Вы находитесь на странице: 1из 16

TUGAS MATA KULIAH

PERANCANGAN ALAT PROSES

PEMISAHAN PADAT-CAIR
Kelompok 4 Ganjil
Disusun Oleh :
Nama

NIM

Firmanto Panjaitan
Joko Mulya Pratama
Yudi mulawalpen sibagariang
Fransiskus Raymond Butar-butar
Pontius Pardede

110405009
110405021
110405025
110405047
110405095

Dosen :
Prof. Dr. Ir. Rosdanelli, MT

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Dalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran
senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam
keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam
keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti
sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam
keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian
tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Ada bebeapa jenis pemisahan,
diantaranya pemisahan padat-cair. Dalam makalah ini akan dijelakan tentang
macam-macam pemisahan padat cair.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah membantu pemahaman
serta memberikan pengetahuan tentang pemisahaan padat-cair.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemisahan
Proses pemisahan merupakan proses penting dalam industri kimia dan menjadi
semakin menarik untuk dikaji lebih jauh dengan makin berkembangnya
permasalahan di lapangan serta makin banyaknya pilihan teknologi yang bisa
digunakan. Beberapa kecenderungan terakhir proses-proses pemisahan dalam
industri adalah sebagai berikut :
1

Pemakaian proses yang sudah lama dikenal (misalnya distilasi, ekstraksi, dan
lain-lain) tetapi dengan unjuk kerja yang lebih baik, misalnya dalam hal :
a

kebutuhan energi yang lebih rendah

harga peralatan yang lebih murah, misalnya peralatan lebih kecil

limbah yang lebih sedikit atau tidak berbahaya

kondisi operasi yang tidak terlalu hebat

kebutuhan bahan pemroses, misalnya salven pada ekstraksi, yang lebih


kecil

kualitas produk yang lebih baik, karena kemurnian yang lebih tinggi,
kerusakan bahan tak banyak terjadi, dan lain-lain.

Pemakaian teknologi atau proses yang baru dalam arti belum lama
dikembangkan.

Dalam memilih proses pemisahan atau proses-proses pada umumnya, ada


sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
1

Untuk suatu keperluan pemisah atau proses yang lain, pad a umumnya
tersedia sejumlah pilihan teknologi sehingga sifatnya open-ended.

Suatu teknologi pemisah bisa bekerja efisien hanya pada batas-batas kisaran
keadaan tertentu, misalnya sifat bahan, kadar, dan bahkan keadaan fasa
seringkali berubah sangat nyata.

Pemisahan bahan impurities yang kadarnya tinggal sedikit (tahap terakhir)


pad a umumnya sang at sulit dan memerlukan "pengorbanan" yang banyak.
Sebagai contoh, ongkos penghilangan air dari susu dengan drying kira-kira

sembilan kali biaya penghilangan air dengan evaporator (untuk setiap kg air
yang diuapkan).
4

Untuk suatu proses pemisahan, pada umumnya diperlukan kontak antar fasa
yang baik, yang bisa dicapai dengan membuat gerak aliran dengan turbulensi
tinggi.

Analisis biaya total, pad a umumnya memake- up biaya peralatan (fixed cost)
dan biaya operasi.

Kesadaran lingkungan mendorong industri untuk menghindari proses-proses


yang menggunakan bahan kimia atau jika terpaksa perlu diusahakan recycle
atau daur ulang bahan-bahan kimia yang dipakai.

Berikut ini akan dibahas secara singkat sejumlah proses pemisahan, baik yang
sudah lama dikembangkan maupun yang relatif "baru". Proses-proses yang dibahas
hanya yang menyangkut pemisahan komponen kimia dari campuran homogen dan
tidak mencakup proses-proses pemisahan mekanis (sedimentasi, filtrasi, ekstraksi,
pemutaran (setrifugasi), destilasi) (Sediawan, 1998).
1

Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan


cairan (slurry) menjadi cairan beningan dan sludge (slurry yang pekat
konsentrasinya). Sedimentasi merupakan metode pemisahan antara padatan
dengan cairan menggunakan gaya gravitasi. Proses sedimentasi berperan
penting dalam berbagai proses industri, misalnya pada proses pemurnian air
limbah, pengolahan air sungai, pengendapan partikel padatan pada bahan
makanan cair, pengendapan kristal dari larutan induk, pengendapan partikel
terendap pada industri minuman beralkohol, pengendapan bubur kertas atau
pulp pada industri kertas, umumnya sedimentasi untuk skala laboratorium
dilakukan secara batch. Data-data yang diperoleh dari prinsip sedimentasi
secara batch dapat digunakan untuk proses yang sinambung. Selain contoh
aplikasi yang sudah disebutkan sebelumnya, sedimentasi untuk industri
secara spesifik juga digunakan, antara lain:

Pada unit pemisahan, misalnya untuk mengambil senyawa magnesium dari


air laut.

Untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, misalnya
pada pabrik gula.

Pengolahan air sungai menjadi boiler feed water.

Proses pemisahan padatan berdasarkan ukurannya dalam clarifier dengan


prinsip perbedaan terminal velocity.

(setiyadi., dkk, 2013)

Gambar 2.1 Sedimentasi


Contoh soal:

Penyarigan (filtrasi) adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan


ukuran partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi dilakukan dengan bantuan
media filter dan beda tekanan. Molekul-molekul cairan dibiarkan menerobos
lubang pada media filter, sedangkan partikel-partikel padat yang lebih kasar
akan tertahan oleh media filter. Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan
padat cairan atau gas, misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang
diinginkan atau untuk membuang fraksi padat yang tidak dikehendaki.
Mekanisme pemishan terutama ditetukan oleh sifat media filter. Berdasarkan
jenis mekanisme pemisahan, terdapat tiga jenis proses filtrasi yang berbeda
(filtrasi ayak, filtrasi unggun dalam dan filtrasi kue). Ketiga proses ini

digunakan sendiri sendiri ataupun bersama-sama dalam sebuah filter.


Macam-macam filtrasi:
a) Filtrasi Pasir (sand filter)= menggunakan pasir
b) Filtrasi Kelongsong (cartridge filter)= Filter ini berupa silinder berongga
yang terbuat dari bahan berpori.
c) Filtrasi Spiral= menggunakan kain filter yang dipasang berbentuk spiral
d) Filtrasi Pelat (platen filter)= disusun beberapa elemen filter berbentuk pelat
e) Filtrasi Hisap (suction filter)= dari pelat keramik yang berlubang-lubang
(sebagai landasan) di tempatkan batu-batu filter berpori.
f) Press Filter (filter press)
g) Filtrasi Putar

Filter Pasir (Sand Filter)

Cairan yang akan disaring mengalir dari atas ke bawah menembus lapisan pasir
karena gaya gravitasi. Partikel padat yang akan dipisahkan tertahan dalam pasir.
Media filter ini dapat dibersihkan dengan cara menyemprotkannya dengan air dan
udara bertekanan secara periodic. Filter pasir digunakan untuk filtrasi jernih
(clarifying filtration), terutama untuk penanganan awal air minum atau unutk
pembuatan air keperluan pabrik.

Gambar 2.2 Filter Pasir


b

Filtrasi Kelongsong (cartridge filter)

Filter ini berupa silinder berongga yang terbuat dari bahan berpori. Silinder ini
dapat secara tunggal dipasang didalam saluran pipa, atau beberapa buah secara
bersamaan dalam bejana yang tahan tekanan. Cairan ditekan dari dalam dan
menerobos keluar melalui dinding silinder. Filter selongsong terutama digunakan
untuk filtrasi jernih, khususnya sebagai perangkap kotoran di dalam saluran-saluran
pipa cairan dan gas. Pembersihan dilakukan dengan melepaskannya kemudian
mencucinya, atau dengan menggunakan perlengkapan penyiram atau pembilas yang
dipasang di dalamnya.

