Kumpulan Resep MPASI Harian untuk Bayi 6-24 Bulan Budi Sutomo | Ahli Gizi: Ani Hanifah, AMG. SSKumpulan Resep MPASI Harian untuk Bayi - 24 bulan) Penyusun: Budi Sutomo Dapur Uji: Budi Sutomo, Indri Adriani, Bunbun, Adnan, Ali Arab, Alexander my MD Abii Ca Ani Hanifah, AMG. Penyunting: Juliagar R. N. Fotografer: F&B Production Desain Cover: boed Penata Letak: Andiy Diterbitkan pertama kali soit: anak kita Redaksi: J, Haji Montong No. 57 Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan 12630 Telp. (Hunting): (021) 7888 3030; Ext: 213,214, dan 216 Faks. (021) 727 0996 E-mail: redaksi@anakkita.coid Website: wwwanakkita.coid '’ ‘a ‘a ‘a ‘a "a ‘a "a ‘a > Pemasaran: © PTTransMedia »JLMoh. Kabfi ll No.12 A © Gipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan “q__Telp. (Hunting): 021) 7888 1000 ‘a ‘a ‘a ‘a ‘a ‘a ‘a E-mail: pemasaran@transmediapustaka.com Cetakan pertama, 2013 Hak cipta dilindungi Undang-undang Katalog Dalam Terbitan (KOT) Sutomo, Budi 1 Kumpulanresep MPASIharlan untuk bay (-24 I tai emer erent fh age RA 1 cet —Jakart: Ara Kita 2073 1c ianhim:39323em ‘a 1S8N-602-9003-84-4 | 1. Patenting 1. Judul @)— lduliagar RN, ‘ St 613 » a 2 Apia Anda menerukan kesalahan cetak dan atau kektvan ‘nfs pad Buk in, haap menghubung redo! Anak Kt, Kata Pengantar Untuk bayi, asupan makanan yang utama adalah Air Susu Ibu (ASI). Tetapi saat mencapai usia 6 bulan, bayi membutuhkan tambahan asupan untuk memenuhi kebutuhan gizinya, yaitu melalui Makanan Pendamping ASI (MPAS)). ‘Ada kalanya bunda mengalami kesulitan memilih menu MPASI. Karenanya buku ini ada untuk memandu bunda memilih jenis MPASI yang praktis diolahnya, menggunakan bahan-bahan yang alami, dan yang menyehatkan untuk bayi Bunda juga akan memperoleh informasi tentang pengetahvan dasar MPASI, nutrisi yang penting untuk bayi, tahap-tahap perkembangan bayi, dan pengenalan bentuk makanan bayi. Pengenalan bentuk-bentuk makanan menjadi pengetahuan wajib untuk bunda karena sesuai dengan tahapan usianya, bayi memerlukan makanan dengan tekstur dan jumlah nutrisi yang berbeda. Diharapkan dengan buku ini, bunda bisa memberikan makanan yang tepat dan sehat untuk perkembangan optimal buah hatinya. 777.949, 9 =.=Tumbuh Kembang Bayi Usia yang dikatakan bayi adalah antara usia o—12 bulan. Normalnya berat bayi saat lahir adalah sekitar 2.500 - 3.800 gram dengan tinggi badan 48-52 cm, Bayi yang lahir dengan berat di bawah 2.500 gram membutuhkan perawatan khusus karena berat badannya terlalu rendah. Bayi sehat ditandai dengan berat badan yang normal; segera menangis; warna kulit yang kemerahan; dan mampu menghisap ASI. Ditahun pertamanya, bayi akan mengalami perkembangan yang cepat. Perkembangan bayi akan terus berlangsung hingga mencapai usia 5 tahun atau yang sering disebut usia keemasan (golden age). Pada usia ini asupan nutrisi harus diperhatikan karena pertumbuhan fisik dan otak anak sedang berkembang dengan pesat. Pertumbuhan bayi bisa dilihat dari perubahan fisiknya, antara lain berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Pada tiga bulan pertama, berat badan bayi akan mengalami kenaiknan sebanyak 600-1000 gram. Pada tiga bulan kedua, rata-rata kenaikan antara 600-700 gram. Semakin bertambah usia bayi, maka akan semakin banyak energi yang dibutuhkan karena bayi semakin aktif bergerak. Memasuki tahun