Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB III

TEORI PERTAMBAHAN PENDUDUK

Tujuan Instrusional

Agar pembaca memahami dengan cepat dalam bab 3 ini tentang teori
pertambahan

penduduk

yang

meliputi

p[erkembangan

ilmu

kependudukan, teori pertambahan penduduk sosial, dan teori


pertambahan penduduk natural.

A. Perkembangan Ilmu Kependudukan


Perkembangan ilmu kependudukan sangat dipengaruhi oleh population
perspekstif ialah suatu pandangan yang berhubungan erat dengan
informasi dasar akan teori-teori atau pandangan bagaimana dunia
berasimilasi secara demografi Secara luas dalam hal ini dikenal adanya
2 doctrine
1. Doktrin Pro Natalis

:Masyarakat zaman dulu hanya menganut 1

paham yang menginginkan keberadaan penduduk yang banyak sebagai


generasi pengganti akibat tingkat kematian yang

telalu tinggi. Plato

dalam tulisannya The Law menekankan bahwa kestabilan jumlah


penduduk amat penting demi untuk menjamin kesempurnaan hidup
manusia. Zaman emperium Romawi, dibawah Caesar Julius dan
Agustus Caesar ditandai dengan penganut Doktrin Pro-natalis. Dalam
hal ini penduduk yang banyak mutlak harus dipersiapakan untuk
x

25

kesiapan

angkatan

perang

yang

akan

menjamin

keselamatan

emperiumnya. Jadi paham ini lebih banyak dianut oleh raja-raja zaman
dahulu atau paling kurang masih memiliki pemikiran tradisional.
2. Doctrine Anti Natalis : Paham ini didominasi oleh aliran kristenisi
yang mulai berkembang di Eropa Tengah, dan doktrin ini berkembang
dengan sangat pesat. Dewasa ini hampir semua negara berkembanng
atau

maju

sudah

menganut

doktrin

Anti-Natalis,

karena

dalam

kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus berorientasi pada


keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan ekonomi.
Para penulis India, Cina dan Yunani telah mempelajari jumlah
penduduk secara optimal. Pada umumnya penulis Romawi, Kristen,
Islam adalah pro-natalis, yaitu condong kepada keluarga-keluarga besar
serta

pertumbuhan

penduduk

yang

cepat.

Ini

dapat

dimengerti

mengingat tingginya mortalitas pada waktu itu.


Tulisan-tulisan tentang kependudukan sangat spekulatif sebelum
John Graunt dan lain-lainnya mulai membuat penelitian tentang
kependudukan dalam

pada abad ke 17. Bahkan pada abad ke 18

banyak diperdebatkan apakah jumlah penduduk Inggris meningkat atau


tidak, dan hanya sensus yang dapat mengecek spekulasi semacam ini.
Penggunaan data demografi secara efektif baru pada awal abad
XIX. Dewasa ini hasrat untuk mengetahui keadaan penduduk dari tiap
negara guna berbagai perencanaan semakin meningkat. Kalau kita
perhatikan

lebih

jauh,

orang

memperhatikan

besarnya

jumlah

penduduk, keberhasilan kesuburan dan angka kematian mulai abad


XVII .

Ada berbagai sarjana yang ikut menentukan langkah-langkah

perkembangan ilmu kependudukan / demografi antara lain :


x

26

a. John Graunt (1620-1674)


Menulis buku berjudul : Natural and Political Obsevation setengah isi
buku ini membicarakan tentang kesuburan, kematian, migrasi dan
perbedaan desa dengan kota

b.Petty dan Hally (1623-1687)


Mereka mendirikan kantor statistik pusat di Inggris. Kegiatannya
menganalisa penduduk, mereka ahli statistik pertumbuhan di Inggris

c.Thomas Roberth Malthus (1766-1834)


TR Malthus mengemukakan hubungan antara jumlah penduduk dan
aspeknya terhadap tingkat ekonomi. Secara ringkas TR Malthus
berusaha menjelaskan ketimpangan

antara jumlah penduduk dengan

kebutuhan ekonomi terutama dengan jumlah penyediaan pangan.


