Вы находитесь на странице: 1из 3

METAGENESIS LUMUT- PAKU Ini Akan kami sajikan tulisan sederhana tentang tumbuhan lumut

dan paku yang tergolong Dalam kingdom plantae atau kerajaan tumbuhan . Ini perlu diketahui
karena tumbuhan lumut merupakan jejak evolusi tumbuhan yang masih sederhana kemudian
didapatkan tumbuhan paku yang lebih maju berlanjut diketemukan pula tumbuhan biji
Gymnospermae dan Angiospermae yang lebih komplek lagi (Jadi urutannya Bryophyta Pterydophyta - Spermatophyta ) Bryophyta atau lumut yang akarnya masih berupa thallus
rhyzoid dan belum punya berkas pengangkut sehingga disebut Kelompok tumbuhan Non
Tracheophyta , tumbuhan Paku sudah ada akar berupa akar serabut dan sudah punya
penbuluh angkut xylem dan floem sehingga digolongkan tumbuhan Tracheophyta , sedang
tumbuhan buji Spermatophyta tentu lebihq maju akarnya sudah ada yang serabut , tunggamg
maupun lainnya , jelas Angiospermae ini mempunyai berkas pengangkut xylem floem . OK , Kali
ini tumbuhan yang saya ingin kenalkan adalah tumbuhan lumut dan paku , Tumbuhan
spermatophyta yang meliputi Gymnospermae dan Angispermae akan dibahas berikut yang ada
di Blog ini juga dengan mencari di search artikelnya ....semoga bermanfaat dan berkah Detail
metagenesis Lumut (Bryophyta) Dari Spora yang jatuh ditempat lembab - mengakhiri dormancy
lalu berkecambah menjadi Protonema (bayi lumut) - Protonema tumbuh besar menjadi
Tumbuhan lumut yang berdaun namun didaunnya tidak berspora , tumbuhan lumut setelah
puber kemudian menghasilkan gametangium - gametangium menghasilkan sel kelamin ,
gametangium atau gonade itu berupa anteridium yang menghasilkan sperma dan archegonium
yang menghasilkan ovum . Dengan kehidupan lumut yang higrofit maka sperma dari anteridium
dengan bantuan air bisa meluncur secara khemotaksis kearah ovum yang ada di archegonium
bersatu menjadi Zygote - Zygot tumbuh membelah terus secara mitosis menjadi besar dan
tumbuh menggembung membentuk Sporogomnium - setelah matting. dan tua menghasilkan
spora lagi OK Sedang detail metagenesis Paku (Pterydophyta) Spora - Prothallium - Tumbuhan
Paku -Sporogomnium BEDA METAGENESIS PAKU DAN LUMUT Setelah diamati metagenesis
lumut dan paku diatas dapat kita simpulkan bahwa Gametofit paku umurnya lebih pendek
dibanding sporofitnya karena yang terlihat di alam tumbuhan pakunya bukan Prothaliumnya ,
sedang pada lumut sebaliknya yang dialam tumbuhan lumutnya maka gametofitnya lebih lama
/ dominan hidupnya dibanding sporogonium Tumbuhan paku ada di bawah skema berarti
kromosomnya diploid karena yang dibawah selalu berasal dari zygot hasil pertemuan dua sel
kelamin , sebaliknya lumut haploid karena ada diatas skema yang terbentuknya hasil dari
perkembangan spora. dan spora itu dibentuknya secara miosis ( pembelahan reduksi) Berikut
juga kami tampilkan morfologi tanaman paku dan lumut Berikut letak spora pada tumbuhan
paku , berada di daun Paku yang di daun itu terdapat sporogonium , sedang di Lumut tidak akan
di jumpai di daun namun di Sporogonium yang menjulang di atas tumbuhan lumut ( lihat
gambatnya ya ) Untuk perbedaan ciri yang lain dari keduanya yaitu Pada lumut akarnya masih
rhizoid , sedang pada tumbuhan paku akarnya serabut Pada lumut tubuhnya belum terdapat
berkas pengangkut xilem dan floem , sedangkan di paku sudah mempunyai xilem dan floem
sehingga lumut tergolong Non tracheophyta sedang pada tumbuhan paku tergolong
Tracheophyta pada lumut daun tidak dijumpai spora sedang dipaku terlihat ada sporanya (
sporofil) , pada daun paku ketika masih muda menggulung alat pengatur keluarnya spora di