pertama, biasanya berat badan bayi yang sehat akan naik tiga kali lipat dari berat saat baru lahir. Rata-rata lingkar kepala bayi saat lahir adalah 35 cm. Penting mengukur lingkar kepala setiap tahunnya untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi. Jika lingkar kelapa terlalu besar, dikhawatirkan bayi menderita penyakit hidrosefalus. Sebaliknya lingkar kepala yang kecil bisa jadi indikasi bayi terkena penyakit mikrosefalus (ukuran kepala kecil). Mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala bayi sebaiknya dilakukan secara rutin dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga tumbuh kembang bayi bisa terus dipantau.Kapan Mulai MPASI? Lembaga kesehatan dunia, WHO, menganjurkan agar para ibu memberikan ASI hingga usia bay’ 6 bulan. Sejalan dengan bertambahnya usia bayi, maka kebutuhan nutrisinya juga bertambah. Gizi untuk bayi tidak akan tercukupilagi dengan ASI, sehingga diperlukan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Tetapi dalam kondisi tertentu, seperti jumlah ASI yang sedikit atau kondisi ibu yang sedang sakit, MPASI bisa diberikan saat bayi berusia 4 bulan. Pada usia 4 bulan, sistem pencernaan bayi sudah berkembang dan sudah bisa menerima asupan makanan pendamping. Tahapan pemberian MPASI juga disesuaikan dengan tahapan perkembangan alat pencernaan bayi. Pada tahap awal, biasanya makanan yang diberikan berupa makanan cair, seperti bubur susu. Kemudian meningkat menjadi makanan kental, semi padat dan akhirnya makanan padat. Berikan MPASI sedikit demi sedikit untuk melihat reaksi bayi terhadap makanan: suka, menolak, atau jika ada reaksi alergi. Hentikan pemberian makanan jika bayi menolak atau jika terjadi reaksi alergi. Gantilah dengan bahan makanan yang lain. Secara umum, tanda-tanda bayi siap menerima MPASI bisa dilihat dari hal-hal berikut: ® Bayi sudah bisa menegakkan kepala dan sudah bisa duduk sambil disangga. © Bayi tetap rewel meskipun sudah diberi ASI sebanyak 4-5 kali sehari. ® Bayi mulai tertarik dengan makanan. Biasanya ditandai dengan lebih tertarik kepada makanan dibandingkan saat diberi botol atau puting susu.© Bayimerespon dengan membuka mulut saat disuapi makanan. © Refleks menjulurkan lidah mulai hilang. ® Bayisering memasukkan jari ke dalam mulut dan mengunyahnya. Tahapan MPASI MPASI harus diberikan secara bertahap, baik dari sisi tekstur maupun jumlah porsi makanannya. Ingat, sesuaikan dengan perkembangan sistem pencernaan, kebutuhan nutrisi, dan usia bayi. Memberikan MPASI terlalu dini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan bayi karena belum siap menerima makanan. Berikut tahapan MPASI berdasarkan perkembangan usia bayi ® vsia6-7bulan Pada usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi sudah berkembang dan sudah siap untuk menerima makanan. Berikan makanan yang lembut seperti bubur saring, bubur susu, atau pure buah. Kenalkanlah bayi dengan satu jenis makanan saja. Hal ini untuk menghindari reaksi alergi dan penolakan karena sistem pencernaan yang masih belum sempurna ® usia7-g bulan Pada usia 7 — 9 bulan, ketertarikan bayi terhadap makanan menjadi semakin besar. Sistem pencernaannya juga sudah semakin berkembang, diikuti dengan pertumbuhan gigi. Makanan lunak dan sedikit bertekstur sudah mulai bisa diperkenalkan. Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan gigi dan melatih bayi menggigit dan mengunyah.a’a‘a‘a‘a ® usiag -22 bulan Pada usia 9 - 22 bulan, perkembangan motorik bayi sudah berkembang. Bayi sudah mulai belajar berjalan. Giginya juga sudah banyak tumbuh. Makanan bertekstur semi padat seperti nasi tim atau makanan yang dicincang sudah boleh diberikan kepada bayi. Berikan juga finger snacks untuk melatihnya memegang, menggigit, dan mengunyah makanan © usia a2- 24 bulan Menginjak usia satu tahun, sistem pencernaan bayi sudah mendekati sempurna. Biasanya bayi sudah bisa mengunyah dengan baik makanan semi padat, seperti nasi tim, karena giginya sudah tumbuh dengan baik. Terus berikan finger snacks untuk melatihnya makan sendiri. Umumnya pada usia ini bayi sudah bisa berjalan dan fisiknya juga sudah semakin besar. Karena itu, diperlukan porsi makanan yang lebih besar dan nutrisi yang lengkap dan seimbang agar pertumbuhan bayi bisa optimal. Pada usia di atas 2 tahun, menu makanan bayi disiapkan untuk peralihan ke menu kelvarga. Tetapi perlu diingat, jangan terburu-buru memberikan bayi makanan yang dimakan oleh seluruh kelvarga. Tetap pilihlah makanan yang tidak berbumbu tajam, tidak mengandung gas, tekstur makanan masih agak lunak, dan dalam bentuk potongan kecil sehingga mudah dimakan oleh buah hati Bunda. Selain porsi dan tekstur, jenis bahan makanan juga harus disesuaikan dengan perkembangan sistem pencernaan bayi. Berikut bahan MPASI yang diperbolehkan sesuai dengan tingkatan usia bayi.Bahan Makanan yang diperbolehkan Karbohidrat: tepung maizena, tepung beras merah, tepung beras putih, tepung arrowroot (angkrik). Protein: ASI, susu formula lanjutan sesuai usia. Sayuran: labu kuning, bit, bayam, wortel, tomat, brokoli, labu kuning, kacang polong. Buah: alpukat, melon, pisang, jeruk bayi, pepaya, apel manis, pir, mangga, anggur manis, jambu Karbohidrat: beras putih, beras merah, kentang, tepung hunkwe, jagung manis, kentang, oatmeal. Protein hewani: daging sapi tanpa lemak, daging ayam organik tanpa kulit, hati ayam, ikan (gurami,lele, salmon, kakap, gindara, ‘tenggiri), susu formula lanjutan sesuai usia. Protein nabati: tahu putih, tempe, kedelai, kacang merah, kacang hijau, kacang polong. Sayuran: brokoli, tomat, bayam, bit, wortel, labu kuning. Buah: pisang, melon, pepaya, alpukat, jeruk bayi, apel manis, pir, mangga, anggur manis, jambu biji merah,Karbohidrat: beras putih, beras merah, kentang, jagung, makaroni, roti gandum, oatmeal, mi, bihun, suun. Protein hewani: daging ayam tanpa kulit, daging sapi, hati yam, aneka jenis ikan, telur, keju, susu formula lanjutan sesuai usia. Protein nabati: tahu, tempe, kacang merah, kacang hijau, kacang polong. Sayuran: bisa ditambahkan aneka sayuran berserat seperti caisim, kangkung, kapri, kacang panjang, kailan. g-12 bulan Buah: pepaya, apel manis, pir, mangga, anggur manis, jambu biji merah, alpukat, melon, pisang, jeruk bayi. Karbohidrat: beras putih, beras merah, tepung terigu, kentang, Jagung, pasta, cornflakes, mi, bihun, suun. Protein hewani: daging sapi, daging ayam, aneka jenis ikan, telur, susu formula lanjutan sesuai usia, keju, hati ayam. Protein nabati: tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah, kacang polong, susu kedelai. Sayuran: semua jenis sayuran sudah bisa diberikan kecuali sayuran yang banyak mengandung gas, seperti lobak, kembang kol, dan rebung. 