Kebanyakan para ahli demografi kurang setuju/sepaham dengan
pendapat TR Malthus yang

mengesampingkan adanya perubahan

masyarakat dan kemajuan teknologi.

d. William Farr (1807-1883)


Ia sangat teliti dan sistematis dalam memperhitungkan penduduk.
Dikumpulkannya jumlah kematian, kemudian ditarik kesimpulan bahwa
kehidupan kurang sehat adalah penyebab utamanya.

e.John Lainmson(1837)

27

Ia seorang ahli statistik yang pernah menjadi presiden statistik


demografi di Inggris. Tokoh ini berhasil mengadakan sensus penduduk
pertama di Inggris.

f .Demograf Modern
Dalam kehidupan dewasan ini demografi merupakan ilmu bantu yang
sangat penting. Demograf pda abad ini antara lain Warren S.Thompson,
David T Leurs, Erich P Echoln, Thomas Frejka, Paul Ehthch, Dr Masri
Singaribun dsb.

g. Marx dan Engel


Marx dan Engel menyangkal adanya suatu prinsip atau hukum
penduduk yang bersifat universal, sebaliknya keduanya menyetujui
pendapat

bahwa

setiap

tahap

pembangunan

mempunyai

hukum

penduduknya sendiri. Di bawah suatu sistem kapitalis, efisiensi dicapai


dengan memasang mesin-mesin. Ini menciptakan kelebihan penduduk
yang terdiri dari penganggur.

Para demograf lama dasar analisanya hanya menggantungkan diri pada


data kependudukan belaka. Sedang pada saat ini para demograf
penganalisaannya menyandarkan diri pada data geografis, ecologis,
klimatologi, tecnologis, cultur, antropologis, ekonomis dsb.

2. Teori Pertambahan Penduduk

28

Teori tentang penduduk pertama kali dicetuskan oleh TR. Malthus


(1766-1834). Setelah ini timbul berbagai kritik yang kegunaannya adalah
memperbaiki dan menyempurnakan TR Malthus. Hal ini selaras dengan
makin berkembangnya ilmu sosial dan adanya perubahan dalam
struktur masyarakat yaitu dengan timbulnya masyarakat industri.
Apabila Thomliason (1976:12) menulis bahwa : Kalau Graunt
dapat sebagai disebut Bapak demografi, sedangkan Malthus dapat
disebut ahli pertama dalam bidang tersebut. Malthus hidup dari tahun
1766 hingga 1834 dan bukunya yang terdiri dari 55.000 kata, berjudul
Essay on the principle of population, terbit pada tahun 1798 (revisinya
yang terdiri dari 200.000 kata terbit pada tahun 1803), merupakan
tonggak-tonggak bersejarah dalam penelitian kependudukan sebagian
karena Malthus menggunakan data yang ada secara teratur. Dalam
eseinya yang pertama ia mendebat ramalan Godwin tentang suatu masa
depan dunia yang sempurna dengan kebutuhan semua orang terpenuhi.
Menurut ajaran Malthus, hal ini tidak mungkin tercapai karena
penduduk cenderung bertambah lebih cepat daripada bahan pangan.
Malthus merasa bahwa terdapat konflik antara dua kebutuhan pokok
manusia, yaitu kebutuhan akan maknan dan nafsu antar jenis kelamin
(hubungan seks). Apabila bahan makanan meningkat, maka tanpa
dikendalikan

penduduk

akan

bertambah

hingga

batas

maksimal

persediaan bahan makanan. Menurut Malthusmasalah penduduk pada


dasarnya didasarkan dua masalah yakni faktor sosial dan faktor natural
Faktor-faktor tersebut yaitu
1. Keadaan alam
2. Kesuburan manusia
3. Barang-barang ekonomi
x

