Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Matematika adalah cabang
ilmu pengetahuan yang sangat
penting dan sangat berperan dalam
perkembangan dunia. Matematika
tidaklah konkrit, tetapi abstrak.
Dengan
mengetahui
sasaran
penelaahan matematika, kita dapat
mengetahui hakekat matematika
yang sekaligus dapat kita ketahui
juga cara berpikir matematik itu.
Kalau kita telaah, matematika itu
tidak hanya berhubungan dengan
bilangan-bilangan serta operasioperasinya, melainkan juga unsur
ruang sebagai sasaranya. Tetapi,
sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang bulat diantara para
matematikawan, apa yang disebut
matematika itu.1 Maka dari beberapa
pernyataan di atas dapat kita
simpulkan
bahwa
pengertian
matematika yaitu bahasa simbol yang
terdefinisikan secara sistematik,
antara satu konsep dengan konsep
yang lain saling berkaitan dan
pembuktian matematika dibangun
dengan
penalaran
deduktif.
Matematika
merupakan
suatu
pelajaran yang tersusun secara
beraturan, logis, berjenjang dari yang
paling mudah hingga yang paling
rumit. Dengan demikian, pelajaran
matematika tersusun sedemikian
rupa sehingga pengertian terdahulu
lebih
mendasari
pengertian
berikutnya.
Matematika sangat penting
dalam
kehidupan
sehari-hari,
matematika
berguna
dalam
menumbuhkan kemampuan individu
dalam mengikuti perkembangan
kecanggihan ilmu pengetahuan dan
Achmad
Nurrotiq,Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif dengan
Pendekatan Struktural Tipe NHT(Numbered
Head Together)terhadap prestasi belajar
siswa ditinjau dari kemampuan awal siswa
kelas
VIII
SMP
N
1
Wonosari,(Surakarta,Skripsi
Tidak
Diterbitkan,2008),hal.1
3
Cholik adinawan.dkk, Matematika
SMP,(Jakarta:Erlangga,2004). Hal.193
ii
MENGGUNAKAN
MEDIA
BELAJAR SEGITIGA PELANA
B. Rumusan masalah
1. Apa yang menyebabkan
siswa
sulit
memahami
proses
penyelesaian
perbandingan skala ?
2. Bagaimana
pembelajaran
konsep perbandingan skala
dengan
menggunakan
segitiga pelana?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui faktor
yang menyebabkan siswa
sulit memahami proses
penyelesaian perbandingan
skala.
2. Untuk
mengetahui
pembelajaran
konsep
perbandingan skala dengan
menggunakan
segitiga
pelana.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi siswa : Untuk melatih
keaktifan
siswa
dalam
belajar, dan juga dapat
merangsang siswa untuk
aktif
dalam
mengembangkan
potensinya.
2. Bagi guru : Menjadi bahan
masukan khususnya guru
mengajar
konsep
memecahkan masalah skala
dalam rangka meningkatkan
hasil pembelajaran siswa
dengan
menggunakan
pendekatan
matematika
realisti dan media belajar.
Yaitu melatih guru agar
lebih
kreatif
dalam
menciptakan suatu metode
pembelajaran yang menarik.
3. Bagi sekolah : Menjadi
bahan pertimbangan bagi
iii
4.
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan dalam
pembelajaran
Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada
suatu
lingkungan
belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.4 Pendekatan belajar
bertitik tolak pada aspek psikologis
dilihat dari pertumbuhan dan
perkembangan anak, kemampuan
intelektual, dan kemampuan lainnya
yang
mendukung
kemampuan
belajar.
Pendekatan
dilakukan
sebagai strategi yang dipandang tepat
untuk
memudahkan
siswa
memahami pelajaran dan juga belajar
menyenangkan.5
Pendekatan
pembelajaran tentu tidak harus
menggunakan pendekatan tertentu,
tetapi sifatnya dan terencana, artinya
memilih pendekatan di sesuaikan
kebutuhan
materi
ajar
yang
dituangkan
dalam
perencanaan
B. Pendekatan konsep
1) Pengertian
Pendekatan
Konsep
Konsep
menunjukan
suatu hubungan antar konsepkonsep yang lebih sederhana
sebagai dasar perkiraan atau
jawaban manusia terhadap
pertanyaan-pertanyaan
yang
bersifat asasi tentang mengapa
suatu gejala itu bisa terjadi.