12-24 Bulan Buah: semua jenis buah sudah bisa diberikan asalkan bukan yang terlalu asam, seperti kedondong, sirsak, dan mangga mengkal. Buah yang mengandung gas seperti durian, nangka, dan cempedak juga sebaiknya jangan diberikan karena bisa menyebabkan kembung pada bayi. INI IN I INI IN I ON I OT TDNutrisi Penting Untuk Bayi Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal, maka makanan bayi harus mengandung beberapa nutrisi penting, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Protein berguna untuk menunjang pertumbuhan bayi; karbohidrat dan lemak berguna sebagai sumber tenaga; vitamin dan mineral berguna untuk menjaga serta memelihara kesehatan. Di tiga tahun pertama, otak bayi juga sedang berkembang pesat. Sehingga sangat penting memberikan makanan bernutrisi tinggi kepada bayi. Beberapa bahan makanan bernutrisi yang bagus untuk tumbuh kembang bayi, diantaranya adalah sebagai berikut. Salmon Ikan salmon mengandung protein tinggi yang baik untuk pertumbuhan badan dan otak bayi. Ikan salmon juga mengandung asam lemak omega-3, DHA, dan EPA, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Telur Telur merupakan sumber protein yang sempurna, murah, dan mudah dicerna Protein yang tinggi di dalam telur sangat baik untuk pertumbuhan bayi. Tetapi, perlu diingat, telur juga sering menimbulkan reaksi alergi, terutama bagian putihnya. Bagian putih telur bisa diberikan saat bayi sudah berusia 12 bulan. Zat istimewa lain yang ada di dalam telur adalah kolin, yaitu zat yang dapat meningkatkan daya ingat dan membantu perkembangan memori otak.Kacang-kacangan P Kacang-kacangan seperti kacang tanah mengandung vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi membran sel saraf otak. Kacang-kacangan P juga kaya akan lemak sehat dan protein nabati yang baik untuk pertumbuhan bayi. Oatmeal Oat merupakan sumber energi yang baik untuk otak. Oat juga merupakan . sumber vitamin E, vitamin B, potassium, dan seng yang membuat tubuh dan otak berfungsi dengan baik. Buah yang berwarna Buah yang berwarna seperti stroberi, blueberry, blackberry, dan raspberry mengandung antioksidan dan vitamin C yang berfungsi menjaga dan memelihara daya tahan tubuh bayi. Hasil penelitian juga menunjukan, jika keluarga buah berry kaya akan omega 3 yang baik untuk perkembangan otak bayi. Buah-buahan yang juga mengandung banyak vitamin C adalah manga, avokad, pepaya, dan jeruk manis. Sayuran yang berwarna Sayuran dengan warna terang seperti tomat, labu, wortel, bayam mengandung vitamin, mineral, dan sumber antioksidan. Nutrisi-nutrisi itu berguna untuk membuat sel-sel otak menjadi kuat dan sehat.Susu Sapi Susu merupakan sumber protein yang paling mudah dicerna. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt, mengandung banyak protein, lemak, dan vitamin B. Nutrisi-nutrisi tersebut penting untuk pertumbuhan jaringan dan memberikan energi ke otak. Susu juga sumber vitamin D, yaitu salah satu zat gizi yang membantu pertumbuhan tulang, gigi, saraf otot, dan regenerasi siklus sel Daging Sapi tanpa Lemak Daging sapi merupakan sumber protein untuk pertumbuhan. Selain itu, daging sapi juga mengandung zat besi, yaitu jenis mineral yang berfungsi menjaga konsentrasi otak. Pilihlah daging bagian dada karena hanya sedikit mengandung lemak. Olahlah daging dengan cara dicincang halus, agar