Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TANAH
Hak milik
Hak guna usaha
Hak guna bangunan
Hak Pakai
Hak Sewa
Hak membuka tanah
Hak memungut hasil Hutan
Hak-hak lain yang termasuk dalam hak-hak tersebut diatas
yang akan ditetapkan dengan undang-undang serta hak yang
sifatnya sementara (seperti hak pakai)
4.
Terkuat
Turun-temurun dan dapat dialihkan kepada pihak lain
Dapat dijaminkan hutang piutang dengan dibebani hak
tanggungan (Hipotik atau Credeiet Verband)
Dapat dilepaskan oleh pemilik hak dan dapat diwakafkan
Harus didaftarkan sebagai dasar pembuktian
HAK PENGELOAAN :
PENDAFTARAN
TANAH
(2)
(3)
Orde II
Orde III
Daerah Tingkat I
Kode
Daerah Tingkat
II
Kode
(1)
(2)
(3)
(4)
Jawa Timur
12.xxx
Kab. Sumenep
12.13.xxx
Peta dasar pendaftaran tanah dapat berupa peta garis atau peta foto
Pembagian lembar peta berdasarkan skala dan zone TM 3o yang telah
ditentukan
Skala Peta
Muka Peta
(cm)
Kertas/Bidang Gambar
(cm)
1 : 1.000
50 x 50
70 x 70
1 : 2.500
60 x 60
80 x 80
1 : 10.000
60 x 60
60 x 60
2.
3.
(2) Patok
Pemilik
Tanah
(1) Contradicture
Deliminate
C
(3) Pengukuran dan Pemetaan
Poligon
Perpotongan ke Muka
Perpotongan ke Belakang
Triangulasi
Trilaterasi
Surat Ukur adalah dokumen yang memuat data fisik suatu bidang
tanah dalam bentuk peta dan uraian.
Surat ukur diperlukan untuk keperluan pendaftaran haknya
b)
.t
a
.
h
TANAH
TANAH
TANAH
UU no. 20
tahun 1961
.t
h.a
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Peralihan Hak
jual beli;
tukar-menukar;
hibah;
hibah wasiat;
pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya;
pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan;
penunjukan pembeli dalam lelang;
pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum
tetap;
hadiah.
contoh (1)
Pada tanggal 2 Juli 1998, Wajib Pajak "A" membeli tanah
dengan Nilai Perolehan Objek Pajak Rp 22.000.000,00 Nilai
Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 30.000.000,00.
Karena Nilai Perolehan Objek Pajak berada di bawah Nilai
Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak, Maka perolehan hak
atas tanah tersebut tidak dikenakan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan.
contoh (2)
Pada tanggal 1 Agustus 1998 membeli tanah dengan :
Nilai Perolehan Objek Pajak Rp 50.000.000,00
Nilai Perolehan Objek Pajak
Tidak Kena Pajak Rp 30.000.000,00
Nilai Perolehan Objek Pajak
Kena Pajak Rp 20.000.000,00
Pajak yang terutang :
5 % x Rp 20.000.000,00 = Rp 1.000.000,00
SELESAI