Вы находитесь на странице: 1из 9

Menanamkan Konsep Urutan Operasi Bilangan

Menggunakan Kartu Bridge


Edi winarto
Program Studi Tadris Matematika
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
e-mail: Edikuntet8@gmail.com
ABSTRAK
Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas tentang kesulitan siswa dalam memahami
konsep urutan operasi bilangan yang dirasa sangat sulit bagi siswa memahami tentang konsep
urutan operasi bilangan. Pembahasan ini dimulai dari masalah utama yang dialami oleh
siswa. Kemudian mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dan pada akhirnya
penulis menemukan alat peraga yang dirasa mudah untuk memahamkan konsep urutan
operasi bilangan. Tentunya dengan melalui tahapan dan referensi yang memadai, dimulai dari
pemilihan alat peraga hingga perancangan alat peraga, dan ditemukan alat peraga yang
mampu memahamkan konsep urutan operasi bilangan kepada siswa yaitu dengan
menggunakan alat peraga kartu bridge. Dan hasil dari pembahasan makalah ini ialah :1.

Siswa merasa kesulitan karena konsep urutan oprasi bilangan dalam kedudukannya
sangat sulit bagi siswa sekolah dasar, sehingga dibutuhkan cara lain untuk memahami
konsep tersebut. Untuk itu seorang pendidik memerlukan bantuan media untuk menjelaskan
konsep tersebut kepada siswanya. 2.Setelah melihat tentang kesulitan kesulitan yang dialami
siswa dan melihat kriteria pemilihan media atau alat peraga, penulis memutuskan untuk
memilih kartu bridge sebagai alat peraga untuk menjelaskan konsep urutan operasi bilangan.
3. Penggunaan alat peraga dengan kartu bridge sangatlah mudah. Kita hanya akan
menggunakan alat peraga ini sama dengan cara bermain kartu bridge karena menggunakan
aturan permainan kartu bridge.
Kata kunci: operasi bilangan
ABSTRACT

This paper aims to discuss the students' difficulties in understanding the concept of
the operation sequence number which is considered very difficult for students to
understand about the concept of the operation sequence number . This discussion
starts from the main problems experienced by students . Then look for a solution to
overcome these problems . And in the end the authors find props that feels easy to
understand the concept of the operation sequence number . Obviously with through
the stages and adequate references , starting from the selection of props to design
props , and found props capable hang of the concept of the operation sequence
numbers to students by using props bridge card . And the results of the discussion of
this paper are: 1 . Students find it difficult because the concept of an operating
sequence numbers in a very difficult position for elementary school students , and so
we need another way to understand the concept. For that an educator requires the
media to help explain the concept to students . 2. After seeing about the difficulties

Edi Winarto

experienced by students and see the media selection criteria or props , the author
decided to choose a bridge card as props to explain the concept of the operation
sequence number . 3. The use of props to the bridge card is easy . We will only use
these props together with how to play bridge card for using the rules of the card game
bridge .
Keywords : number operations
PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika di sekolah
dasar merupakan dasar bagi penerapan
konsep
matematika
pada
jenjang
berikutnya.
Konsekuensinya
dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika di
sekolah dasar harus mampu menata dan
meletakkan dasar penalaran siswa yang
dapat
membantu
memperjelas
menyelesaikan
permasalahan
dalam
kehidupan sehari-hari dan kemampuan
berkomunikasi dengan bilangan dan
simbol-simbol,
serta
lebih
mengembangkan sikap logis, kritis,
cermat disiplin, terbuka, optimis dan
menghargai matematika. Namun demikian
pengembangan pembelajaran matematika
pada jenjang sekolah dasar dewasa ini
masih memprihatinkan sekali. Indikasi
faktualnya adalah sangat buruknya minat
dan prestasi siswa. Matematika menjadi
suatu mata pelajaran yang sangat
menakutkan. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh
edukasi
yang
kurang
menyenangkan.
Pengalaman
kurang
menyenangkan ini berasal dari suasana
belajar mengajar di kelas. Memahami
matematika dan dapat menggunakannya
dalam menyelesaikan masalah diperlukan
penguasaan konsep yang lebih baik.
Supaya dapat menyelesaikan soal-soal
dengan benar diperlukan kemampuan,
antara lain memahami masalah dan dapat
mengungkapkan kembali masalah yang

