Вы находитесь на странице: 1из 9

INDUSTRI MANUFAKTUR BERBASIS SYARIAH – IMBAS

Frequently asked questions.

1. Apa itu industri manufaktur?

Industri manufaktur, adalah sebuah pendekatan baru dalam


berproduksi sebagai akibat dari penggunaan mesin dalam
berproduksi, sejak dimulainya revolusi industri kurang lebih 250
tahun yang lalu.
Sebelum revolusi, pendekatan produksi adalah pendekatan industri
kerajinan tangan (handicraft), dimana manusia memproduksi
barang dengan tangannya, dibantu oleh alat sederhana dengan
menggunakan tenaga yang disediakan oleh alam, seperti tenaga air,
tenaga angin, tenaga panas matahari, tenaga hewan dan tenaga
manusia.
Pendekatan handicraft ini memiliki pola kerja, dimana seseorang
pembuat barang memulai membuat barang karena adanya talenta
dan kemampuan dan tersedianya bahan baku, untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Produk dibuat orang melalui proses tahap demi tahap sampai
selesai, sesuai dengan barang yang akan diproduksi. Produksi tikar
dibuat seseorang yang memiliki talenta dan kemampuan
menganyam bahan baku yang ada sampai menjadi tikar yang
diinginkan. Begitu juga dengan gerabah, permadani, kain tenun,
patung, pisang goreng dan sebagainya. Sudah tentu hasil produksi
dengan cara ini tidak dapat seragam karena tidak ada pola baku,
mulai dari kemampuan pembuat, bahan baku, maupun kebutuhan
masyarakat. Jumlah produk yang dihasilkan juga tidak banyak dan
tidak dapat diperbanyak, mengingat sangat terbatasnya
kemampuan manusia, dan juga tersedianya bahan baku.
Pertimbangan membuat barang yang berdasarkan talenta
kemampuan manusia dan tersedianya bahan baku, menjadikan
produk industri handicraft ini luput mempertimbangkan kebutuhan
nyata pasar, menyebabkan produk handicraft ini sulit laku di
pasaran.
2

Lagi pula dengan ketidakseragaman mutu dan pasokan terbatas


karena rendahnya kapasitas, menjadi hambatan tambahan bagi
lakunya produk ini, di pasaran.

Dengan adanya penemuan mesin uap pada abad XVIII, kedudukan


manusia mulai digantikan oleh mesin dalam memproduksi barang.
Pertama. manusia ditingkatkan martabatnya dari pelaku produksi
menjadi pengendali mesin produksi.
Kedua, tenaga penggerak yang disediakan alam, digantikan
kedudukannya oleh mesin uap, kemudian mesin listrik yang lebih
perkasa dan dapat ditempatkan dimana saja, sesuai dengan
kekuatan yang dibutuhkan. Mesin tenaga uap atau listrik ini
menggerakkan mesin produksi yang menggantikan manusia.
Ketiga, pendekatan produksipun diubah sesuai dengan pengaruh
penggunaan mesin yang lebih perkasa, karena besarnya volume
produsksi yang dapat dihasilkan.
Pendekatan produksi baru ini diberi nama industri manufaktur.
Dalam pendekatan baru ini, secara garis besar adalah sebagai
berikut: barang yang sudah ditetapkan akan diproduksi yang nyata
dibutuhkan pasar, diuraikan dalam komponen pembangun
produk (kpp) . Proses produksi dimulai dengan memproduksi kpp
terlebih dahulu, dengan menggunakan mesin, sehingga hasilnya
bisa banyak dan memiliki keseragaman dan presisi yang tinggi.
Keseragaman dan presisi yang tinggi ini, memudahkan dalam
proses selanjutnya yaitu perakitan.
Produk manufaktur dibedakan dari jumlah kppnya. Makin banyak
kppnya makin rumit proses produksinya, tetapi karena pendekatan
ini memiliki prinsip proses yang baku, yaitu proses berjenjang,
kerumitan itu dapat diatasi dengan mudah.
Produk korek kuping atau tusuk gigi,memiliki satu kpp, cotton buts
memiliki dua kpp, meja memiliki sepuluh kpp, tetapi pesawat
terbang memiliki lebih dari satu setengah juta kpp, yang semua ini
adalah hasil produksi industri manufaktur.
3

Dengan pendekatan produksi ini, industri manufaktur menjadi


mampu membuat barang apa saja yang dibutuhkan pasar, karena
industri manufaktur mampu menciptakan produk baru dengan
bahan baku apa saja sesuai dengan mutu, jumlah dan harga yang
dipersyaratkan pasar.
UKM manufaktur jika sudah akan melaksanakan industri
manufaktur, sebaiknya membuat barang yang dibutuhkan pasar,
tapi yang jumlah kppnya sedikit, baru kemudian meningkatkannya
sesuai dengan perkembangan kompetensi.

