Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
metastatic setelah terapi lokal. Tempat metastatis yang paling umum adalah
nodus limfa, kulit, tulang, hati, paru-paru dan otak.
C. Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang
disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
1. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel
yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan
kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel
memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan
genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan
sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik
menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu
keganasan.
2. Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Kanker payudara pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan
perkembangan sel-sel yang atipikal. Sel-sel ini kemudian berlanjut menjadi
karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan 7 tahun untuk
tumbuh dari satu sel menjadi satu massa yang besar dan dapat dipalpasi.
Sebagian besar tumor payudara adalah adenokarsinoma, terdapat dua jenis
utama histologist adenokarsinoma payudara, yang berasal dari duktus terminalis
dan unit-unit lobular, yaitu :
1. Karsinoma payudara in situ noninvasiv/ karsinoma duktus in situ.
Merupakan jenis kanker payudara yang paling sering, menyebabkan 80%
sampai 85% dari semua kanker payudara. Karsinoma duktus invasif sekeras
batu, seperti yang dibuktikan pada saat palpasi secara klinis dan ketika
potongan specimen dipotong. Tempat metastatis jauh adalah tulang, patu,
hati atau otak.
2. Karsinoma lobular invasif adalah jenis kanker payudara kedua yang paling
sering (sekitar 10%). Yang penting adalah, tumor ini sering kali multifocal
dalam payudara, dan jenis ini berkatian dengan frekuensi tinggi terlibatnya
kedua payudara bila dibandingkan dengan jenis lain. Cirri khasnya, sel-sel
tumor tertekan menjadi tali yang kuat yang dapat terlihat sebagai daerah
yang teraba tebal dan nyeri (bukan sebagai pembengkakan). Metastase jauh
biasanya ke meningeal dan permukaan serosa.
D. Tanda dan Gejala
Gejala Umum Ca. Mammae yaitu :
1. Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara.
2. Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena
mulai timbul pembengkakan.
3. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,
mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara.
4. Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan, panas.
5. Ada cairan yang keluar dari puting susu.
6. Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan
terjadi retraksi.
7. Ada rasa sakit.
8. Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium
darah meningkat.
9. Ada pembengkakan didaerah lengan.
10. Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
11. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
12. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah
diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
13. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
14. Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
15. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain.
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal
marker (CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis.
2. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
a) Pemeriksaan payudara sendiri.
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
2. Radiotherapy.
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis,
radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah.
Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan
membuat, mudah terserang penyakit.
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat
juga digabung dengan therapi endokrin lainnya
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, No. MRS, diagnose medis.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan
yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras,
bengkak dan nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu.
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada
sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada
kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
berminyak.
c. Mata
: bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.
f.
Mulut
g. Leher
h. Dada
: adanya kelainan kulit berupa peau dorange, dumpling, ulserasi atau tanda-tanda radang.
i.
Hepar
j.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
2. Gangguan rasa nyaman/nyeri
3. Kerusakan integritas kulit.
4. Ansietas.
5. Kurang pengetahuan tentang kanker mammae.
6. Gangguan body image.
7. Infeksi.
8. Gangguan pola nafas
C. Rencana/Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA KEP.
Tujuan
Intervensi
NIC :
tubuh
Nutrition Management
Kriteria Hasil :
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan.
2. Kolaborasi
dengan
ahli
gizi
untuk
dibutuhkan pasien.
3. Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan
pasien
untuk
meningkatkan
intake Fe.
4. Anjurkan
pasien
bagaimana
membuat
informasi
tentang
kebutuhan
nutrisi.
7. Kaji
kemampuan
pasien
untuk
1. Lakukan
NOC :
pengkajian
nyeri
1. Tingkat nyeri.
komprehensif
3. Tingkat kenyamanan.
faktor presipitasi
2. Observasi
Kriteria Hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
nyeri,
mampu
menggunakan
termasuk
secara
reaksi
lokasi,
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
tehnik
mencari bantuan)
nyeri
5. Kontrol
lingkungan
yang
dapat
6. Pilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri
personal.
7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
NOC :
Kriteria Hasil :
1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan
(sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi,
pigmentasi).
melindungi
mempertahankan
kulit
kelembaban
kulit
dan
dan
perawatan alami.
Ansietas
NOC :
1. Mengontrol Kecemasan
2. Koping
pelaku pasien.
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
Kriteria Hasil :
1. Klien
mampu
mengidentifikasi
dan
10
pasien
untuk
memberikan
2. Mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan
tingkat
aktivitas
menunjukkan
berkurangnya kecemasan
Kurang
pengetahuan
5. Berikan
informasi
aktual
mengenai
1. Kaji
tingkat
pengetahuan
klien
dan
diperlukan
untuk
mencegah
11
kesehatan.
Gangguan body image
1. Diskusikan
dengan
klien
atau
orang
3. Mengungkapkan
pemahaman
tentang
perubahan tubuh.
masalah.
2. Tinjau ulang efek pembedahan
Rasional : bimbingan antisipasi dapat
membantu pasien memulai proses adaptasi.
3. Berikan dukungan emosi klien.
Rasional : klien bisa menerima keadaan
dirinya.
4. Anjurkan keluarga klien untuk selalu
mendampingi klien.
Rasional : klien dapat merasa masih ada
orang yang memperhatikannya.
Infeksi
NOC
Intervensi NIC
1. Pantau tanda dan gejala infeksi misalnya,
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarganya akan :
12
2. Memperlihatkan
hygiene
personal
yang
adekuat.
prosedur
skrining
dan
pemantauan.
untuk
menjaga
hygiene
NOC
Intervensi NIC
1. Pantau adanya pucat dan sianosis.
Kriteria Hasil
1. Menunjukkan pola nafas yang efektif, yang
rentang normal.
pola pernafasan.
13
4. Mampu
menggambarkan
rencana
perawatan di rumah.
untuk
14
PENYIMPANGAN KDM
Faktor Predisposisi dan Risiko Tinggi
Hiperplasia Plasma pada Sel Mammae
Mendesak Jaringan
Mencuplai Nutrisi Ke
Mendesak Pembuluh
Sekitar
Darah
Interupsi Sel Saraf
Jaringan Kanker
Aliran Darah
Nyeri
Mammae
Terhambat
Jaringan
Hipoxia
Peningkatan
Suplai Mutrisi Jaringan
Konsistensi Mammae
Nekrose
Lain Menurun
Mammae Membengkak
Jaringan
Ukuran Mammae
BB Menurun
Abnormal
Tumor Mendesak
Kejaringan Luar
Bakteri
Mammae
Patogen
Asimetik
Perfusi Jaringan
Terganggu
Infeksi
Gangguan
Body Image
Infiltrasi Pleura
Parietale
Ulkus
Gangguan Integritas
Ekspansi Paru
Menurun
Kulit/Jaringan
Kurang
Pengetahuan
Gangguan Pola
Nafas
Cemas/Ansietas
15
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Corwin Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi edisi Revisi. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman
perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC.
untuk
16