29

4. Kombinasi dari faktor faktor diatas


5. Kerapatan dalam ruang dan tempat.

a. Teori Pertambahan Penduduk Sosial


Teori ini merupakan hasil dari

keadaan sosial yang interaksinya

semakin berkembang . Teori pertambahan penduduk sosial bertolak dari


pemikiran

bahwa

pertambahan

penduduk

merupakan

hasil

dari

keadaan sosial ekonomi yang saling berkaitan, dasar pemikiran hal


tersebut adalah perlunya usaha pengawasan yang efektif terhadap
pertambahan penduduk, oleh karenanya perlu kita pelajari angka
kematian dan angka kelahiran dari daerah.
Pengikut teori ini antara lain Thomas Robert Malthus, Godwin and
Wallace, JB Canning, Henry George, Arsene Damont, Alexander Morris
Car
1). Teori Malthus
Teori yang dipelopori oleh TR Malthus ini bersamaan dengan perubahan
struktur masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri .
Malthus

sangat

prihatin

dengan

singkatnya

jangka

waktu

yang

dibutuhkan penduduk untuk menjadi dua kali lipat sebelum 25 tahun.


Ia mengkonsumsikan bahwa sementara penduduk bertambah secara
deret ukur (1,2,4,8,16), dalam prakteknya produksi pertanian tidak
dapat meningkat lebih cepat daripada deret hitung (1,2,3,4,5,.). Jadi ,
bila penduduk suatu negara berjumlah 11 juta akan menjadi dua kali
lipat setiap 25 tahun dan punya bahan, makanan cukup untuk 11 juta
penduduk, maka setelah 25 tahun penduduknya berjumlah 22 juta dan
bahan makanan yang ada cukup untuk 22 juta penduduk. Setelah 50
tahun, penduduk akan tumbuh menjadi 44 juta, tetapi persediaan
x

30

bahan makanan hanya cukup untuk 33 juta penduduk. Deret hitung


Malthus banyak dikritik, tetapi menurut Parson (1977) Malthus hanya
mencoba menunjukkan bahwa penduduk dapat bertambah lebih cepat
daripada bahan makanan, dan bahwa pada suatu waktu yang akan
datang pertumbuhan penduduk akan terhambat oleh produksi makanan
yang tidak mencukupi.
Apabila jumlah penduduk cenderung tumbuh lebih cepat daripada
bahan makanan, bagaimana keseimbangan dapat tercapai. Dalam
eseinya yang terbit pada tahun 1798, Malthus menggambarkan dua
kategori pengendalian penduduk:
(1) Pengendalian positif yang ada hubungannya dengan sebab akibat
kematian dan naiknya tingkat kematian. Ini meliputi kemiskinan,
penyakit, epidemik, kelaparan dan perang.
(2) Pengendalian preventif terhadap tingkat kelahiran. Ini meliputi
kegiatan yang menyimpang (improper arts) seperti pengguguran.

Dalam eseinya tahun 11798 itu, pengendali positif dan preventif tersebut
dianggap sebagai malapetaka atau kejahatan, tetapi pada 1803 Malthus
lebih optimis dan memperkenalkan suatu kategori baru, yaitu moral
restraint atau pengekangan moral (yang berarti penundaan perkawinan
sampai

sanggup

membiayai

keluarga

sendiri).

Karena

Malthus

mengklasifikasikan pembatasan kelahiran sebagai kejahatan, maka


pengekangan moral adalah satu-satunya jalan yang dapat diterima. Arti
penting dua macam pengendalian yang tersebut di atas, bervariasi dari
satu negara ke negara lainnya. Misalnya, beberapa negara Eropa telah
menjalankan

pengekangan

moral,

sedangkan

pada

abad

ke

18

31

penduduk

RRC

justru

dianjurkan

kawin

muda

dan

tingkat

pertumbuhan di negara itu dikendalikan oleh penyakit dan kelaparan.