2. Apakah industri manufaktur mengakibatkan pengangguran?

Kalau kita membaca literatur pada saat revolusi industri ini baru
diluncurkan, ada kekhawatiran terutama para perajin akan
menganggur, karena pekerjaan mereka sudah digantikan oleh
mesin. Mereka beranggapan bahwa mekanisasi akan
mengakibatkan pengangguran.
Anggapan itu masih ada sampai sekarang.
Industri manufaktur memiliki kemampuan berproduksi barang
dalam jumlah besar, memproduksi banyak macam produk dari
jarum sampat pesawat ruang angkasa, dengan kecepatan tinggi
yang dapat diatur, sehingga dengan adanya industri semacam ini,
dunia dibanjiri dengan banyak macam macam produk dalam
jumlah yang sangat besar. Banyaknya produk baik dalam jumlah
maupun macam ini memberikan peluang kerja dalam kegiatan pra
maupun pasca produksi, berupa pasokan bahan baku, kegiatan
distribusi, perdagangan, pelayanan purna jual, asuransi, sehingga
multiplyer effect akan lebih besar dari multiplyer effect dari
income yang diperhitungkan sekitar 4 kali, karena luasnya area
pengaruhnya yang bersifat global. Telepon seluler yang dibuat di
Skandinavia, Korea, Jepang dapat memberi pekejaan kepada
penduduk di pulau Sangir dan desa lain di seluruh Indonesia
sebagai penjual voucher.
4

Jadi pendapat bahwa industri manufaktur mengakibatkan


pengangguran adalah tidak benar, sebab kenyataan membuktikan
kebalikannya

3. Industri manufaktur sulit dilaksanakan?


Industri mnufaktur adalah sebuah proses memproduksi barang baru
yang dimulai dari membuat komponen pembangun produk dengan
mesin agar memiliki presisi yang tinggi terlebih dahulu, baru
kemudian dirakit menjadi barang akhir.
Sebuah produk akhir dari industri manufaktur, seolah olah sulit
untuk diwujudkan, tetapi kalau sudah diuraikan menjadi komponen
pembangun produk, menjadi mudah untuk diproduksi. Produksi
kppnya tidak sesulit bayangan membuat produk akhir.
Meproduksi roda mobil pasti lebih mudah dari bayangan membuat
mobilnya sendiri, apalagi kalau hanya kaca spionnya.
Produk industri manufaktur bervariasi dari kppnya satu buah
sampai jutaan buah. Untuk produk yang jumlah kppnya besar,
proses produksinya dibuat berjenjang, artinya, ada komponen yang
terdiri dari sejumlah kpp tetapi belum menjadi produk akhir, kita
sebut komponen setengah jadi, tingkat satu. Komponen setengah
jadi tingkat satu ini kita gabungkan lagi dengan komponen tigkat
satu dari bagian lain lalu mebentuk komponen setangah jadi
tingkat dua dan seterusnya, sampai menjadi produk akhir.
Kalau rekayasa produknya jelas, baik bentuknya, ukurannya, bahan
dan harganya, maka kppnya menjadi mudah untuk diproduksi dan
dirakit, karena presisinya tinggi. Dengan mudahnya membuat kpp
dengan presisi yang tinggi dalam jumlah yang besar sesuai
rencana, dan mudahnya perakitan produk akhirnya, menjadikan
proses industri manufaktur ini secara keseluruhan menjadi mudah
dilaksanakan.
Kesimpulannya, industri manufaktur adalah pendekatan industri
yang mudah dilaksanakan.
5