Gambar 2.3 Filter Kelongsong


c

Filter Spiral

Di dalam sebuah tangki yang tahan tekanan terdapat kantong yang terbuat dari
kain filter. Kain ini diselubungkan pada sejumlah gelang atau sebuah spiral kawat
(filter spiral) dan diikat diantara gelang-gelang itu. Tergantung pada luas permukaan
yang diiinginkan, ikatan pada kantong dibuat ketat atau lebih longgar. Suspense
ditekan dari luar menembusi anyaman tersebut, dan filtrate mengalir keluar dari
pusatnya. Filter spiral dapat dibuat sebagai alat yang terpasang tetap atau yang dapat
berpindah-pindah, tanpa atau dengan mantel ganda untuk pemanasan. Filter ini
digunakan untuk filter jernih pada cairan dengan kandungan bahan padat yang
rendah. Luas permukaaa filter dapat mencapai 20 m2 dan tekanan hingga 6 bar.
d Filter Pelat (platen filter)
Didalam sebuah tangki tahan tekanan disusun beberapa elemen filter berbentuk
pelat, yang dilapisi media filter pada satu atau kedua belah sisinya. Elemen-elemen
ini dipasang satu diatas atau disamping lainnya. Suspensi pada umumnya dialirkan
dari luar ke dalam pelat-pelat filter dan filtrate mengalir keluar dari pusat melalui
rongga di antara pelat. Kue filter yang sama, luas permukaan filter dapat diubah-ubah
dengan memasangkan lebih sedikit atau lebih banyak elemen filter sesuai dengan
yang diinginkan.
Filter pelat di satu pihak digunakan untuk filtrasi jernih dan di lain pihak untuk
filtrasi bahan tersisa (residue filtration). Luas permukaan filter mulai dari 2 hingga

kira-kira 80 m2 dan tekanan hingga 6 bar. Filter pelat, karena digunakan secara
tertutup dan bertekanan, sesuai juga untuk filtrasi suapensi yang mengadung cairan
panas atau mudah terbakar.
e

Filtrasi Hisap (suction filter)

Jenis konstruksi yang paling sederhana dari sebuah filter hisap adalah tangki segi
empat atau bundar yang terbuka dengan media filter dipasang mendatar didalamya.
Di atas sebuah kisi yang terbuat dari pelat keramik yang berlubang-lubang (sebagai
landasan) di tempatkan batu-batu filter berpori. Batu filter ini direkatkan dengan
dempul yang tahan terhadap pengaruh kimia. Suspense yang akan difiltrasi di
masukkan dari atas. Bahan padat akan mengumpul pada batu-batu filter sebagai kue
filter, sedangkan filter mengalir keluar melalui batu-batu filter, landasannya, serta
pipa pembuangan yang terletak dibagian tengah. Dengan membuat vakum,
perbedaan tekanan di perbesar sehingga daya filtrasi di tingkatkan. Filter semacam
ini disebut filter hisap. Cairan panas atau cairan-cairan yang mempunyai tekanan uap
tinggi sangat sulit untuk difiltrasi dalam keadaan vakum. Untuk bahan-bahan seperti
itu juga untuk bahan yang mudah terbakar atau beracun, digunakan filter hisap
dengan konstruksi tertutup.
f Pres Filter (filter press)
Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang
berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara berdampingan atau satu diatas
yang lainnya. Elemen-elemen ini ter buat dari pelat-pelat beralur yang dilapisi kain
filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan
suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat ini dipres menjadi satu
diantara bagian alat yang diam(bagian kepala) dan bagian yang begerak. Saluran
masuk dan saluran keluar terdapat di bagian kepala (untuk system tertutup) atau
saluran keluarnya disamping pelat-pelat (untuk system terbuka). Panjang pelat dapat
berkisar antara 400 sampai 1500 mm, yang tergantung pada jumlah pelat, dengan
luas total permukaan filter hingga 150 m2. Tebal kue dapat mencapai 50 mm.
tergantung pada besar dan jumlah pelat, volume kerja dari kue filter dapat mencapai
3000 liter. Alat-alat pres filter dapat digunakan secara universal karena memiliki luas
permukaan filter yang besar, ketebalan kue yang kecil dan beda tekanan hingga 6 bar,
serta dapat diterapkan untuk kue filter yang dapat ditekan maupun yag tidak.
Penggunaan alat untuk menangani media yang berbeda tergantung pada bahan

pembuat pelat (kayu, bahan sintetik, besi cor, baja tahan karat, baja berlapis ebonite,
baja lapis email). Pada filtrasi larutan yang mudah terbakar, yang beracun atau
produk yang berbau, ruangan harus diberi ventilasi khusus atau alat pres filter itu
harus dilengkapi dengan perlengkapan penghisap. Yang harus diperhatikan secara
khusus adalah kemungkinan adanya kebocoran (kue filter, pelat-pelat yang
melengkung, permukaan sekat yang kotor).

