Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
- Dehidrasi Berat
Kesadaran berkurang
Tidak buang air kecil
Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan
http://organisasi.org/fungsi-cairan-tubuh-manusia-gejala-dehidrasi-dan-caramengatasi-kehilangan-cairan-tubuh
Sifat Cairan
Ditulis oleh Yoshito Takeuchi pada 11-08-2008
a. Tekanan uap
Seperti dalam kasus gas, energi kinetik molekul cairan tidak seragam tetapi bervariasi.
Terdapat keteraturan dalam keragaman ini, dan distribusi energi kinetik ditentukan oleh
hukum distribusi Boltzmann. Hukum ini menyatakan bahwa partikel yang paling melimpah
adalah partikel dengan energi kinetik rata-rata, dan jumlah partikel menurun dengan teratur
ketika selisih energi kinetiknya dengan energi kinetik rata-rata semakin besar.
Beberapa molekul yang energi kinetiknya lebih besar dari energi kinetik rata-rata dapat lepas
dari gaya tarik antarmolekul dan menguap. Bila cairan diwadahi dalam ruang tanpa tutup,
cairan akan perlahan menguap, dan akhirnya habis. Bila ruangnya memiliki tutup dan
cairannya terisolasi, molekulnya kehilangan energinya dengan tumbukan, dsb, dan energi
kinetik beberapa molekul menjadi demikian rendah sehingga molekul tertarik dengan gaya
antarmolekul pada permukaan cairan dan kembali masuk ke cairan. Ini adalah kondensasi
uap dalam deskripsi makroscopik. Akhirnya jumlah molekul yang menguap dari permukaan
cairan dan jumlah molekul uap yang kembali ke cairan menjadi sama, mencapai
kestimbangan dinamik. Keadaan ini disebut kesetimbangan uap-cair (Gambar 7.2).
Tekanan gas, yakni, tekanan uap cairan ketika kesetimbangan uap-cair dicapai, ditentukan
hanya oleh suhunya. Baik jumlah cairan maupun volume di atas cairan tidak mempunyai
akibat asal cairannya masih ada. Dengan kata lain, tekanan uap cairan dalam ruang
ditentukan oleh jenis cairan dan suhunya.
Gambar 7.2 Gambaran skematik kesetimbangan uap-cairan. Keadaan dimana jumlah molekul
menguap dari permukaan cairan, dan jumlah molekul uap yang kembali ke cairan sama.
Tekanan uap cairan meningkat dengan meningkatnya suhu. Pola peningkatannya khas untuk
cairan tertentu. Dengan meningkatnya suhu, rasio molekul yang memiliki energi yang cukup
untuk mengatasi interaksi antarmolekul akan meningkat (Gambar 7.3).
Gambar 7.3 Temperatur dan energi kinetik molekul (T1 > T2). Energi kinetik molekul
bergantung temperatur. Sebenarnya kecepatan molekul pada temperatur tertentu tidak
seragam, keragamannya mengikuti hukum distribusi Boltzmann. Daerah yang diarsir dalam
gambar berkaitan dengan molekul yang memiliki energi kinetik cukup untuk lepas dari
permukaan cairan (T1(a) < T2(b)).
Tekanan uap meningkat dengan kenaikan suhu. Gambar 7.4 menunjukkan hubungan antara
suhu dan tekanan uap berbagai cairan.
b. Titik didih
Tekanan uap cairan meningkat dengan kenaikan suhu dan gelembung akan akan terbentuk
dalam cairannya. Tekanan gas dalam gelembung sama dengan jumlah tekanan atmosfer dan
tekanan hidrostatik akibat tinggi cairan di atas gelembung. Wujud saat gelembung terbentuk
dengan giat disebut dengan mendidih, dan temperatur saat mendidih ini disebut dengan titik
didih. Titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm disebut dengan titik didih normal (Gambar
7.4). Titik didih akan berubah bergantung pada tekanan atmosfer. Bila tekanan atmosfer lebih
tinggi dari 1 atm, titik didih akan lebih tinggi dari titik didih normal. Sementara bila tekanan
atmosfer lebih rendah dari 1 atm, titik didihnya akan lebih rendah dari titik didih normal.
Titik didih dan perubahannya dengan tekanan bersifat khas untuk tiap senyawa. Jadi titik
didih adalah salah satu sarana untuk mengidentifikasi zat. Identifikasi zat kini dilakukan
sebagian besar dengan bantuan metoda spektroskopi, tetapi data titik didh diperlukan untuk
melaporkan cairan baru.
