Вы находитесь на странице: 1из 2

FISIOLOGI SEROTONIN

Pada manusia, serotonin disintesis dari triptopan dalam makanan, yang mula-mula mengalami
hidroksilasi menjadi 5-hidroksitriptopan (5-HTP), kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi 5hidroksitriptamin (5-HT, serotonin). Dalam keadaan normal hanya 2 % triptopan yang diubat menjadi
serotonin. Serotonin terdapat dalam sel-sel entrokromafin saluran cerna, trombosit, dan sebagai
neurotransiter di SSP. Dalam tubuh manusi serotonin disimpan dalam granul-granul sitoplasmik.
Sebagian besar (90%) serotonin yang terdapat dalam tubuh disimpan dalam sel argentafin dan sel
enterokromafin dalam mukosa saluran cerna.
Serotonin yang terlepas dapat mengalami beberapa peristiwa antara lain:
1.
Berdifusi menjauh dari sinaps
2.
Dimetabolisme oleh MAO (monoamine oksidase)
3.
Mengaktivasi reseptor presinaptik (reseptor 5-HT1A dan 5-HT1D, suatu autoreseptor
4.
Mengaktivasireseptor post-sinaptik
5.
Mengalami re-uptake dengan bantuan transporter serotonin presinaptik (SERT =
serotonin transporter).

Serotonin bekerja langsung menstimulasi otot polos dan juga menstimulasi serabut saraf dan efek
ini sulit untuk dipisahkan. Pada kulit terlihat kemerahan menyala yang menunjukan vasodilatasi beberapa

pembuluh darah kecil khusunya venula. Secara fisiologis serotonin mempunyai peranan dalan regulasi
motilitas saluran cerna dan juga sebagai neurotransmiter nonkholinergik pada beberapa daerah di SSP.
Fungsi Serotonin :
1. Pada jantung: serotonin mempunyai efek inotropik dan kronotropik yang jelas terlihat dengan
percobaan sediaan terpsah.
2. Pada tekanan darah: biasanya efek trifasik dimulai dengan penurunan tekanan darah terutama
karena stimulasi aferen ventrikular, diikuti oleh suatu peningkatan tekanan darah karena efek
vasokon striktor dan stimulasi kemoreseptor.
3. Pada pembuluh darah: menyebabkan vasokronstriksi, oleh karena itu serotonin disebut juga
sebagai vasotonin. Efek ini terutama terlihat jelas pada pembuluh darah ginjal, selaput otak dan
paru-paru.
4. Pada sistem respirasi: serotonin menstimulasi langsung otot polos bronkus (bronkhokontiksi)
pada berbagai binatang dan paba penderita asma.
5. Pada saluran cerna: motilitas saluran cerna ditingkatkan oleh serotonin. Hal ini secara lokal
disebabkan oleh efek langsung pada otot polos tetapi dalam ukuran besar disebabkan oleh
stimulasi sel ganglion dalam fleksus mienterikus dan sentisisasi ujung saraf aferen yang memulai
aksi peristaltik local
6. Pada otot polos lain: menstilulasi otot polos uterus
7. Pada saraf; Stimulasi ujung saraf sensoris menimbulkan rasa nyeri hebat.
Serotonin merupakan neurotransmitter monoamin yang terlibat dalam berbagai penyakit yang
cukup luas cakupannya, meliputi penyakit psikiatrik: depresi, kecemasan, skizoprenia, dan gangguan
obsesif konfulsif; sampai migraine. Serotonin dijumpai di jaringan kardiovaskuler, sistem saraf perifer,
sel darah, dan SSP.

Вам также может понравиться