Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
GUBERNUR BALI,
Menimbang
Mengingat
: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
GUBERNUR BALI
Menetapkan :
PERATURAN
DAERAH
TENTANG
RENCANA
INDUK
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH PROVINSI BALI
TAHUN 2013-2028.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
BAB II
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
(1) Pembangunan Kepariwisataan Daerah meliputi :
a. pembangunan destinasi pariwisata daerah;
b. pembangunan pemasaran pariwisata daerah;
c. pembangunan industri pariwisata daerah; dan
d. pembangunan kelembagaan kepariwisataan daerah.
(2) Pembangunan Kepariwisataan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan berdasarkan RIPPARDA Provinsi.
(3) RIPPARDA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. visi;
b. misi;
c. tujuan;
d.
sasaran;
e.
arah pembangunan kepariwisataan daerah;
f.
arah kebijakan dan strategi pembangunan destinasi pariwisata daerah;
g.
arah kebijakan dan strategi pemasaran pariwisata daerah;
h.
arah kebijakan dan strategi industri pariwisata daerah;dan
e. arah kebijakan dan strategi kelembagaan kepariwisataan daerah.
Pasal 3
(1) Pelaksanaan RIPPARDA Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
diselenggarakan secara terpadu oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya, dunia usaha, dan masyarakat.
(2) Pelaksanaan RIPPARDA Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yaitu:
a. jangka pendek, Tahun 2013-2018;
b. jangka menengah, Tahun 2019-2023;dan
c. jangka panjang, Tahun 2024-2028.
Pasal 4
RIPPARDA Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dilakukan evaluasi
paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 5
Kedudukan RIPPARDA Provinsi adalah sebagai:
a. pedoman bagi pembangunan kepariwisataan daerah;dan
b. pedoman Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten/Kota.
Pasal 6
Untuk menyelaraskan penyusunan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten/Kota,
Pemerintah Kabupaten/Kota agar menyusun Peraturan Daerah tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten/Kota.
Bagian Kedua
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Pasal 7
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasal 23
Strategi perintisan dan pembangunan DTW sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 huruf a, meliputi:
a. mengembangkan DTW baru yang potensial di destinasi pariwisata yang belum
berkembang;dan
b. memperkuat upaya pengelolaan potensi kepariwisataan dan lingkungan dalam
mendukung upaya perintisannya.
Strategi pengembangan DTW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b,
meliputi:
a. mengembangkan inovasi manajemen produk dan kapasitas DTW untuk
mendorong akselerasi perkembangan destinasi pariwisata daerah;dan
b. memperkuat upaya konservasi potensi kepariwisataan dan lingkungan dalam
mendukung intensifikasi DTW.
Strategi pemantapan DTW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf c,
meliputi:
a. mengembangkan diversifikasi atau keragaman nilai DTW dalam berbagai tema
terkait; dan
b. memperkuat upaya penataan ruang wilayah dan konservasi potensi
kepariwisataan dan lingkungan dalam mendukung diversifikasi DTW.
Strategi revitalisasi DTW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf d,
meliputi:
a. melakukan revitalisasi struktur, elemen dan aktivitas yang menjadi penggerak
kegiatan kepariwisataan pada DTW;dan
10
11
12
Pasal 36
(1) Strategi pengembangan potensi, kapasitas dan partisipasi masyarakat melalui
pembangunan kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf a,
meliputi:
a. memetakan potensi dan kebutuhan penguatan kapasitas masyarakat lokal
dalam pengembangan kepariwisataan;
b. memberdayakan potensi dan kapasitas masyarakat lokal dalam pengembangan
kepariwisataan;dan
c. menguatkan kelembagaan masyarakat dan Pemerintah Provinsi serta
Pemerintah Kabupaten/Kota guna mendorong kapasitas dan peran masyarakat
dalam pengembangan kepariwisataan.
(2) Strategi
optimalisasi
pengarusutamaan
gender
melalui
pembangunan
kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf b, meliputi:
a. meningkatkan
pemahaman
dan
kesadaran
masyarakat
tentang
pengarustamaan gender dalam pengembangan pariwisata;dan
b. meningkatkan peran masyarakat dalam perspektif kesetaraan gender dalam
pengembangan kepariwisataan daerah.
(3) Strategi peningkatan potensi dan kapasitas sumber daya lokal melalui
pengembangan usaha ekonomi produktif dibidang pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 huruf c, meliputi:
a. meningkatkan pengembangan potensi sumber daya lokal sebagai DTW berbasis
kelokalan dalam kerangka pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata;dan
b. mengembangkan potensi sumber daya lokal melalui desa wisata.
(4) Strategi peningkatan kesadaran dan peran masyarakat serta pemangku
kepentingan terkait, dalam mewujudkan sapta pesona untuk menciptakan iklim
kondusif kepariwisataan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
huruf d, meliputi:
a. meningkatkan pemahaman, dan kesadaran masyarakat tentang sadar wisata
dalam mendukung pengembangan Kepariwisataan di daerah;
b. meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan sadar wisata bagi
penciptaan iklim kondusif Kepariwisataan setempat;
c. meningkatkan peran dan kapasitas masyarakat dan polisi pariwisata dalam
menciptakan iklim kondusif kepariwisataan;dan
d. meningkatkan kualitas jejaring media dalam mendukung upaya
pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata.
