Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
yang
perusahaan
Juga karena bentuk produk batu bara yang oleh sebagian besar perusahaan
penggalinya tidak diberi kemasan membuat batu bara memiliki banyak
kerentanan dalam proses pengirimannya, baik itu penurunan kwalitas karena
basah atau terbakar (saat terjadi penimbunan terlalu lama di stockpile) maupun
terbuangnya sisa-sisa pengerukan dikarenakan terbatasnya waktu yang dimiliki
karena imbas keterlambatan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya yang tidak
berjalan sesuai rencana awal.
Tidak berhenti sampai disana saja, perusahaan pengangkutan pertambangan
pun memerlukan waktu untuk mengurus dokumen dengan pihak pemerintah
atau pun pihak terkait lainnya, terlebih dengan pihak masyarakat baik itu
penyedia produk (batu bara) maupun warga sekitar yang menjadi tuan tanah
(stockpile), apalagi jika mereka belum memenuhi persyaratan seperti
kelengkapan ijin, kurangnya jumlah batu bara yang dipesan dan akan diperiksa,
sampai dengan belum lunasnya pembayaran, sehingga perencanaan kegiatan
yang sangat matang dengan bisa memperhitungkan segala kemungkinan yang
bisa terjadi menjadi salah 1 faktor terpenting dalam usaha ini.
Adalah PT. Karunia Persada Kalimantan (PT. KPK) Perusahaan jasa yang
bergerak di bidang Pengangkutan khususnya batu bara sebagai baik itu
bertindak sebagai Supplier (pihak pemasok barang ke penjual), Seller
(pihak penjual yang berhubungan langsung dengan pembeli), Eksportir
(pihak yang mengumpulkan batu bara sendiri dan menjualnya langsung kepada
pembeli), mau pun sebagai Shipper (pihak pelaksana jasa pengangkutan saja
yang tidak terkait dengan proses pengumpulan batu bara) yang mengantongi
diawal sebesar Rp 500,00 per ton per hari x 30.000 ton = Rp 15.000.000 per
hari).
Setelah itu pengangkutan batu bara ke pelabuhan menggunakan truk
(Trucking to the port) walau memang tidak dikenakan denda untuk
keterlambatannya karena tolak ukur waktu pengangkutan pada proses ini
adalah banyaknya kemampuan truk untuk pulang pergi membawa batu bara
(per rit, satuan siklus angkutan) sesuai kesepakatan awal dengan pihak
penyedia jasa angkutan truk, namun keterlambatan dalam proses akan akan
berpotensi sangat besar untuk memberi rentetan keterlambatan di proses
selanjutnya.
Sesampainya di pelabuhan, batu bara tersebut dimasukkan ke dalam
tongkang (Loading Barge) disini jika terlambat kita dikenai 25% dari
keseluruhan muatan yang jika dengan hitungan 30.000 ton PT.KPK bisa kenai
denda sekitar 1 Milyar per harinya oleh pihak pelabuhan + upah buruh sebesar
50% per hari walau mereka tidak bekerja (karena PT. KPK menjalin kontrak
dengan BKBM outsourcing yang menyediakan buruh untuk memindahkan batu
bara dari truk ke tongkang juga nantinya dari tongkang ke vessel) + tongkang
yang sudah siap digunakan di pelabuhan namun belum bisa berangkat karena
belum bermuatan dan ini dapat dipastikan merembet ke proses selanjutnya
yaitu pengiriman dari kapal tongkang ke kapal vessel (Transhipment).
Kemudian bongkar muatnya dari tongkang ke vessel (Loading Vessel).
Denda kapal tongkang adalah sekitar 25 jutaan per unit untuk per harinya,
untuk pesanan sebesar 30.000 ton kita membutuhkan sekitar 4-5 kapal
3. Untuk
memberikan
usulan
perbaikan
bagi
peningkatan
kualitas
kinerja
perusahaannya.
Agar Perusahaan dapat menekan biaya yang seharusnya
tidak terjadi (menghindari kerugian dari keterlambatan).
Sebagai acuan untuk membuat keputusan perusahaan pada periode selanjutnya.
2. Bagi Penulis
Dalam tahap ini PT. KPK mengumpulkan (membeli) batu bara yang masih
berupa batuan dari beberapa tambang
mineralnya.
(Biasanya PT. KPK mendapat permintaan kurang lebih 40.000 sd 50.000
matriks ton untuk tiap-tiap proyeknya).
*Metrik ton (M/T) adalah satuan massa yang sama dengan 1000 Kilogram.
2. HAULING TO STOCKPILE
Batu bara yang sudah dibeli dengan harga yang disepakati dan melalui
proses analisa after free sampling lalu diantarkan ke tempat pengumpulan dan
penumpukan yang sekaligus tempat proses penghancuran / penggilingan
batubara (Stockpile).
3. STOCKING & CRUSHING
Dalam proses ini batu bara yang telah dilebur kemudian dicampur dengan
batu bara yang memiliki kadar mineral yang berbeda guna mendapat kadar
yang diinginkan oleh pihak konsumen (biasanya batu bara berkadar mineral
tinggi dicampur dengan batu bara berkadar mineral rendah), lalu kemudian
hasil proses Blending tadi diambil sampelnya dan diberikan kepada surveyor
independen badan usaha yang bertugas sebagai badan yang memastikan
10
Gambar 1.2 Tarif Dasar Proses Pengangkutan Batu Bara di PT. KPK
Sumber : PT. Karunia Persada Kalimantan.
