Вы находитесь на странице: 1из 22

AUDIT ENERGI LISTRIK PADA PT X TEKSTIL

Mohamad Jupri ,Yuriadi Kusuma

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Universitas Mercu Buana Jakarta

ABSTRAK

Tenaga listrik merupakan bentuk energy sekunder yang memegang peranan penting dalam
pembangunan ekonomi, social dan budaya suatu bangsa terutama dihitung perkapita
menunjukkan tingkat kemajuan dari Negara tersebut dalam bidang indstri maupun bidang
ekonomi.

Seiring dengan berjalannya pertumbuhan pembangunan dan bertambahnya kebutuhan akan


energy listrik, maka langkah paling nyata yang bisa dilakukan PLN adalahdengan
menaikkan harga tariff dasar listrik (TDL). Dan ini akan berimbas kepada sector pembisnis
yang kebanyakan menggunakan energy listrik dari PLN. Kenaikkan tariff dasar listrik ini
harus ditanggapi dengan serius oleh konsumen khususnya dari sector pembisnis guna
memaksimalkan penggunaan energy listrik dan menekan pemakaian energy listrik. Salah satu
cara agar pengguna energy bisa dilakukan secara maksimal dan menekan pemakaian energy
adalah dengan mengaudit pemakaian dan penggunaan energy guna mengidentifikasi potensi
penghematan energy pada suatu sarana yang telah ada.

Dari hasil analisa ini penghematan yang bisa didapat dari segi efisien PT X Tekstil untuk
menggerakkan mesin-mesin produksi adalah 7.265 kVA, namun yang terpakai adalah 3.173
kVA atau sama dengan 43,67%. Sedangkan penggunaan energi listrik rata-rata berdasarkan
data tahun 2010 adalah 1.034 MWh.

Kata kunci :audit energi, efisiensi energi

1.1. LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN

Dengan
audit
energi
dapat
Penggunaan
energi
yang
dibandingkan
antara
konsumsi
riil

bijaksana dan hemat akan mengurangi


energi peralatan
dengan
konsumsi
biaya produksi. Salah satu upaya untuk
berdasarkan spesifikasi peralatan.

menuju penghematan pemakaian energi

adalah
dengan mengaudit
pemakaian
1.2. TUJUAN PENULISAN

energinya. Audit
energi
merupakan
Analisa
kegiatan Audit Energi ini
analisa terhadap konsumsi energi dalam

adalah untuk mewujudkan penghematan


sebuah
sistem
yang menggunakan
energi pada industri tekstil di PT X
energi,
seperti
gedung
bertingkat,
Tekstil
melalui
langkah-langkah
pabrik, dan sebagainya.

konservasi

yang
terarah,
realistis,

sistematis
dan

dapat
dilaksanakan

secara optimal.

1.3. PEMBATASAN MASALAH

Pengertian Energi

Faktor Daya Listrik


Lingkup kegiatan analisa ini adalah untuk
melakukan audit energi pada industri
Tekstil PT X Tekstil melalui langkahlangkah sebagai berikut:

Melakukan survei dan pengumpulan data


lapangan (on the spot data) untuk:

Daya Listrik adalah energi yang di


butuhkan perlatan listrik untuk dapat
bekerja secara normal.Daya listrik dapat
dibedakan 3 macam yaitu :

Daya Aktif
Menganalisa dan mengkaji potensi
penghematan energi dan menentukan
benchmark intensitas konsumsi energinya.

Menyusun studi kelayakan (feasibility


study) pada proyek-

proyek konservasi energi yang


direkomendasikan dan memerlukan biaya
(medium/high cost) di industri tekstil yang
telah diaudit.

Pada umumnya daya yang digunaka oleh


konsumen adalah daya aktif.Satuan daya
aktif di nyatakan dalam watt.Daya aktif
inilah yang

biasanya dapat di konversikan dalam


bentuk kerja.

P = V x I x Cos

TINJAUAN PUSTAKAA DAN


METODOLOGI PELAKSANAAN
AUDIT

2.1. GAMBARAN UMUM 2.2


KONSERVASI ENERGI

Daya Reaktif

Daya Reaktif adalah jumlah daya yang


diperlukan untuk pembentukan medan
magnet.Dari pembentukan medan
magnet,maka akan terbentuk suatu fluks
magnetik.Satuan daya reaktif dinyatakan
dalam VAR.

= V x I x Sin

P = Daya aktif (true power ).


Daya Nyata
Q = Daya reaktif ( reactif power)
Daya nyata adalah penjumlahan geometris
dari daya aktif dan daya reaktif.Daya nyata
juga dapat disebut dengan daya komplek
merupakan dayayang di produksi oleh
perusahaan sumber listrik untuk
didistribusikan ke konsumen.Daya nyata
ini dinyatakan dalam VA

S = V x I Dimana :

= Daya nyata (apparent

power).

