Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
dapat
menimbulkan
gangguan
tumbuh
kembang
masa neonatal (0-4 minggu) hingga mencapai usia dua tahun, banyak terjadi
pertumbuhan dan perkembangan dentomaksilofasial, seperti pneumatisasi kedua
pembentukan sinus paranasal pada usia kelahiran sampai bayi berusia dua tahun,
terjadi pemisahan awal pada bagian sebelah kiri dan kanan corpus mandibula pada
midline simphysis menti selesai pada bulan ke-4 dan ke-12 setelah kelahiran, 3
dalam rentang masa neonatal sampai bayi mencapai usia dua tahun juga tejadi
proses erupsi gigi sulung serta kalsifikasi gigi Insisive sentral, insisive lateral,
molar pertama, caninus serta premolar satu dan dua permanen.4
Solusi terbaik adalah kembali pada anjuran Allah SWT dalam surah Al
Baqarah ayat 233 untuk menyempurnakan penyusuan selama dua tahun penuh.
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 233, Para ibu hendaklah
menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan juga terdapat beberapa kisah shahih
Rasulullah SAW yang menggambarkan betapa pentingnya penyusuan bagi anak
yang telah dilahirkan. Secara medis, pergerakan menyusui dapat mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan rahang, kandungan mayor bioaktif dalam susu
seperti Immunoglobulin (Ig A, Ig G, dan Ig M) dan Mucins (MUC 1 dan 4)
mampu sebagai antimikrobial, blok infeksi virus dan aktivasi fagositosis.
Sedangkan komponen bioaktif lainnya seperti stem cell dapat memicu perbaikan
jaringan, serta growth factor (IGF, VEGF, EGF, dan Epo) dapat sebagai pemicu
proliferasi dan pematangan sel, serta pemicu perbaikan jaringan.5
Berdasarkan latar belakang di gatas, penulis ingin mengkaji peranan
anjuran penyempurnaan penyusuan selama dua tahun terhadap perkembangan
dentomaksilofasial dalam pandangan Al-Quran dan medis.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan
dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana peranan Anjuran penyempurnaan
penyusuan selama dua tahun terhadap perkembangan dentomaksilofasial
dalam pandangan Al-Quran dan medis ?
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengkaji anjuran peranan
penyempurnaan
Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan
informasi
kepada
masyarakat
mengenai
pentingnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1 ASI
Air Susu Ibu (ASI) merupakan emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah
kelenjar payudara ibu yang berguna sebagai makanan utama bayi.6
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah
makan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan tatalaksana menyusui yang benar. ASI sebagai makan tunggal akan
cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.1
Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi tiga yaitu :6
1. Kolostrum
a. Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae
yang mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat
dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mamae sebelum dan segera
sesudah melahirkan anak.
b. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga
atau keempat, dari masa laktasi.
c. Komposisi kolostrum dari hari ke hari berubah.
d. Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuningkuningan, lebih kuning dibandingkan ASI matur.
e. Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan
meconeum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
f. Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI matur, tetapi
berlainan dengan ASI matur dimana protein yang utama adalah
kasein, pada kolostrum protein yang utama adalah globulin,
sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap
infeksi.
g. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI matur yang
dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.
h. Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan
dengan ASI matur.
i. Total energi lebih rendah dibandingkan ASI mature yaitu 58
kalori/100 ml kolostrum.