Bagian ketujuh
Pengembangan investasi
Pasal 37
Arah kebijakan pengembangan investasi dibidang pariwisata sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 huruf f, meliputi:
a. peningkatan pemberian insentif investasi dan kemudahan investasi dibidang
pariwisata pada kawasan pariwisata dan KDTWK yang belum berkembang;dan
b. peningkatan promosi investasi dibidang pariwisata.
Pasal 38
(1) Strategi peningkatan pemberian insentif investasi dan kemudahan investasi
dibidang pariwisata pada kawasan pariwisata dan KDTWK yang belum
berkembang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf a, meliputi:
a. melaksanakan debirokratisasi investasi dibidang pariwisata;dan
b. melaksanakan deregulasi peraturan yang menghambat perizinan.
(2) Strategi peningkatan promosi investasi dibidang pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 huruf b, meliputi:
13
14
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN PEMASARAN PARIWISATA DAERAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 39
Pembangunan pemasaran pariwisata daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf b, meliputi:
a. pengembangan pasar wisatawan;
b. pengembangan citra pariwisata;
c. pengembangan kemitraan pariwisata;dan
d. Pengembangan promosi pariwisata.
Bagian Kedua
Pengembangan Pasar Wisatawan
Pasal 40
Arah kebijakan pengembangan pasar wisatawan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 39 huruf a, diwujudkan dalam bentuk pemantapan segmen pasar wisatawan
massal dan pengembangan segmen ceruk pasar untuk mengoptimalkan
pengembangan destinasi pariwisata dan dinamika pasar global.
Pasal 41
Strategi untuk pemantapan segmen pasar wisatawan massal dan pengembangan
segmen ceruk pasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 meliputi:
a. mengembangkan program pemasaran dan promosi untuk meningkatkan
pertumbuhan segmen ceruk pasar;
b. mengembangkan promosi berbasis tema tertentu;
c. meningkatkan akselerasi perggerakan wisatawan diseluruh destinasi
pariwisata;dan
d. meningkatkan wisata konvensi, insentif dan pameran yang diselenggarakan
oleh sektor lain.
Bagian ketiga
Pengembangan citra pariwisata
Pasal 42
Arahan kebijakan pengembangan citra pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 39 huruf b meliputi:
a. peningkatan dan pemantapan citra pariwisata daerah secara berkelanjutan;dan
b. peningkatan citra pariwisata daerah sebagai destinasi yang aman, nyaman dan
berdaya saing.
Pasal 43
(1) Strategi peningkatan dan pemantapan citra pariwisata daerah
berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf a, meliputi:
a. meningkatkan pencitraan destinasi pariwisata;
b. meningkatkan keamanan destinasi;dan
c. meningkatkan sapta pesona pariwisata.
secara
(2) Strategi peningkatan citra pariwisata daerah sebagai destinasi yang aman,
nyaman dan berdaya saing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf b,
diwujudkan dengan meningkatkan kehadiran media dan dalam rangka
meningkatkan citra positif pariwisata daerah.
15
Bagian keempat
Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata
Pasal 44
Arah kebijakan pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 huruf c, diwujudkan dalam bentuk pengembangan
kemitraan pemasaran yang terpadu sinergis berkesinambungan dan berkelanjutan.
Pasal 45
Strategi untuk pengembangan kemitraan pemasaran terpadu sinergis dan
berkesinambungan dan berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44
meliputi:
a. meningkatkan keterpaduan sinergis promosi antar pemangku kepentingan
pariwisata;
b. menjalin kerjasama dengan pengelola usaha jasa pariwisata yang ada di
beberapa negara yang belum menjadi pasar utama pariwisata Bali, dengan
mempertimbangkan kondisi perekonomian negara tersebut;dan
c. meningkatkan pemasaran yang bertanggungjawab terhadap masyarakat,
sumberdaya lingkungan dan wisatawan.
Bagian Kelima
Pengembangan Promosi
Pasal 46
Arah kebijakan pengembangan promosi pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 huruf a, diwujudkan dalam bentuk pengembangan kegiatan promosi
pariwisata.
Pasal 47
Strategi pengembangan kegiatan promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43
meliputi :
a. menyediakan paket produk pariwisata dengan harga yang bersaing;
b. melaksanakan promosi dan pengembangan melalui tema tertentu;
c. melaksanakan promosi bersama antar pemangku kepentingan pariwisata;
d. meningkatkan partisipasi dalam event pariwisata di wilayah lain;
e. melakukan kerjasama dengan perusahaan penerbangan untuk menjual paket
wisata dengan potongan harga tiket penerbangan bagi wisatawan mancanegara
dan nusantara pada musim sepi wisatawan (low season);
f. mengoptimaliasasikan pemanfaatan media komunikasi (cetak/elektronik);dan
g. menyediakan informasi pariwisata di berbagai tempat strategis.
