Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Peranan Government
Menurut Max Weber, peranan pemerintah
dapat dipandang dari 2 perspektif:
1. Mechanic View
Sebagai Regulator
Sebagai Administrator
2. Organic View
Sebagai Public Service Agency
Sebagai Investor
Fungsi menurut Mechanic View erat dengan birokrasi,
sementara fungsi menurut Organic View hrs dinamis
dan dpt ditransformasikan ke autonomous agencies.
2
Birokrasi =
Inefisiensi, Inefektivitas?
Menurut KBBI, birokrasi adalah:
sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai
pemerintah dengan berpegang pada hierarki dan jenjang
jabatan.
cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban,
serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang
banyak liku-likunya.
Dengan demikian, sementara pemerintahan
identik dengan sistem birokrasi, padanya
terlekat konotasi inefisiensi dan inefektivitas.
3
5.
6.
7.
Layanan pendidikan
Layanan kesehatan masyarakat
Layanan LITBANG
Penyelenggaraan dana bergulir untuk
masyarakat
Pembinaan olah raga
Perawatan jalan raya
Pertamanan dan kebersihan
4
Legislasi
Pengaturan
Penetapan Kebijakan Pelayanan
Penganggaran
Peradilan
Penindakan
Pertanggungjawaban
BUREAUCRACY
S
T
A
T
E
Private Goods
Public Goods
Legislation &
Regulation
Authorities
Controls & Judiciary
Government
BLU
BUMN
Persero
Perum
Public
PT BHMN(?)
Service
Deliveries
Internal
Service
Agencies
YAYASAN
& NGOs
Non-for-Profit
P
R
I
V
A
T
E
PRIVATE
PROPERTIES
Market
3. Perusahaan Negara/BUMN
Tujuan BLU
Meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa
Fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktivitas
Penerapan praktek bisnis yang sehat.
10
Karakteristik BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah
(bukan kekayaan negara yang dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/
sebagian dijual kepada publik
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip
efisiensi dan produktivitas a la korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung
jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk
6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan
langsung
7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Non-PNS
8. Bukan sebagai subyek pajak
11
Persyaratan BLU
Persyaratan substantif BLU, fungsi
dasar pelayanan publik
Persyaratan teknis BLU diatur oleh
Kementerian/Lembaga teknis
Persyaratan
keuangan/administratif diatur oleh
Menteri Keuangan
12
Persyaratan Substantif
Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi utama
yang berhubungan dengan:
menyediakan barang dan/atau jasa untuk layanan
umum;
Mengelola wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan
meningkatkan perekonomian masyarakat atau untuk
layanan umum; dan/atau
Mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan
ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat
Persyaratan Teknis
kinerja pelayanan layak dikelola
dan ditingkatkan pencapaiannya
melalui BLU sebagaimana
direkomendasikan
menteri/pimpinan lembaga;
kinerja keuangan satker yang
bersangkutan sehat sebagaimana
ditunjukkan dalam dokumen usulan
penetapan BLU.
14
Persyaratan Administratif
Pernyataan Kesanggupan
Meningkatkan Kinerja
Kesesuaian formulir dengan format yang
ditetapkan;
Ditandatangani pimpinan Satker di atas
materai;
Disetujui oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga terkait.
16
2.
Akuntabilitas;
3.
Struktur Organisasi;
Prosedur Kerja;
Pengelompokan Fungsi yg logis;
Ketersediaan dan Pengembangan SDM.
Akuntabilitas Program;
Akuntabilitas Kegiatan;
Akuntabilitas Keuangan.
Transparansi
Program 5 tahunan;
Kesesuaian visi, misi, program, kegiatan dan pengukuran
pencapaian kinerja;
Indikator kinerja 5 tahunan berupa indikator pelayanan,
keuangan, administratif, dan SDM.
18
2.
3.
4.
5.
2.
Penyajian SPM;
Kesesuaian SPM dengan Kebutuhan & Kemampuan
Satker Instansi Pemerintah;
3.
4.
5.
1.
Opini audit
2.
