika karena vagal reflex. Kadang-kadang
kematian terjadi sangat cepat tanpa tanda-tanda choking, terutama pada
kematian karena vagal reflex akibat inhalasi makanan dan memberikan
kesan aanya serangan jantung yang sering disebut Cafe Coronaries.

K.

CRUSH ASPHYXIA
Crush asphyxia disebabkan karena dada dan perut mendapat tekanan
secara bersamaan oleh suatu kekuatan, misalnya pohon yang tumbang atau
tebing yang runtuh. Dan juga dapat terjadi karena berdesak-desakan keluar
dari suatu ruangan melalui pintu yang sempit. Akibanya akan terjadi
kompresi pada dada dan perut sehingga diafragma dalam keadaan terfikir.
Pada pemeriksaan pos mortem akan terlihat adanya tanda-tanda umum
asfiksia, misalnya cyanosisi, bintik-bintik perdarahan pada bagian atas dari
tubuh, edema serta pembengkakan apada bola mata dan kongesti pada tubuh
sebelah atas akibat darah terdorong ke atas oleh kompresi pada abdomen.

L.

TENGGELAM
Peristiwa tenggelam (drowning), seluruh tubuh tidak harus tenggelam
di dalam air. Perlu diketahui bahwa jumlah air yang dapat mematikan jika
dihirup oleh paru-paru adalah sebanyak 2 liter untuk orang dewasa dan 30
sampai 40 mililiter untuk bayi.

1. SEBAB KEMATIAN
1) Vagal reflex. Akibat kematian ini disebut tenggelam tipe I. Pada
pemeriksaan pos mortem tidak ditemukan adanya tanda-tanda
asfiksia ataupun air di dalam paru-parunya disebut tenggelam kering
(dry drowning).
2) Spasme laring. Kematian pada peristiwa ini sangat jarang sekali
terjadi. Disebabkan karena rangsangan air yang masuk ke laring.
Tenggelam jenis ini disebut tenggelam tipe I.
3) Pengaruh air yang masuk paru-paru.
a. Pada peristiwa tenggelam di air tawar akan menimbulkan
anoksia disertai gangguan elektrolit. Tenggelam jenis ini disebut
tenggelam tipe II A
b. Pada peristiwa tenggelam di air asin akan mengakibatkan
terjadinya anoksia dan hemokonsentrasi. Tidak terjadi gangguan
keseimbangan elektrolit, Tenggelam jenis ini disebut tenggelam
tipe II B

2. CARA KEMATIAN
1) Kecelakaan. Tenggelam karena kecelakaan sering terjadi karena
korban jatuh kelaut. Faktor yang sering menjadi penyebab
kecelakaan itu antara lain karena mabuk atau mendapat serangan
epilepsi.
2) Bunuh diri. peristiwa ini sering terjadi.
3) Pembunuhan. Banyak cara yang digunakan, misalnya melemparkan
korban kelaut atau memasukkan kepalanya ke dalam bak berisi air.

3. KELAINAN POS PORTEM


1) Pemeriksaan luar.
Akan ditemukan tanda-tanda :
-

Pakaian basah

Kulit basah, keriput dan kadang-kadang seperti kulit angsa (cutis


anserina)

Kulit

telapak

tangan

dan

telapak

kaki

kadang-kadang

menyerupai washer womans skin.


-

Lebam mayat terutama pada kepala dan leher.

Dapat ditemukan adanya tanda-tanda asfiksia.

Kadang-kadang ditemukan cadaveric spams.

Tanda yang paling kuat adalah adanya buih halus yang terbentuk
akibat acut pulmonary edema, berwarna putih dan persisten.
Buih menjadi banyak jika dada ditekan.

2) Pemeriksaan dalam.
Akan ditemukan tanda-tanda :
-

Saluran nafas ditemukan adanya buih.

Paru-paru membesar dan pucat seperti layaknya paru-paru


penderita asma tetapi lebih berat dan basah.