Konsep merupakan pikiran
seseorang atau sekelompok
orang yang dinyatakan dalam
definisi sehingga menjadi
produk pengetahuan yang
meliputi
prinsip-prinsip,
hukum, dan teori. Konsep
diperoleh dari pakta, peristiwa,
pengalaman melalui generasi,
dan berfikir abstrak. Konsep
dapat mengalami perubahan
disesuaikan dengan fakta atau
pengetahuan baru, sedangkan
kegunaan
konsep
adalah
menjelaskan dan meramalkan.7
Jadi pendekatan konsep adalah
suatu pendekatan pengajaran
secara langsung menyajikan
konsep
tanpa
memberi
kesempatan kepada siswa
untuk menghayati bagaimana
konsep itu diperoleh. Konsep
merupakan buah pemikiran
Ibid., hal.50
Djati Kerami, Kamus Matematika,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2009), Hal. 71
7
iv
memperhatikan
aspek student centre.
(2) Guru
terlalu
dominan dan siswa
tidak
dibimbing
untuk
memahami
konsep.
C.
Pengertian media
Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk meyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang
fikiran,
perasaan,
perhatian dan minat sehingga proses
belajar terjadi.9 Menurut Scharman
(1977) media pembelajaran adalah
teknologi
pembawaan
pesan
(informasi) yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.10 Jadi
media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk
keperluan pembelajaran dengan cara
menyalurkan dan mengirim pesan
kepada penerima yang dapat
merangsang
fikiran,
perasaan,
perhatian dan minat belajar siswa.
dalam hal ini media presentasi Media
presentasi dapat digunakan untuk
menjelaskan materi-materi dengan
pendekatan konsep.
2) Kelebihan
Dan
Kelemahan
Pendekatan
Konsep
a) Kelebihan
pendekatan
konsep :
(1) Fokus
pada
penguasaan konsep
dan subkonsep
(2) Siswa
dibimbing
untuk
memahami
konsep
dengan
beberapa metode
b) Kelemahan pendekatan
konsep :
(1) Pendekatan
ini
kurang
D.
Fungsi
media
dalam
pembelajaran
Beberapa manfaat media
pembelajaran menurut Nana
11
12
Cholik
adinawan.
Matematika SMP... ibid.,hal. 195
vi
dkk,
PEMBAHASAN
A. Faktor penyebab kesulitan
siswa
dalam
materi
perbandingan skala
Kesulitan
belajar
anak
disebabkan oleh faktor internal dan
faktor eksternal.17 Faktor intenal
adalah faktor yang mempengruhi dari
dalam diri anak, faktor internal
sangat terantung pada daya ingat
otak, misal dikaitkan dengan
kesulitan siswa dalam materi
perbandingan skala adalah lemahnya
daya ingat anak dalam mengingat
rumus perbandingan skala. Daya
ingat keseluruhan anak sangatlah
15
Ibid., hal.15
Sahriah, dkk, Analisis Kesalahan
Siswa
Dalam
Menyelesaikan
Soal
Matematika Materi Operasi Pecahan Bentuk
Aljabar Kelas VIII SMP Negeri Malang,
(Malang: UM, 2010), hal. 13.
17
Nini Subini, Mengatasi Kesulitan
Belajar Pada Anak, (Jogjakarta: PT Buku
Kita, 2011), hal. 42
16
13
Ibid., hal.196
Titin Fardatun Nisa, Analisis
Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Kemala
Bhayangkari
Surabaya
dalam
Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi
Bangun Ruang, (Surabaya: UNESA, 2010),
hal.10
14
vii
3.
4.
5.
B. Pembelajaran
konsep
perbandingan skala dengan
menggunakan segitiga pelana
Pertama merifiew tentang bab
sebelumnya yaitu bab pengukuran.
Karena bab perbandingan skala disini
sangat berkaitan erat dengan materi
pengukuran.Yang kedua pemahaman
materi menggunakan pendekatan
konsep, karna dengan pendekatan
konsep sesuai dengan pembahasan
yang telah dijabarkan, siswa akan
lebih mudah untuk memahami
materi, konsep yang menarik akan
membuat siswa lebih tertarik,
penasaran, sehingga mereka akan
tergugah dan mau mencoba konsep
yang telah diajarkan.
Pendekatan konsep yang di
maksud disini adalah dengan
menggunakan media segitiga pelana.
Yang mana pada segitiga pelana
memuat rumus-rumus perbandingan
viii
PE
LA
Garis mendatar berfungsi sebagai
pembagi
NA
Slide pertama
memperkenalkan garis mendatar dan
garis tegak, dimana garis mendatar
berfungsi sebagai pembagi dan garis
tegak berfungsi sebagai perkalian.
