Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Memilih Casing.
2. Memasang Processor dan Fan pada mainboard.
3. Menentukan besar tegangan dan Kecepatan Processor.
4. Memasang Memory (RAM).
5. Memasang Mainboard ke Casing.
6. Memasang konektor power Supply ke Mainboard.
7. Memasang konektor kabel Switch On/Off dan LED indikator.
8. Memasang Floppy Drive
9. Memasang Hard Disk.
10. Memasang CD-ROM
11. Memasang peripheral lain seperti VGA Card, Sound Card, NIC, Modem.
Tahap 1: Pemilihan Casing
Tipe Casing yang dapat digunakan antara lain:
Tipe Tower (menara) Tipe ini biasanya diletakkan di samping atau di bawah meja,
karena ukurannya yang relatif besar, sehingga memenuhi meja. Casing tipe ini
biasanya banyak memiliki ruang didalamnya dan banyak memiliki expansion slot
(tempat untuk memasang card tambahan).
Tipe Desktop
(Meja) Casing tipe ini memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan
casing tipe tower. Casing Desktop biasanya diletakkan diatas meja dan memiliki
ruang yang lebih kompak.
Unsur utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan casing adalah Power
Supply. Power Supply yang umum digunakan pada Casing, memiliki keluaran sekitar
350 Watt dengan input tegangan maksimum sebesar 230 Volt. Power Supply jenis
ini memiliki 1 (satu) konektor ke Mainboard dan 6 (enam) konektor ke peripheral
termasuk 1 (satu) konektor ke Floppy Drive. Model konektor ke Mainboard yang
digunakan adalah Model ATX.
Pada bagian belakang power supply terdapat satu input tegangan dari sumber
listrik luar dan satu output tegangan ke monitor serta satu fan (kipas pendingin).
Membuka Casing
Langkah 1:
Buka sekrup pelindung casing dan kumpulkan semua sekrup pada satu tempat agar
tidak hilang.
Langkah 2:
Tarik ke belakang pelindung untuk melepaskannya dari casing.
Tahap 2: Pemasangan Processor dan Fan
Tiap tipe processor memiliki tipe socket processor dan tegangan yang berbeda.
Oleh karena itu dibutuhkan mainboard yang berbeda-beda untuk tiap tipe processor
tersebut. Untuk Processor tipe Intel harus menggunakan mainboard yang
mendukung tipe socket jenis ini, begitu juga untuk tipe Processor AMD.
Perbedaan antara PGA dan SPGA terletak pada pola pin yang digunakan. Komputer
tipe 486 dan Pentium awal menggunakan socket PGA, sedangkan Pentium terbaru
menggunakan SPGA dengan pin yang lebih rapat.
Tipe processor dengan slot 1 dan socket 370
Tabel tipe socket untuk tiap processor
Connector Name Used by CPU Number of Pins
Tentukan jumper atau DIP Switch untuk CPU Voltage Regulator. Umumnya Jumper
untuk CPU Voltage Regulator menggunakan jumper No.16 (JP16).
Langkah 2:
Lakukan konfigurasi CPU Voltage Regulator sesuai dengan spesifikasi tegangan
Processor yang digunakan. Processor jenis terbaru umumnya menggunakan
konfigurasi CPU Voltage Regulator dengan tipe Dual Voltage.
Penting
Sebaiknya gunakan Manual Book dari Mainboard Anda untuk menetukan lokasi
Jumper atau DIP (Dual-inline Package) Switch yang berhubungan dengan konfigurasi
Processor. Hal ini dilakukan juga untuk menghindari kesalahan pada pemasangan
dan konfigurasi Processor pada Mainboard.
Beberapa mainboard yang mengunakan Interface On-board, konfigurasi CPU Voltage
Regulator dan CPU Clock Speed tidak diperlukan lagi, karena mainboard dapat
melakukan deteksi processor secara otomatis.
Tahap 4: Pemasangan Memory (RAM)
Teknologi Memory (RAM) yang dikenal pada saat ini adalah:
SIMM Single Inline Memory Module (SIMM) merupakan teknologi memory yang
memiliki data-bus sebesar 32-bit.
Teknologi SIMM membutuhkan dua keping RAM agar dapat beroperasi, dengan
jumlah pin sebanyak 72-pin.
Contoh: EDORAM
DIMM Dual Inline Memory Module (DIMM) teknologi memory yang memiliki data-bus
sebesar 64-bit.
Teknologi DIMM hanya membutuhkan satu keping RAM untuk dapat beroperasi,
dengan jumlah pin sebanyak 144-pin dan 168-pin.
Contoh: SDRAM, DDRAM
RIMM Rambus Inline Memory Module (RIMM) teknologi memory yang dapat
melakukan pengiriman paket data hingga 1.6 GB per detik, namun hanya
mendukung data-bus sebesar 16-bit.
Teknologi RIMM hanya membutuhkan satu keping RAM untuk dapat beroperasi,
dengan jumlah pin sebanyak 184-pin.
Contoh: RDRAM
Pada Mainboard versi lama, terdapat 4 SIMM socket (Bank) yang dibagi dalam 2
bank, yaitu bank 0 dan bank 1. Setiap bank dapat berisi 2 buah 72-pin SIMM.
Kecepatan SIMM berkisar antara 8 MB hingga 64 MB.
Selain SIMM, Mainboard biasanya juga mempunyai DIMM Socket (Bank) dengan
168-pin. Kecepatan DIMM berkisar antara 16 MB hingga 512 MB.
Mainboard versi terbaru hanya mundukung teknologi DIMM dengan model DDRAM
atau RDRAM saja. DDRAM merupakan penerus model SDRAM yang paling cepat saat
ini (lebih dari 200 MHz).
