Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
SANDRA TRI SEPTARINI
6 ELC
Perumusan Masalah
Menganalisa setting relai arus lebih pada penyulang
Beo di Gardu Induk Seduduk Putih dengan
memasukkan data-data peralatan pengaman pada
penyulang tersebut ke rumus perhitungan yang ada,
guna mendapatkan nilai setelan relai arus lebih yang
sesuai.
Tujuan
Untuk mengetahui besaran nilai arus gangguan hubung
Manfaat
Dapat mengetahui besaran arus hubung singkat pada
Pembatasan Masalah
Difokuskan pada nilai setelan yang tepat untuk
diterapkan pada relai arus lebih yang terdapat di
penyulang Beo, Gardu Induk Seduduk Putih.
Metode Penulisan
Metode Literature
Metode Pengamatan
Metode Interview
Prosedur Perhitungan
Tahap 1 : Memasukkan data MVA trafo dan tegangan sisi
Prosedur Perhitungan
Tahap 4 : Memasukkan nilai arus hubung singkat yang
tersebut.
Prosedur Perhitungan
Flowchart Perhitungan
Xs
= 7,59 Ohm
Sisi 20 kV
Xs = 0,619 Ohm
Xt = 20 Ohm
Reaktansi Urutan Positif, Negatif
Kabel AAAC 70 mm 2
= 6,009 km
Impedansi total
Z1 = Z2 = 4,032 + j 4,076
Z0 = 5,784 + j 19,32
panjang penyulang :
Nilai arus gangguan hubung singkat terbesar terjadi pada gangguan hubung singkat 3 fasa.
Yang mana nilai arus gangguan tersebut dipengaruhi oleh jarak titik gangguan. Semakin jauh
jarak titik gangguan maka nilai arus gangguan hubung singkat akan semakin kecil.
2. Nilai setting pada sisi penyulang lebih kecil dibandingkan nilai setting pada sisi incoming. Hal
ini ditujukan untuk meminimalisir daerah yang terganggu, sehingga apabila terjadi gangguan
hubung singkat pada suatu penyulang tidak akan berdampak pada penyulang lainnya.
3. Waktu kerja relai arus lebih berbanding terbalik dengan jarak titik gangguannya. Semakin
jauh jarak gangguan maka waktu kerja relai arus lebih akan semakin kecil. kerja relai antara
sisi incoming dengan sisi penyulang.
4. Secara keseluruhan setting relai arus lebih yang ada di lapangan masih dalam kondisi baik,
karena nilai setting yang didapatkan berdasarkan perhitungan tidak terlalu jauh dengan nilai
setting yang diterapkan di lapangan.
2.