mudah dicerna bayi ASI Meskipun sudah mulai diberikan MPASI, sebaiknya ASI tetap diberikan kepada bayi. Tidak ada makanan terbaik bagi bayi selain ASI. Di dalam ASI mengandung banyak zat gizi, seperti DHA dan Taurin, yang baik untuk pertumbuhan otak bayi. ASI mengandung DHA paling tinggi, sekitar 250 mg, karenanya sangat dianjurkan bagi para ibu untuk memberikan ASI sebagai asupan utama kebutuhan nutrisi bayi. Ne Ate Ah theAngka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk bayi dan balita/hari Tinggi badan (cm) 60 n 90 210 Berat badan (kg) 6,0 85 12,0 17,0 Energi (kkal) 550 650 1000 1550 Protein (gr) 10 16 25 39 Vitamin A (RE) 375 400 400 450 Vitamin D (meg) 5 5 5 5 Vitamin E (mg) 4 5 6 7 Vitamin K (meg) 5 10 a5 20 Thiamin (mg) 03 O14 05 0,6 Riboflavin (mg) 0,3 0,4 0,5 0,6 Niacin (mg) 2 4 6 8 Asam Folat (meg) 65 80 150 200 Piridoksin (mg) o. 0,3 0,5 06 Vitamin B 22 (mcg) O14 0,5 0,9 1,2 Vitamin C (mg) 40 40 40 45 Kalsium (mg) 200 400 500 500 Fosfor (mg) 100 225 400 400 Magnesium (mg) 25 55 60 80 Besi (mg) 0,5 7 8 9 Yodium (meg) go 90 90 120 Seng (mg) 1,3 5 8,2 97 Selenium (meg) 5 10 7 20 Mangan (mg) 0,003 0,6 1,2 15 Fluor (mg) 0,02 O14 0,6 08 Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004Daftar Konversi Bahan Makanan Epeunerenen PRR ern erate near Susu 150 gram acangkir Susu 200 gram agelas Gula pasir 30 gram asdm Kecap 30 gram asdm Kuning telur 20 gram abutir Margarin 10 gram asdm Minyak goreng 10 gram asdm Nasi 100 gram %gelas Putih telur 20 gram asdm Saus tomat 10 gram asdm Roti tawar 20 gram iris Telurayam 50 gram abutir Tepung maizena 5 gram asdm Daging 50 gram 1 potong sedang Kacang hijau 25 gram 2¥%sdm Tempe 50 gram 2 potong sedang Sayuran 50.gram Yagelas Susu bubuk 5 gram asdm Biskuit 20 gram 2buah Air jeruk 150 gram acangkir Tahu 50 gram abuah sedang Daging giling 100 gram Yagelas Kentang 100 gram abuah sedang Ayam 50 gram 1potong sedang Ikan 50 gram apotong sedang Bakso 300 gram 20 biji sedang Kacang tanah 10 gram asendok makan Ikan asin 25 gram 1potong sedang Ikan teri 25 gram 3 sendok makan Mibasah 100 gram 1% gelas Santan 300 gram Yagelas Kelapa parut 30 gram ssdm Nasi tim 200 gram agelas Sumber: Daftar Bahan Makanan Penukar, 1997Bahan Makanan yang Harus Dihindari! Gluten Gluten adalah protein yang terkandung di dalam tepung terigu, sve, barley, dan oat/havermut. Gluten susah dicerna oleh bayi dan bisa menyebabkan alergi. Jangan memberikan makanan yang mengandung gluten sebelum bayi berusia 6 bulan. Garam Sebaiknya tidak menambahkan garam dapur (NaCL) sebelum bayi berusia 22 bulan. Garam bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan dehidrasi jika diberikan pada bayi berusia dibawah a tahun. Telur Setengah Matang Masaklah telur dengan sempurna karena telur yang tidak matang bisa mengandung bakteri Salmonella. Berikan telur pada bayi yang sudah berusia 8 bulan ke atas. Berikan secara bertahap dan perhatikan apakah ada reaksi alergi. Kacang-Kacangan Di dalam kacang-kacangan, seperti kacang tanah, terkadang mengandung bakteri yang bisa memicu alergi. Penyakit alergi yang disebabkan oleh kacang-kacangan biasanya disebut shock anaphylactic (kejang-kejang). 