Вы находитесь на странице: 1из 8

A.

PIGMEN PUTIH

Hampir semua formula cat menggunakan sejumlah pigmen putih untuk menyesuaikan tingkat
terang-gelap dari warna. Sejumlah pigmen putih yang umum digunakan sebagai berikut :
1. Titanium Dioxide
Titanium dioxide banyak digunakan, tidak beracun, dan stabil untuk digunakan
sebagai cat pelindung maupun dekoratif. Dijual dalam dua jenis bentuk Kristal yang
berbeda, yaitu : rutile dan anatase. Bentuk kristal rutile lebih padat dan memiliki spesifik
gravitasi yang lebih tinggi, indeks bias yang lebih besar, stabilitas yang tinggi, daya
tahan yang baik. Indeks bias yang tinggi dari titanium dioxide (rutile : 2.7 dan anatase :
2.5) membuatnya mampu memberikan daya tutup yang lebih baik dibandingkan dengan
pigmen putih lainnya.
Titanium dioxide tipe rutile stabil terhadap cahaya dan pigmen memberikan
perlindungan terhadap film cat dari degradasi dengan menyebarkan sinar yang terserap.
Sebaliknya, bentuk anatase aktif terhadap sinar dan cat yang diformulasikan dengan
pigmen jenis ini akan mengalami pengapuran (chalking). Tipe anatase umumnya
digunakan untuk aplikasi interior dikarenakan warna putih bersihnya.
2. Zinc Oxide
Adalah pigmen sintetis yang akan menghambat pertumbuhan jamur, jika
jumlahnya tinggi (sekitar 30% berat). Sifat alami dari zinc oxide membuatnya
berinteraksi dengan cat yang memiliki nilai asam (acid value) yang tinggi sehingga
membentuk reaksi sabun zinc (zinc soaps). Hal tersebut secara mekanik akan

memperkuat film cat tapi dapat menyebabkan kerapuhan/getas jika digunakan pada cat
eksterior yang terpapar sinar matahari.
3. Antimony Oxide
Adalah pigmen inert sintetis yang sering digunakan resin/binder yang
mengandung klorin dalam formulasi cat tahan api. Ketika terkena api, uap antimony
chloride yang terlepas bersifat lebih berat dari pada udara dan berperan sebagai selimut
terhadap api. Pigmen tersebut juga memiliki sifat daya tutup yang baik.
4. White Lead
Adalah pigmen sintesis yang telah digunakan selama berabad-abad, namun saat
ini penggunaannya sudah dibatasi karena sifat beracunnya. Karena sifat basanya, white
lead akan bereaksi dengan cat yang berisfat asam untuk membentuk sabun timbal (lead
soaps), yang akan meningkatkan elastisitas, yang digunakan untuk cat primer kayu.
Bagaimana pun juga, pigmen tersebut memiliki kecepatan pengapuran (chalking) dan
kecenderungan untuk menjadi gelap pada lingkungan dengan polusi yang tinggi akibat
pembentukan timbal sulfida (lead sulfide).
B. PIGMEN KUNING

Pigmen kuning digunakan untuk menyesuaikan sumbu kuning biru pada spectrum warna.
1. Yellow Dyes
Azo dyes memiliki rank warna dari jingga ke kuning kehijauan. Memiliki
kestabilan warna pada penggunaan utuh kecuali jika campur dengan pigmen putih.
Memberikan daya tutup yang baik dan tidak beracun, hal ini membuatnya lebih sering