BAB V
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN INDUSTRI PARIWISATA DAERAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 48
Pembangunan industri pariwisata daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf c, meliputi :
a. penguatkan struktur industri pariwisata;
b. peningkatan daya saing produk pariwisata;
c. pengembangan kemitraan usaha pariwisata;
d. peningkatan kredibilitas bisnis;dan
16
17
Strategi untuk peningkatan kapasitas dan kualitas fungsi serta layanan fasilitas
pariwisata yang memenuhi standar internasional dan mengangkat unsur unsur
keunikan serta kekhasan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 meliputi:
a. mengembangkan dan meningkatkan standarisasi dan sertifikasi usaha pariwisata;
b. mengembangkan dan melengkapi skema fasilitas untuk mendorong pertumbuhan
usaha pariwisata skala usaha mikro kecil dan menengah; dan
c. mengembangkan dan meningkatkan insentif untuk mendorong penggunaan
produk daerah/kekhasan lokal, terutama produk pertanian dan produk industri
kecil dan kerajinan.
Pasal 56
Arah kebijakan peningkatan daya saing aksesibilitas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 51 huruf c, diwujudkan dalam bentuk peningkatan kapasitas dan kualitas
layanan jasa transportasi yang mendukung kemudahan perjalanan wisatawan ke
destinasi pariwisata.
Pasal 57
Strategi untuk peningkatan kapasitas dan kualitas layanan jasa transportasi yang
mendukung kemudahan perjalanan wisatawan ke destinasi pariwisata.sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 meliputi:
a. meningkatkan infrastruktur pariwisata;
b. menyediakan informasi jasa transportasi ke destinasi pariwisata;dan
c. meningkatkan etika bisnis dalam pelayanan usaha transportasi pariwisata.
Bagian Keempat
Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata
Pasal 58
Arah kebijakan pengembangan kemitraan usaha pariwisata sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 48 huruf c, diwujudkan dalam bentuk pengembangan skema kerjasama
antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha dan
masyarakat.
Pasal 59
Strategi pengembangan skema kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58
meliputi :
a. meningkatan dan menguatkan perencanaan program kerjasama antara Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha dan masyarakat;
b. meningkatkan dan menguatkan implementasi program kerjasama antara
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha dan masyarakat;
dan
c. meningkatkan dan menguatkan monitoring dan evaluasi program kerjasama
antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha dan
masyarakat.
Bagian Kelima
Peningkatan Kredibilitas Bisnis
Pasal 60
Arah kebijakan peningkatan kredibilitas bisnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
48 huruf d, diwujudkan dalam bentuk pengembangan manajemen dan pelayanan
usaha pariwisata yang kredibel dan berkualitas.
18
Pasal 61
Strategi untuk pengembangan manajemen dan pelayanan usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 60 meliputi:
a. menerapkan standarisasi dan sertifikasi usaha pariwisata yang mengacu pada
prinsip dan standar yang berlaku secara nasional dan internasional dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal;
b. menerapkan sistem yang aman dan terpercaya dalam transaksi bisnis secara
elektronik; dan
c. mendukung penjaminan usaha melalui berbagai skema regulasi dan fasilitasi.
Bagian Keenam
Pengembangan Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
Pasal 62
Arah kebijakan pengembangan tanggung jawab terhadap lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 48 huruf e, diwujudkan dalam bentuk pengembangan
manajemen usaha pariwisata yang mengacu prinsip pembangunan pariwisata
berkelanjutan, kode etik pariwisata dan ekonomi hijau.
Pasal 63
Strategi pengembangan manajemen usaha pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 62 meliputi:
a. mendorong tumbuhnya ekonomi hijau di sepanjang mata rantai usaha pariwisata;
dan
b. mengembangkan manajemen usaha pariwisata yang peduli terhadap pelestarian
lingkungan dan budaya.
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN
KEPARIWISATAAN DAERAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 64
Pembangunan kelembagaan kepariwisataan daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat(1) huruf d, meliputi:
a. penguatan organisasi kepariwisataan;
b. pembangunan SDM pariwisata;dan
c. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.
Bagian Kedua
Penguatan Organisasi Kepariwisataan
Pasal 65
Arah kebijakan penguatan organisasi kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 64 huruf a, meliputi:
19
20
Pasal 67
Pembangunan SDM Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 huruf b,
meliputi:
a. pembangunan kualitas SDM Pariwisata di pemerintah provinsi;dan
b. pembangunan kualitas SDM Pariwisata di dunia usaha dan masyarakat.
Pasal 68
Arah kebijakan pembangunan kualitas SDM Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 67 huruf a, diwujudkan dalam bentuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas
SDM Pariwisata di pemerintah provinsi untuk meningkatkan kepariwisataan daerah
yang unggul dan berdaya saing.
Pasal 69
Strategi untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Pariwisata di Pemerintah
Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 meliputi:
a. mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme pegawai di bidang
kepariwisataan;dan
b. mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola
pendidikan dan pelatihan di bidang kepariwisataan.