lumut berupa gigi peristome sedangkan di paku berupa anullus SEKILAS LUMUT DAN PAKU
Hingga saat ini tumbuhan nonvaskuler (lumut daun dan lumut hati dan antocerros )
dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal. Divisio itu adalah Bryophyta yang berasal
dari bahasa Yunani Brion yang berarti lumut Gamet Bryophta berkembang di dalam
gametangia. Gametangium jantan dikenal dengan Anteredium, menghasilkan sperma
berflagella. Gametangium betina disebut dengan Arkogonium yang menghasilkan sel telur. Sel
telur tersebut dibuahi di dalam arkegonium yang kemudian terbentuk zygot didalamnya Zygote
kemudian membelah secara mitosis terus menerus membentuk Embryo yang kemudian
menjadi badan yang menggelembung yang disebut Sporogonium Walaupun dengan embrio
yang terlindungi, bryophta tidak sepenuhnya tidak memerlukan air , tetap haris ada air namun
tidak perlu habitat perairan , cuku[ ditempat lembab saja cukup ( Hygrophyt_. Tumbuhan
Bryophyta memerlukan air untuk bereproduksi.OK Bryophta tidak memiliki jaringan yang
diperkuat oleh lignin, yang diperlukan untuk menyokong tumbuhan tinggi seperti tumbuhan di
daratan. Meskipun Bryopyhta dapat merentang secara horizontal sebagai hamparan lumut,
Bryophta selalu memiliki profil yang rendah. Sebagian besar tingginya hanya 1 - 2 cm. Pada
umumnya lumut mempunyai warna yang benar-benar hijau (ever gteen) Warna hijau itu karena
Lumut mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b, Sehingga lumut
bisa melakukan Fotosintesis , dengan demikian lumut bersifat Autotrof. Bryophyta tumbuh di
darat dan di tempat-tempat seperti: tanah, bebatuan, gambut, kulit pohon, dan kondisi
ekstrem yang lain sehingga Lumut digologkan organisme Kosmopoltan . Lumut pada batangnya
belum terdapat berkas pengangkut xylem dan floem Maka kemudian dikelompokkan dalam
tumbuhan Non Tracheophyta . Tumbuhan lumut mempunyai pergiliran keturunan atau
generasi antara sporofit dan gametofit Generasi Gametofit adalah Generasi yang
menghasilkan sel kelamin Gemerasi itu terdapat pada Tubuhnya sendiri , terletak pada ujung
batangnya , sehingga Tumbuhan lumut tidak dijumpai spora pada daunnya Generasi Sporofit
adalah menghasalailkan spora , [ada lumut pada bagian sporogoniumnya . Jadi bentuk
gametofitnya berupa tumbuhan lumut , dan sporofitnya adalah Sporogoniumnya yang akan
menghasilkan spora yang di dalamnya terdapat sporangium. Bryophyta berkembang biak
dengan spora dan telah menunjukkan pergantian keturunan yang nyata. Gametofit berupa
tumbuhan lumutnya., Sporofit berupa sporogonium atau kapsul spora yang terdapat pada
gametofit dan sporofit yang belum terpisah. Dari spora tidak lalu terjadi tumbuhan lumut,
melainkan protonema dulu yang kemudian baru menjadi lumut. Dalam sistematik lumut
dibedakan menjadi tiga kelas : Kelas Musci (lumut daun): Bryopsida Kelas Hepatica (lumut hati)
: Hepaticopsida Kelas Antoceros : Anthoceropsida Metagenesis Hepaticopsida Metagenesis
Bryopsida Berdasarkan struktur tubuhnya, Tumbuhan Lumut telah berkormus.(batang akar dan
daunnya sudah bisa dibedakan) Lebih tepatnya lumut merupakan peralihan antara tumbuhan
bertalus dengan tumbuhan berkormus. Untuk lebih detailnya agar anda bisa mengetahui ke
tiga lumut itu lihatlah tabel uraian ke tiga kelas lumut ini ADAPTASI LUMUT Lumut melakukan
adaptasi yang memungkinkan untuk tumbuh di tanah yaitu, Pertama tumbuhnya diselubungi
oleh kutikula lilin yang menolong tubuhnya menyimpan air. Kedua, gamet-gametnya
berkembang dalam metangia, sebagai akibatnya zigot hasil vertilisasinya berkembang didalam

jaket pelindung. Oleh karena lumut belum memiliki jaringan pengangkut, maka air masuk ke
tubuh lumut secara imbibisi. Setelah air masuk ke tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke
bagian-bagian tumbuhan secara Osmose dengan gaya kapilaritas maupun aliran sitoplasma.
Sistem pengangkutan air seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup di rawa dan
tempat-tempat teduh. Lumut tidak pernah berukuran tinggi dan besar, kebanyakan hanya 1-2
cm, dan seringkali besarnya kurang dari 20cm. SEKILAS PAKU Paku-pakuan merupakan
golongan tumbuhan yang benar-benar telah berkormus (mempunyai akar, batang dan daun).
Paku-pakuan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Kurang
lebih 550 juta tahun yang lalu (zaman karbon) hutan paku raksasa mendominasi permukaan
bumi. Semua anggota divisi paku-pakuan memiliki 4 struktur penting yang tidak terdapat pada
ganggang tingkat tinggi dan terkompleks sekalipun, yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril)
yang terdapat di sekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler. Yang terdapat dalam
arkegonia, kutikula pada bagian luar membungkus epidermis sistem transfor internal yang
mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah, sistem ini sama baiknya seperti
pengorganisasian transfor air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. JADI Ciri
tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan darat sejati, bentuknya kecil dan panjang,
menyukai tempat-tempat yang lembab atau basah seperti di bebatuan, tanah, dan dinding tua,
merupakan peralihan antara tumbuhan berthallus dan tumbuhan berkormus, mempunyai
kloroflas untuk fotosintesis, tidak mempunyai berkas pengangkut, reproduksi secara seksual
dengan perpaduan antara sel sperma dan sel telur, berkembangbiak secara kawin (generatif)
dan tidak kawin (vegetatif). Tumbuhan lumut tubuhnya masih berupa thallus, artinya tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati, akan tetapi memiliki bagian yang menyerupai akar yang
disebut rhizoid. Ciri khas tumbuhan paku adalah mempunyai akar, batang dan daun, umumnya
tumbuh di tempat lembab (higrofit), belum menghasilkan bunga, daunnya yang masih muda
yang merupakan kumpulan kotak spora. Sporangium yang berkumpul akan membentuk sorus
yang kebanyakan terletak pada bagian bawah daun, reproduksi secara aseksual dengan
sporofit, dan reproduksi seksual dengan gametofit, dan pada batang sudah terdapat epidermis,
korteks dan stele. Tumbuhan paku merupakan jenis tumbuhan kormus, artinya telah memiliki
akar, batang, dan daun sejati serta berkembangbiak dengan menggunakan spora. Daun muda
paku menggulung
Make Money at : http://bit.ly/best_tips

Вам также может понравиться