Вы находитесь на странице: 1из 16

KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA DI HOSPITAL

Kesehatan dan keselamatan


kerja di Rumah Sakit
International Labor Organization:
Setiap tahun ada 1,1 juta kematian yang
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan
yang berhubungan dengan pekerjaan

Penyebab :
1.Kanker
2.Gangguan Pendengaran
3.Gangguan Muskuloskeletal
4.Reproduksi
5.Kejiwaan

World Health Organization:


5-10 % pekerja dinegara berkembang dan
20 % dinegara industri yang memperoleh
PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Rumah Sakit
Institusi pelayanan kesehatan masyarakat yang
memerlukan banyak:
MODAL,TEKNOLOGI dan MEMERLUKAN
TENAGA MANUSIA.
Alat dan bahan-bahan obat berbahaya bagi
KESEHATAN untuk DIAGNOSTIC,TERAPI,
REHABILITASI banyak dipakai.
Akibatnya tenaga kesehatan akan terpengaruh
HARUS MENDAPAT PERHATIAN KHUSUS.

Kepada siapa pelayanan


kesehatan dan keselamatan kerja?
1.Pasien
2.Pengunjung Rumah sakit/Hospital
3.Pemberi pelayanan kesehatan
4.Pelaksana dan pengelola hospital

Bahaya potensial di RUMAH SAKIT


1.Golongan BIOLOGI:-Bakteri
-Jamur
-Parasit
-Virus
Hepatitis B virus,
Mycobacterium tuberculosis
HIV

2.Golongan Ergonomi
Menyesuaikan biologi manusia dengan
lingkungan kerjanya.
Misalnya tata cara angkat dan angkut benda
maupun manusia/patien,posisi tenaga kerja
berdiri lama dalam jangka waktu lama,
system pencahayaan yang tidak optimal.

3.Golongan Kimiatoksik dan iritasi.


Misalnya obat-obatan,pelarut,gas.
4.Golongan Psikologisituasi yang berakibat
keteganganstess ataupun tidak baik
hubungan kerja dan shift kerja yang banyak
bermasalah.
5.Golongan Fisikabahan-bahan dalam
lingkungan kerjagangguan jaringan tubuh
manusia,misalnya radiasi,laser,elektrik.

Lokasi kerja di hospital yang


mempunyai bahaya:
1.Poliklinikinfeksi,alat tajam.
2.Ruangan infeksi,alat tajam,lama berdiri.
3.Radiologiinfeksi,radiasi,alat angkat.
4.Farmasikimia,obat-obatan
5.Laboratoriuminfeksi,bahan kimia
6.Kamar bedahinfeksi,bahan anestesi
7.Klinik Gigiinfeksi,elektrik,alat tajam
8.Laundryinfeksi,deterjen,sampah kimia
9.Dapur lantai basah,alat tajam,bising,deterjen
10.Dialisainfeksi,kimia.
11.Patologibahan pelarut,infeksi

Bagaimana mengendalikannya?
1.ENGINEERING CONTROL
Dengan bantuan teknologiuntuk mengisolasi
atau mengeluarkan suatu sisa bahan,misal
Penggunaan nedleless system dalam upaya
pencegahan luka akibat pemakaian jarum
suntik.

2.WORK PRACTICE CONTROL


mengurangi kemungkinan terkena akibat
kerja dengan cara:
a.Mencuci tangan
b.Jangan makan/minum dilaboratorium.
c.Jangan memakai pipet melalui mulut.
d.Jarum suntik jangan dipegang dengan
tangan.

3.ADMINISTRATIVE CONTROL
Mengurangi durasi dan frekuensi terkena bahanbahan bagi pekerja dalam lingkungan kerja.
a.Job rotation
b.Jadwal bekerja
c.Tenaga kerja yang cukup,bila bahaya meningkat,
Hal ini dilakukan bila
-Engineering Control dan
-Work Practice Control tidak bisa dilakukan.

Di Hospital Administrative Control


yang sering dianjurkan:
1.Training bagi tenaga kerja
2.Vaksinasi untuk preventif
3.Memperhatikan tenaga kerja apakah
beban kerja berlebihan,apakah alat yang
dipergunakan rusak?,alat emergensi
apakah sudah tersedia?,apakah tempat
cuci tangan sudah cukup,dan
menginventarisasi bahan radio aktif.

Bila ketiga cara pengendalian tidak


bisa dilakukan,maka:
Dilakukan pemakaian
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
berupa pakaian,alat khusus:
SARUNG TANGAN
KACA MATA
EAR PLUG
SEPATU
MASKER

Khusus di Hospital:
1.Jas Laboratorium
2.Rok kerja/Apron
3.Sarung tangan
4.Sepatu karet
5.Kaca mata pelindung
6.Pakaian kedap air
7.Masker.
8.Training.

Вам также может понравиться