Pasal 70
Arah kebijakan pembangunan kualitas SDM Pariwisata di dunia usaha dan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf b, diwujudkan dalam
bentuk peningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pariwisata di lingkungan swasta
dan masyarakat.
Pasal 71
Strategi pembangunan kualitas SDM Pariwisata di dunia usaha dan masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 meliputi:
a. meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di bidang kepariwisataan
melalui standarisasi dan sertifikasi;
b. meningkatkan kemampuan kewirausahaan di bidang kepariwisataan;dan
c. meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan kepariwisataan yang
terakreditasi.
Bagian Keempat
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
Pasal 72
Arah kebijakan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan untuk mendukung
pembangunan kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 huruf c,
meliputi:
a. peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan destinasi
pariwisata;
b. peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan pemasaran
pariwisata;
c. peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan industri
pariwisata;dan
d. peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan
kepariwisataan.
Pasal 73
(1) Strategi peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan destinasi
pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 huruf a, meliputi:
21
22
BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 75
(1) Gubernur melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan RIPPARDA
Provinsi.
(2) Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui:
a. koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam
melaksanakan RIPPARDA Provinsi;dan
b. pendataan dan inventarisasi potensi serta permasalahan dibidang
kepariwisataan.
(3) Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 76
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Bali.
Ditetapkan di Denpasar
pada tanggal
2013
GUBERNUR BALI,
Diundangkan di Denpasar
pada tanggal
2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI,
23
24
PENJELASAN
ATAS
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI
NOMOR ..............TAHUN ...............
TENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH
PROVINSI BALI TAHUN 2013-2028
I.
UMUM
25
RIPPARDA Provinsi secara konkrit akan memberikan visi, arah dan rencana
yang jelas bagi pengembangan kawasan-kawasan wisata baik yang sudah
berkembang maupun yang potensial untuk dikembangkan. RIPPARDA Provinsi
sekaligus akan memberikan panduan atau arahan bagi pemangku kepentingan
terkait, baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, swasta maupun masyarakat dalam
pengembangan dan pengelolaan destinasi pariwisata secara terarah tepat sasaran
dan berkelanjutan.
RIPPARDA Provinsi menjadi sangat penting karena:
a. memberikan arah pengembangan yang tepat terhadap potensi kepariwisatan
dari sisi produk, pasar, SDM, manajemen dan sebagainya sehingga dapat
tumbuh dan berkembang secara positif dan berkelanjutan bagi pengembangan
wilayah dan kesejahteraan masyarakat;dan
b.
pengatur peran setiap pemangku kepentingan terkait baik lintas sektor, lintas
pelaku, maupun lintas daerah/wilayah agar dapat mendorong pengembangan
pariwisata secara sinergis dan terpadu.
II.
26
Pasal 11
Huruf a
Yang dimaksud dengan kepariwisataan yang berkualitas adalah
kepariwisataan yang meberikan kemanfaatan ekonomi yang tinggi
dengan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial
yang minimal.
Yang dimaksud dengan kepariwisataan berbasis mayarakat adalah
pariwisata yang dilahirkan dan dikembangkan oleh masyarakat dan
diusahakan untuk masyarakat
Yang dimaksud dengan kepariwisataan berkelanjutan adalah
kepariwisataan yang tidak hanya mementingkan generasi sekarang,
akan tetap juga memperhitungkan kepentingan generasi yang akan
datang.
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Yang dimaksud dengan pembangunan destinasi pariwisata adalah upaya
pembangunan secara terpadu dan sistematik seluruh komponen destinasi
pariwisata dalam rangka menciptakan, meningkatkan kualitas produk
dan pelayanan kepariwisataan serta kemudahan pergerakan wisatawan di
destinasi pariwisata
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Ayat (1)
Yang
dimaksud
dengan
Pembangunan
DTW
adalah
upaya
pengembangan yang dilakukan dengan meningkatkan kualitas DTW
yang sudah ada dalam upaya meningkatkan minat, loyalitas segmen
pasar yang sudah ada dan memperluas cakupan wilayah DTW yang
sudah ada atau pengembangan ke lokasi baru.
Huruf a
Yang dimaksud dengan DTW alam adalah DTW yang berupa
keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam.
Huruf b
27
Yang dimaksud dengan DTW budaya adalah DTW yang berupa hasil
olah cipta, karsa, dan rasa manusia sebagai mahluk budaya.
Huruf c
Yang dimaksud dengan DTW hasil buatan manusia adalah DTW
khusus yang berupa kreasi artificial (artificially created) dan kegiatan
manusia lainnya di luar ranah DTW alam dan DTW budaya.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan manajemen DTW adalah pengeloaan DTW
yang profesional yang memenuhi prinsip-prinsip konservasi,
kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya serta
memberikan kepuasan kepada wisatawan.
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Huruf a
Yang dimaksud dengan Perintisan dan pembangunan DTW adalah upaya
pengembangan yang dilakukan dengan membuka dan membangun DTW
baru dalam rangka mengembangkan peluang pasar yang ada di destinasi
pariwisata yang belum berkembang kepariwisataannya.