Lambung dan osofagus berisi air dengan butir-butir pasir dan


algae.

Bila terjadi hemolisis maka akan terlihat adanya bercak


hemolisis pada dinding aorta.

4. TES KONFIRMASI
Berb agai tes konfirmasi dapat dilakukan untuk memba ntu menegakkan
diagnosis tenggelam antara lain :
1) Tes asal air
Diperlukan untuk :
-

Membedakan apakah air dalam paru-paru berasal dari luar atau dari
proses edema.

Mencocokkan air dalam paru-paru dengan air dilokasi tempat


tenggelam, dengan meneliti species dari ganggang diatome.

2) Tes kimia darah


Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya heokonsentrasi atau
hemodilusi pada sisi jantung dengan cara :
-

Memeriksa gaya berat spesifik dari serum masing-masing sisi.

Memeriksa kadar elektrolit dari serum masing-masing sisi.

Tes ini baru dianggap reliabel jika dilakukan dalam waktu 24 jam
setelah kematian.
3) Tes diatome jaringan
Tes ini dapat dilakukan untuk menemukan adanya diatome pada
jaringan tubuh. Jika pada hati, otal atau sumsum tulang ditemukan
diatome maka hal ini dapat dijadikan bukti kuat terjadinya peristiwa
tenggelam.
Pada mayat yang sudah membusuk, dimana kelainan-kelainan yang
dapat memberi petunjuk tenggelam sulit ditemukan maka tes ini
akan sangat bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, S, Ilmu Kedokteran Forensik, Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Вам также может понравиться