4
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI
sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih mudah
dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain mudah dicerna,
dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam
susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan
somatik, sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak. Protein dalam sistem
biologi adalah sebagai transport dan penyimpanan. Contohnya transport
oksigen dalam eritrosit oleh hemoglobin dan rnioglobin yakni sejenis
protein yang mentransport oksigen dalam otot. Selain itu terdapat beberapa
jenis protein lainnya seperti filamen yang berfungsi dalam koordinasi
gerak; protein fibrosa yang berfungsi untuk menjaga ketegangan kulit dan
tulang; protein
Kolagen yang merupakan komponen serat utama dalam kulit,
tulang, tendon, tulang rawan dan gigi; antibodi merupakan protein yang
sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda
asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain,
membangkitkan dan menghantar impuls saraf.7
b. Lemak
Kalori dari ASI 50% berasal dari lemak. Lemak ASI adalah komponen
yang paling berubah kadarnya. Lemak ASI terutama terdiri atas trigliserida
yang mudah diuraikan menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh enzim
lipase yang terdapat dalam usus bayi dan dalam ASI.2
Kadar kolesterol ASI lebih tinggi daripada susu tapi sehingga bayi yang
mendapat ASI seharusnya kadar kolesterol darah lebih tinggi, tetapi ternyata
penelitian Osborn membuktikan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI
lebih banyak menderita jantung koroner pada usia muda. Diperkirakan
bahwa pada masa bayi diperlukan kolesterol pada kadar tertentu untuk
merangsang pembentukan enzim protektif yang membuat metabolisme
kolesterol menjadi efektif pada masa usia dewasa.1
c. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktose, yang kadarnya paling
tinggi dibanding susu mamalia lain (7%). Laktose mudah dipecah menjadi
glukose dan galaktose dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam
6
Kolostrum
ASI
Susu sapi
Natrium (mg)
Kalium (mg)
Magnesium
48.0
74.0
4.0
15.0
57.0
4.0
58.0
145.0
12.0
(mg)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Chlor (mg)
Ferrum (mcg)
Cuprum (mcg)
39.0
14.0
85.0
70.0
40.0
35.0
15.0
40.0
100.0
40.0
130.0
120.0
108.0
70.0
14.0
Total
200.0
700.0
Efektif terhadap
E. coli, C. tetani, C. diphteriae. K.
pneumoniae, Salmonella, Shigella,
Streptokokus, H. influenzae
Pilio, Rubella, CMV, Rotavirus,
IgD
Laktoferin
Laktoperoksidase
Influensa, RSV
G. lamblia, E.histolitika
V. cholerae, E. coli
Rubella, CMV, RSV
E. coli
E. coli
Streptokokus, Pseudomonas, E. coli,
Lysozyme
Makrofag,neutrofil,limfosit
S. Typhimurium
E. coli, Salmonella sp.
Dengan cara fogositosis, pembentukan
IgG, IgM
interferon,
sitokin dan limfokin
S. aureus
H. simplex
G. lamblia, E. histolytica T. vaginalis
Lipid
2.1.2 Manfaat ASI
merupakan awal dari keuntungan menyusui secara eksklusif. Bagi bayi tidak
ada pemberian yang lebih berharga dari ASI. Hanya seorang ibu yang dapat
memberikan makanan terbaik bagi bayinya. Selain dapat meningkatkan
kesehatan dan kepandaian secara optimal, ASI juga membuat anak potensial
memiliki perkembangan sosial yang baik.
a. Bagi Bayi
1) ASI sebagai nutrisi.
Makanan "terlengkap" untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan
cukup mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6 bulan pertama.
2) Mengandung antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap
penyakit terutarna diare dan gangguan pernapasan.
3) Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI ekslusif
4)
5)
6)
7)
menimbulkan alergi.
8) Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan
pertama (87% ASI adalah air).
9) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
10) Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan
emosional,
waktu
60
menit).,
membantu
10
Gambar 2.2 : Perubahan yang terjadi pada mandibula seiring dengan usia.9
Bentuk dan ukuran mandibula janin mengalami tranformasi yang
berarti selama pertumbuhan dan perkembangannya. Ramus asenden dari
mandibula neonatal rendah dan lebar, prosesus coronoideus relatif lebar.
Corpus mandibula sebagai pelindung benih gigi permanen, sebagian
mahkota gigi sulung dan canalis mandibula. Pemisahan awal bagian
sebelah kiri dan kanan corpus mandibula pada midline simphysis menti
selesai pada bulan ke-4 dan ke-12 setelah kelahiran. Walaupun mandibula
tampak sebagai tulang tunggal pada usia dewasa, ,mandibula masih
mengalami perkembangan fungsional sebagai sub unit skeletal. Tulang
basal dari corpus membentuk satu unit yang menjadi perlekatan tulang
alveolar, coronoid, angular dan prosesus condylus. Mandibula banyak
mengalami pertumbuhan pada post-natal, banyak terdapat variasi
morfologi.
2.2.2 Pembentukan Sinus Paranasal.
Sel udara ethmoid dari meatus tengah dan superior meatus
mendesak kapsul ectethmoid nasal pada fase pneumatisasi primer.