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Yang dimaksud dengan pemantapan DTW adalah upaya
pengembangan yang dilakukan dengan menciptakan DTW baru
yang memiliki jenis berbeda dalam upaya menangkap peluang
pasar baru.
Huruf d
Yang dimaksud dengan revitalisasi DTW adalah upaya
pengembangan yang dilakukan dengan perbaikan kondisi dan
kualitas DTW yang mengalami degradasi dalam upaya menjaga
keberlanjutan dan meningkatkan kualitas serta daya saing produk
untuk menarik pangsa pasar yang sudah ada maupun peluang
pasar wisata baru.
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup Jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
28
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Yang dimaksud dengan pembangunan pemasaran pariwisata adalah upaya
terpadu dan sistematik dalam rangka menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk
mengembangkan kepariwisataan dan seluruh pemangku kepentingan.
Pasal 40
Yang dimaksud dengan segmen pasar wisatawan massal adalah jenis
wisatawan yang datang secara berombongan dalam kelompok-kelompok yang
biasanya memiliki lama tinggal relative singkat.
Yang dimaksud dengan segmen ceruk pasar adalah jenis wisatawan yang
datang secara indvidu atau kelompok kecil yang berkunjung karena minat
khusus dan biasanya memiliki lama tinggal relatif panjang.
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Ayat 1
Huruf a
Yang dimaksud dengan pencitraan destinasi pariwisata adalah usahausaha untuk meningkatkan citra destinasi kepada wisatawan.
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Yang dimaksud dengan Sapta Pesona adalah 7 (tujuh) unsur pesona
yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif
dan ideal bagi berkembangnya kegiatan kepariwisataan disuatu
tempat yang mendorong tumbuhnya minat wisatawan untuk
berkunjung.
Ketujuh unsur sapta pesona yang dimaksud di atas adalah: aman,
tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.
Ayat 2
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
29
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas
Pasal 48
Yang dimaksud dengan Pembangunan industri pariwisata adalah upaya
terpadu dan sistematik dalam rangka mendorong penguatan struktur
industri pariwisata, peningkatan daya saing produk pariwisata, penguatan
kemitraan usaha pariwisata, penciptaan kredibilitas bisnis, dan
pengembangan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Yang dimaksud dengan kualitas interpretasi adalah kualitas
kemampuan manusia, segala bentuk media dan/atau alat yang
berfungsi mentrasformasikan nilai kemenarikan DTW kepada
wisatawan.
Huruf c
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
Pasal 62
Yang dimaksud dengan pengembangan manajemen usaha pariwisata
yang mengacu pada prinsif ekomoni hijau adalah pengembangan
manajemen dengan pendekatan dalam pembangunan ekonomi yang tidak
lagi mengandalkan pembangunan ekonomi berbasis eksploitasi sumber
daya alam dan lingkungan yang berlebihan.
Pasal 63
Cukup jelas
Pasal 64
30
31
LAMPIRAN I
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI
BALI NOMOR .TAHUN 2013
TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN DAERAH PROVINSI BALI
TAHUN 2013-2028
2011
5,3
2,6
2015
7,2
3,7
2020
9,5
4,8
2025
12,0
6,0
2028
13,9
6,9
2011
3,9
9,3
2015
4,1
9,7
2020
4,5
10,1
2025
4,8
10,7
2028
5,0
11,0
2025
1.170.00
0
268,20
2028
1.355.00
0
301,70
2011
592.00
0
154,90
2015
720.00
0
181,20
2020
920.000
220,40
2011
2015
2020
2025
2028
2.204.874
2.481.605
2.876.860
3.335.070
3.644.321
2011
1.016
2015
1.190
2020
1.445
2025
1.760
2028
1.980
2011
1.645
2015
1.710
2020
1.800
2025
1.890
2028
1.950
2011
2015
2020
2025
2028
73.478,16
107.579,37
173.257,66
279.033,19
371.393,18
32
(Rp juta)
2011
0.31
2015
0.29
2020
0.26
2025
0.24
GUBERNUR BALI,
33
2028
0.22
LAMPIRAN II
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI
NOMOR .TAHUN 2013
TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN DAERAH PROVINSI BALI TAHUN
2013-2028
34
35
36
GUBERNUR BALI,
37
LAMPIRAN III
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI
NOMOR .TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA
INDUK
PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN DAERAH PROVINSI BALI TAHUN
2013-2028
Program
Penyusunan rencana induk
pembangunan Kawasan
Pariwisata
Rencana Aksi
38
Jangka Waktu
Jangka Pendek
Pelaksana/Penanggung
Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
para ahli.
Workshop penyusunan
rencana induk pembangunan
KDTWK melibatkan
stakeholders
Sosialisasi draft rencana
induk pembangunan KDTWK
ke masing2 kabupaten/kota.
Jangka Pendek
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Program
Penyusunan rencana detail
pembangunan Kawasan
Pariwisata
Rencana Aksi
39
Jangka Waktu
Jangka Pendek
Pelaksana/Penanggung
Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Strategi: Pengendalian Implementasi Pembangunan dan Rencana Detail Pembangunan Kawasan Pariwisata dan
KDTWK.