Tulisan-tulisan

Malthus

adalah

kontroversial,

tetapi

cukup

berpengaruh terhadap kebijakan sosial. Malthus mengkritik Poor Law


(peraturan untuk membantu orang miskin) di Inggris pada abad ke 18,
karena peraturan itu memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga
besar. Ia berpendapat bahwa manusia pada dasarnya malas dan hanya
akan bekerja kalau

perlu menyokong keluarganya. Peraturan untuk

bantuan kepada orang miskin yang baru dan lebih ketat dikeluarkan
pada tahun 1834 menunjukkan pengaruh teori Malthus, dan orang
miskin

dihukum

karena

kemiskinannya

sendiri

(Meek,

853:16).

Menjelang tahun 1869, banyak pejabat pemerintah di India berpendapat


bahwa kelaparan adalah suatu pengendalian positif terhadap jumlah
penduduk yang tidak dapat diubah dengan kebijaksanaan pemerintah
(Ambirajan, 1976). Meskipun turun pamornya selam abad ke 19, teori
teori Malthus mulai diperhatikan lagi karena kecepatan pertumbuhan
penduduk di negara-negara berkembang, pemborosan sumber-sumber
alam dan keprihatinan terhadap sumber pangan. Tulisan-tulisannya
menentang pandangan kaum Merkantilis Beberapa kritik terhadap
Malthus:
1) Malthus menekankan terbatasnya persediaan tanah, tetapi dia
tidak menyangka akan ada keuntungan besar dari kemajuan
transpor

yang

dikombinasikan

dengan

pembukaan

tanah

pertanian baru di Amerika Serikat, Australia dan di tempat-tempat


lainnya.
2) Dalam kondisi yang menguntungkan, hewan dan tanaman dapat
meningkat menurut deret. Teknologi juga dapat maju dengan
x

32

pesat. Peningkatan metode-metode pertanian seperti penggunaan


pupuk dan bibit unggul telah banyak menaikkan produktivitas.
3) Malthus

tidak

mempertimbangkan

kontrol

fertilitas

setelah

perkawinan. Pada tahun 1822, Francis Place menganjurkan


pembatasan

kelahiran

oleh

pasangan-pasangan

yang

sudah

menikah (lihat Flew, 1970:26).


4)

Fertilitas dapat menurun apabila terjadi perkembangan ekonomi


dan naiknya standar hidup

(Tabel 2.1) bahwa manusia menentukan sumber daya alam Kaum


Malthusian sebaliknya menekankan perlunya mengamati pertumbuhan
penduduk

dan

kondisi

sosial

ekonomi.

Tulisan-tulisan

Malthus

mengandung the law of diminishing return (hukum produktivitas


marjinal yang berkurang), artinya apabila modal dan tanah tetap, maka
tambahan tenaga kerja akan mengurangi pendapatan per kapita. Namun
demikian, Engels (dipetik dari Meek, 1953:30) merasa bahwa kemajuan
ilmiah

yang

dibarengi

dengan

kenaikan

angkatan

kerja

dapat

menanggulangi masalah ini. Pada tahun 1881 Engels juga menulis


bahwa apabila suatu masyarakat komunis merasa perlu mengatur
tingkat kelahirannya, ini tidak sulit. Menurut dia pembatasan kelahiran
adalah masalah pribadi bagi suatu pasangan dan dokternya. Pada abad
ke , Lenin di Rusia menyetujui diedarkannya pengetahuan medis tentang
kependudukan dan menolak ajaran sosial dari neo Malthusianisme
(Urlands, 1970).