  • Referat Asphyxia
    Referat Asphyxia
    Документ66 страниц
    Referat Asphyxia
    meydiantari
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Kedokteran
    Asfiksia Kedokteran
    Документ67 страниц
    Asfiksia Kedokteran
    biendha ulfatullaily
    Оценок пока нет
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Документ43 страницы
    Asfiksia
    sajid rafee
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Word
    Asfiksia Word
    Документ23 страницы
    Asfiksia Word
    Winta Asisie Salaka
    Оценок пока нет
  • Asfiksia (Tenggelam, Pencekikan) Dan Mati Mendadak
    Asfiksia (Tenggelam, Pencekikan) Dan Mati Mendadak
    Документ32 страницы
    Asfiksia (Tenggelam, Pencekikan) Dan Mati Mendadak
    myna
    Оценок пока нет
  • Kematian Akibat Asfiksia Mekanik
    Kematian Akibat Asfiksia Mekanik
    Документ33 страницы
    Kematian Akibat Asfiksia Mekanik
    Aisyah Muthia R
    Оценок пока нет
  • BIKO - ASFIKSIA - Rizki Vidya
    BIKO - ASFIKSIA - Rizki Vidya
    Документ30 страниц
    BIKO - ASFIKSIA - Rizki Vidya
    Yoga_Wider
    Оценок пока нет
  • Asphyxia
    Asphyxia
    Документ33 страницы
    Asphyxia
    masterdien
    Оценок пока нет
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Документ48 страниц
    Asfiksia
    Ashil
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Mekanik
    Asfiksia Mekanik
    Документ20 страниц
    Asfiksia Mekanik
    vorez
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Forensik
    Asfiksia Forensik
    Документ19 страниц
    Asfiksia Forensik
    Rizky Amellia Andreasari
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Autoerotic
    Asfiksia Autoerotic
    Документ24 страницы
    Asfiksia Autoerotic
    kira666l
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Yg Benar
    Asfiksia Yg Benar
    Документ43 страницы
    Asfiksia Yg Benar
    Kristian
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Mekanik
    Asfiksia Mekanik
    Документ20 страниц
    Asfiksia Mekanik
    Keyla Kehara Putri
    Оценок пока нет
  • Paper Forensik (Asfiksia)
    Paper Forensik (Asfiksia)
    Документ38 страниц
    Paper Forensik (Asfiksia)
    indah puspita
    Оценок пока нет
  • Makalah
    Makalah
    Документ26 страниц
    Makalah
    ThieFeezae
    Оценок пока нет
  • Asfiksia USU
    Asfiksia USU
    Документ13 страниц
    Asfiksia USU
    Iga Bagus Suastika
    Оценок пока нет
  • CBD Asfiksia Kelompok 4 + Visum
    CBD Asfiksia Kelompok 4 + Visum
    Документ37 страниц
    CBD Asfiksia Kelompok 4 + Visum
    mila_camelia-1
    Оценок пока нет
  • ASFIKSIA
    ASFIKSIA
    Документ29 страниц
    ASFIKSIA
    jeremy 102018125
    Оценок пока нет
  • Refarat Asfiksia Forensik
    Refarat Asfiksia Forensik
    Документ32 страницы
    Refarat Asfiksia Forensik
    Desima Tamara sinurat
    Оценок пока нет
  • Referat Asfiksia - 9079 - Fetricia Catherina
    Referat Asfiksia - 9079 - Fetricia Catherina
    Документ13 страниц
    Referat Asfiksia - 9079 - Fetricia Catherina
    wafa.zakiyanpri-2020
    Оценок пока нет
  • ASPHYXIA
    ASPHYXIA
    Документ33 страницы
    ASPHYXIA
    Ayu
    Оценок пока нет
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Документ19 страниц
    Asfiksia
    Dodo Mnsi
    Оценок пока нет
  • ASFIKSIA
    ASFIKSIA
    Документ48 страниц
    ASFIKSIA
    Lintang Suryaning Bhumi
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Dan Trauma Tajam
    Asfiksia Dan Trauma Tajam
    Документ16 страниц
    Asfiksia Dan Trauma Tajam
    Rachman Usman
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Mekanik Fix
    Asfiksia Mekanik Fix
    Документ27 страниц
    Asfiksia Mekanik Fix
    Rizka Farahin Assania
    Оценок пока нет
  • Asfiksia David
    Asfiksia David
    Документ34 страницы
    Asfiksia David
    yuliana belinda
    Оценок пока нет
  • Referat Crush Asfiksia
    Referat Crush Asfiksia
    Документ14 страниц
    Referat Crush Asfiksia
    Muhamad Wilianto
    100% (1)
  • Laporan Referat Strangulasi
    Laporan Referat Strangulasi
    Документ11 страниц
    Laporan Referat Strangulasi
    Stefani Gunawan
    Оценок пока нет
  • Hanging and Strangulation
    Hanging and Strangulation
    Документ21 страница
    Hanging and Strangulation
    yusnafratilova16