sedang dipelajari membuat rencana,


mengkaji langkah-langkah penyelesaian. 1
Pendidikan merupakan faktor yang
sangat penting yang mempengaruhi sikap
dan tindakan manusia dalam kehidupan,
sehingga tidak heran jika kualitas suatu
bangsa
identik
dengan
kualitas
pendidikannya. Saat ini masih banyak
masalah yang terjadi didunia pendidikan
Indonesia. Salah satunya masih rendahnya
mutu pendidikan Indonesia. Rendahnya
mutu pendidikan indonesia dapat terlihat
dari berbagai indikator diantaranya nilai
matematika yang sangat memprihatinkan.
Hal ini terjadi hampir diseluruh jenjang
pendidikan, salah satunya sekolah dasar.
Matematika di sekolah dasar tergolong
pelajaran yang sulit bagi siswa. Sehingga
tidak mustahil jika siswa mengalami
kesulitan belajar matematika. Penelusuran
kesulitan belajar merupakan proses
memahami jenis dan karakteristik
kesulitan belajar dengan menghimpun dan
mempergunakan data atau informasi
selengkapnya sehingga memungkinkan
mengambil kesimpulan serta mencari
alternatif pemecahan kesulitan belajar
tersebut.2
Operasi bilangan adalah salah satu
materi
matematika
sekolah
dasar
merupakan bekal belajar lebih lanjut.
Namun kenyataan masih banyak dijumpai
1

Endang Setyo Winarni. dkk,


Matematika PGSD. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), hal.1
2
Herman Hudojo, Strategi Belajar
Mengajar Matematika. (Malang: IKIP
Malang, 1990), hal. 2
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung

Edi Winarto

siswa yang mengalami kesulitan belajar


matematika pada materi operasi bilangan.
Siswa seusia sekolah dasar dalam
memahami matematika masih sangat
memerlukan alat peraga yang dapat
mengantarkan pemahaman anak pada
konsep yang dituju. Alat peraga sebagai
jembatan bagi anak untuk dapat
memahami matematika yang bersifat
abstrak.
Belajar merupakan kegiatan bagi
setiap orang, pengetahuan ketrampilan,
kebiasaan,
kegemaran,
dan
sikap
seseorang terbentuk, dimodifikasi dan
berkembang disebabkan belajar. Karena
itu seseorang dikatakan belajar bila dapat
diasumsikan dalam diri orang itu menjadi
suatu proses kegiatan yang mengakibatkan
suatu perubahan tingkah laku. Perubahan
tingkah laku itu memang dapat diamati
dan berlaku dalam waktu relatif lama.
Perubahan tingkah laku yang relatif lama
itu disertai usaha orang tersebut sehingga
orang itu dari tidak mampu mengerjakan
sesuatu menjadi mampu mengerjakannya.
Tanpa usaha, walaupun terjadi perubahan
tingkah laku, bukanlah belajar. Kegiatan
dan usaha untuk mencapai perubahan
tingkah laku itu merupakan prases belajar
sedang perubahan tingkah laku itu sendiri
merupakan hasil belajar. Dengan demikian
belajar akan menyangkut proses belajar
dan hasil belajar.
Sasaran
penelaahan
matematika
tidaklah konkrit, tetapi abstrak. Dengan
mengetahui sasaran penelaah matematika,
kita dapat mengetahui hakikat matematika
yang sekaligus dapat kita ketahui juga
cara berfikir matematika. Kegunaan alat
peraga secara efektif dapat memberikan
materi di dalam pelajaran matematika agar
dapat siswa dapat mengembangkan
pembelajarannya. Yang dibahas adalah
alat-alat peraga yag dapat dibuat sendiri
oleh guru dalam waktu yang singkat dan
murah biayanya. Meskipun banyak alat
peraga buatan yang bermanfaat, namun

kebanyakan guru akan lebih suka


memakai alat peraga yang dapat dengan
cepat digunakan.3
TEORI DASAR
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam bahasa
arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada
penarima pesan. Gerlach
dan Ely
mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa
mampu
memperoleh
pengetahuan
keterampilan atau sikap. Dalam pengertian
ini, guru, buku teks dan lingkungan
sekolah merupakan media secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photo grafis, atau
elekktronis untuk menangkap, memproses,
atau menyusun kembali informasi visual
atau verbal.4
Suatu proses belajar mengajar, dua unsur
yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pmbelajaran. Kedua
aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikan dalam
memilih media, antara lain tujuan
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan
siswa
kuasai
setelah
pembelajaran berlangsung, dam konteks
pembelajaran
termasuk
karakteristik
siswa. Meskipun
demikian,
dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama
3