4. Industri manufaktur tidak sesuai dengan Islam?

Pandangan ini masih sangat kental ada pada ummat Islam karena
melihat kenyataan saat ini, bahwa industri manufakturlah yang
menyebabkan musibah global sekarang ini, jadi harus ditolak
paling tidak dihindari.
Pandangan ini sangat bias, karena industri manufaktur itu suatu
sistem yang netral.
Seperti sebuah pisau, akan bermanfaat buat ibu ibu di dapur tetapi
dapat juga dipakai penjahat untuk menotong leher orang. Pisau itu
sendiri netral, tergantung dari tujuan penggunaannya.
Begitu pula dengan industri manufaktur. Industri yang sangat
perkasa ini dilahirkan oleh budaya ekonomi barat yang
sangat dipengaruhi oleh falsafah ekonomi kapitalisme dan
individualisme yang menganggap bahwa manusia itu hanya
sebagai homoekonomikus dan homofinansialis, yang menghasilkan
sifat manusia yang hanya semata mementingkan keuntungan
materi dan uang. Seseorang akan dengan bertindak kalau ada
keuntungan materinya disana, dan segala sesuatu harus membayar.
Dengan falsafah ini dikepala manusia, maka manusia terdorong
untuk menumpuk materi dan uang, menjadi tidak biasa dengan
memberi tanpa pamrih dan bersetiakawan. Falsafah ini mendorong
nafsu manusia menjadi serakah dan tidak lagi mempedukikan alam
sekitar, termasuk sesama manusia.
Akibat dari kelahirannya dalam situasi yang salah inilah yang
menyebabkan musibah dunia sekarang ini, sehingga ummat Islam
menjadi membenci industri manufaktur ini.
Situasi ini akan berubah jika yang dipakai sebagai dasar acuan,
falsafah ekonomi syariah yang bersumber pada al Quran dan
Sunnah Nabi Muhammad, yang tidak hanya mengurus manusia,
tetapi melestarikan harta Allah berupa alam semesta,
memanfaatkannya untuk pelestarian itu sendiri, termasuk manusia
6

di dalamnya, sesuai dengan fungsi agama Islam sebagai rahmatan


lil alamin.
Manusia pelaksananya diberi pangkat khalifatullah fil ard, yang
menyelenggarakan kegiatan ekonomi untuk melestarikan alam dan
memanfaatkannya untuk pelestarian itu sendiri, sebagai ibadah.
Menurut Dr. M. Umer Chapra, agama Islam terdiri sangat
sederhana untuk dilaksanakan terdiri atas tiga pondasi utama yaitu
tauhid, kekhalifahan manusia dan keadilan.
Jika industri manufaktur yang perkasa ini dipakai untuk
melaksanakan ketiga pondasi agama Islam itu, maka pekerjaan
melestarikan alam semesta dan pemanfaatannya untuk pelestarian
itu sendiri, menjadi kegiatan ibadah.
Dari sinilah muncul doktrin Industri Manufaktur Berbasis Syariah
– IMBAS.
Opini dunia yang sekarang ini mengharapkan ekonomi Islam dapat
menjadi pilihan baru dalam tata ekonomi dunia baru, merupakan
peluang yang harus dimanfaatkan oleh ummat Islam.
Kesimpulannya ummat Islam harus memperjuangkan industri
manufaktur yang perkasa ini memakai agama Islam sebagai acuan
utama dan bukan menolaknya.

5. Apakah ada bukti empiris bahhwa sistim syariah bisa


mendatangkan perbaikan?

Paling tidak ada dua bukti pada saat ini


Bukti pertama adalah yang sudah kita kenal dengan nama
perbankan syariah.
Perbankan syariah adalah bentuk dari arsitektur perbankan
konvensional yang kapitalistik yang dalam pelaksanaannya
mengadopsi hukum Islam yang anti riba dan jual beli.
Bentuk ini jelas menggambarkan bahwa sistem utamanya adalah
kapitalisme, sedangkan hukum Islam hanya berfungsi sebagai sub
sistem.
7

Dengan mengadopsi hukum Islam itu sebagai sub sistem, bank


syariah menjadi lebih mampu menjalankan tugas perbankannya
dibandingkan dengan bank konvensional.
Karena prestasi perbankan syariah itu lebih baik, maka banyaklah
bankir dunia berlomba lomba mengembangkan sistim bank syariah
tersebut.
Supaya tidak kecewa, harap diingat bahwa bank syariah bukanlah
bank Islam, tetapi bank kapitalis yang mengadopsi cara cara Islam.
Sebuah restoran yang menyediakan tempat sholat, tetap sebagai
renstoran dan tidak akan pernah disebut mesjid.

