Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROSEDUR
FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam melaksanakan fisioterapi dada dan batuk efektif.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Melaksanakan clapping dengan tepat
b. Melaksanakan vibrasi dengan tepat
c. Melaksanakan postural drainage dengan tepat
d. Melaksanakan latihan batuk efektif dengan tepat
II. KONSEP TEORI
a. PENGERTIAN
Kombinasi beberapa tindakan terapi pernafasan yang terdiri dari clapping, vibrasi, dan postural
drainage.
Jenis-jenis:
1. Perkusi dan vibrasi adalah teknik yang dilakukan secara manual untuk melepaskan lendir dan
meningkatkan pengaliran mukus serta sekret dari paru-paru pada klien dengan masalah-masalah
paru-paru tertentu.
1.1 Perkusi yaitu pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada dinding dada dalam irama
yang teratur dengan menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk.
Pergelangan tangan dalam posisi fleksi dan ekstensi selama pengetukan.
1.2 Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan getaran pada dinding dada selama fase ekspirasi.
2. Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar
pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi.
Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10
posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus dari pohon trakeobronkialbidang paru atas, tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan kemudian dapat
membuang sekret dari trakea.
Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa klien yang menerima drainase
postural. Spasme bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke dalam jalan napas pusat
yang besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko spasme bronkus,
perawat dapat meminta dokter untuk mulai memberikan terapi bronkodilator pada klien
selama 20 menit sebelum dranase postural.
Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur
yang diperlukan. Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dan
tetap membersihkan jalan napasnya.
Klien dan keluarga harus diajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa
postur perlu dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual. Sebagai contoh, posisi
miring `trendelenderg untuk mengalirkan labus bawah lateral harus di lakukan dengan klien
berbaring miring datar atau posisi miring semi Fowler's bila ia bernapas sangat pendek
(dispnea). Gambar dan daftar berikut menunjukkan area bronkial dan posisi tubuh yang berhubungan untuk drainasenya.
Posisi untuk Drainase Postural
-
b. TUJUAN
Tujuan prosedur ini adalah untuk melepaskan mukus atau lendir dari bronkiolus dan bronkus,
serta mengalirkan sekret.
c. INDIKASI
Tindakan ini dilakukan pada klien dengan:
1) gangguan paru-paru yang menunjukkan peningkatan produksi lendir (bronkiektasis,
emfisema, fibrosis kistik, dan bronkitis kronis).
2) Pasien dengan penurunan kemampuan batuk
3) Pasien dengan atelektasis
d. KONTRA INDIKASI
1) Pasien dengan PTIK
2) Pasien dengan trauma medula spinalis
3) Pasien dengan fraktur costae
4) Pasien post op bedah thorak
5) Pasien dengan abses paru atau tumor
6) Pasien dengan pneumotoraks
7) Kondisi nyeri dada
8) Tuberkulosis
PROSEDUR
PERKUSI (CLAPPING) DAN VIBRASI
Nama
NIM/Kelas
:
:
NO
Menyiapkan alat :
1. Celemek/perlak
2. Bengkok
3. Lysol
4. Masker
5. Handscoen
6. Handuk/tissue
7. Sarung tangan
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privasi pasien
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
Prosedur
1. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
Evaluasi :
1. Mukus menjadi encer
NILAI
0
Malang,
........./......../........
TTD
POSTURAL DRAINAGE
Nama
NIM/Kelas
:
:
NO
Menyiapkan alat :
1. Bantal-dua atau tiga
2. Papan pemiring atau pendongak (bila drainase dilakukan rumah)
3. Tisu wajah
4. Segelas air
5. Wadah (sputum pot) bertutup berisi desinfektan
6. Sarung tangan
Persiapan perawat dan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
2. Menyiapkan posisi pasien sesuai posisi drainase yang akan di
lakukan (lihat gambar)
NILAI
0
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privasi pasien
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
Pelaksanaan tindakan
1.Cuci tangan dan mengenakan sarung tangan
2.
Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase berdasarkan
pengkajian semua bidang paru, data klinis, dan gambaran foto dada.
3.
8.
9.
Evaluasi :
1. Mukus encer
2. Sekret dapat keluar
3. Klien merasa nyaman
TOTAL :
Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100
2x
Malang,
........./......../........
TTD
:
:
NO
1
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privaci
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
Prosedur
Mencuci tangan
Mengenakan sarung tangan
Pernafasan diafragma
Memposisikan klien dengan 1 tangan di atas perut, tepat di bawah tulang
iga dan tangan di tengah dada.
NILAI
0
Evaluasi :
1. Sekret dapat keluar
2. Klien merasa nyaman
TOTAL :
Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100
2x
Malang,
........./......../........
TTD
PROSEDUR
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam menggunakan alat bantu pernafasan.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat memilih alat bantu
pernafasan yang tepat bagi pasien
RUMUS KEBUTUHAN
OKSIGEN
VT x BB x RR
1000
3. Nasal Kanul
Nama
NIM/Kelas
No
:
:
ASPEK YANG DINILAI
0
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen
2. Kanula nasal
3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4. Flow meter
5. Tanda "dilarang merokok"
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
Prosedur :
1. Mencuci tangan.*)
2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.
5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6. Memasang kanula pada hidung klien.
NILAI
1
2
Evaluasi :
1. Pola nafas klien efektif
2. Pasien merasa nyaman
TOTAL :
Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100
2x
=
Malang,
....../......../.......
.
TTD
2. SIMPLE MASK
Nama
NIM/Kelas :
No
1
2
3
4
9. Kewaspadaan
Observasi apakah:
a. Tube tidak tersumbat atau terlipat
b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c. Volume Oksigen mencukupi/tidak
10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
12. Meletakkan tanda "dilarang merokok" pada lokasi yang dapat
terlihat jelas.
13. Mencuci tangan
Evaluasi :
1. Pola nafas klien efektif
NILAI
1
2
Malang,
....../......../.......
.
TTD
2
3
4
NILAI
1
2
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen
2. Partial Rebriting mask
3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4. Flow meter
5. Tanda "dilarang merokok"
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
Prosedur :
1. Mencuci tangan.*)
2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.
Malang,
....../......../.......
.
TTD
4. Nonrebreathing mask
Nama
:
NIM/Kelas :
No
1
2
3
4
NILAI
1
2
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen
2. NonRebrithing mask
3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4. Flow meter
5. Tanda "dilarang merokok"
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
Prosedur :
1. Mencuci tangan.*)
2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.
5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6. Memasang kanula pada hidung klien.
7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
60% - 90% @ 6 15L/menit
8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
9. Kewaspadaan
Observasi apakah:
a. Tube tidak tersumbat atau terlipat
b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c. Volume Oksigen mencukupi/tidak
10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
Malang,
....../......../.......
.
TTD