digunakan dari pada lead chromates. Dyes kuning larut dalam solven keton, ester, dan
solven aromatis, tetapi memiliki daya larut yang kurang pada solven alipatik. Hal ini
membuatnya baik untuk digunakan pada cat kering udara yang mengandung hidrokarbon
alipatik atau dalam sistem emulsi.
2. Benzidine Yellows
Adalah dyes azo yang tidak larut dengan rank warna dari kuning ke merah.
Memiliki daya tutup yang baik dan tidak larut pada kebanyakan solven yang digunakan
dalam formulasi cat. Bersifat tidak beracun dan memiliki daya tahan yang baik terhadap
asam dan basa, dan dapat tahan pada suhu sampai 300F (149C). Benzidine yellows tidak
tahan terhadap sinar matahari, bahkan dalam penggunaan pigmen itu sendiri, oleh karena
itu penggunaannya terbatas hanya untuk aplikasi interior.
3. Lead Chromates
Pigmen chromate jarang digunakan saat ini karena akan memberikan dampak
buruk pada lingkungan berkaitan dengan logam krom. Pigmen sintetik jenis ini memiliki
jangkauan warna mulai dari kuning muda sampai warna jingga yang gelap. Lead
chromates memiliki daya warna (tint strength) yang tinggi, daya tahan terhadap sinar
matahari yang baik, dan daya tutup yang baik, tetapi pigmen ini akan menjadi gelap jika
berada pada lingkungan dengan polusi yang tinggi dan akan memutih jika terdapat sulfur
dioksida. Lead chromates akan berinteraksi dengan material basa yang akan membuat
warnanya pudar. Bagaimanapun juga lead chromates adalah pigmen warna yang berguna
dan digunakan untuk lapisan bawah (undercoat) dan lapisan akhir. Warna dari pigmen
ditentukan dari kodisi proses selama proses pembuatan.
4. Zinc Chromate
Terdapat tiga bentuk dari zinc chromate yang digunakan dalam cat. Tingkatan
pigmen memiliki daya tahan yang baik terhadap sinar matahari dan stabil pada lingkungan
dengan polusi udara, tetapi memiliki daya tutup yang rendah. Zinc chromate sedikit
bersifat basa dan akan bereaksi dengan cat yang asam, membuat cat menjadi mengental
selama penyimpanan. Bentuk dari zinc chromate yang digunakan untuk perlindungan
terhadap korosi harus bebas dari pengotor klorida yang biasanya terdapat dalam pigmen.

Bentuk ketiga dari zinc chromate adalah tetroxichomate yang digunakan dalam primer
logam.
5. Yellow Iron Oxides
Secara alami berbentuk oksida besi, variasi warna mulai dari kuning pucat hingga
kuning-coklat yang gelap. Oksida alami memiliki warna yang lebih bersih dan lebih terang
serta daya warna yang lebih kuat karena kemurniannya yang tinggi. Baik pigmen alami
maupun sintetik, keduanya tahan terhadap basa dan asam organik, tetapi akan pudar
dengan asam mineral. Variasi warna dapat terjadi pada suhu yang meningkat. Oksida besi
akan menyerap radiasi ultra violet (UV) dan memberikan perlindungan pada cat eksterior.
6. Cadmium Yellow
Pigmen sintetik yang memiliki variasi warna dari kuning muda (seperti bunga
primrose) hingga warna jingga. Warna ditentukan dari kondisi proses pembuatan. Pigmen
ini stabil pada suhu tinggi. Pigmen jenis ini tidak terpengaruh oleh basa, tetapi dapat
terdekomposisi oleh asam. Dapat digunakan pada berbagai jenis substrat, khususnya jika
daya tahan terhadap basa dan suhu tinggi dibutuhkan.
Cadmium, seperti halnya chrome (krom) dan lead (timbal), adalah bahan baku
dalam formula cat khususnya untuk cat dengan daya tahan tinggi. Pigmen ini adalah
logam berat dan telah dikenal sebagai material yang tidak diinginkan karena dampak
negatif terhadap lingkungan dan telah tidak digunakan pada formula cat di Amerika
Serikat dan banyak Negara industri lainnya.
C. PIGMEN HIJAU

Pigmen hijau digunakan untuk menyesuaikan sumbu merah hijau pada spectrum warna.
1. Phthalo Green
Pewarna, yang tidak seperti azo dyes, yang tidak sepenuhnya organik tetapi
senyawa seperti garam. Dibuat dengan reaksi dari dyestuff dengan asam kompleks atau
dengan reaksi dyestuff asam dengan logam atau garam logam; hasilnya lebih tahan
terhadap solven disbanding dyes organik.
Pigmen phthalpcyanine hijau memiliki warna biru hijau dengan daya tutup yang
baik dalam cat. Memiliki daya tahan yang baik terhadap solven, panas, dan basa (alkali),
tetapi dapat terdekomposisi oleh asam. Pigmen ini banyak digunakan pada cat dekoratif.
2. Chromium Oxide
Chromium oxide (oksida krom) berwarna hijau pucat, merupakan pigmen sintetik
dengan kestabilan yang baik terhadap sinar matahari, panas, asam, dan basa, tetapi
memiliki daya tutup yang kurang baik. Pigmen ini berguna pada cat yang membutuhkan
daya tahan yang tinggi terhadap kimia dan photochemical (bereaksi akibat adanya sinar
matahari). Oksida krom juga digunakan sebagai pigmen pada beton dan semen. Krom
tidak lagi digunakan sebagai pigmen pada formulasi cat di Amerika Utara.

