Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL

III.1 Kerangka konsep

Salah satu faktor penting keputihan patologis yang menjadi perhatian adalah perilaku
higiene personal. Pada penelitian ini, variabel bebas (independent) yang di teliti terdiri dari
hubungan higienitas buruk dengan keputihan patologis dengan fisiologis pada perempuan
yang menikah yang dalam hal ini dikelompokkan menjadi higiene coital, higiene menstrual,
higiene personal, pengetahuan, penyakit penyerta (DM), resiko stress, hubungan seksual yang
tidak aman, obat-obatan, dan adanya benda asing dalam vagina.
Peneliti ingin mengetahui hubungan higienitas apa saja yang berpengaruh terhadap
kasus keputihan yang diteliti. Peneliti variable bebas dari sumber-sumber berupa jurnal
penelitian sebelumnya dan textbook yang terkait untuk menunjang penelitian Dalam hal ini
yang menjadi variabel tergantung (dependent) adalah keputihan patologis.

Gambar kerangka konsep

Higiene
o coital
o menstrual
o personal
Pengetahuan
Penyakit penyerta (DM)
Resiko stress
Hubungan sexual yang bersiko
Antibiotik
Benda asing

Keputihan
Patologis

III.2. Definisi Operasional

III.2.1. Variabel Tergantung


III.2.1.1. Keputihan patologis

Definisi variable : keputihan patologis dinilai dari ditemukannya beberapa manifestasi


klinis yang khas seperti berikut :
Menggangu

ya

Intensitas

terus menerus

Bau

ya/tidak

Gatal

ya/tidak

Vulva

hiperemis,edem, normal

abu abu,kuning kehijauan,


Warnasekret

putih

Konsistensi

Kekentalan
Cara
ukur

homogen, menggumpal

kental/ tidak

o Adhesivitas
Melakukan anamnesa apakahlengket
ada keluhan keputihan, gatal,
perubahan warna duh, dan duh berbau.
o

Melakukan pemeriksaan fisik

inspeksi area genital secara keseluruhan apakah ada


udem maupun eritem

menilai karakteristik sekret dengan menggunakan tangan yang dilapisi


handschoon. Lalu diswab kan pada object glass yang akan diperiksa di
Lab, untuk menentukan kuman yang terdapat pada sekret keputihan
pasien Candidiasis positif atau candidiasis negatif.

III.2.2. Variabel Bebas


III.2.2.1. Higiene
III.2.2.1.1. Higiene coital

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan higiene coital.

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner dengan skor jawaban

Beresiko = 1, tidak beresiko =0, dengan total nilai 2

Hasil ukur

1.

Higiene coital tidak baik, jika skor lebih dari rerata responden

2.

Higiene coital baik, jika skor lebih dari rerata responden

Skala

: Data katagorik skala nominal

III.2.2.1.2 Higiene menstrual

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan higiene menstrual.

Dikatakan higiene menstrual baik apabila responden mengganti pembalut paling tidak 2-3
kali dalam sehari dan pantang berhubungan sexual jika sedang menstruasi .

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner

Hasil ukur

1.

Higiene menstrual tidak baik

2.

Higiene menstrual baik

Skala

: Data katagorik skala nominal.

III.2.2.1.3. Higiene personal

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan higiene personal dalam

menjaga vagina agar tetap bersih dan tidak lembab dinilai dari 8 pertanyaan.

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner dengan skor pada jawaban :

Bersiko = 1, tidak beresiko =0, dengan total nilai 6

Hasil ukur

: 1. higiene personal tidak baik, jika skor lebih dari rerata

responden
2. higiene personal tidak baik, jika skor lebih dari rerata responden

Skala

: Data katagorik skala nominal.

III.2.2.2. Pengetahuan

Definisi variable

: status responden sehubungan dengan pengetahuan tentang

definisi keputihan, jenis dan dampak dari keputihan.

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner dengan skor pada jawaban :

Bersiko = 1, tidak beresiko =0, dengan total nilai 6

Hasil ukur

1. pengetahuan kurang, jika skor lebih dari rerata responden


2. pengetahuan cukup, jika skor kurang dari rerata responden
Skala

: Data katagorik skala nominal.

III.2.2.3. Penyakit penyerta (Diabetes Melitus)

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan riwayat penyakit

penyerta (Diabetes Melitus) pada responden dan didalam keluarga (genetic).

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner dengan skor pada jawaban :

Bersiko = 1, tidak beresiko =0, dengan total nilai 4

Hasil ukur

1.

Memiliki penyakit penyerta , jika skor lebih dari rerata responden

2.