Bukti kedua. Bukti kedua ini kurang diketahui secara pasti oleh
ummat Islam, walaupun banyak sudah tokoh agama Islam yang
berpendapat bahwa industri Jepang itu islami, tetapi belum tahu
secara tepat bagaimana terlaksananya
Bangsa Jepang, setelah kalah perang pada Perang Dunia II pada
tahun 1945, bertekad keras akan mengalahkan barat melalui
ekonomi, yaitu melalui industri manufaktur, sebagai industri
perkasa dan moderen yang dihasilkan oleh revolusi industri pada
pertengahan abad XVIII.
Mereka membuat beberapa koreksi terhadap industri manufaktur
barat dalam beberapa hal yang penting.
Pertama, mereka mengubah tujuan industri manufaktur barat dari
alat menumpuk harta, menjadi alat pelayanan kepada langganan.
Tujuan baru ini menghasilkan skim pelaksanaan yang dikenal di
Jepang dengan singkatan QCDS, yang terdiri dari Q yang mewakili
quality, dimana produk manufaktur harus makin lama makin baik
dengan mengurangi afkir secara berkelanjutan sehingga mendekati
zero defect. C berasal kata cost, yaitu menekan biaya produksi
secara berkelanjutan supaya konsumen mendapatkan harga yang
bagus. D mewakili kata delevery, yaitu penyerahan pasokan yang
tepat waktu, jumlah dan harga sesuai dengan keinginan pelanggan
dan S mewakili kata service, yaitu pelaksanaan pelayanan purna
8

jual yang semakin lengkap. QCDS ini menyebabkan produk


industri manufaktur Jepang menjadi digemari di seluruh dunia.
Kedua, mengoreksi industri manufaktur barat yang tidak adil.
Untuk itu industri manufaktur Jepang melaksanakan tiga skim
pemerataan untuk mencapai keadilan.
Skim pertama skim pemerataan pendapatan, dicapai dengan
mengubah Hubungan Buruh Majikan barat yang antagonistis
menjadi HBM yang sinergis
Buruh dan majikan bahu membahu mengusahakan kemajuan usaha
dan membagi hasil usaha sesuai dengan kesepakatan. Bagihasil.
Dalam rangka ini pula disetujui konvensi bahwa gaji pegawai
terendah dan yang tertinggi tidak boleh terlalu jauh berbeda.
Skim kedua, berupa pemerataan kesempatan berusaha. Perusahaan
industri manufaktur besar membagi pekerjaan kepada perusahaan
yang lebih kecil, memanfaatkan perbedaan overhead cost untuk
menekan biaya produksi (C), sehingga mencari perusahaan sub
kontraktor pada industri manufaktur Jepang menjadi pekerjaan
yang harus dilaksanakan.
Skim ketiga, adalah pemerataan kepemilikan usaha.
Pengusaha industri manufaktur Jepang menganut sistim saham
minoritas bagi pemilik tetapi tetap memiliki hak kelola.
Ketiga, mengubah misi perbankan barat yang profit center
menjadi service center yang bunganya berkisar antara 0 sampai
1%.
Skim pemerataan inilah yang menjadikan indutri manufaktur
Jepang memiliki motivasi untuk maju yang sangat besar.

Dalam kedua bukti empiris ini, walaupun hukum Islam hanya


menjadi sub sistem dari sebuah sistem kapitalis, namun sudah
memperlihatkan kinerja yang luar biasa.
Nalar kita berkata, apalagi bila sistem dasarnya Islam, sub
sistemnya juga Islam, maka jadilah dia arsitektur ekonomi Islam,
yang menghasilkan doktrin industri Islam yang akan dapat
9

dielaborasikan menjadi kegiatan kegiatan nyata dari ekonomi


Islam, untuk tujuan memakmurkan alam semesta.

Doktrin itu muncul dalam bentuk Industri Manufaktur Berbasis


Syariah disingkat IMBAS.

Tulisan ini mengundang pertanyaan lain berikutnya yang belum


terungkap tentang IMBAS, agar IMBAS ini makin banyak
dimengerti oleh ummat Islam, sehingga menjadi mudah untuk
dilaksanakan kelak.

Jakarta 15 Januari 2010

Eddy Boekoesoe
0812 8767 939

Вам также может понравиться