Peringatan Pada saat menggunakan model RAM tertentu, pastikan bahwa Anda
menggunakan RAM dari vendor yang sama. Penggunaan model RAM dari vendor
yang berbeda akan memperbesar peluang terjadinya konflik antara kedua RAM
dengan vendor berbeda tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kapasitas RAM
terpasang yang dibaca sistem, tidak sesuai dengan kapasitas sebenarnya.
Tahap 5:Pemasangan SIMM Module pada Mainboard
Langkah 1:
Letakkan memory dengan posisi 45o terhadap memory bank dan pin berada di
bawah. Sisi keping yang menghadap ke atas dan posisi bank yang digunakan (Bank
0 atau Bank 1) tidak terlalu dipermasalahkan dalam pemasangan SIMM Module.
Langkah 2:
Dorong ke atas hingga memory terkunci pada bank.
Tahap6:Pemasangan DIMM Module pada Mainboard
(SDRAM)
Langkah 1:
Buka pengunci keping memory pada Memory bank ke arah luar. Posisi bank (Bank 0
atau Bank 1) tidak menjadi masalah.
Langkah 2:
Letakkan memory di atas bank pada posisi berdiri tegak dengan pin di bagian
bawah. Perhatikan kunci posisi 1 dan 2.
Langkah 3:
Tekan memory dari atas, hingga memory terkunci pada ban
Catatan Untuk DIMM Module dengan model DDRAM, hampir sama seperti SDRAM.
Perbedaannya bahwa DDRAM dapat dipasang bolak balik.
Untuk pemasangan RIMM Module, sama seperti pemasangan DIMM Module.
Tahap 7: Pemasangan Mainboard ke Casing
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan mainboard ke casing:
Tidak terjadi hubungan singkat antara casing dengan mainboard.
Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada komponen mainboard atau dapat
menyebabkan casing dialiri arus listrik (setrum).
Tidak terjadi cacat pada mainboard.akibat goresan alat.
Papan mainboard terdiri dari ribuan bus line, bila terdapat goresan pada mainboard,
hal ini akan mengakibatkan terputusnya jalur pengiriman data.
Tahap 8 :Pemasangan Mainboard pada Casing
Langkah 1:
Letakkan mainboard pada posisi yang tepat di dalam casing. Mainboard berada
pada posisi yang tepat, jika tiap lubang sekrup pada mainboard memiliki pasangan
pada lubang sekrup casing.
Langkah 2:
Perhatikan posisi masing-masing peripheral input-output pada casing.
Langkah 3:
Pasang sekrup pada mainboard. Pada saat pemasangan sekrep pastikan bahwa
sekrup menggunakan lapisan pelindung.
Tahap 9:Pemasangan Konektor Power Supply ke
Mainboard
Kabel output (Konektor) power supply dibedakan dengan atas dua tipe:
1. Tipe konektor ke peralatan, seperti floppy, Hard disk dan peralatan lainnya.
Mini Connector digunakan khusus untuk koneksi ke Floppy Drive.
Langkah 1:
Pasang kabel konektor P1 dengan posisi penjepit konektor P1 bertemu dengan
penjepit pada konektor Mainboard.
Tahap 10:Pemasangan kabel Switch On/Off
dan LED indicator ke Mainboard
LED indicator berfungsi untuk memberi petunjuk pada penguna apakah peraltan
sedang bekerja (LED menyala) atau tidak.
Kabel LED indicator yang terdapat pada power supply adalah:
Hard Disk Drive (HDD)
Reset Power
Stand By
Kabel lain yang terdapat pada power supply adalah:
Speaker Power Switch On/Off
Konektor Speaker Konektor Power Switch ON/OFF
Pemasangan konektor LED Indicator dan
Speaker pada Mainboard
Langkah 1:
Pasang konektor masing-masing LED dan Speaker pada pin-pin yang terdapat pada
mainboard. Masing-masing kabel LED pada power supply memiliki label tersendiri
yang menunjukkan fungsinya.
Langkah 2:
Pasang konektor pada pin yang sesuai dengan label yang terdapat pada konektor
power supply dan mainboard,
misal: HDD (pada konektor) HDD (pada mainboard)
Pemasangan konektor Power Switch On/Off pada Mainboard
Langkah 1:
Pasang konektor Power Switch (power supply) pada socket Power Switch
(mainboard) dengan posisi penjepit saling bertemu. Socket Power Switch pada
mainboard umumnya diberi label +12V.
Pasang kabel data ke Hard Disk. Perhatikan bahwa posisi pin pertama (Garis Merah)
berada pada posisi di dekat power supply. Untuk Master, konektor kabel data yang
digunakan adalah konektor paling ujung.
Kemudian pasang kabel power supply (molex Connector) dengan posisi kabel
kuning dari kabel berada di bagian pinggir luar.
Langkah 4:
Pasang kabel data ke mainboard. Proses pemasangan kabel data ke mainboard,
sama seperti pemasangan untuk Floppy Drive.
Langkah 1:
Buka penutup Expansion Slot pada Casing
Langkah 2:
Pasang peripheral Card, misal VGA Card dengan tipe slot PCI ke socket PCI pada
Mainboard.
Perhatikan Posisi pemasangan terhadap posisi pin pada Interface Card.
Instalasi Monitor
Pada monitor terdapat dua jenis kabel:
Kabel ke Power Supply
Kabel ke VGA Card.
konektor VGA pada Monitor
Tahap 16 : Pemasangan Monitor
Langkah 1:
Pasang kabel power monitor ke port power pada casing.
Langkah 2:
Pasang konektor VGA pada monitor ke port VGA Card pada CPU.
e
Tahap 17: Pemasangan Keyboard dan Mouse
Langkah 1:
Pasang konektor keyboard dan mouse ke port pada CPU.