No
1
Program
Pengendalian implementasi
pembangunan dan rencana
detail pembangunan
Kawasan Pariwisata dan
KDTWK
Rencana Aksi
Jangka Waktu
Jangka Menengah
Operasional BP3D
Jangka Menengah
Jangka Menengah
Pelaksana/Penanggung
Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
BP3D
Jangka Menengah
Pelaksana/Penanggung
Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Industri pariwisata
Menengah
Dinas Pariwisata
Program
Mengembangkan daya tarik
wisata baru yang potensial
di destinasi pariwisata yang
belum berkembang
Rencana Aksi
40
Jangka Waktu
Memperkuat upaya
pengelolaan potensi
kepariwisataan dan
lingkungan dalam
mendukung upaya
perintisannya.
Jangka Panjang
Memperkuat upaya
pengelolaan potensi
kepariwisataan dan
lingkungan dalam
mendukung upaya
perintisannya.
Jangka Menengah
Provinsi Bali,
Industri Pariwisata
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
stakeholders
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
masyarakat ,Industri
Pariwisata
Program
Mengembangkan inovasi
Rencana Aksi
Jangka Panjang
Mengembangkan inovasi
manajemen produk dan
kapasitas daya tarik wisata
untuk mendorong akselerasi
perkembangan destinasi
pariwisata daerah
Mengidentifikasi
upaya Jangka Menengah
Memperkuat upaya
konservasi potensi
konservasi
kepariwisataan dan
lingkungan dalam
Jangka Waktu
Stakeholders
Stakeholders
potensi
Jangka Menengah
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Stakeholders
kepariwisataan
41
dan
Jangka Panjang
Stakeholders
mendukung intensifikasi
Program
Mengembangkan
Rencana Aksi
Kajian
diversifikasi
wisata
terkait
terkait
Jangka Waktu
nilai
dalam
daya
tarik
berbagai
tema
Pelatihan pengembangan
diversifikasi nilai daya tarik
Jangka menengah
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Menengah
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Memperkuat upaya
terkait
Menyusun upaya penataan
konservasi potensi
kepariwisataan dan
lingkungan dalam
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
mendukung diversifikasi
daya tarik wisata.
42
Program
Revitalisasi struktur,
Rencana Aksi
Kajian revitalisasi struktur,
elemen dan aktivitas penggerak
kegiatan kepariwisataan di
daya tarik wisata;
Jangka Menengah
Jangka Menengah
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek
Bupati / Walikota
Jangka Pendek
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
kegiatan kepariwisataan di
daya tarik wisata;
Memperkuat upaya
penataan ruang wilayah
dan konservasi potensi
kepariwisataan dan
lingkungan dalam
mendukung revitalisasi
daya tarik dan kawasan di
sekitarnya.
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Waktu
Bupati/ walikota
Bupati/Walikota
Program
Rencana Aksi
43
Jangka Waktu
Pelaksana /
Meningkatkan ketersediaan,
dan
nyaman
sarana pergerakan
destinasi
wisatawan
pasar
keragaman
sebagai
dan
sarana
sarana
pergerakan
di
Meningkatkan
Kawasan
ketersediaan,
Jangka Pendek,
Menengah dan
sarana transportasi yang aman Panjang
dan nyaman sebagai sarana
kapasitas
Penanggung Jawab
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
dan
keragaman
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
dan
wisatawan
pergerakan
di
Kawasan
Meningkatkan
Studi
keterjangkauan,
ketersediaan,
kapasitas
kualitas
kualitas prasarana
dan
prasarana
44
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
Program
Mengembangkan dan/atau
Rencana Aksi
Jangka Waktu
meningkatkan ketersediaan
ketersediaan
informasi pelayanan
pelayanan
gerbang
wisata ke Kawasan
informasi
transportasi
wisata
ke
Kawasan
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali/Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi
Mengembangkan
meningkatkan
informasi
transportasi
berbagai
jenis
Kawasan
Pariwisata
45
dan
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali, Industri
Pariwisata, Organda,
Pawiba
Mengembangkan dan/atau
meningkatkan
reservasi
kemudahan
berbagai
jenis
KDTWK;
Melakukan kajian reservasi
berbagai jenis moda
transportasi;
Jangka Pendek
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali, Organda,
Pawiba
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
moda transportasi;
Meningkatkan kemudahan
Mengembangkan dan/atau
meningkatkan kemudahan
reservasi berbagai jenis moda
transportasi;
Jangka Pendek,
Menengah, dan
Panjang
Penyusunan rencana
perjalanan wisata.
Jangka Pendek
Meningkatkan kemudahan
akses terhadap informasi
berbagai jenis moda
transportasi dalam rangka
perencanaan perjalanan
wisata.