1. Cina Kuno
(mis. Konfusius)

Tabel 3.1
Beberapa Teori Kependudukan

500 BC

Pertumbuhan penduduk yang terlalu


besar merekam standar hidup
masyarakat
Hubungan optimal antara penduduk dan

33

2. Yunani Kuno
(plato,
Aristoteles)
3. India (Mis.
Kautilya)
4. Kerajaan
Romawi

300 BC

300 BC

50 BC

5. Yudaisme
(Agama Yahudi)
6. Kristen Awal
(mis. Agustinus
Aguinas)

. BC

400 AD

7. Kaum
Merkantilis

Abad
17
dan
18

8. Phisiokrat

Abad
18

9. Malthus

Abad

10.Ahli ekonomi
kelasik. Mis.
Adam Smith &

Abad
19

tanah
Luas optimal negara kota (diperoleh
dengan pembatasan atau merangsang
kelahiran dan hadiah dsb)
Luas optimal desa penduduk yang terlalu
sedikit adalah kejahatan
Merangsang pertumbuhan penduduk
misalnya dengan memberi prioritas
kepada keluarga yang mempunyai anak
(makin banyak lelaki makin banyak
tentara untuk menakhlukkan negara lain)
Pertumbuhan penduduk (pergilah dan
berkembangbiaklah)
Secara moral selibat itu bagus (tetap
tingginya kelahiran perlu mengimbangi
tingginya kematian
Penolakan moral terhadap pengguguran
pembunuhan anak dan perceraian
Intervensi negara dalam aktivitas
ekonomi untuk menambah kekayaan
nasional hingga titik maksimum
Meningkatnya jumlah penduduk berarti
makin besar angkatan perang, makin
mudah upah per jam dan kekayaan
meningkat
Pada periode ini penduduk mulai
bertumbuh secara kontinu, dan mulai
adalah analisis ilmiah tentang data
kependudukan oleh grace dan lainlainnya
Condong kepada hukum alam atau
Laissenfaire (tanpa intervensi
pemerintah)
Jumlah penduduk tergantung pada
subsistem dan pertanian adalah satusatunya sumber kekayaan
Semua manfaat reformasi sosial akan
tertunda oleh pertambahan penduduk
Kala tidak dibatasi, penduduk akan
cenderung naik lebih cepat daripada
bahan pa
Teori hasil yang berkurang kepada tenaga
kerja (diminishing returns to labour)
Penulis sesudahnya seperti Marshall,

34

Recardo
11.Anti Malthus
(Mis, Hazlitt
12. Kaum sosialis
dan Marxis (mis.
Marx)
13.NeoMalthusian

menekankan kenaikan produksi.


Abad
19
Abad
19

Pembatasan Kelahiran akan lebih efektif

Abad
19 & 20

Masalah kependudukan atau kelebihan


tenaga kerja adalah akibat sistem
ekonomi kapitalis dan harus diatasi
dengan reorganisasi masyarakat
Membatasi pertumbuhan penduduk
dengan menggunakan pembatasan
kelahiran (Malthus sendiri menentang
pembatasan kelahiran)

Sumber : United Nations, 1973, Bab 3


Tarikh Masehi

Catatan : BC Sebelum Tarikh Maseh AD

.
Kelemahan teori TR Malthus
1. Ia yakinpreventive check tidak akan berhasil
2. Ia tidak yakin ilmu pengetahuan dapat menaikkan produk bahan
makanan dengan cepat
3. Ia tidak menyukai adanya orang miskin menjadi beban orang kaya
4. Ia percaya perkembangan kota tidak mempengarui kesehatan dan
moral

Kebaikan teori TR Malthus


1. Ia akan yang pertama kali membahas akan terjadinya dan
bahayanya kelebihan penduduk
2. Essaynya merupakan dasar dari metode untuk menyelesaikan dan
memperbaiki demografi di masa yang akan datang