7,.7,9,9,9,.9 >Gula Sebaiknya gula diberikan pada bayi yang berusia di atas 10 bulan. Memberikan gula murni pada bayi bisa menyebabkan obesitas dan kerusakan gigi. Pemberian gula sebaiknya juga bukan dalam bentuk utuh, tetapi sebagai campuran makanan, seperti puding atau minuman. Ikan berduri banyak Jangan memberikan ikan yang mempunyai banyak duri, seperti ikan bandeng, ikan teri, dan ikan myjair. Madu Madu murni dan segar seringkali mengandung bakteri Closéridium botulinum. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit /nfant botulism, yaitu kejang otot dan pernapasan. Cumi, Udang, dan Kerang Ketiga produk laut ini dapat memicu alergi, sehingga sebaiknya tidak sembarangan memberikannya kepada bayi. Makanan Kaleng Makanan kaleng terkadang mengandung pengawet, pewarna, penyedap rasa dan, garam yang tinggi, sehingga sangat berbahaya untuk kesehatan bayi. Makanan yang diasap Makanan yang diasap mengandung Aarsinogen yang menyebabkan kanker dan bertekstur liat sehingga susah dicerna oleh bayi. Bumbu Tajam Bahan makanan dan bumbu bercita rasa tajam seperti cabe, asam, dan lada seringkali menggangu sistem pencernaan bayiDaging berlemak Daging yang berlemak, baik daging sapi maupun daging ayam, tidak boleh diberikan kepada bayi. Lemak yang berlebih berbahaya untuk kesehatan bayi. Pilihlah daging yang sedikit mengandung lemak, biasanya ditandai dengan warna daging merah dan tidak ada bercak atau gumpalan berwarna putih. Makanan yang mengandung gas Sayuran dan buah seperti nangka, durian, lobak, kol, kembang kol, dan sawi mengandung gas yang bisa menyebabkan perut bayi kembung. MsG MSG atau monosodium glutamatmerupakan bumbu penyedap. Penyedap rasa ini tidak diperbolehkan ditambahkan ke makanan bayi karena dapat menggangu kesehatannya Sayuran liat Sayuran bertekstur liat susah dicerna dan bisa menyebabkan bayi tersedak, contohnya seperti kangkung, sawi, buncis tua, kacang panjang, genjer, daun melinjo, dan daun labu. Susu segar Susu segar sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena seringkali mengandung bakteri penyebab diare dan juga bisa memunculkan alergi. Tetap berikan ASI sebagai makanan utama bayi di bawah usia 6 bulan dan susu formula lanjutan sesuai usia jika produksi ASI berkurang. Makanan olahan seperti sosis, bakso, daging asap Makanan olahan sering kali ditambahkan dengan pengawet, pewarna, dan penyedap rasa yang berbahaya bagi kesehatan bayi.Tip Memilih Bahan Makanan a. Jangan memberikan makanan yang berbumbu tajam. Pencernaan bayi yang belum sempurna belum bisa mencerna bumbu yang terlalu tajam, sehingga bisa menyebabkan ganguan seperti kembung dan diare pada bayi. 2. Sayuran dan buah yang mempunyai rasa tajam juga sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan kembung pada bayi. 3. Pilihlah sayuran muda yang bertekstur lembut dan buah-buahan yang matang sempurna karena rasanya yang manis akan disukai bayi. 4. Pastikan masakan untuk bayi matang dengan sempurna. Masakan bayi yang dimasak dengan baik akan menghindarkan munculnya bakteri penyebab penyakit. 5. Disarankan untuk memilih bahan makanan organik yang sehat dan bebas dari kandungan pestisida. Tip Mengolah MPASI 2. Biasakan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum mengolah MPASI. 2. Jangan membiarkan bahan makanan mentah berada terlalu lama di suhu ruangan. Jika terlalu lama, bakteri patogen yang menyebabkan penyakit bisa menempel pada bahan makanan 3. Pastikan bahan makanan dan alat masak sudah bersih sebelum digunakan.