Gambar 2.4 Press Filter


g

Filter Putar (rotary filter)

Filter putar terdiri atas sebuah trompol ayak yang berputar lambat dan terbagi
dalam sel-sel. Kain filter direntangkan pada permukaan trompol dan bagian bawah
trompol tercelum di dalam bak berisi suspense yang harus dipisahkan. Putaran
dikontrol oleh bagian pengendali yang tidak bergerak dipusat. Dalam satu kali
putaran, pada setiap sel berlagsung berturut-turut :
- Penghisapan suspense dan pembentukan kue filter
- Pencucian kue filter
- Penghilangan kelembaban dari kue filter
- Pelepasan dan penyapuan bersih kue filter
- Pembilasan kue filter
Bahan pembuat alat terutama adalah baja tahan karat. Alat filter putar sel tekn
digunakan untuk memfiltrasi suspense (berair, mudah terbakar, panas) yang mudah
hingga sangat mudah difiltrasi.

Contoh soal:
Dik :
(-p)= 338kN/m2
T = 298.2 K
A = 0.0439 m2
(cs) = 23.47 kg/m3
Viskositas air = 8.937 Pa.s = 8.937 kg/m.s
Dit : hitung hitung konstanta (hambatan Cake) dan Rm (hambatan filter medium
terhadap
aliran filtrasi) dari data tabel

Dengan memplot t/V vs V maka didapat :


Slope = 3E + 08
Intercept =67838

Chart Title
250000
200000

f(x) = 288495553.88x + 67837.53


R = 1

150000
t/v 100000

Linear ()

50000
0
0

0
v

ekstraksi

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau
cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan satu atau
lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven)
sebagai separating agen. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda
dari komponen-komponen dalam campuran. Contoh ekstraksi : pelarutan
komponenkomponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah
dibakar atau digiling.
4

sentrifugal

Sentrifugal adalah alat untuk memberikan gaya sentrifugal pada suatu benda.
Gaya ini ditimbulka dengan cara memutar bendanya. Gaya sentrifugal dapat
digunakan untuk suatu proses pemisahan. Alat pemisahan seperti siklon, hidrosiklon
dan pemisah debu tipe scrool bekerja berdasarkan gaya ini. Gaya sentrifugal juga
dimanfaatkan untuk pemisahan secara pengedapan dan penyaringan. Pengendapan
dan penyaringan dengan gaya sentrifugal sebagai gaya pendorong disebut
sentrifugasi dan peralatnnya setrifuga (centrifuge).

Gambar 2.5 Sentrifugasi


5

Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang


berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik
didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang
dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang
dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan
yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada
tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan
hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh
destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih,
dan memurnikan air minum (Agus., dkk, 2011).

Gambar 2.6 Destilasi

BAB III
KESIMPULAN
1

Proses pemisahan merupakan proses penting dalam industri kimia dan


menjadi semakin menarik untuk dikaji lebih jauh dengan makin
berkembangnya permasalahan di lapangan serta makin banyaknya pilihan
teknologi yang bisa digunakan.
Pemisahan padat-cair mekanis terdiri dari: sedimentasi, filtasi, ekstraksi,
sentrifugasi (pemusingan), dan destilasi.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, denis., Julian Eko., Pujiyono. 2011. Makalah Proses Industri Kimia
(Pemisahan Padat-Cair). Jurusan Teknik Kimia. Institut Sains dan
Teknologi Al kamal. Jakarta Barat
Sediawan, Budi Wahyudi. 1998. Berbagai Teknologi Proses Pemisahan. Jurusan
Teknik Kimia. Fakultas Teknik. UGM
Setiyadi, Suratno Lourentius., Ezra Ariella W., Gede Prema M S. Menentukan
Persamaan Kecepatan Pengendapan Pada Sedimentasi. Jurusan Teknik
Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya

Вам также может понравиться