3) Penmganut Teori Pertambahan Penduduk Sosial


a). JB Canning

35

Ia mengemukakan bahwa jumlah hasil pengeksploitasi tanah tergantung


pada 4 variabel, yaitu
(1) .Adanya kemajuan dalam teknologi pertanian yang hakekatnya
meningkatkan
produk pangan
(2).Penemuan sentitis dari bahan yang dikandung oleh tumbuhtumbuhan dan
kewan
(3).Jumlah penduduk
(4) .Luas tanah
Ia lebih percaya bahwa, kemajuan PP dapat melipatkan bahan makanan
maka ia lebih menitik pada 1 dan 2
Over population terjadi bila
1) Ada bahaya kelaparan dan kemiskinan
2)Jumlah makanan sudah maksimum
TR Malthus kurang memahami kesanggupan budaya manusia mampu
mengatasi pertambahan penduduk

b). Arsene Dumont


Teorinya disebut teori kapilaritas sosial. Ia mengemukakan bahwa
individu seperti minyak dalam sumber, ingin selalu mencapai tingkat
tertinggi. Dengan meningkatnya peradaban berarti pula memperkesan
kapilaritas

individu kemungkinan orang untuk memiliki nasib baik

akan menjadi besar dengan meningkatnya peradaban Kemungkinan


untuk

terus

meningkatkan

kemakmuran

menyebabkan

orang

merencanakan jumlah keluarganya dengan demikian pertambahan


penduduk yang cepat akan tertahan.
x

36

Ia sependapat dengan TR Malthus, bahwa over population pasti akal


terjadi, namun terhambat oleh kebebasan individu yang semakin hari
semakin bertambah besar
Kebebasan individu dilaksanakan akibatnya ter yakni : jumlah
kelahiran
Dalam struktur sosial tertutup angka kelahiran menunjukkan tinggi

c). Alexander, Morriscar, dan Saunders


Dalam teorinya mereka berpedoman
1. Orang selalu berusaha untuk mencapai jumlah optimum
2. Sejumlah itulah diperhitungkan terhadap lingkungan alamnya. Oleh
karena itu kekuatan masing-masing orang berbeda, sehingga berbeda
pul nilai optimum itu
Mereka

menerima pendapat TR Malthus bahwa masyarakat memiliki

tendensi berkembang lebih cepat daripada jumlah bahan makanan. Jika


tidak didakan usaha-usaha pencegahannya over population bakal terjadi
dalam waktu singkat.

d). Para penulis Sosialis


United Nations,( 1973:46-51) diantara banyak kritikus yang tidak
menyetujui pendapat Malthus, terdapat para penulis sosialis seperti
penulis-penulis Perancis yang menganggap distribusi pendapatan yang
tidak merata merupakan sebab utama kemiskinan. Marx percaya bahwa
kemiskinan akan lenyap setelah ada revolusi sosial, sedangkan menurut
Malthus, jalan keluarganya adalah meningkatnya tanggung jawab
pribadi yang condong kepada pengangkangan moral (meskipun ioa
sendiri meragukan pakah manusia dalam melakukan hal itu).
x

37

2) Teori Pertambahan Penduduk Natural


Dasar daripada teori ini adalah bahwa manusia dalam hidupnya selalu
terkait pada lingkungan alam (natural environment) apa sebabnya
penduduk dunia bertambah? ini sebagai dasar pemikiran aliran.
Penduduk dunia bertambah karena angka kelahiran jauh leih besar
daripada

angka

kematian,

dan

perkembangan

keturunan

sangat

dipengaruhi oleh alam.


Untuk menentukan pertambahan penduduk harus diselidiki kondisi
biologisnya
Kita harus memperhatikan keadaan ditempat, yaitu meneliti angka
kelahiran dan angka kematian
Perbedaan angka kelahiran dan angka kematian diakibatkan oleh
faktor kesuburan manusia keadaan alam. Tingkat hidup, jumlah
barang-barang ekonomi
Para sarjana pendukung teori ini antara lain

a). Raymond S. Pearl


(Teori Ruang terbatas) ia mendasarkan teorinya pada faktor biologis dan
geografis setiap penduduk alam sekumpulan penduduk dalam jumlah
yang kecil memulai siklusnya dalam

jumlah yang kecil pula semakin

lama bertambah besar dan akhirnya menuruni siklus dan dinamakan


(Logistic curve)
Hal ini disebabkan rancangan yang terbatas akan berakibat makanan
yang terbatas. Ia mengambil suatu analog dengan lalat phila yang
dimasukkan ke dalam tabung yang volumenya berbeda. Ternyata
perkembangbiakan berebeda. Lalat yang berada diruang lebih
x