Tidak memiliki penyakit penyerta, jika skor kurang dari rerata responden

Skala

: Data katagorik skala nominal.

III.2.2.4. Resiko Stress

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan stress.

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner dengan skor pada jawaban :

Bersiko = 1, tidak beresiko =0, dengan total nilai 3

Hasil ukur

1.

Beresiko Stress, jika skor lebih dari rerata responden

2.

Tidak beresiko stress, jika skor kurang dari rerata responden

Skala

: Data katagorik skala nominal.

III.2.2.5. Hubungan Seksual yang beresiko

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan hubungan seksual yang

tidak aman seperti memiliki lebih dari satu pasangan hubungan sexual dan memiliki keluhan
klinis dalam berhubungan sexual.

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner dengan skor pada jawaban :

Bersiko = 1, tidak beresiko =0, dengan total nilai 3

Hasil ukur

1.

Hubungan Seksual yang beresiko, jika skor lebih dari rerata responden

2.

Hubungan Seksual yang tidak beresiko, jika skor kurang dari rerata responden

Skala

: Data katagorik skala nominal.

III.2.2.5. Antibiotik

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan penggunaan Antibiotik

dalam jangka panjang (>1 bulan).

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner

Hasil ukur

1.

Ya

2.

Tidak

Skala

: Data katagorik skala nominal.

III.2.2.6. Benda asing dalam vagina

Definisi variabel

: status responden sehubungan dengan ada tidaknya benda

asing dalam vagina ( IUD, tampon, kondom, cincin pesarium , atau benda lainnya)

Cara ukur

: wawancara

Alat ukur

: kuesioner

Hasil ukur

1.

Ada benda asing dalam vagina

2.

Tidak ada benda asing dalam vagina

Skala

: Data katagorik skala nominal.

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

IV. 1. Metode
IV.1.1. Desain Penelitian dan Variabel
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan desain studi case control.
Variabel tergantung (dependent) adalah keputihan dan sebagai variabel bebas (independent)
adalah faktor-faktor personal hygiene seperti kebersihan celana dalam , kebersihan area
kewanitaan, kebersihan tubuh, kebersihan tangan dan kebersihan handuk.

IV. 1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian


IV. 1.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di poli kebidanan di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Kembangan.

IV.1.2.2. Waktu Penelitian


Pengumpulan data dilakukan dari tanggal

IV.1.3. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perempuan yang menikah yang datang
berobat ke poli kebidanan di Puskesmas Kecamatan Kembangan.
IV.1.4. Kriteria Inklusi
Perempuan yang menikah yang datang berobat ke poli kebidanan dengan keluhan
keputihan di Puskesmas Kecamatan Kembangan.

IV.1.5. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perempuan yang menikah yang datang berobat ke
poli kebidanan dengan keluhan keputihan di Puskesmas Kecamatan Kembangan.

IV.1.5.1. Perhitungan Besar Sampel


Rumus yang digunakan :

IV.1.5.2. Cara Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan dengan non-probability sampling secara consecutive
sampling dilakukan pada semua perempuan yang menikah yang datang berobat ke poli
kebidanan dengan keluhan keputihan di Puskesmas Kecamatan Kembangan.

IV.1.6. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti, meja periksa, lampu
penerangan, kain penutup tubuh, hand schoon dan speculum

IV.1.7. Cara Pengumpulan Data


Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Kepala Puskesmas Kecamatan
Kembangan. Dilakukan oleh 1 orang peneliti. Yang melakukan wawancara dan mengisi
kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai hubungan higienitas buruk dengan keputihan
patologis dengan fisiologis yang berperan dalam terjadinya keputihan (kebersihan celana
dalam, kebersihan area kewanitaan, kebersihan tubuh, kebersihan tangan dan kebersihan).
Lalu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik di ruang pemeriksaan.

IV.2. Alur Pengumpulan Data


Perempuan yg menikah yg datang berobat ke poli kebidanan

ada keluhan keputihan

Bersedia
diwawancarai

Tidak bersedia
diwawancarai

Peneliti melakukan pemeriksaan

Hasil (+)
Keputihan

Tidak dimasukkan
dalam penelitian

Hasil (-) tidak


Keputihan

Peneliti mewawancarai responden dan mengisi kuesioner yang


berisi pertanyaan Hubungan higienitas buruk dengan keputihan
patologis dengan fisiologis yang berperan dalam terjadinya
Keputihan

IV.3. Pengolahan Data


Pengolahan data dalam desain penelitian deskriptif menggunakan data excel.
Kemudian dilakukan proses perhitungan studi deskriptif yang meliputi tabulasi data univariat.

Вам также может понравиться