Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIPERBILIRUBINEMIA
NEONATUS
SHELLA SUKOVA
030.06.243
PEMBIMBING
dr. St Rahmah Sp.A
PENDAHULUAN
Angka kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan dan 80% bayi
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Identitas
Identitas
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Kesan umum : tampak sedang, compos mentis
Vital sign
: HR= 148x/menit
RR= 45x/menit
T=36,50C
BB =2900 gr Menangis kuat
Kulit
Warna : kuning
Lanugo : (-)
Kuku : (+)
Lesi : (-)
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Bentuk dan ukuran
: Molding (-), caput succedanum (-)
Rambut dan kulit kepala : warna hitam, distribusi rambut baik,
infeksi kulit kepala (-), lesi (-).
Mata
: palpebra simetris, tidak tampak edema,
sklera ikterik (+/+), reflek mata baik,
Hidung
: simetris, cuping hidung (-)
Telinga
: tulang rawan terbentuk (+), infeksi (-)
sekret (-), defek kongenital (-)
Mulut
: hipersaliva (-), bibir kering (-), sianosis (-)
Palatum mole (+), palatum durum (+)
Pemeriksaan Fisik
Leher
Pembesaran kel. Tiroid (-), massa (-)
Thorax
I : simetris (+), ketinggalan gerak (-), retraksi (-), massa (-), iktus
cordis (+).
P : sonor (+)
P : massa (-)
A: vesikuler (+), wheezing (-), bising sistolik (+).
Abdomen
I : simetris, distensi (-), sikatrik (-), massa (-)
A: bising usus dbn
P: timpani pada keempat kuadran
P: supel, massa intraabdominal (-)
Extremitas
Akral dingin (-), CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
Laboratorium:
Laboratorium:
Pemeriksaan Darah Lengkap :
Diffcount 0/0/53/40/7
Hb
14,9 mg/dl (P=12,0-16,0
mg/dl,L=13,0-18,0 mg/dl)
Ht 41,7 % (L 40-54%, P 35-47%)
LED 8 (L 0-5/jam, P 0-7/jam)
Leukosit 6800 (4000-10.000)
Trombosit 554.000 (150.000- 450.000)
Pemeriksaan Faal Hati
Bil Direct 0,44 mg/dl
Bil Total 16,48 mg/dl
BALLARD SCORE
Maturitas Neuromuskuler Score
Sikap tubuh
Jendela siku-siku
Rekoil lengan
Sudut popliteal
Tanda selempang
Tumit ke kuping
Total
Maturitas Fisik
19
Score
Kulit
Lanugo
Payudara
Bentuk telinga
Genitalia (Laki-laki)
Total
Kesan : Kehamilan
Aterm 39 minggu
20
KURVA
LUBCHENC
O
Kesan : Sesuai
masa kehamilan
BELL
SQUASH
SCORE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
GUPTE
SCORE
Prematuritas
Ibu demam
Asfiksia
Partus lama
KPD
Diagnosis :
Hiperbilirubine
mia Neonatus
Patologis
Analisa Kasus
Pada kasus ini, didapatkan bayi ikterus di
seluruh tubuhnya yang diketahui sejak usia 2 hari,
dengan kadar bilirubin total sebesar 14,10 mg/dl
saat datang di RSUD Bekasi. bayi berusia 10 hari,
sklera dan kulit tubuh ikterik, dengan kadar
bilirubin direct 0,44 mg/dl, bilirubin indirect 16,04
mg/dl dan bilirubin total 16,48 mg/dl.
Kramer
Zone
SBR
(mol/L)
1
2
3
4
5
100
150
200
250
> 250
bilirubinI
Daerah Ikterus
Perkiraan kadar
II
Badan atas
III
IV
V
5,0 mg %
9,0 mg%
12, 4 mg %
16,0 mg%
Diagnosis Banding
Inkompatibilitas Rhesus
penyakit hemolitik yang paling berat, dan berawal in
utero.
Saat lahir, bayi mungkin mengalami anemia,
hidrops, icterus, dan hepatosplenomegali.
Antibody Duffy dan Kell dan golongan darah lainnya
dapat timbul, namun tidak terlalu berat
TINJAUAN PUSTAKA
IKTERUS/ HIPERBILIRUBINEMIA
Ikterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
kadar bilirubin dalam serum talipusat yang bereaksi
indirek adalah 1 -3 mg/dL dan naik dengan kecepatan
kurang dari 5 mg/dL/24 jam
icterus dapat dilihat pada hari ke 2 sampai ke 3,
biasanya berpuncak antara hari ke 2 dan ke 4 dengan
kadar 5- 6 mg/dL dan menurun sampai di bawah 2 mg/dL
antara umur hari ke 5 dan ke 7
Diagnosis icterus fisiologis pada bayi cukup bulan atau
berdasarkan riwayat dan tanda tanda klinis serta
laboratorium
Hiperbilirubinemia:
terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin 2
Normogram Bhutani (di kutip dari Rennie J.M and Roberton NRC.