11
barang yang akan dikirimkan kurang atau lebih 10% dari jumlah yang diminta
(jika 50.000 optimisnya adalah 55.000 ton, pesimisnya adalah 45.000 ton,
biasanya yang terpenuhi adalah angka dibawah 55.000 ton dan diatas 45.000
ton) jika diatas 55.000 ton yang PT.KPK setorkan ke vessel maka pihak
pembeli akan tetap membayar seharga 55.000 ton dan jika dibawah 45.000
yang disetorkan maka PT.KPK akan dikenai denda, membeli lebih banyak
daripada jumlah yang dipesan oleh pembeli dilakukan untuk menangguli susut
(berkurangnya) jumlah batu bara saat proses pengangkutan yang akan
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya (karena batu bara tidak berada
dalam suatu kemasan).
Dan harga pembelian dari para produsen awal batu bara diatas sudah
termasuk biaya antarnya ke stockpile yang telah PT.KPK sediakan. Harga ratarata per ton batu bara adalah Rp 340.000 sampai dengan Rp 530.000
(tergantung kwalitas).
= Rp 21.450.000.000 / Dua puluh satu empat ratus lima puluh juta rupiah.
2. STOCKING & CRUSHING
Biaya Crushing adalah Rp 30.000/MT.
55.000 (ton) x Rp 30.000
= Rp 1.650.000.000 / Satu milyar enam ratus lima puluh juta rupiah.
3. BLENDING & ANALIZING
Biaya Blending & Analizing tergabung dalam 1 paket, yaitu Rp 5.000/MT.
12
6. TRANSHIPMENT
Biaya pelayaran dari pelabuhan menuju kapal Mother Vessel pun dikenai
biaya karena kita melewati jalur tol yang disebut dengan Channel fee , disini
biaya yang perlu dibayarkan adalah 58.000/MT-nya (termasuk untuk jasa
penyewaan tongkang & tenaga bongkar muatnya).
55.000 (ton) x Rp 58.000
= Rp 3.190.000.000 / Tiga milyar seratus sembilan puluh juta rupiah.
7. LOADING TO MOTHER VESSEL
Pada tahap pemindahan batu bara dari kapal tongkang ke kapal Mother
Vessel tidak dikenai biaya karena sudah termasuk pada biaya awal pemakaian
kapal tongkang tersebut termasuk biaya bongkar muat oleh tenaga kerja
bongkar muat yang telah disewa yang termasuk dari biaya proses transhipment.
13
8. EXPORT DOCUMENT
Biaya yang dikenakan untuk proses pengurusan dokumen ekspornya
adalah 5.000/MT
55.000 (ton) x Rp 5.000
= Rp 275.000.000 / Dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah.
9. CLEARENCE OUT & SAILING
Setelah pemindahan batubara dari tongkang selesai & semua dokumen
perijinan lengkap maka kapal Mother Vessel bisa segera berlayar menuju
tempat tujuan.
Waktu Ideal
Tabel 1.1 Waktu Ideal dan Waktu Realisasi Pengangkutan Batu Bara di PT. KPK
CONTRACT
2 Hari
CONTRACT
2 Hari
PREPARATION
14
Hari
PREPARATION
Hari
PAYMENT / FUNDING
20
Hari
PAYMENT / FUNDING
29
Hari
CONTRACT
MINER
WITH
12
3 Hari
5 Hari
CONTRACT STOCKPILE
3 Hari
CONTRACT STOCKPILE
4 Hari
CONTRACT HAULING
3 Hari
CONTRACT HAULING
3 Hari
14
(TRUCKING)
CONTRACT
(SLOT)
(TRUCKING)
PORT
CONTRACT BARGE
( TRANSHIPMENT)
3 Hari
6 Hari
3 Hari
CONTRACT BARGE
( TRANSHIPMENT)
3 Hari
COAL COLLECTING
19
Hari
COAL COLLECTING
13
Hari
CRUSHING
10
Hari
CRUSHING
10
Hari
TRUCKING
8 Hari
TRUCKING
14
Hari
LOADING BARGE
5 Hari
LOADING BARGE
15
Hari
TRANSHIPMENT
9 Hari
TRANSHIPMENT
24
Hari
LOADING VESSEL
6 Hari
LOADING VESSEL
21
Hari
DOCUMENT
30
Hari
DOCUMENT
11
Hari
15
Konfirmasi Slot
Izin Hauling
Surat Kirim
Rekomendasi Dis Tam Ben
SKAB
Berita Acara Serah Terima Dokumen
Tongkang Sandar
Draf Inisial
Loading Cargo to Barge
Final Draf
COA COW
DSR
B/L
Cargo Manifes
Shipping Intruction
Laporan Survey
Draf Inisial
Statement of Fact (SOF)
Final Draf
COA
COW
COO
DSR
B/L
Cargo Deglaration
Commercial Invoice
16
Kendala Biaya
17