Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Kerangka Konsep


Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari
hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep
tidak dapat langsung diamati atau diukur.
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian-penelitian yang akan dilakukan.
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu. Misalnya jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan dan pekerjaan. (Notoatmodjo, Soekidjo 2005).

Variabel Independen

Variabel Dependen

Karakteristikpasien:

Patuh

1. Jeniskelamin
2. Usia
3. Tingkatpendidikan

Kepatuhan
PasienGagal
GinjalKronik

TidakPatuh

4. Pekerjaan

20

III.2. Definisi Operasional

NO
1.

VARIABEL
Umur

DEFINISI

ALAT

OPERASIONAL

UKUR

Rentang waktu

Kuesioner

antara saat lahir

HASIL UKUR
1. < 40 tahun

SKALA
Interval

2. > 40 tahun

sampai saat
pengambilan data,
dihitung saat ulang
tahun terakhir
2.

Jenis Kelamin

Identitas responden

Kuesioner

sesuai kondisi

1. Laki-laki

Nominal

2. Perempuan

biologis atau fisiknya


yaitu laki-laki dan
perempuan
3.

Tingkat

Jenjang pendidikan

Pendidikan

formal responden

Kuesioner

2. Tinggi

terakhir
Pekerjaan

Ordinal

(SD/SMP)

berdasarkan ijazah

4.

1. Rendah

(SMA/PT)

Jenis pekerjaan yang

Kuesioner

1. Bekerja

Ordinal

2. Tidak Bekerja

dimiliki responden
sebagai tumpuan
untuk mendapatkan
uang
5.

Kepatuhan

Kepatuhan Pasien

pasien CKD

CKD dalam

Kuesioner

1. Patuh: skor >


median

menjalani

2. Tidak Patuh

Hemodialisa

skor median

21

Ordinal

III.3. Rancangan Penelitian


Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga penelitian dapat memperoleh jawaban terhadap
pertanyaan peneliti. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam
penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan
sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2007).
Desain penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif sederhana, yaitu
menganalisis data yang diteliti dengan memaparkan data-data tersebut
kemudian diperoleh kesimpulan.

III.4. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Ruang Hemodialisa RSUP Fatmawati.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2012 s/d Maret 2012

III.5. Populasi Dan Sampel


1. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas,
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2004).
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua
pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUP Fatmawati
sebanyak 122 pasien.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 1999)
Untuk menghitung minimum besarnya sampel yang dibutuhkan
bagi ketepatan (accurancy) penelitian ini menggunakan rumus untuk
populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 (Notoatmodjo. 2005).

22

n=

N
1 + N (d 2 )

n=

122
1 + 122(0,052 )

n=

122
1 + 0,305

n=

122
1,305

n = 93,486 dibulatkan menjadi 93


Keterangan :
N :

Besar populasi.

n :

Besar sampel.

d :

Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang


diinginkan sebesar (0,05)

Sampel yang diperoleh setelah penghitungan adalah sebanyak 93


orang.

III.6. Pengumpulan Data


Responden dibiarkan untuk mengisi angket sendiri atau dibantu
peneliti. Hal ini agar responden dapat lebih jujur dalam memberikan
informasi, tanpa tekanan dari pihak manapun.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diambil dari sumbernya langsung yang dirumuskan
melalui kuesioner atau angket dan wawancara langsung kepada pasien
gagal ginjal kronik . Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti.

III.7. Instrumen Penelitian


Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan angket
atau kuesioner yang sebelumnya dilakukan uji coba pada beberapa orang

23

yang bukan responden tetapi memiliki kriteria sama. Uji coba kuesioner
akan dilakukan di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto,
Kramat Jati Jakarta Timur. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk
pengisian angket ini diperkirakan 10 menit setiap angketnya.

III.8. Validitas Dan Reliabilitas


Validitas adalah suatu ideks yang menujukkan alat ukur itu benar
benar mengukur apa yang diukur. Untuk menguji validitas menggunakan
rumus Pearson Product Moment.
Dari hasil uji validitas yang dilaksanakan terhadap 30 responden di
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dari 20 butir
pernyataan terdapat 3 butir pernyataan yang memiliki nilai R hitung < R
tabel, yaitu pernyataan nomor 11, 15 dan 18 sehingga butir pernyataan
tersebut tidak disertakan dalam kusioner untuk penelitian selanjutnya.
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. (Soekidjo, 2005) dan
untuk menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode AlphaCronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan
tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara
nilai r hitung diwakili dengan nilai Alpha dengan r tabel pada taraf
kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Tingkat reliabilitas dengan
metode Alpha Crobach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1.
Dari hasil uji Reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach 0,879
sehingga secara statistik kuesioner yang diujikan dalam kategori Sangat
Reliabel.

III.9.