Max A Sobel. dan Evan M


Maletsky. terj. Suyono, Mengajar Matematika
. (Jakarta: Erlangga, 2002), hal.11
4
Azhar
Arsyad,
Media
Pembelajaran. (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2004), hal. 3
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung

Edi Winarto

media pembelajaran adalah sebagai alat


bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh guru.5
Media pembelajaran dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka, serta memungkingkan terjadinya
interaksi
langsung
dengan
guru,
masyarakat dan lingkungannya.6
Merancang program media kita harus
dapat mengetahui pengetahuan dan
ketrampilan awal siswa. Yang dimaksud
dengan pengetahuan dan ketrampilan yang
telah dimiliki siswa sebelum ia mengikuti
kegiatan instruksional. Suatu program
media akan akan dianggap terlalu mudah
bagi siwa bila siwa tersebut telah memiliki
sebagian
besar
pengetahuan
atau
ketrampilan yang disajikan oleh program
media tersebut. Sebaliknya program akan
dipandang terlalu sulit bagi siswa bila
siswa belum memiliki pengetahuan atau
ketrampilan prasyarat yang diperlukan
siswa sebelum menggunakan program
media tesebut. Pengetahuan prasyarat
ialah pengetahuan atau ketrampilan yang
harus telah dimiliki siswa sebelum
menggunakan media tersebut.7
Memilih alat peraga, terdapat juga kriteria
pemilihan. Beberapa kriteria yang patut
diperhatikan dalam memilih media
diantaranya ialah:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai
b. Tepat untuk mendukung pelajaran
yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi.
c. Praktis, luwes, dan bertahan.
d. Guru terampil menggunakannya.
e. Pengelompokkan sasaran.

f. Mutu teknis.8
PEMBAHASAN
A. Kesulitan
siswa
dalam
menyelesaikan operasi bilangan
Masalah kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal operasi bilangan pada
dasarnya siswa belum faham atau kurang
mengerti mengenai urutan operasi
bilangan tersebut. Siswa belum faham
tentang urutan operasi bilangan bahwa
suatu operasi mempunyai urutan-urutan,
misalkan
perkalian,
pembagian,
penjumlahan, dan pengurangan.
Contoh soal siswa yang kurang faham
tentang urutan operasi bilangan:
1.
2 + 3 4 = ?
Maka dengan soal operasi
bilangan tersebut, siswa yang belum
faham tentang operasi bilangan siswa akan
menjawab
soal
tersebut
dengan
penjumlahan yang didahulukan dari pada
perkalian karena penjumlahan berada di
depan. Bahwasanya di dalam urutan
operasi
bilangan
perkalian
harus
didahulukan dari pada penjumlahan
miskipun perkalian berada di belakang.
Maka siswa akan menjawab salah:
2 + 3 4 = 5 4 = 20
Mengatasi masalah kesulitan yang
dialami oleh siswa tersebut mungkin akan
sangat mudah dengan menggunakan alat
peraga. Menggunakan alat peraga untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang
akan digunakan merupakan salah satu cara
untuk mengajar siswa supaya siswa faham
mengenai urutan-urutan operasi bilangan.
cara awal untuk menggunakan alat peraga
siswa terlebih dahulu faham tentang
penjumlahan, pengurangan, pembagian
dan perkalian.