2. Menjelaskan apa saja yang
ada disegitiga pelana
PE
LA
NA
Keterangan :
PE = jarak pada peta
LA = skala
NA = jarak sebenarnya
5. Menjelaskan
cara
memperoleh rumus jarak
sebenarnya
PE
4. Menjelaskan
cara
memperoleh rumus skala
LA
NA
PE
Jarak sebenarnya =
LA
NA
Slide terakir menjelaskan cara
untuk menentukn rumus jarak
sebenarnya, yaitu dengan metode
yang sama tutup kata NA dengan
tangan kemudian lihat kata yang
tidak tertutup tangan yaitu kata PE
dan LA, maka rumus yang didapat
yaitu
jarak
sebenarnya
=
.
Contoh aplikasi dalam
soal :
Pada peta, jarak kota Medan
dengan kota Parapat 2,4 cm.
Pada peta tertulis skala 1 :
10.000.000.
Berapakah jarak antara kota
Medan
dengan
Parapat
yang sebenarnya?
Jawab:
Diketahui :
Jarak pada peta = 2,4cm.
Skala = 1 : 10.000. 000
Ditanya= jarak sebenarnya ?
Jaraksebenarnya=
Skala =
=
=
atau
1 : 3.000.000
Jadi, skala perbandinganya
adalah 1 : 3.000.000
= 2,4 x 10.000.000
= 2.4000.000 cm
= 240
Jadi, jarak sebenarnya kota
medan dengan kota prapat
adalah 240
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan
pembahasan pada rumusan masalah,
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Faktor penyebab kesulitan
siswa
dalam
materi
perbandingan skala adalah
kesulitan belajar siswa yang
disebabkan
oleh
faktor
internal dan faktor eksternal
kesulitan
siswa
dalam
mengerjakan
proses
perbandingan
skala
dikarenakan
mereka
kebingungan
dalam
memahami soal, bingung
menentukan apa yang sudah
diketahui dan solusi apa yang
tepat
digunakan
dalam
memecahkan
persoalan
tersebut,
dari
kesulitankesulitan tersebut ternyata
yang
menjadi
pokok
permasalahan adalah mereka
belum mengerti konsep.
2. Pembelajaran
konsep
perbandingan skala dengan
menggunakan segitiga pelana
adalah dengan memahamkan
konsep perbandingan skala
menggunakan media belajar
segitiga pelana. Langkah
pertama
merifiew
bab
sebelumnya
yaitu
bab
pengukuran. Karena bab
perbandingan skala disini
sangat berkaitan erat dengan
materi pengukuran. Yang
kedua pemahaman materi
menggunakan
pendekatan
konsep,
karna
dengan
pendekatan konsep sesuai
dengan pembahasan yang
telah dijabarkan, siswa akan
lebih
mudah
untuk
memahami materi, konsep
xi
DAFTAR RUJUKAN
[1] Hudojo,
Herman.
1988.
Mengajar Belajar Matematika.
Jakarta: P2LPTK/UPBT
[2] Nurrotiq
Achmad.
2008.
Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif dengan Pendekatan
Struktural Tipe NHT(Numbered
Head
Together)terhadap
prestasi belajar siswa ditinjau
dari kemampuan awal siswa
kelas VIII SMP N 1 Wonosari.
Surakarta: Skripsi.
[3] Adinawan, Cholik. Dkk .2004.
Matematika
SMP.
Jakarta:
Erlangga
[4] Sagala, Syaiful. 2010. Konsep
dan
Makna
Pembelajaran.
Bandung : alfabeta.
[5] Kerami, Djati. 2009. Kamus
Matematika. Jakarta: Balai
Pustaka.
[6] Soejadi. 2000. Kiat Pendidikan
Matematika
di
Indonesia.
Jakarta:
Direktorat
Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.
[7] Sudiyono, dkk. 2006. Strategi
Pembelajaran Partisipatori di
Perguruan Tinggi. Malang: UIN
Malang Press.
[8] Suwarna, dkk. 2006.
Pengajaran Mikro Pendekatan
Praktis dalam menyiapkan
Pendidik Profesional.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
[9] Asnawir dan Basyirudin Usman.
2002. Media Pembelajaran.
Jakarta: Ciputat Pers.
[10] Titin Fardatun Nisa. 2010.
Analisis Kesalahan Siswa Kelas
VIII SMP Kemala Bhayangkari
Surabaya dalam Menyelesaikan
Soal Cerita pada Materi Bangun
Ruang. Surabaya: UNESA.
xii