Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesak nafas saat hamil merupakan salah satu hal yang umumnya
terjadi saat beraktivitas dan juga saat istirahat. Keluhan ini dapat bersifat
fisiologis (normal) di masa awal kehamilan. Saat hamil, terjadi pembesaran
rahim yang diikuti dengan perubahan hormon sehingga dapat mempengaruhi
rongga dada.
Dengan meningkatnya rahim, akan mendorong diafragma (lapisan
antara rongga perut dan dada) sekitar 4 cm ke bagian rongga dada. Perubahan
hormon dalam maha kehamilan dapat mempengaruhi saluran dan mukosa
pernafasan. Estrogen berkaitan erat dengan produksi pembengkakan jaringan,
gangguan pada pembuluh darah, serta meningkatknya mukosa. Selain
estrogen, meningkatnya progesteron, dapat meningkatkan laju pernafasan
yang disebabkan oleh meningkatnya produksi karbon dioksida. Secara
fisiologis, saat hamil terjadi perubahan jumlah darah di trimester pertama dan
meningkat secara maksimum sebesar 40-50% dibandingkan saat tidak hamil.
Hal ini meningkatkan kerja jantung ibu.
Sesak nafas saat hamil dapat saja normal. Namun, penting bagi kita
untuk membedakan antara sesak nafas bersifat fisiologis atau karena penyakit
tertentu. Keluhan sesak juga berkaitan dengan organ jantung serta paru-paru.
Penyakit yang berhubungan dengan keluhan sesak seperti asma, infeksi paru,
atau emboli paru.
Beberapa keluhan yang patut diwaspadai seperti: keluhan sesak
mendadak disertai bunyi mengik, memiliki riwayat alergi atau asma; sesak
disertai nyeri dada, demam, batuk yang berhubungan dengan infeksi saluran
nafas atau paru; sesak yang disertai dengan jantung berdebar atau riwayat
darah tinggi yang berhubungan dengan gangguan kesehatan jantung; bibir
atau ujung kuku anda mulai kebiruan yang menandakan kandungan oksigen
inadekuat.
Bila keluhan sesak semakin memburuk, ada baiknya
mengkonsultasikan keluhan ini dengan dokter kandungan. Sebab, oksigen
yang adekuat juga penting untuk tumbuh kembang janin.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksut dengan sesak nafas atau asma?
2. Bagaimana cara penanganan sesak nafas pada ibu hamil?
C. Tujuan
1. Mendiskripsikan pengertian sesak nafas atau asma.
2. Memberitahukan cara penanganan sesak nafas pada ibu hamil.
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
1) Bagi Peneliti
Makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang sesak nafas
atau asma pada ibu hamil.
2) Bagi Masyarakat
Makalah ini dapat menambah pengetahuan agar masyarakat lebih peduli
terhadap kesehatan dan tahu bagaimana mengatasi sesak nafas pada ibu
hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengrtian
1. Sesak Nafas (asma)
Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas
menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak
nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini
hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa
pengobatan. Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut
dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang
akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan
bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu,
masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin
kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran
gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2
) dikeluarkan.
Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan
hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan
masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan
bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu,
masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin
kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran
gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2
) dikeluarkan.
2. Sesak Nafas Pada Ibu Hamil
Insiden asma dalam kehamilan adalah sekitar 0,5-1 % dari seluruh
kehamilan. Serangan asma biasanya timbul pada usia kehamilan 24-36
minggu, jarang pada akhir kehamilan. Frekuensi dan beratnya serangan
akan mempengaruhi hipoksia pada ibu dan janin. Penegakan diagnosis
serupa dengan asma diluar kehamilan.
Sesak nafas pada ibu hamil kebanyakan terjadi dikarenakan
terdesaknya diafragma karena janin bertambah besar. Ekspanasi torakpun
juga ikut terganggu, sehingga ekspirasi dan inspirasi tidak maksimal.
B. Etiologi Asma
- Keguguran
- Persalinan prematur
- Pertumbuhan janin terhambat.
G. Penatalaksanaan
1. Dasar-dasar Penanganan
Penanganan penderita asma selama kehamilan bertujuan untuk
menjaga ibu hamil sedapat mungkin bebas dari gejala asma, walauoun
demikian eksaserbasi akut selalu tak dapat dihindari.
3. Penanganan fisoterapi
Breathing exercise: melakukan gerakan menjauhkan kedua lengan
sambil menarir nafas yang dalam dan kemudian mendekatkan kedua
tangan sambil menghembuskan nafas.
Senam Hamil
Senam Asma
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asma dalam kehamilan adalah gangguan inflamasi kronik jalan napas
terutama sel mast dan eosinofil sehingga menimbulkan gejala periodik berupa
sesak napas, dada terasa berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita hamil
yang sebagian besar dikarenakan terdesaknya diafragma oleh janin, sehingga
ekspansi thorak terganggu dan inspirasi dan ekspirasi tidak maksimal.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://medicastore.com/asma/penyebab_dan_faktor_pencetus_asma.php
http://www.asma.web.id/index.php/definisi-asma.html
Disusun Oleh:
Nico Sandi Putra
J100120048