Neonatal Jaundice In : A Manual of Neonatal Intensive Care 4th Ed,
Arnold,
2002antara
: 414-432)
usia bayi
168-192 jam :bil total 24,10 perbandingan
kadar serum bilirubin terhadap usia neonatus > 95 0/00
IKTERUS FISIOLOGIS
Ikterus fisiologis pada BCB
Ikterus Fisiologis
Hiperbilirubinemia Patologis
pola kadar bilirubin berbeda dg ikterus fisiologis
Banyak bayi demikian yang mempunyai factor
risiko terkait seperti ras Asia, prematuritas, minum
ASI, atau kehilangan berat badan
masalah primernya mungkin adalah defisiensi atau
inaktivitas glukoronil tranferase bukannya beban
bilirubin yang berlebihan untuk diekskresikan.
Hiperbilirubinemia fisiologis vs
non-fisiologis
Latar Belakang
Bilirubin
Tidak terkonyugasi:Bil I
Bilirubin indirek
Tidak larut dalam air
Berikatan dengan albumin
untuk transport
Komponen bebas larut dalam
lemak
Komponen bebas bersifat
toksik untuk otak
Terkonyugasi:BIL II
Bilirubin direk
Larut dalam air
Tidak larut dalam lemak
Tidak toksik untuk otak
Fisiologi
Metabolisme Bilirubin
HEME + Globin
(H
CO
em
eO
ks
ige BILIVERDIN
na
se
)
HATI
UCB
Alb
Bilirubin terkonyugasi
BILIRUBIN
Bilirubin bebas/
tidak terkonyugasi
Patofisiologi
Keracunan Bilirubin
Kadar bilirubin indirek
20 mg/dl ? > 25 mg/dl ? > 30 mg/dl ?
Usia kehamilan
Hemolisis
Morbiditas lain: asfiksia, hipoglikemia, asidosis,
sepsis
Obat yang menggantikan bilirubin dari ikatan
dengan albumin
Faktor risiko :
BBLR,
Penyakit hemolisis karena inkompatibilitas gologan
darah ABO.RHESUS
Asfiksia atau asidosis,
Hipoksia, trauma serebral,
Infeksi sistemik ( sepss neonatorum)
Dasar
Peningkatan bilirubin yang tersedia
Peningkatan produksi bilirubin
Penyebab
Peningkatan sel darah merah
Penurunan umur sel darah merah
Peningkatan early bilirubin
Peningkatan aktivitas beta glukoronidase
Tidak adanya flora bakteri
Pengeluaran mekonium yang terlambat.
Pasien
Penyebab
Incomptabilitas darah fetomaternal (Rh, ABO)
Defisiensi enzim kongenital (G6PD, galaktosemia)
Perdarahan tertutup (sefalhematom, memar)
Sepsis
?
Imaturitas
Gangguan metabolik/endokrin (Criglar-Najjar disease,
hipotiroidisme, gangguan metabolisme asam amino.
?
?
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis ikterus dapat dilakukan
Penilaian klinis
untuk beratnya
ikterus
Laju sefalokaudal
Pemeriksaan secara visual mungkin membuat
Ciri Laboratoris
Bilirubinometer Transkutan
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang kadar bilirubin
MANAJEMEN
Foto Terapi
Fototerapi dengan menggunakan sinar blue-green
FOTOTERAPI
BUKAN SINAR UV!
Panjang gelombang cahaya 450 sampai
460 nm
Gelombang sinar biru: 425 sampai 475 nm
Gelombang sinar putih: 380 sampai 700
nm
Spectral Irradiance: 30 W/cm2 /nm
FOTOTERAPI
Isomer bilirubin non konyugasi natural :
ZZ
ZZ
ZZ Foto
lumibilirubin
isomerisasi
ZZ
produk fotooksidasi
Struktural
isomerisasi
fotooksidasi
Mechanism of Phototherapy:
sakit
BB
Foto terapi
Transfusi
tukar
Foto terapi
Transfusi
tukar
Kurang bulan:
< 1000 g
5-7
Bervariasi
4-6
Bervariasi
1001-1500 g
7-10
Bervariasi
6-8
Bervariasi
1501-2000 g
10-12
Bervariasi
8-10
Bervariasi
2001-2500 g
12-15
Bervariasi
10-12
Bervariasi
Cukup
bulan:
> 2500 g
15-18
20-25
12-15
18-20
risiko
kadar bilirubin,
kadar bilirubin,
mg/dl; (umol/l)
( mg/dl;umol/l)
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4 dst
Setiap terlihat
ikterus
13 (220)
18 (310)
16 (270)
20 (340)
17 (290)
Fototerapi Intensif
Sumber cahaya: cahaya alami siang hari, cahaya
putih, cahaya biru, neon fluoresen biru khusus,
Fototerapi Intensif
Daerah permukaan: maksimal, lepas semua
Komplikasi fototerapi
Komplikasi bermakna jarang sekali terjadi
???
Transfusi Tukar
Volume Ganda
Transfusi Tukar
2 X 85 mL/ kg
Partially packed
Red Blood Cells
Produk sisa
toksisitas sitrat
Emboli udara
Trombositopenia
Sepsis bakteri
Penyakit virus yang ditularkan melalui transfusi
Enterokolitis nekrotikans
Trombosis vena portal