Ibid., hal. 15
Ibid., hal. 27
7
8
Arief S Sadiman. Dkk, Media
Azhar
Arsyad,
Media
Pendidikan (Jakarta: CV.Rajawali, 1990), hal.
Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
103
Persada, 2004), hal. 75
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung
6

Edi Winarto

B. Mengatasi kesulitan siswa dalam


menyelesaikan
soal
operasi
bilangan
EMPAT OPERASI fundamental
dalam aljabar sebagaimana dalam ilmu
hitung (aritmatika), adalah penjumlahan,
pengurangan, pembagian dan perkalian.
Sebelum
mengoperasikan
suatu operasi bilangan siswa terlebih
dahulu faham tata cara penjumlahan,
pengurangan, pembagian dan perkalian
yang benar, maka bisa pelajari di bawah
ini:
PENJUMLAHAN, Apabila dua
bilangan a dan b dijumlahkan, maka
hasilnya ditunjukkan dengan a + b, jadi 3
+ 2 = 5.
PENGURANGAN, Apabila bilangan
a dikurangi b, maka pengurangannya
ditunjukkan dengan a b, jadi 6 2 = 4.
Pengurangan dapat didefinisikan
dalam bentuk penjumlahan. Yaitu, kita
definisikan a b merupakan bilangan x
sedemikian rupa sehingga x ditambah b
sama dengan a, atau x + b = a. Contoh: 8
3 adalah bilangan x yang apabila ditambah
3 sama dengan 8, atau x + 3 = 8, jadi
8 3 = 5.
PERKALIAN,
Hasilkali
dua
bilangan a dan b adalah bilangan c
sehingga a x b = c, Operasi perkalian
ditunjukkan dengan tanda silang atau titik
atau kurung. Jadi 5 x 3 = 5 . 3 = 5(3) =
(5)(3) = 15, di mana faktor-faktornya
adalah 5 dan 3 dan hasil kalinya adalah
15. Apabila huruf-huruf digunakan dalam
aljabar, maka tanda p x q biasanya
dihindari karena x bisa dikaburkan dengan
dengan huruf yang menyatakan sebuah
bilangan.
PEMBAGIAN, Apabila sebuah
bilangan a dibagi dengan bilangan b, maka

dengan 0 tidak didefinisikan. Pembagian


dapat
didefinisikan
dalam
bentuk
perkalian dengan b sama dengan a, atau
bx = a. Contoh: 6 / 3 adalah bilangan x
atau 6 / 3 = x, sedemikian rupa sehingga 3
dikalikan dengan x sama dengan 6, atau
3x = 6, jadi 6 / 3 = 2.9
dalam operasi hitung bilangan mempunyai
kedudukan di antaranya:
1. Kedudukan operasi perkalian dan
pembagian adalah sama.
2. Kedudukan operasi penjumlahan dan
pengurangan adalah sama.
3. Kedudukan operasi perkalian dan
pembagian lebih tinggi daripada operasi
penjumlahan dan pengurangan.
4. Dalam operasi hitung campuran, yang
kedudukannya lebih tinggi dikerjakan
lebih dahulu, setelah itu baru dikerjakan
operasi hitung yang kedudukannya
dibawahnya.
5. Sehubungan dengan ketentuan nomor
4 maka operasi perkalian dan pembagian
dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu
dikerjakan operasi penjumlahan dan
pengurangan.
6. Dalam soal yang menggunakan
kurung maka yang didalam kurung
dihitung terlebih dahulu.
7. Operasi yang sama kedudukannya
dikerjakan urut dari depan.10
Menggunakan alat peraga untuk
melakukan
operasi-operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
dengan
menggunakan media kartu bridge (remi).
Tentunya siswa SD kebanyakan sudah
mengenal
kartu
bridge,
dengan
menggunakan media peraga ini siswa
9

Murray R Spiegel. Dkk, Matematika


Dasar. (Jakarta: Erlangga, 1986), hal 1
10
Master karton, 2014 Operasi
Bilangan
Campuran
dan Bilangan Cacah,
hasil yang diperoleh ditulis a : b atau
dalam,
atau a / b, di mana a disebut yang dibagi
http://kartonmedia.blogspot.com/2014/04/oper
dan b pembagi, pernyataan a / b juga
asi-hitung-campuran-bilangandisebut sebuah pecahan yang mempunyai
cacah_26.html#sthash.aYYj4vbD.dpuf,diakses
pembilang a dan penyebut b, pembagian
28 Oktober 2014 jam 19.00=
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung

Edi Winarto

mungkin
akan
sangat
mudah
menyelesaian soal-soal mengenai operasi
bilangan
tentang
penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Dengan menggunakan alat peraga
kartu brigde harus mengerti ketentuanketentuan dalam permainan kartu bridge,
sebagai
contoh
kartu-kartu
yang
digunakan dalam alat peraga ini dalah
Jack, Queen, King, As dan Joker.