3. Lead Chrome Greens


Pigmen sintetik yang memiliki rank warna dari hijau daun hingga hijau tua, warna
dikontrol dengan pencampuran pigmen Prussian blue dengan lead chrome yellow (pigmen
kuning krom timbal). Pigmen ini memiliki daya tutup yang baik, tetapi cenderung untuk
pudar warnanya pada udara yang terpolusi. Pigmen ini juga cenderung untuk float (terpisah
dengan pigmen lain secara vertikal pada lapisan film cat) pada formula cat. Karena
memiliki sifat yang beracun, pigmen ini jarang digunakan saat ini.

D. PIGMEN BIRU

Pigmen biru digunakan untuk menyesuaikan sumbu biru kuning pada spectrum warna.
1. Phthalocyanine Blues
Pigmen ini bervariasi warna dari biru kemerahan ke hijau kekuningan; pigmen ini
memiliki daya warna yang tinggi dan daya tutup yang baik juga memiliki daya tahan
terhadap sinar matahari yang baik. Bersifat tidak beracun, stabil terhadap suhu, dan tahan
pada kebanyakan solven dan bahan kimia kecuali pada asan kuat. Pigmen ini banyak
digunakan pada banyak jenis cat.
2. Prussian Blue
Ini adalah pigmen sintetik dengan marna biru yang cerah yang memiliki daya
warna yang tinggi tapi daya tutup rendah. Tahan terhadap sinar matahari dan asam, tetapi
akan terdekomposisi menjadi besi oksida jika terkena basa dan suhu yang tinggi.

3. Ultramarine Blue
Adalah pigmen sintetik yang kompleks dari aluminium silica. Terdapat secara alami
dalam batuan lapislazuli. Warna dari pigmen terkait pada adanya sodium sulfide. Warna
dapat diubah dengan banyaknya jumlah silica yang digunakan pada saat pembuatan. Pigmen
ini memiliki tekstur yang kasar dan cenderung untuk mengendap, tetapi memiliki daya

tahan terhadap sinar matahari, panas, dan basa. Pigmen ini akan terdekomposisi dengan
adanya asam.

E. PIGMEN MERAH

Pigmen merah digunakan untuk menyesuaikan sumbu merah hijau pada spectrum warna.
1. Toluidine Reds
Adalah azo dyes yang tidak beracun yang memiliki karakteristik berwarna cerah,
warna yang bersih, daya tahan terhadap sinar matahari yang baik, dan daya tutup yang
baik walaupun kestabilan warnanya berkurang ketika dicampur dengan pigmen putih.
Toluidine reds memiliki kestabilan warna yang baik, tahan terhadap asam dan basa, dan
tahan panas hingga 350F (177C) untuk waktu singkat. Pigmen ini larut dalam solven
aromatis dan sedikit larut dalam solven alifatik dan alcohol, sehingga pigmen ini mudah
untuk bleeding pada banyak sistem cat.
2 Arylamide Reds
Adalah azo dyes yang tidak beracun dengan rank warna dari jingga sampai merah
atau merah tua. Pigmen ini memiliki daya tahan terhadap sinar matahari bahkan jika
dicampur dengan pigmen putih. Pigmen ini stabil pada suhu sampai 300F (149C).

Arylamide red sedikit larut dalam solven. Tahan terhadap asam dan basa dan digunakan
pada banyak aplikasi dekoratif eksterior.
3. Red Iron Oxide
Adalah red oxides alami, yang ditambang sebagai bijih hematite, dan red iron
oxides sintetik yang digunakan sebagai pigmen. Adanya pengotor bersama dengan
variasi kandungan iron oxide menghasilkan rank warna dari jingga merah ke coklat tua.
Oksida besi alami digunakan pada plitur kayu dan cat primer logam dengan harga murah.
Oksida besi sintetik memiliki tekstur yang lebih halus dan kemurnian yang tinggi,
memberikan warna yang lebih cerah, warna yang lebih bersih, dan daya warna yang
lebih kuat. Warna ditentukan dengan kondisi pembuatan. Oksida besi alami maupun
sintetik keduanya tahan terhadap basa dan asam organik tetapi dapat bereaksi dengan
asan mineral dan suhu tinggi. Pigmen ini menyerap radiasi sinar UV dan meningkatkan
daya tahan film cat terhadap pemudaran warna.
Dua pigmen organik merah lainnya adalah red lead (merah timbal) dan basic lead
silicochromate, keduanya digunakan pada masa lalu, khususnya karena sifat mencegah
korosinya. Saat ini jarang digunakan karena alasan keselematan terhadap lingkungan
yang berkaitan dengan material tersebut.

Вам также может понравиться