Penetapan BLU
Instansi/calon
BLU
Menteri Teknis/
Pimpinan Lembaga
ya
tidak
Tidak diusulkan
Usulkan
BLU
ya
Teliti
Persyaratan
teknis
tidak
Menteri
Keuangan
usulan
usulan
Persyaratan
substantif
memenuhi
(1-2)
memuaskan
Usulkan
diteruskan
Teliti
Persyaratan
administrasi
Penetapan
BLU Penuh
ya
kurang
tidak
Penetapan
BLU bertahap
Tdk
diusulkan
Tdk
disetujui
22
Penetapan BLU
(2-2)
(1-2)
1. BLU Penuh
Kriteria:
Persyaratan Substantif, Teknis Terpenuhi
Persyaratan Administrasi Terpenuhi memuaskan sesuai
dengan kriteria SOP penilaian
26
RKA K/L
DIPA
(Berbeda dgn DIPA satker Biasa)
Pendapatan: APBN
Layanan
KSO
Hibah
Lainnya
PNBP
Cost Accounting
Variable Direct Costs
Fixed Direct Costs
Variable OH Costs
Fixed OH Costs
Biaya Pegawai
Biaya Material dan
Supplies
Depresiasi/Amortisasi
Biaya Operasional
Lainnya
Dgn SPM
Penggunaan pendapatan BLU
Belanja Pegawai
Belanja Barang/Jasa
Belanja Pegawai
Belanja Barang/Jasa
Belanja Modal
Belanja Modal
27
Alokasi APBN
PNBP
K/L
Dapat dikelola
langsung sesuai RBA
Hasil Kerjasama
Dgn Pihak Lain
Hibah Terikat
Sesuai persyaratan
pemberi hibah
28
Belanja
Pengelolaan belanja fleksibel sesuai
dengan ambang batas yang ditetapkan
dalam RBA
Jika melampaui ambang batas hrs
mendapat persetujuan Menkeu/kepala
daerah
Jika terjadi kekurangan anggaran, dapat
diajukan ke Menkeu/kepala daerah
Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja
barang dan jasa di
kementerian/lembaga/pemerintah daerah
29
Pengelolaan Kas
Pengelolaan kas berdasarkan praktek
bisnis yang sehat
Penarikan dana APBN dengan SPM
Rekening bank BLU dibuka di bank umum
oleh pimpinan BLU
BLU dapat melakukan investasi jangka
pendek dalam rangka cash management.
30
Pengadaan Barang
Pengadaan barang berdasarkan prinsip efisien
dan ekonomis sesuai dengan praktek bisnis yang
sehatdapat dibebaskan seluruhnya atau
sebagian dari ketentuan yang berlaku bila
terdapat alasan efektivitas dan efisiensi
Kewenangan pengadaan barang secara berjenjang
berdasarkan nilai yang diatur oleh Menkeu/kepala
daerah.
Barang inventaris dapat dialihkan dan dihapuskan
oleh BLU dan dilaporkan secara berkala kepada
menteri/pimpinan lembaga/kepala daerah.
31
Pengelolaan Barang
BLU tidak dapat mengalihkan/menghapuskan Aset
tetap kecuali ijin pejabat yang berwenang.
Pengalihan/penghapusan aset tetap dilakukan
secara berjenjang berdasarkan nilai dan jenis
barang yang sesuai dengan peraturan perundangan.
Pengalihan/penghapusan aset tetap dilaporkan
kepada menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD
Tanah dan bangunan disertifikat atas nama
Pemerintah RI
32
Remunerasi
Pengelola, dewan pengawas dan pegawai
BLU dapat diberikan remunerasi
berdasarkan tingkat tanggungjawab dan
tuntutan profesionalisme.
Remunerasi ditetapkan berdasarkan
peraturan Menteri Keuangan/kepala
daerah
35
Dewan Pengawas
Satker BLU yang memenuhi persyaratan, dapat
mempunyai Dewas, yang ditetapkan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga dengan persetujuan
Menkeu.
Persyaratan jumlah Dewas sbb:
Nilai omset Rp 15 miliar s.d 30 miliar/th atau aset
di atas Rp 75 miliar tiga Dewas.
Nilai omset di atas Rp 30 miliar/th atau aset Rp
200 miliar tiga atau lima Dewas.
Tata Kelola
Kelembagaan tunduk pada peraturan
perundangan sektoral.
Jika terjadi perubahan kelembagaan, harus
berpedoman pada ketentuan Menteri PAN
Pejabat pengelola BLU dapat terdiri dari
PNS dan non PNS
Nomenklatur pejabat pengelola BLU
disesuaikan dengan nomenklatur yang
berlaku di instansi BLU.
38
Nilai Tambah
Investor
Lain-lain
Pemerintah
Masyarakat
Pegawai
39
BHMN
(PP 61 Tahun 1999)
Status Hukum
Bagian kementerian/lembaga
Tujuan
Manajemen
Operasional Keuangan
Sumber Pendanaan
APBN (PMP/Subsidi)
Hibah
Pendapatan Hasil Usaha/Jasa
SDM
Pegawai BHMN
Subyek Pajak
Subyek Pajak
40
Satker BLU
TERIMA KASIH
Kontak:
Gedung KPPN II Lt. 3
Jln Wahidin II No. 3 Jakarta Pusat 10710
Telp. (021) 381-1174; Fax (021) 381-2767
42