Pneumatisasi kedua terjadi diantara masa kelahiran sampai usia 2 tahun, 3
sampai 15 sel udara tumbuh secara tidak beraturan untuk membentuk
labirin ethmoid.
11
walaupun
gigi
telah
mencapai
oklusi
dengan
gigi
antagonisnya.16, 17
Pertumbuhan dan perkembangan gigi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan tetapi tidakbanyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan
oleh faktor keturunan. Pengaruhfaktor lingkungan terhadap waktu erupsi
gigi adalah sekitar 20%.16 Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor
lingkungan antara lain:
a. Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi keadaan nutrisi,
kesehatan seseorangdan faktor lainnya yang berhubungan
18
Anak dengan
sebagai
faktor
pertumbuhan
dapat
Faktor Penyakit
Gangguan pada erupsi gigi permanen dapat disebabkan oleh
penyakit sistemikdan beberapa sindroma, seperti Down syndrome,
Cleidocranial dysostosis, Hypothyroidism, Hypopituitarism, beberapa tipe
dari Craniofacial synostosis dan Hemifacial atrophy.18
akrosefalosindaktilia
yang
karakteristik
ditemukan
pada
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf. Seseorang
tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang
ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya
dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih
(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka
tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut
yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan (al-Baqarah (2) : 233)
Ayat diatas menunjukkan bahwa menyusui anak adalah anjuran, namun
bukan kewajiban. Itu berarti ibu boleh saja memilih untuk tidak menyusui
anaknya, meskipun hal tersebut berarti tidak melakukan yang lebih utama.
Meskipun terdapat perintah kepada para ibu untuk menyusui anak dalam surat alBaqarah 233, namun hokum bagi ibu untuk menyusui anak diperselisihkan para
ulama. Abu Bakar al-Jassas, berpendapat bahwa surat al-Baqarah ayat 233 berisi
dua kemungkinan :
1.
2.
anak.
Jumlah khabariyah tersebut menunjukkan kan hak seorang ibu untuk
menyusui. Konsekuensinya ayah wajib memberikan nafkah kepada ibu.
Seandainya ayah enggan untuk memberi nafkah ketika masa menyusui (2
tahun), ia bisa dipaksa untuk melakukannya. Sementara itu, ibu bisa
memilih untuk menyusui atau anak disusui oleh orang lain yang disewa
oleh ayah.22
Sementara itu, Abu Yala al-Farra berpendapat bahwa perintah di atas
mengacu kepada ayah untuk memberi nafkah dalam masa persusuan ibu.23
Muhammad bin Ali Al-Syawkani berpendapat bahwa ibu wajib menyusui ketika
anak tidak mau menerima susu dari orang lain. 24 Sementara itu, Ilkiya al-Harasy
berpendapat bahwa ayat di atas secara implisit menunjukkan hak hadlanah ibu
ketika anak belum mencapai usia 2 tahun. 25 Dapat disimpulkan bahwa hukum
menyusui anak oleh ibu kandung berada di antara hukum kewajiban dan hak.
16
Hukum dasar kewajiban adalah wajib, sedangkan hukum dasar hak adalah mubah.
Jadi, hukum persusuan oleh ibu adalah antara hukum wajib dan mubah, yaitu
sunnah. Sunnah bagi ibu untuk menyusui tersebut sangat ditekankan oleh nass.
