Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3/2011
I. PENDAHULUAN
Nodal Siste mAnalisis merupakan suatu teknik
sederhana yang digunakan untuk menentukan
hubungan antara Inflow Performance Relationship
dengan Tubing Intake, yang dapatdigunakan untuk
menentukan laju produksi optimum yang terjadi
dalam suatu sistem produksi. Suatu persamaan
matematis digunakan untuk menggambarkan
kemampuan suatu reservoir untuk memproduksi
fluida menuju lubang sumur dan sistem perpipaan
yang mengalirkan fluida ke separator di
permukaan.
Komponen-komponen lain yang menyebabkan
kehilangan tekanan seperti lubang perforasi
danchoke juga dapat diperhitungkan untuk
menentukan kehilangan total sistem.Teknik ini
kemudian digunakan secara luas keperluan desain,
evaluasi keekonomian, dan penyelesaian masalah
pada sumur minyak dan gas.Pada umumnya teknik
ini diselesaikan secara grafik dengan menggunakan
plot tekanan versus laju alir.Persamaan inflow dan
outflow berbeda dan berpotongan pada suatu
titik.Titik perpotongan ini menunjukkan laju alir
dan tekanan yang terjadi dalam sistem.
Jika kedua kurva tersebut tidak berpotonganberarti
sumur tersebut tidak mampu memproduksikan
fluida menuju permukaan. Ha lini bisa diatasi
antara lain dengan metode artificial lift seperti gas
lift dan submercible pumps.
129
TMNo.4/
Bagian inflow diwakili dengan persamaan IPR dan
bagian outflow diwakili oleh persamaan kehilangan
tekanan dalam tubing. Kedua persamaan inilah
yang digunakan dalam penyelesaian secara analitis,
tanpa menggambar kurva yang terbentuk terlebih
dahulu.
130
(4)
Sedangkan penentuan liquid holdup menggunakan
persamaan berikut:
(5)
dimana,
(6)
Gray
menganjurkan
untuk
menggunakan
persamaan di bawah ini untuk menentukan L yang
digunakan pada persamaan di atas ketika kondensat
dan air ada:
(7)
2.2 Prediksi Pressure Gradien Aliran Dalam
Pipa Horizontal
Terdapat banyak persamaan yang bisa digunakan
untuk menentukan gradien tekanan aliran fluida
dalam pipa horizontal. Namun hanya sedikit yang
dapat digunakan untuk wet gas. Korelasi Panhandle
dan Weymouth hanya berlaku untuk dry gas. Maka
dari itu digunakan korelasi Beggs and Brill untuk
menghitung kehilangan tekanan aliran dalam pipa
horizontal untuk aliran multifasa:
(8)
Namun korelasi ini berdasarkan eksperimen
dimana fluida yang digunakan memiliki liquid
holdup yang relatif besar. Minami dan Brill
menemukan satu korelasi untuk menentukan liquid
holdup untuk aliran wet gas dalam pipa horizontal.
HL = -0.0095 + 3.698x2 + 65.22x4
(9)
dimana:
(10)
Nilai variable tak berdimensi pada persamaan
tersebut diperoleh berdasar dimensionless groups of
variables yang dibuat oleh Duns and Ross:
(11)
(12)
Untuk perhitungan friksi pada korelasi gradien
tekanan baik aliran vertikal maupun horizontal
digunakan korelasi empiris Colebrook:
(13)
2.3 Inflow Performance Relationship
Inflow Performance Relationship (IPR) dapat
diartikan sebagai hubungan antara laju produksi
dari reservoir dan tekanan alir dasar sumur.Gilbert
adalah yang pertama kali menggunakan persamaan
IPR satu fasa untuk menganalisa suatu sumur.
Untuk reservoir wet gas digunakan persamaan IPR
Fetkovich:
(14)
Konstanta n bervariasi antara 0,5 1,0 bergantung
pada permeabilitas, skin dan lain - lain. Sedangkan
nilai konstanta C merepresentasikan productivity
index dari suatu reservoir.
III. METODOLOGI
Untuk memperoleh laju alir optimum diperlukan
proses substitusi persamaan kehilangan tekanan
dalam pipa ke dalam persamaan IPR. Dan untuk
menyelesaikan sistem persamaan yang dihasilkan
perlu dilakukan proses iterasi (dengan metode
direct substitution) karena kedua sisi persamaan
mengandung variabel laju alir.
Skema algoritma penyelesaian persamaannya dapat
dilihat dalam Gambar 2. Dalam proses iterasi
dengan metode direct substitution diperlukan
tebakan awal laju optimum sebagai salah satu
input. Laju optimum yang dihasilkan dari
persamaan tersebut kemudian dijadikan input untuk
proses iterasi yang kedua dan seterusnya hingga
eror mencapai nilai di bawah 0,0001.
Korelasi yang digunakan adalah persamaan IPR
Fetkovich, persamaan kehilangan tekanan dalam
pipa vertikal Gray, dan persamaan kehilangan
tekanan dalam pipa horizontal Beggs and Brill.
Skenario yang dipilih adalah sistem produksi
dengan flowline dan tanpa flowline. Sedangkan titik
nodal diletakkan di dasar sumur.
Hasil laju alir optimum (Q) ini kemudian
dibandingkan dengan hasil keluaran laju alir
optimum dari software komersial, dalam hal ini
Pipesim 2003.
131
TMNo.4/
Tabel 3. Data konfigurasi sumur dengan flowline
2,259 in
Diameter tubing
ft
0,00011295
tubing
ft
9.000
Panjang tubing
3,5 in
Diameter flowline
ft
0,00011295
flowline
ft
20.000
Panjang flowline
300 psi
P Separator
P reservoir
AOFP
C
n
132
133
TMNo.4/
berkisar antara 0,44% - 2,44% dibandingkan
3. Setelah dilakukan sensitivitas analisis, error
terbesar dihasilkan pada nilai diameter tubing
yang sangat kecil (mencapai sekitar 18%). Jadi
untuk menghindari kesalahan perhitungan,
program sebaiknya digunakan pada sumur
dengan diameter tubing yang tidak terlalu kecil.
4. Program ini sensitif terhadap perubahan
diameter tubing dan water cut.
5. Perubahan nilai API gravity, specific gravity
gas, OGR, dan flowline diameter tidak
menyebabkan perubahan error yang signifikan.
6. Secara garis besar, nilai error yang dihasilkan
pada skenario sumur tanpa flowline lebih kecil
dibandingkan dengan error pada skenario sumur
dengan flowline.
6.2 Rekomendasi
Dari penelitian ini dapat diajukan beberapa
rekomendasi, sebagai berikut:
1. Perlu diperhatikan range input data yang
dimasukkan ke dalam program karena
keterbatasan beberapa persamaan yang ada.
2. Untuk menghindari kesalahan perhitungan,
sebaiknya program digunakan pada range data
input yang menghasilkan error relatif kecil.
3. Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai
pembuatan solusi numerik dengan sistem
produksi yang lebih kompleks, seperti adanya
choke, tappered tubing, comingle well, dll.
DAFTAR PUSTAKA
1. Brill, J.P., and Mukherjee, H., 1999. Multiphase
Flow in Wells, SPE, Texas.
2. Dale Beggs McCain, W.D., 1898. The
Properties of Petroleum Fluids, PennWell,
Oklahoma.
134
= kekasaran pipa
= reynold number
q
= laju alir
C,n
= konstanta IPR fetkovich
= tekanan reservoir
= tekanan dasar sumur