luas
38

perkembangbiakannya jauh lebih banyak daripada yang berada diruang


sempit. Demikian pula manusia. Bila dirasakan semuanya telah semakin
sempit, maka perkembangbiakan akan mulai menurun.
Ia setuju dengan pendapat TR Malthus kalau pada suatu saat over
population bakal terjadi.Tetapi dengan teori ruang yang terbatas ini ia
berpendpat bahwa over population waktu terjadinya akan diperlambat
dengan sendirinya.

b). Corrado Ginni


Teorinya berdasarkan faktor biologis dan statistik. Digambarkan
pertumbuhan penduduk dengan curve parabola yakni
Muda dewasa tua mati
Pertambahan penduduk pada awalnya tumbuh dengan pesat, sebab selsel sesuatu diproses pertumbuhan.
Sampai ke stadium dewasa yakni jumlah penduduk mencapai titik
optimum dan akhirnya menurun menjelang tua sebab kelelahan daya
pikir pertumbuhan manusia dalam

tingkat dewasa. Kelelahan daya

reproduksi dsebabkan oleh kelelahan psikologis, misalnya persaingan


dalam masyarakat, banyaknya pikiran yang ditanggung oleh manusia.
Carrado Ginni akhirnya berpendapat bahwa alasan-alasan diatas dapat
pula menghambat proses terjadinya over population. Tetapi ia menyadari
bahwa over population bakal terjadi.

c). Thomas Doubleday (1790-1870)


Ia menerangkan teorinya ditinjau dari sudut makanan yaitu:
1. Masyarakat yang makanan penduduknya kurang maka terdapat
pertambahan penduduk yang cepat
x

39

2. Sebaliknya masyarakat yang makanan penduduknya bertupah


ruah, maka terdapat penurunan pertumbuhan penduduk yang
konsisten
3. Dalam keadaan demikian, maka jumlah penduduk stationer.
Hal diatas ditunjang oleh hasil penelitian Dr. Jouscau de Castro. Ia
menyatakan bahwa pada penduduk kekurangan makan berarti hanya
sedikit protein dan lemak yang dimakannya, akibatnya sperma yang
dikandung tidak banyak terselubung, sehingga mudah sekali terjadi
pembuahan
Makanan

yang

berlebihan

dapat

mengurangi

perkembangbiakan

manusia tetapi hal itu beelum pasti dapat mengurangi kesuburan


mansuia
Ia mengakui kebenaran teori Malthus tetnag akan datangnya over
population. Namun dengan kemampuan pengolahan bahan makanan
dan

kelebihan

produksi

pangan

akan

dengan

sendirinya

dapat

memperlambat proses terjadinya over population.

d). Herbert Spencer


Pokok pikiran teori kependudukan ini menekankan kepada
1. Apabila digunakan banyak energi seseorang untuk perkembangan
hidupnya, maka tinggal sedikit energi yang dipergunakan untuk
perkembangbiakan.
2. Begitu pula yang terjadi sebaliknya seseorang yang hanya sedikit
mempergunakan energy untuk

perkembangan hidupnya maka

masih

dapat

banya

energi

yang

dipergunakan

untuk

perkebangbiakan.

40

Ia membedakan antara energi otak dan fisik. Energi otak mempunyai


batas maksimal sedang energi fisik samar-samar. Misal wanita golongan
atas yang kondisinya serba baik, tetapi otaknya kerja keras ini
mempengaruhi fisinya. Maka kemampuan berkembangnya kecil.
Kesimpulan Hebert Sepencer mendasarkan teorinya atas faktor
biologis semata-mata ia berpendapat bahwa over population bakal
terjadi tetapi akan sedikit terhambat oleh adanya penggunaan energi
otak manusia yang semakin meningkat pada akhir-akhir ini.

41

Вам также может понравиться