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi,
Organda, Pawiba
Strategi: Strategi pemanfaatan media cetak dan elektronik dalam pengembangan informasi aksesibilitas kepariwisataan
No
1
Program
Mengembangkan
Rencana Aksi
Mengembangkan ketersediaan
46
Jangka Waktu
Jangka pendek
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Meningkatkan kuantitas
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek
Jangka Pendek,
Menengah, dan
Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali dan media masa
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali, Industri
Pariwisata, Media
Masa
Pariwisata/Travel
Agent, Media Masa
Program
Penataan alur dan trayek
Rencana Aksi
transportasi yang
mendukung kepariwisataan
mendukung kepariwisataan
Jangka Waktu
Jangka Pendek
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
kepariwisataan daerah;
Jangka Pendek
Dinas Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
, Organda, Pawiba,
dll.
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Dinas
Perhubungan,
Informasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali, Kesatuan Polisi
Pamong Praja
Provinsi Bali.
Strategi: Strategi untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia pengelola transportasi yang mendukung
pembangunan kepariwisataan
48
Program
Rencana Aksi
Jangka Waktu
Pencitraan destinasi
Pariwisata
Pemasaran yang
bertanggung jawab
Pengembangan produk
cinderamata
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka menengah
Pemberdayaan masyarakat
di lokasi wisata
Pengembangan usaha
pariwisata
Jangka menengah
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Menengah
dan Panjang
49
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, industri
Pariwisata
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi
Bali
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
Provinsi Bali
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
penunjangnya seperti
kegiatan hiburan dan
wisata kuliner
Meningkatkan keamanan
destinasi wisata
pariwisata
Pelatihan emergency
preparadness and response
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Dinas
Tenaga Kerja dan
transmigrasi Provinsi
Bali
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, GIPPI
Bali
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, lembaga
standardisasi dan
sertifikasi
Pembentukan kelembagaan
kepariwisataan
Pembentukan kelembagaan
kepariwisataan
Jangka pendek
Standarisasi fasilitas
akomodasi dan pendukung
pariwisata
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
10
Meningkatkan kegiatan
promosi melalui berbagai
media cetak, elektronik dan
ekshibisi
Pendataan dan pemetaan
seluruh potensi pariwisata
serta menentukan prioritas
pengembangannya
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka pendek
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Pengembangan SDM
pariwisata dari sisi jumlah
dan kualitas dalam upaya
meningkatkan pelayanan
terhadap wisatawan
Pembuatan paket wisata
Jengka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, HPI,
Gahawisri, Lembaga
sertifikasi
Industri Pariwisata
11
12
13
50
14
Menengah
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Dinas
Perhubungan
Indormasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali
Program
Rencana Aksi
Pemeliharaan dan
pemantapan pasar-pasar
utama;
Promosi pariwisata;
Pembentukan kelembagaan;
51
Jangka Waktu
Jangka Menengah
dan Panjang
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata
Jangka pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata,
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali,Industri
Pariwisata
5
11
12
13
Pengembangan informasi
pasar dan investasi
pariwisata;
Meningkatkan pola-pola
perjalanan wisatawan
mancanegara dan nusantara;
Sosialisasi pencitraan
(Branding) pariwisata Bali
dan kabupaten/kota;
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali,Industri
Pariwisata
Dinas
Pariwisata
Provinsi
Bali,
stakeholders
Jangka Menengah
dan Panjang
Jangka Pendek
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata
Pemerintah
Akselerasi program-program
promosi wisman secara lebih
terfokus;
Akselerasi pergerakan
wisatawan mancanegara dan
nusantara;
Pengembangan program
pemasaran dan promosi
untuk meningkatkan relung
pasar (niche market)
wisatawan minat khusus;
dan
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata dan
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata
Pengembangan program
pemasaran dan promosi untuk
meningkatkan relung pasar
(niche market) wisatawan minat
khusus; dan
52
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
14
Jangka Panjang
Dinas
Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata
Program
Memperbanyak
kegiatan
(event) di kabupaten/kota di
Bali.
Mengembangkan
wisata
petualangan
(adventure
tourism)
dengan
memanfaatkan kondisi alam
yang berpegunungan, dan
Rencana Aksi
Melakukan
promosi
dengan
tema tertentu, misalnya Back to
Nature (ecotourism) dan Family
Holiday (wisata belanja dan
kuliner), Go Green and Go
Organic untuk menyerap relung
pasar ecotourism dan wisata
keluarga.
Menjalin kerjasama dengan tour
operator yang ada di beberapa
negara yang saat ini yang
belum menjadi pasar utama
pariwisata Bali dengan
mempertimbangkan kondisi
perekonomian negara tersebut.
Memperbanyak kegiatan (event)
di kabupaten/kota di Bali.
Jangka Waktu
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Mengembangkan
wisata Jangka Pendek,
petualangan (adventure tourism) Menengah dan
dengan memanfaatkan kondisi Panjang
alam yang berpegunungan, dan
memiliki danau, sungai dan
53
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Industri Pariwisata
dan GIPI
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Industri Pariwisata
Bupati, Desa/Lurah
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Industri Pariwisata
laut.