Persusuan Surat Luqman (34) ayat 14
Persusuan oleh ibu sangat dianjurkan al-Quran, sebagaimana tersebut
dalam surat Luqman (34) ayat 14:
Artinya : Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada
kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu
(Luqman (34) : 14)
Dari ayat di atas terlihat bahwa manusia diperintahkan untuk menyapih
anaknya dalam dua tahun. Ukuran dua tahun memberikan informasi bahwa
pemberian ASI hanya mampu memenuhi kebutuhan anak sampai usia dua tahun
dan selama dua tahun ini ASI mampu menjadi pemenuh kebutuhan utama pada
anak.26
Ayat ini turun berkenaan dengan serangkaian ayat yang membicarakan
tentang peraturan rumah tangga. Salah satunya mendiskusikan hukum-hukum
tentang perceraian yang bertujuan melindungi hak bayi di saat hubungan
pernikahan kedua orang tuanya dalam keadaan kritis dan berpotensi mengancam
kepentingan bayi. Karena itu, permulaan ayat ini disepakati berlaku secara umum,
baik orang tua bercerai atau tidak. Ayat tersebut menunjukkan bahwa masa
sempurna menyusui (laktasi) adalah 2 tahun penuh. Turunnya wahyu tentang
rentang waktu yang ideal untuk menyusui ini merupakan nikmat Allah yang tak
ternilai harganya. Allah SWT sudah memberikan petunjuk yang syari
17
:
:
{
}
Artinya : Menceritakan kepadaku Ayahku, telah menceritakan kepada kami
Farwah bin Abul Maghro, menceritakan kepada kami Ali bin Mushir, dari Daud
bin Abi Hind, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas dia berkata: Apabila seorang
wanita melahirkan pada usia 9 bulan, maka cukup bagi bayi itu disusui selama
21 bulan. Apabila dia melahirkannya pada usia 7 bulan, maka cukup bagi bayi
tersebut untuk disusui selama 23 bulan. Dan apabila dia melahirkannya pada
usia 9 bulan, maka bayi tersebut disusui selama dua tahun penuh( Tafsir Ibnu
Abi Hatim: no 18567).
2.5 Pengaruh Penyusuan ASI Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Dentomaksilofasial.
Menyusui adalah suatu proses pemberian makanan berupa air susu
dari ibu kepada bayi. Bayi mempunyai refleks mengisap dan menelan air
susu. Ketepatan posisi mulut bayi pada payudara ibu, frenulum yang
normal, dan masuknya air susu merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan dalam proses menyusui. Pada umumnya proses menyusui
pada bayi berlangsung mulai dari lahir sampai bayi berusia dua tahun.
Periode ini disebagai fase oral, dimana mulut merupakan organ yang
paling penting. Bayi menggunakan mulutnya untuk mengetahui hal baru,
18
energi
dalam
susunan
yang
diperlukan.
ASI
tidak
BAB III
METODE PENULISAN
20
yang
tulis
ilmiah;
(3)
BAB IV
PEMBAHASAN
21
untuk
dalam
keadaan
lemah
yang
bertambah-tambah,
dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu (Luqman (34) : 14) Dari ayat di
atas terlihat bahwa manusia diperintahkan untuk menyapih anaknya dalam dua
tahun. Ukuran dua tahun memberikan informasi bahwa pemberian Air Susu Ibu
mampu memenuhi kebutuhan utama anak sampai usia dua tahun. Tuntunan syariat
ini sudah diturunkan berabad-abad sebelum ada hasil penelitian yang
membuktikan bahwa 2 tahun pertama itu The golden Age, masa yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu, terdapat kisah yang meriwayatkan seorang perempuan yang
hendak dihukum rajam karena telah berzina. Perempuan tersebut menyerahkan
dirinya kepada Rosulullah untuk dirajam sebagai penebus dosa yang telah dia
lakukan namun Rosulullah menolaknya karena dia sedang hamil. Rasulullah
22
ASI adalah 67% dibandingkan dengan 25% dari susu sapi. Hal tersebut terjadi
karena perbandingan kadar kalsium dan Fosfor dalam ASI adalah sebesar 1:3,
merupakan kadar yang sangat ideal bagi peningkatan absorbsi kalsium pada
proses remineralisasi tulang.
Kalsium dan fosfor saling berpengaruh erat dalam proses absorbsi
kalsium. Menurut Sediaoetama (2000) untuk absorbsi kalsium yang baik
diperlukan perbandingan Ca:P dalam rongga usus 1:1 sampai 1:3. Perbandingan
Ca:P yang lebih besar dari 1:3 akan menghambat penyerapan Kalsium, sehingga
hidangan yang demikian akan menimbulkan penyakit defisiensi Ca, yaitu
rakhitis.33
Absorbsi kalsium yang optimal dapat meningkatkan kalsifikasi gigigeligi yang sedang mengalami pembentukan gigi-geligi pada masa dua tahun
pertama setelah kelahiran. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan rahang
menjadi optimal karena terjadinya peningkatan osteoblas dalam proses
remineralisasi tulang.