    Оценок пока нет
  • Pemicu Stase Forensik (Asfiksia, Intoksikasi)
    Pemicu Stase Forensik (Asfiksia, Intoksikasi)
    Документ81 страница
    Pemicu Stase Forensik (Asfiksia, Intoksikasi)
    astridya nabilah
    Оценок пока нет
  • Asphyxia (Mati Lemas)
    Asphyxia (Mati Lemas)
    Документ19 страниц
    Asphyxia (Mati Lemas)
    niak
    Оценок пока нет
  • Referat Mati Lemas
    Referat Mati Lemas
    Документ24 страницы
    Referat Mati Lemas
    YudiKartasasmita
    100% (1)
  • ASFIKSIA (Forensik) - Dikonversi
    ASFIKSIA (Forensik) - Dikonversi
    Документ38 страниц
    ASFIKSIA (Forensik) - Dikonversi
    EvaSarahSiregar
    Оценок пока нет
  • Referat Asfiksia Edited
    Referat Asfiksia Edited
    Документ57 страниц
    Referat Asfiksia Edited
    Catherine Dorinda
    Оценок пока нет
  • Visum SGD 14
    Visum SGD 14
    Документ42 страницы
    Visum SGD 14
    nenyriri
    Оценок пока нет
  • Asfiksia JD
    Asfiksia JD
    Документ19 страниц
    Asfiksia JD
    Dimas Satrio B
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS DR Mamang - Wilham Riyadi (H1A014080)
    LAPORAN KASUS DR Mamang - Wilham Riyadi (H1A014080)
    Документ39 страниц
    LAPORAN KASUS DR Mamang - Wilham Riyadi (H1A014080)
    Wilham Riyadi
    Оценок пока нет
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Документ51 страница
    Asfiksia
    Intan Oktarina
    Оценок пока нет
  • Asfiksia SSSS
    Asfiksia SSSS
    Документ54 страницы
    Asfiksia SSSS
    Muhammad Ridha Rifani
    Оценок пока нет
  • Makalah Case 7
    Makalah Case 7
    Документ12 страниц
    Makalah Case 7
    laula sekar tadji
    Оценок пока нет
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Документ29 страниц
    Asfiksia
    Mahdi Segaf
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Mekanik Tenggelamrk
    Asfiksia Mekanik Tenggelamrk
    Документ41 страница
    Asfiksia Mekanik Tenggelamrk
    Anonymous zC14uZ
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Mekanik
    Asfiksia Mekanik
    Документ33 страницы
    Asfiksia Mekanik
    zafirah
    Оценок пока нет
  • Referat Asfiksia - 9018 - Andra Mahar Fadillah
    Referat Asfiksia - 9018 - Andra Mahar Fadillah
    Документ13 страниц
    Referat Asfiksia - 9018 - Andra Mahar Fadillah
    wafa.zakiyanpri-2020
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Mekanik
    Asfiksia Mekanik
    Документ115 страниц
    Asfiksia Mekanik
    Iman Sama-ali
    Оценок пока нет
  • Asphyxia
    Asphyxia
    Документ39 страниц
    Asphyxia
    veninoria
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Dan Tenggelam
    Asfiksia Dan Tenggelam
    Документ32 страницы
    Asfiksia Dan Tenggelam
    Ramos Siregar
    Оценок пока нет
  • Referat Forensik Jerat
    Referat Forensik Jerat
    Документ50 страниц
    Referat Forensik Jerat
    ariyop_1
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Mekanik
    Asfiksia Mekanik
    Документ28 страниц
    Asfiksia Mekanik
    SyifaAsriFauziah
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Asfiksia DR - Setyo
    LAPORAN KASUS Asfiksia DR - Setyo
    Документ22 страницы
    LAPORAN KASUS Asfiksia DR - Setyo
    Dewi Trisnawati
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Forensik....
    Asfiksia Forensik....
    Документ23 страницы
    Asfiksia Forensik....
    Ulsyatama Triiloupha
    Оценок пока нет
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Документ10 страниц
    Asfiksia
    Nora Adliyanti Basar
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Kel.4
    Asfiksia Kel.4
    Документ23 страницы
    Asfiksia Kel.4
    Tasia Deastuti
    Оценок пока нет
  • Visum Gantung Diri Kel.4 Fix
    Visum Gantung Diri Kel.4 Fix
    Документ5 страниц
    Visum Gantung Diri Kel.4 Fix
    Yudistiro Ardhi Nugroho
    Оценок пока нет
  • Vit Mid Blok 10
    Vit Mid Blok 10
    Документ6 страниц
    Vit Mid Blok 10
    Yudistiro Ardhi Nugroho
    Оценок пока нет
  • Gonore
    Gonore
    Документ15 страниц
    Gonore
    yudishanna
    Оценок пока нет
  • Perbandingan Iritan Dan Sifat Alergenik Antiseptik
    Perbandingan Iritan Dan Sifat Alergenik Antiseptik
    Документ13 страниц
    Perbandingan Iritan Dan Sifat Alergenik Antiseptik
    Yudistiro Ardhi Nugroho
    Оценок пока нет