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,Industri
Pariwisata dan
Pemerintah
Program
Rencana Aksi
Jangka Waktu
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Industri Pariwisata
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata,
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,Industri
Pariwisata,
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,Industri
Pariwisata
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,Industri
Pariwisata dan
Pemerintah
Optimaliasasi pemanfaatan
media komunikasi
(cetak/elektronik);
Penyediaan informasi
pariwisata di berbagai tempat
strategis.
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Industri
Pariwisata
Dinas Pariwisata
Provinsi
Bali,Stakeholder
Program
Meningkatkan
mengembangkan
Rencana Aksi
dan
manajemen
Pelatihan
peningkatan
atraksi;
Pelatihan
kualitas interpretasi;
kualitas
Meningkatkan
atraksi wisata;
Pelatihan
menguatkan
keragaman
kualitas,
dan
pengemasan
pengembangan
atraksi;
dan
kualitas,
Jangka Waktu
peningkatkan
interpretasi
atas
peningkatan
keragaman
Jangka Menengah
dan dan Panjang
produk wisata.
55
Jangka Menengah
dan Panjang
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Industri Pariwisata
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali ,HPI
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan
Program
Rencana Aksi
Jangka Waktu
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Dinas
Pekerjaan Umum.
Peningkatan infrastruktur
pariwisata;
Jangka Menengah
dan Panjang
Penyediaan informasi
petunjuk arah ke destinasi
pariwisata; dan
Penyediaan informasi
petunjuk arah ke destinasi
pariwisata; dan
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Dinas
Perhubungan
Indormasi dan
Komunikasi Provinsi
Bali,Stakeholders
pariwisata
Jangka Menengah
dan Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, Pawiba,
Organda,
Program
Mendorong
Rencana Aksi
tumbuhnya
Mendorong
sertifikasi
tourism
Mengembangkan
skema
skema
manajemen
usaha
manajemen
56
Jangka Waktu
green Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
skema- Jangka Pendek,
usaha Menengah dan
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
pariwisata
yang
terhadap
peduli
pelestarian
pariwisata
yang
terhadap
peduli Panjang
Industri Pariwisata,
pelestarian
Program
Rencana Aksi
pemasaran
di
tingkat
pemerintah; dan
Meningkatkan
dan
mengembangkan
fasilitas
Jangka Waktu
operasionalisasi
secara
sinergis
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, BPPD
Bali
dan
berkelanjutan
Strategi pengembangan dan penguatan organisasi kepariwisataan yang menangani bidang industri pariwisata
No
1
Program
Rencana Aksi
Mengembangkan
menguatkan
Gabungan
Industri
dan
Mengembangkan
organisasi
menguatkan
Pariwisata
Gabungan
Industri
Jangka Waktu
dan Jangka Pendek,
organisasi Menengah dan
Pariwisata Panjang
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, GIPI
Bali
Mengembangkan
integrasi
dan
pembangunan
koordinasi,
sinergi
dalam
Mengembangkan
integrasi
kepariwisataan
dan
pembangunan
daerah.
koordinasi, Jangka
sinergi dalam Menengah dan
kepariwisataan Panjang
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, GIPI
Bali
daerah.
Strategi pengembangan dan penguatan organisasi kepariwisataan yang menangani bidang destinasi pariwisata
No
1
Program
Mendukung
operasional
untuk
mencapai
kepariwisataan berkelanjutan;
Mengembangkan
koordinasi,integrasi
dalam
Mendukung
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Stakeholders
kepariwisataan berkelanjutan;
Mengembangkan
koordinasi, Jangka Pendek,
integrasi dan sinergi dalam Menengah dan
Panjang
pembangunan kepariwisataan
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Stakeholders
Rencana Aksi
dan
sinergi
pembangunan
kepariwisataan
daerah
untuk
meminimalkan
dampak
negatif
Jangka Waktu
pembangunan kepariwisataan.
Strategi untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Pariwisatadi lingkungan Pemerintahan Daerah
No
1
Program
Mengembangkan
Rencana Aksi
meningkatkan
dan
profesionalisme
Mengikutsertakan
Jangka Waktu
58
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
Mengembangkan
dan
manusia
pendidikan
dan
pengelola
pelatihan
di
Menyertakan
pimpinan/ Jangka
pengelola
lembaga Menengah dan
kepariwisataan dalam seminar, Panjang
pelatihan,
bidang kepariwisataan.
studi
lanjut,
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
industri pariwisata
atau
magang.
Program
Meningkatkan profesionalisme
sumber daya manusia di bidang
kepariwisataan melalui
standarisasi dan sertifikasi;
Meningkatkan kemampuan
kewirausahaan di bidang
kepariwisataan
Rencana Aksi
Jangka Waktu
Meningkatkan
profesionalisme
sumber daya manusia di bidang
kepariwisataan
melalui
standarisasi dan sertifikasi;
Melaksanakan pelatihan
kewirausahaan di bidang
kepariwisataan
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
Jangka Pendek,
Menengah dan
Panjang
GUBERNUR BALI,
59
Pelaksana /
Penanggung Jawab
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali,
lembaga berkaitan dg
kepariwisataan
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi
Bali, Perguruan
tinggi
60