PENGURANGAN

PENJUMLAHAN

Memisalkan pembagian dan perkalian


pada kartu bridge adalah kartu King.

PEMBAGIAN

Seperti urutan gambar di atas dari kiri ke


kanan adalah mempunyai nilai yang
terkecil menuju ke yang terbesar, misal :
Jack < Queen < King < As < Joker.
Namun pada media peraga ini
yang akan kita pakai adalah kartu queen,
king dan joker saja, dan queen bisa
dikatakan ratu dan king adalah raja maka
ratu kalah dengan raja, begitu pula
menurut aturan permainan kartu bridge
queen kalah dengan king.
Karena
pengurangan
dan
penjumlahan mempunyai kedudukan yang
sama maka akan diibaratkan kartu queen,
dan
pembagian
juga
mempunyai
kedudukan yang sama dengan perkalian
maka akan diibaratkan king, dan joker
akan diibaratkan tanda kurung
Memisalkan
pengurangan
dan
penjumlahan pada kartu bridge adalah
kartu Queen.

PERKALIAN

Karena dalam operasi kadang


menemukan
tanda
kurung
maka
diperlukan kartu bridge tambahan, pada
operasi bilangan tanda kurung akan selalu
didahulukan, dan pada kartu brigde yang
dianggap selalu menang atau selalu
didahulukan adalah Joker, maka tanda
kurung pada media alat peraga ini
dimisalkan dengan kartu bridge adalah
Joker.

TANDAKURUNG

Dengan memberikan tambahan materi


sebelum menyelesaikan soal-soal operasi
bilangan bulat dengan menggunakan
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung

Edi Winarto

media alat peraga maka langkah awalnya


harus
mengerti tentang sistem
pengurangan, penjumlahan, pembagian
dan perkalian. Dan cara menggunakan
media alat peraga ini sudah ada di atas
maka akan dengan mudah menyelesaikan
masalah-masalah soal operasi bilangan.
Contoh soal :
1.
2 6 + 8 = ?
Karena dimisalkan king dan +
dimisalkan Queen dan dalam permainan
kartu bridge king menang, maka yang
dimisalkan king akan didahulukan dalam
urutan operasinya.
Jadi : 2 6 + 8 = 12 + 8 = 20
2.
8 : 2 2 1 = ?
Karena menurut aturan operasi bilangan
mempunyai kedudukan kedudukan, yaitu
pembagian mempunyai kedudukan yang
sama dengan perkalian dan diibarat kan
kartu king, namun pada aturan operasi
bilangan apabila pembagian ada disebelah
kiri perkalian maka pembagian akan
didahulukan, sehingga perkalian akan
dioperasikan setelah pembagian, dan
untuk yang terakhir karena kartu queen
kalah
dengan
kartu
king
maka
pengurangan akan dioperasikan terakhir
sendiri.
Jadi : 8 : 2 2 1 = 4 2 1 = 8 1 = 7
3.
(6 3) 4 = ?
Walaupun yang dimisalkan king
menang dengan yang dimisalkan queen,
namun di dalam operasi di beri tanda
kurung, karena tanda kurung di misalkan
Joker maka artinya queen mendapat
bantuan oleh Joker, sehingga king akan
kalah dengan Joker, jadi operasi
pengurangan akan didahulukan.
(6 3) 4 = 3 4 = 12
4.
Soal cerita
Ibu akan membuat kue bolu. Untuk
membuat
kue
bolu
diantaranya
menggunakan bahan dasar telur. Telur
yang tersedia di dapur hanya 2 butir,
sehingga ibu membeli lagi 4 kantung telur.

