Вы находитесь на странице: 1из 16

Kelainan Perkembangan Saluran Reproduksi pada

Laki-laki dan Perempuan


Oleh:
Natalia
102012391
E8

Identifikasi Istilah
Uterus bikornus : Kelainan
uterus
sehingga
menyebabkan
bagian uterus memiliki 2 tanduk (
kandungan bertanduk), menyerupai
bentuk hati.

Rumusan Masalah
Seorang ibu yang didiagnosis mempunyai
kandungan bertanduk (uterus bikornus).

Hipotesis
Kelainan uterus bikornus disebabkan karena
kelainan pembentukan saluran reproduksi
pada fusi duktus Mulleri.

Mind Map
Organ
Reproduksi

Perkembangan
Saluran
Reproduksi

Uterus Bikornus

Laki-Laki
Fusi duktus
Mulleri

Kelainan
pembentukan saluran
reproduksi

Perempuan

Organ Reproduksi
Pria
Organ reproduksi dalam:
Testis
Saluran pengeluaran:
-epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra
Kelenjar asesoris:
-Vesikula seminalis, Kelenjar crowpe, Kelenjar prostat

Organ reproduksi luar:


Penis
Buah zakar

Wanita
Organ reproduksi dalam:
Ovarium
Saluran reproduksi:
-Oviduk, uterus, vagina
Organ reproduksi luar:
Vulva
Mons Veneris
Labia Mayora
Labia Minora
Klitoris
Himen
Vestibulum

Perkembangan Saluran Reproduksi


Sistem genitalia dan sistem urinarius (sistem berkemih) mulai tumbuh pada
janin (minggu ke 4), sel-sel germinativum primodial nya bermigrasi dari
dinding yolk sac dan tiba di urogenital ridge (sisi lateral dari garis tengah
tubuh), bersama dengan sel mesenkim (berasal dari lapisan mesoderm
tubuh) ,janin wanita membentuk gonad (kelenjar kelamin tubuh) primitif.
Jenis kelamin suatu janin ditentukan pada waktu fertilisasi. Berjenis kelamin
perempuan (XX) dan berjenis kelamin laki-laki (XY).
Proses diferensiasi gonad menjadi testis atau ovarium dan perkembangan
sistem saluran internal dimulai pada minggu ke 4 perkembangan embrionik
dan akan selesesai secara keseluruhan pada minggu ke-12 setelah fertilisasi.
Sel benih primordial (sel kelamin primitif) yang kemudian berpisah dari sel
lain pada minggu keempat perkembangan embrio, bermigrasi melalui
gerakan amuboid pada minggu keenam menuju gonad primitif yang berlum
terdiferensiasi dalam dinding abdominal posterior embrio. Gonad terbentuk
dalam bubungan (ridge) gonadal (genital). Bubungan ini terletak di dekat
duktus mesonefrik (Wolffian) yang mengalirkan cairan ginjal embrionik.
Duktus Mullerian (paramesonefrik) terbentuk dengan sendirinya di
sepanjang duktus mesonefrik.

Gonad akan terbentuk menjadi testis


atau ovarium yang
memproduksi
hormon. Testosteron dan suatu inhibitor duktus
mullerian. Testoteron menyebabkan penyatuan duktus mesonefrik
menjadi sistem duktus reproduksi internal laki-laki. Pada kedua sisi,
bagian bagian duktus mesonefrik berubah menjadi epididimis, duktus
deferen, duktus ejakulator, dan vesikel seminalis. Inhibitor duktus
mullerian menyebabkan atrofi duktus mullerian.
Tanpa testosteron duktus mesonefrik mengalami atrofi. Duktus
mullerian berkembang menjadi tuba uterin (fallopi), uterus, dan bagian
atas vagina. Pengaruh hormonal tidak diperlukan untuk
perkembangannya.
Sampai sekitar minggu ketujuh, pada laki-laki, karena pengaruh
testoteron tuberkel genital membentuk penis dan pembengkakan
labioskrotal menyatu menjadi dua kantong skrotal yang kemudian berisi
testis setelah testis berdesenden dari rongga abdomen. Pada
perempuan, tanpa pengaruh hormonal, tuberkel genital menjadi
klitoris, lipatan uregenital menjadi labia minora, dan pembengkakan
labioskrotal menjadi labia mayora.

Fusi duktus Mulleri

Alat-alat genitalia janin wanita terutama berasal dari perkembangan sistem


duktus Mulleri.
Organ pertama yang terbentuk dari perkembangan sistem duktus Mulleri:
ovarium, ovarium menempati tempatnya (akhir bulan ke 3 masa kehamilan).
Minggu ke 6: duktus Mulleri akan membentuk pipa solid yang tumbuh ke arah
kranial (kepala tubuh) dan kaudal (kaki tubuh). Duktus Mulleri terus tumbuh
kearah distal dan menonjol ke sinus urogenitalis.
Minggu ke 8: terjadi fusi (penyatuan sel) antara 2 duktus mulleri di bagian
bawah sampai ke atas sehingga terbentuklah uterus dan sebagian vagina.
Bagian atas duktus Mulleri kanan dan kiri yang tidak mengalami fusi akan
berdiferensiasi menjadi tuba fallopii dengan Vimbrium-Vimbriumnya.
Jaringan mesenkim yang berada di sekitar duktus Mulleri membentuk jaringan
ikat dan otot tuba fallopii, uterus, dan vagina (bulan 5)
Lapisan endoderm dan mesoderm membentuk lempeng vagina. Dalam
lempeng vagina terdapat lumen (lubang) yang berhubungan dengan lumen
duktus Mulleri. Pada janin berumur 5 bulan, vagina akan terbentuk secara
sempurna. Mesoderm mengalami pertumbuhan menimbulkan penonjolan garis
tengah daerah kemaluan bagian bawah luar vagina yang kemudian berkembang
menjadi klitoris.

Kelainan Perkembangan Saluran


Reproduksi
Kelainan stuktural pada uterus, vagina, dan serviks:
kelainan diferensiasi seksual (wanita)
Kelainan timbul dari kelainan embriologis perkembangan
sistem Mulleri (fusi abnormal duktus Mulleri), kegagalan
sistem duktus Mulleri untuk berfusi di garis tengah
Uterus bikornus: Duktus Mulleri yang tidak membelah
secara sempurna: bagian uterus memiliki 2 tanduk (sering
hanya bagian atas uterus yang gagal bersatu, badan uterus
tetap dapat terpisah sebagai dua tanduk), jika dilihat
tampak seperti berbentuk hati

Uterus unikornus: kelainan rahim memiliki


1 tanduk (seperti pisang). Karena hanya 1
sisi sistem duktus Mulleri yang berkembang.
Uterus hanya memiliki 1 tuba fallopii.
Pria
Salah satu contoh kelainan pembentukan
saluran reproduksi pada pria: Ambiguous
Genitalia (Alat Kelamin Ganda).

Kesimpulan
Ciri makhluk hidup adalah melakukan reproduksi.
Manusia bereproduksi melalui serangkaian sistem dan
organ yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Kelainan sistem reproduksi dapat dialami oleh pria dan
wanita.
Kelainan uterus merupakan kelainan yang diakibatkan
oleh perkembangan duktus Mulleri yang tidak normal
dan dapat menyebabkan uterus memiliki 2 tanduk.
Hipotesis benar, kelainan uterus bikornus disebabkan
karena kelainan pembentukan saluran reproduksi pada
fusi duktus Mulleri.

Terimakasih

Вам также может понравиться