Вы находитесь на странице: 1из 2

Partai Politik dan Konstitusi Amerika

Partai politik merupakan salah satu alat vital pendukung jalannya demokrasi di suatu
negara. maka dari itu tak jarang banyak negara yang mengatur mengenai partai politik serta
sistem kepartaian negaranya dalam konstitusi negara. Namun tidak demikian halnya dengan
Amerika Serikat. Konstitusi Amerika Serikat sebenarnya tidak samasekali menyebut ataupun
mengatur tentang partai politik serta sistem kepartaian di Amerika Serikat. Ada beberapa
alasan mendasar mengapa para pendiri bangsa tidak mencantumkan ataupun mengatur
mengenai partai politik maupun sistem kepartain di Amerika Serikat. Sebagian besar hal ini
disebabkan oleh karena para Pendiri Bangsa Amerika, telah melihat bahaya yang diajukan
dengan pembagian politik didalam pemerintahan inggirs pada masa Raja George III. Keadaan
ini memunculkan rasa takut akan konsekuensi dari perpecahan. Mereka menganggap partai
politik dalam pandangan ini, tidaklah terpisahkan dengan sifat yang memecah belah,
mementingkan kepentingan pribadi dan beberapa institusi. Hal inilah yang kemudian lebih
terlihat membahayakan demokrasi di Amerika Serikat kedepannya ketimbang memelihara
kelangsungan demokrasi itu. Selain itu partai politik juga dinilai lebih sering mengejar
kepentingan seksional ketimbang kepentingan nasional.
Tapi pada tahun 1830an partai mulai berkembang, dan ironisnya hanya partailah
yang telah membuat konstitusi bekerja dengan efektif. Secara teoritis Partai politik ini
mendasari jembatan yang menanggulangi terbantuknya perpisahan-perpisahan kedalam
arsitektur structural dari pemerintahan, mekanisme yang kemudian para actor-aktor politik
yang bersaing bisa di bujuk untuk berbagi kepentingan-kepentingan dan menyelesaikan
konflik.
Namun cara dimana partai politik ini mencapai resolusi itu dengan jelas disebabkan
karena struktur dan fungsi dari partai politik yang ada itu memang merefleksikan desain
konstitusi dari Para Pendiri Bangsa Amerika.
1. Pertama dipengaruhi oleh Federalisme. Partai di Amerika Serikat itu terdesentralisasi
mereka berbasis pada lokal- dan state bukan nasional. Secara tradisional, partai-partai
nasional hanya datang bersamaan setiap empat tahun, pada saat tahun pemilihan presiden,
untuk memilih kadidat presiden. Setelah itu mereka secara efektif menghilang lagi. Pemikiran
untuk memiliki opartai politik nasional yang terorganisir secara nasional dengan keanggotaan
yang besar, ideology yang bisa diidentifikasi, program-program jelas dari pemerintah , dan
melaksanakan aktivitas dalam sebauh basis kontinyu dengan headquarters nasional yang
permanen secara tradisional merupakan sesuatu yang asing bagi amerika Serikat. Hingga
pada akhirnya di tahun 1970an kedua partai utama mendirikan headquarters nasional yang
permanen di Washington, DC
2. Kedua, partai politik ini secara langsung dipengaruhi oleh konstitusi dengan adanya
perhatian terhadap pemisahan kekuasaan dan check and balances di dalam pemerintah
federal. ini berarti bahwa partai presidensial dan kongresional hidup berdampingan,
sebagaimana yang terjadi pada Demokrat dan Republik, yang pada hakekatnya kemudia
empat partai ada pada tataran federal: Partai Demokrat Presidensial dan Kongresional, serta

Partai Republik Presidensial dan Kongresional. Keadaan ini membuat Presiden tidak bisa
membubarkan kongres, dan kongres tidak bisa memecat presiden (impeachment)
Salah satu konsekuensi, dan juga salah satu aspek yang mengagumkan dari
Federalisme Amerika Serikat adalah membiarkan begitu banyak elemenyang berbeda hidup
bersama didalam satu partai ataupun partai utama lainnya. Ini dikarenakan basis social
penduduk Amerika Serikat yang sangat bermacam-macam dan heterogen. Bahkan mungkin
awalnya terlihat akan lebih mudah untuk membetuk banyak partai berbeda dari keadaan basis
social penduduk Amerika Serikat ini, ketimbang membicarakan sistem dua partai di negara
ini. Tapi terlepas dari hal itu semua, tidak ada ketidak-tetapan mengenai keberangamana yang
ada didalam suatu partai. Para pejabat negeri dipilih oleh pemilih yang berbeda, pada waktu
yang berbeda, untuk kantor yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Basis social yang cukup
heterogen sehingga partai yang secara konsisten terdesentralisasi merefleksikan jangkauan
pandangan dari bermacam-macam populasi dalam golongan mereka sendiri, membuat partai
menjadi koalisi kepentingan yang besar,
American Government & Politics, A Concise Introduction by Robert Singh
Chapter 3, Political Parties and the party system

Вам также может понравиться