Masing-masing kantung berisi 6 butir


telur. Berapakah butir telur yang tersedia
sekarang?
Jadi : 2 + 4 6 = ?
Maka seperti yang di atas tadi cara
menyelesaikannya, walaupun + berada di
depan belum tentu akan didahulukan,
dengan menggunakan alat peraga kartu
bridge maka + dimisalkan kartu Queen,
sedangkan berikutnya dimisalkan king,
karena sesuai dengan aturan permainan
kartu bridge maka Queen kalah dengan
king, sehingga x akan didahulukan dalam
operasinya,
sedangkan
+
akan
dioperasikan setelah x.
Jadi : 2 + 4 6 = 2 + 24 = 26 telur yang
tersedia.11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan dapat menjawab rumusan
masalah bahwa:
1. Faktor penyebab kesulitan belajar
siswa yang mengakibatkan kesalahan
dalam materi operasi bilangan
berasal dari dalam diri siswa sendiri
yaitu
menyangkut
kemampuan
intelektual siswa dalam memahami
materi
operasi
bilangan
dan
mengaplikasikannya, terutama karena
kurangnya pemahaman terhadap
materi operasi bilangan dan materimateri yang erat kaitannya dengan
operasi bilangan, serta kurangnya
kemampuan memanipulasi soal dan
menyusun langkah-langkah yang
sistematis untuk menjawab soal.
2. Solusi yang tepat untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam pembelajaran
operasi bilangan adalah salah satunya
dengan menggunakan media peraga,
yang bertujuan untuk membantu
siswa dalam memahami suatu
bahasan yang berkaitan dengan
11

Rachmat. dkk, Belajar Matematika,


(Bandung : Balai Pustaka, 2004), hal. 2
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung

Edi Winarto

3.

operasi bilangan. namun sebelum


masuk pada pembahasan materi
operasi bilangan siswa harus faham
empat operasi yang fundamental
dalam aljabar sebagai mana dalam
ilmu hitung (aritmatika) yaitu
perkalian, pembagian, penjumlahan,
dan pengurangan.
Sebelum masuk pada materi operasi
bilangan
seorang
guru
harus
menjelaskan terkait operasi bilangan,
menjelaskan tentang langkah-langkah
dalam menyelesaikan permasalahan,
menjelaskan langkah demi langkah
penggunaan alat peraga sehingga
siswa akan cepat faham bagaimana
menyelesaikan masalah yang dialami
siswa.

Winarni,
Endang
Setyo,
Dkk.
2011.Matematika PGSD. (Bandung:
Remaja Rosdakarya)
Hudojo, Herman, 1990.Strategi Belajar
Mengajar Matematika. (Malang:
IKIP Malang)\
Sobel, Max A. dan Evan M Maletsky. terj.
Suyono.
2002.Mengajar
Matematika . (Jakarta: Erlangga)
Arsyad,
Azhar.
2004.Media
Pembelajaran.
(Jakarta:
PT
Rajagrafindo Persada)
Sadiman, Arief S, Dkk. 1990. Media
Pendidikan (Jakarta: CV.Rajawali)
Spiegel,
Murray
R,
Dkk.
1986.Matematika Dasar. (Jakarta:

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas
yang dapat disarankan adalah sebagai
berikut:
1. Setiap guru menjelaskan tentang
masalah khususnya pada materi
operasi bilangan, harus menjelaskan
secara detail mengenai tata cara
perkalian, pembagian, penjumlahan,
dan pengurangan terlebih dahulu
sehingga siswa akan dapat mudah
memahami operasi bilangan sebelum
masuk pada operasinya, kemudian
seorang guru menjelaskan operasi
bilangan dengan menggunakan alat
peraga langkah demi langkah agar
siswa benar-benar faham.
2. Bagi siswa hendaknya selalu
memerhatikan seorang guru yang
sedang menjelaskan materi, dan
siswa dituntut aktif dalam memahami
materi operasi bilangan dan faham
dengan langkah-langkahnya dalam
menggunakan alat peraga.

Erlangga)
http://karton
media.blogspot.com/2014/04/operas
i-hitung-campuran-bilangancacah_26.html#sthash.aYYj4vbD.d
puf
Rachmat, Dkk. 2004. Belajar Matematika,
(Bandung : Balai Pustaka)

DAFTAR RUJUKAN
Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung

Edi Winarto

Вам также может понравиться