Komponen bioaktif dalam ASI dapat berasal dari produksi dan sekresi
epitel kelenjar susu. Komponen mayor bioaktif ASI berupa sel-sel, sitokin, growth
factor, dan immunoglobulin. Komponen sel-sel berupa makrofag berfungsi
sebagai perlindungan terhadap infeksi dan aktivasi sel T dalam menghasilkan
antibodi, serta stem sel yang berfungsi sebagai pemicu raparasi jaringan.
Komponen growth factor berupa Insulin-like growth factor (IGF)-I,
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Epidermal Growth Factor (EGF),
serta Erythropoietin (Epo) berperan sebagai penstimulasi perbaikan jaringan,
proliferasi dan pematangan sel, serta meningkatkan kadar hemoglobin. 5 Faktorfaktor pertumbuhan inilah yang turut mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan dentomaksilofasial. Kandungan Epo dan VEGF dalam ASI dapat
memicu terjadinya prolferasi sel serta pematangan sel. Sel-sel osteoblas sebagai
agen remineralisasi tulang, serta sel-sel fibroblas sebagai agen pembentuk kolagen
mampu mendapatkan suplai oksigen yang cukup oleh karena terjadi proses
angiogenesis yang optimal serta peningkatan kadar hemoglobin.
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Anjuran penyempurnaan penyusuan ASI selama dua tahun berperan
penting dalam perkembangan dentomaksilofasial. Banyak terjadi pertumbuhan
dan perkembangan dentomaksilofasial pada masa neonatal sampai bayi mencapai
usia dua tahun, sehingga seorang ibu harus dapat memenuhi asupan nutrisi yang
cukup bagi bayinya. Anjuran penyempurnaan ASI tercantum dalam firman Allah
25
SWT dalam sura Al-Baqarah ayat 233 serta surah Luqman ayat 14. Kandungan
macronutrien,
garam-garam
mineral
serta
bioactive
dalam
ASI
dapat
DAFTAR PUSTAKA
26
5. Ballard, Olivia, JD and Ardythe L. Morrow, PhD. MSc. 2013. Human Milk
Composition Nutriens and Bioactive Factors. Pediatr Clin N Am 60 (2013)
49-74
6. Roesli, Utami. (2000). Mengenal ASI Eksklusif, Jakarta: EGC
7. Arif, N. 2009. Panduan Ibu Cerdas ASI dan Tumbuh Kembang.
Yogyakarta: Media Pressindo
8. Sidik Katili, Abu Bakar..2009. Struktur Dan Fungsi Protein Kolagen. Jurnal
Pelangi Ilmu Volume 2 No. 5
9. James k avery. 2002. oral development and histology 3rd ed. Tieme. New
York
10. Modification of Food and Nutrition Board, National Academy of Sciences:
Recommended dietary allowances
11. Geoffrey H. Sperber. 2001. Craniofacial development. Hamilton. London.
Bc decker Inc
12. .Itjiningsih, WH. 1991. Anatomi gigi. Jakarta: EGC
13. McDonald, R.,E., dan Avery, D.R,2000, Dentistry for The Child and
Adolescent. Edisi ke-7, St.Louis,Mosby Inc
14. Rensburg, J. V. 1995. Oral Biology. Chicago: Quintessence Publishing Co,
inc.
15. Linden, V. D. 1985. Perkembangan Gigi Geligi. Jakarta: Bina Cipta
16. Moyers, R. E. 2001. Handbook of Orthodontics. Chicago: Year Book
Medical Publisher Inc
17. Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC
18. Stewart, R. E.; T. K. Barber.; et al. 1982. Pediatrics Dentistry. St. Louis : The
C.V.Mosby Company
19. Djoharnas, H. 2000. Rata-rata Umur Erupsi Gigi Geligi Permanen Anak di
Indonesia Dibandingkan Dengan Anak di Negara Maju. J. Ked. Gigi
Universitas Indonesia
20. Almonaitiene R, Balciuniene I, Tulkaviene J. Factors influencing permanent
tooth eruption. Stomatologija Baltic Dental and Maxillofacial Journal 2010;
(12):67-72
21. Puspitawati R, Amalia PY A, Kusmaryani TS, Suniarti DF, Gultom FP.
Pengaruh defisiensi protein paskanatal selama 4 minggu terhadap panjang
27
28