Titik didih ditentukan oleh massa molekul dan kepolaran molekul. Di antara molekul dengan
jenis gugus fungsional polar yang sama, semakin besar massa molekulnya, semakin tinggi
titik didihnya. Contoh yang baik dari hal ini adalah hidrokarbon homolog (Tabel 7.1). Di
pihak lain, bahkan untuk massa molekul rendah, molekul dengan kepolaran besar akan
mengalami gaya intermolekul yang kuat yang mengakibatkan titik didihnya lebih tinggi.
Contoh yang baik adalah perbedaan besar antara titik didih antara berbagai gugus senyawa
organik yang memiliki massa molekul sama tetapi gugus fungsi yang berbeda (Tabel 7.1).
Titik didih air yang tinggi adalah contoh lain yang baik (Bab 3.4, bab 7.3).
Tabel 7.1 Titik didih beberapa senyawa organik.
senyawa
Td (C)
senyawa
Td
(C)
butanol C4H9OH
108
34,5
oktana C8H718
metil propil
eterpropileter
(CH3OC3H7)
39
125,7
Energi yang diperlukan untuk mengubah cairan menjadi gas pada STP12 (0C, 1 atm) disebut
dengan kalor penguapan. Bila gas mengembun menjadi cairan, sejumlah sama kalor akan
dilepaskan. Kalor ini disebut dengan kalor kondensasi.
Tabel 7.2 Titik didih dan kalor penguapan berbagai beberapa cairan.
Zat
H2
-252.8
904
CS2
46.4
26780
CHCl3
61
29500
CCl4
77
36600
C2H5OH
78
38570
C6H6
80
30760
H 2O
100
46670
CH3COOH
118
24390
Terdapat beberapa zat yang cenderung terdekomposisi secara perlahan dengan pemanasan.
Beberapa zat seperti ini sukar diuapkan, walaupun zat-zat ini berwujud cair pada temperatur
kamar, sebab akan terdekomposisi sebelum mencapai titik didih. Jadi, tidak semua zat
memiliki titik didih normal.
Proses penguapan cairan dan mengkondensasikan uapnya di wadah lain dengan pendinginan
disebut dengan distilasi. Metoda ini paling sering digunakan untuk memurnikan cairan. Asal
mula teknik distilasi dapat dirunut dari zaman alkemi. Campuran cairan dapat dipisahkan
menjadi cairan komponennya menggunakan perbedaan titik didihnya. Teknik ini disebut
sebagai distilasi fraksional (Bab 12.3).
Selingan-Vakum
Biasanya tidak mudah membuat dan mempertahankan vakum. Alat paling
sederhana menghasilkan vakum adalah aspirator air, yang dapat ditemukan di
laboratorium manapun sekolah tingkat pertama, menengah. Vakum terbaik
didapatkan dengan aspirator adalah tekanan uap air pada suhu tersebut. Alat
yang lebih rumit adalah pompa rotary minyak yang dapat menghasilkan vakum
5 x10-1 Torr.
Dengan bantuan pompa difusi minyak yang kuat atau pompa difusi merkuri, vakum sampai
10-3 Torr atau lebih baik dapat dihasilkan. Tidak mudah mempertahankan vakum. Tanpa
pemeliharaan jalur vakum dengan telititi dan baik, Anda tidak dapat mendapatkan vakum
yang seharusnya dapat dicapai alat tersebut.
Ketika mendestilasi zat yang cenderung terdekomposisi bila mencapai titik didih, distilasi
mungkin dapat dilakukan dalam sistem yang tertutup dalam vakum. Titik didih akan menjadi
lebih rendah bergantung pada derajat vakum yang dicapai. Teknik ini disebut distilasi vakum.
c. Titik beku
Bila temperatur cairan diturunkan, energi kinetik molekul juga akan menurun, dan tekanan
uapnya pun juga akan menurun. Ketika temperatur menurun sampau titik tertentu, gaya
antarmolekulnya menjadi dominan, dan gerak translasi randomnya akan menjadi lebih
perlahan. Sebagai akibatnya, viskositas cairan menjadi semakin bertambah besar. Pada tahap
ini, kadang molekul akan mengadopsi susunan geometri reguler yang disebut dengan keadaan
padatan kristalin. Umumnya titik beku sama dengan titik leleh, yakni suhu saat bahan
berubah dari keadaan padat ke keadaan cair.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/cairan_dan_larutan/sifatcairan/