Pengukuran dan Pengamatan Variabel


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat
ukur dimana kuesioner ini terdiri dari dua jenis yaitu kuesioner Kepatuhan
pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUP Fatmawati. Kedua
kuesioner diberi bobot/skor sebagai berikut :

24

Nilai 1 : bila responden menjawab tidak pernah


Nilai 2 : bila responden menjawab kadang-kadang
Nilai 3 : bila responden menjawab sering
Nilai 4 : bila responden menjawab selalu

III.10. Teknik Analisis Data


Metode pengolahan data yang digunakan adalah Tabulasi dan
SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing adalah setiap lembar kuesioner diperiksa untuk memastikan
bahwa setiap pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner telah terisi
semua.
2. Coding adalah pemberian kode pada setiap jawaban yang terkumpul
dalam kuesioner untuk memudahkan proses pengolahan data.
3. Processing adalah melakukan pemindahan atau memasukan data dari
kuesioner kedalam komputer untuk diproses. Memasukan data
kedalam komputer dilakukan dengan SPSS (Statistical Package for
Social Sciences).
4. Cleaning adalah proses yang dilakukan setelah data masuk ke
komputer data akan diperiksa apakah ada kesalahan atau tidak, jika
terdapat data yang salah diperiksa oleh proses cleaning ini.
5. Tabulasi langsung adalah sistem pengolahan data langsung yang
ditabulasi oleh kuesioner. Ini merupakan metode yang paling
sederhana bila dibandingkan dengan metode yang lain. Tabulasi ini
dilakukan dengan memasukan data dari kuesioner kedalam kerangka
tabel yang telah disiapkan, tanpa proses perantara yang lainnya.
Tabulasi langsung biasanya dikerjakan dengan sistem tally yaitu cara
menghitung data menurut klasifikasi yang telah ditentukan. Cara lain
adalah kuesioner dikelompokkan menurut jawaban yang diberikan,
kemudian dihitung jumlahnya, lalu dimasukan ke dalam tabel yang
telah disiapkan. Dengan cara ini kemungkinan salah karena lupa dapat

25

diatasi. Kelemahannya adalah pengaturannya menjadi rumit bila


jumlah klasifikasi dan sampelnya besar.

III.11. Analisa Data


Analisa data dengan menggunakan Analisa univariat digunakan
untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel yang diteliti,
analisis ini meringkas kumpulan data hasil pengukuran, sehingga berubah
menjadi informasi yang berguna.
Analisa yang dilakukan secara bertahap yaitu dengan membuat
tabulasi data yang kemudian dihitung dalam bentuk distribusi frekuensi
dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution), yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik tiap variabel.
Data akan dikumpulkan terlebih dahulu diedit baik pada waktu
dilapangan maupun pada saat memasukkan data kedalam komputer. Hal ini
dimaksudkan untuk menilai kebenaran data setelah itu akan dilakukan koding
kemudian data dimasukkan kedalam tabel dan diolah secara elektronik
dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 16,0.
Data dianalisa melalui presentase dan perhitungan dengan cara
sebagai berikut:
a.

Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil
penelitian. Analisis ini akan menghasilkan distribusi dan presentase
dari tiap variabel yang diteliti.
100%
Keterangan :
P : persentase
f : jumlah jawaban
n : jumlah skor maksimal

26

b.

Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel
independen dengan dependen dalam bentuk tabulasi silang antara
kedua variabel tersebut. Pengujian derajat hubungan antara variabel
dilakukan dengan menggunakan rumus chi-square:

X =
2

(0 E )2
E

Keterangan :
X2

= Chi-square

= Nilai observasi dalam baris ke-i dalam kolom ke-j

= Nilai yang diharapkan dalam baris ke-I dan kolom ke-j

= Jumlah data

Penilaian :
a) Apabila x2 hitung x2 tabel, H0 ditolak atau Ha diterima, artinya
ada hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependen.
b) Apabila x2 hitung x2 tabel, H0 diterima atau Ha ditolak, artinya
tidak ada hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependen.
Hasil uji Chi square berupa P-value pada kotak Chi Square Test
memiliki aturan yang berlaku, antara lain:
a) Jika tabel 2X2 dan ada nilain E < dari 5, maka gunakan Fishers
Exact Test
b) Jika tabel 2X2 tidak ada nilai E < dari 5gunakan Continuity
Correction
c) Jika tabel > 2X3, misalnya 3X2, 3X3 dan sebagainya, maka
gunakan Pearsons Chi-square

27

d) Uji Likelihood Ratio dan Linier-by-linier Association, biasanya


digunakan untuk keperluan lebih lanjut yang lebih spesifik,
misalnya analisis stratifikasi pada bidang epidemiologi dan juga
mengetahui hubungan linier dua variable kategorik, sehingga
kedua jenis ini jarang digunakan. (Hastono, 2006).

28

Вам также может понравиться