2.3 AUDIT ENERGI

Faktor daya atau biasa disebut


merupakan pergeseran sudut antara
tegangan dan arus.Bila

sudut pergeseran kecil maka nilai VAR


semakin kecil.Penurunan faktor daya
memerlukan arus yang lebih besar untuk
daya yang diketahui.Pada waktunya hal ini
menyebabkan penurunan tegangan dan
kerugian arus dalam transmisi bertambah
besar.Dalam hal ini,perusahaan listrik
(PLN) akan memberikan denda faktor
daya yang lebih rendah dari 0,85.

efisiensi penghematan digunakan parameter


Benefit Cost Ratio (BCR) yang
didefinisikan sebagai : (Abdurarachim,
2002)

Konsep Audit Energi


BCR = E.a.b c

Audit energi merupakan usaha atau


kegiatan untuk mengidentifikasaikan jenis
dan besarnya energi yang digunakan pada
bagian-bagian operasi suatu
industri/pabrik atau bangunan dan
mencoba mengidentifikasikan
kemungkinan penghematan energi.
Sasaran dari audit energi adalah untuk
mencari cara mengurangi konsumsi energi
persatuan output dan mengurangi biaya
operasi. Untuk mengukur besarnya

keterangan :

E = biaya energi tahunan, satuan uang

a = potensi energi tahunan, satuan uang, %


dari harga E

b= realisasi biaya energi yang dapat


dihemat,% dari harga a

Dalam analisa pemakaian energi listrik di


industri, beberapa variabel menjadi
perhatian karena dapat memberikan
kontribusi penghematan energi antara lain:

c = biaya realisasi, satuan uang


Profil beban harian.
Klasifikasi Audit Energi
kecenderungan pemakaian energy listrik
tahunan
Survei Energi (Energy Survey or Walk
Through Audit)

Audit Energi Awal atau Audit Energi


Singkat (Preliminary EnergyAudit =
PEA)

Audit Energi Rinci atau Energi Penuh


(Detailed Energy Audit or Full Audit)

METODOLOGI PELAKSANAAN
AUDIT

Keseimbangan beban fasa tiga.

Beban fasa tiga yang tidak seimbang akan


menyebabkan electrical losses yang cukup
signifikan. Losses yang timbul pada beban
yang tidak seimbang adalah:

Losses tidak setimbang = IR R + Is R + IT R

Losses setimbang
= 3 I2 R

Metode penelitian yang digunakan dalam


pelaksanaan studi ini adalah explorasi dan
studi literatur dan dilakukan konservasi
energi.

Persentasi Losses yang timbul adalah

% Losses = ( IR2
+ Is 2 + IT

VARIABEL PELAKSANAAN AUDIT


100%

) 3 I2 x

Distribusi Pengunaan Energi

Distribusi penggunaan energy di PT X


tekstil daya tersambung dari PT PLN
(Persero) sebesar 7.265 kVA, phasa 3.

3I

Untuk menjamin ketersediaan daya listrik


secara berkesinambungan bila terjadi
gangguan pada jaringan PT

2.6 POLA PENGGUNAAN ENERGI

PLN (Persero), jaringan 20 kV dibuat


menjadi system loop yang menghubungkan
10 buah transformator. Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat 9 generator di
PT X Tekstil dengan kondisi yang tidak
difungsikan.

Pola konsumsi energi listrik PT X Tekstil


dapat digambarkan dengan merepresentasi
pembebanan harian dari data pembebanan
harian yang didasarkan pada hasil
pencatatan yang dilakukan pada tiap bulan

2.7.ITENSITASENERGIPERUSAH AN
Konsumsi Dan Biaya Tinggi

Sumber energi yang digunakan PT X


Tekstil adalah energi listrik dan HSD atau
Solar, namun HSD atau Solar hanya
digunakan untuk menjalankan Boiler,
karena generator set yang jumlahnya 9
buah yang digunakan sebagai emergency

Energi listrik yang digunakan untuk


menghasilkan 1 meter kain disebut specific
energi compsumtion (SEC). Total Produksi
dan energi yang digunakan di PT X Tekstil
tahun 2008, 2009, bisa dilihat pada table
berikut.

No.
Tahun

Profil Beban

Intensitas
energi

perusahaan

2.
2009
1472
0,78

Benang
Kain

kWh/Bale
kWh/Yds

PEMBAHASAN DAN HASIL


PELAKSANAAN AUDIT

3.1 SISTEM KELISTRIKAN

1.

Kualitas Daya

2008
1421
0,84

Berkaitan dengan kualitas daya listrik pada


PT X Tekstil, perlu dilakukan pengukuran di
beberapa titik terutama pada sisi MDP dan
SDP, namun pada saat melakukan
pengukuran terdapat banyak kendala seperti,
sempitnya ruang untuk melakukan
pengukuran, kesulitan dalam memasang alat
ukur dan lain sebagainya

3.1.2 Perhitungan Dan Analisa Data


3.1.2.1Konsumsi daya / energy

asing pengguna energi di PT X Tekstil


adalah bagian pemintalan menggunakan
68,4 %, bagian penenunan menggunakan
26,5%, pencelupan 1,2 %, plant
engineering 3,9 %

3.1.2.2 Kualitas daya listrik


peralatan utama

dengan total energi listrik yang digunakan


adalah sebesar 1.591.740 kWh atau 1,592
MWh. Adapun penggunaan untuk masing-

gelombang sinus yang terjadi antara


gelombang sinus sistem dengan gelombang
lain yang muncul yang mempunyai
frekuensi kelipatan bilangan bulat dengan
frekuensi dasar sitem tersebut.

Itensitas energy peralatan utama

Intensitas energi listrik permeter produksi


di PT X Tekstil, tidak dapat dihitung
berdasarkan jenis produksi, hal ini
disebabkan karena penggunaan energi
listrik perjenis produksi tidak didukung
dengan data yang memadai.

Potensi penghematan energy pada sisi


supply

Harmonik. Total harmonic distorsion


(THD), adalah total nilai persentase
komponen harmonisa terhadap komponen
fundamental. Harmonisa tersebut adalah
cacat

Potensi penghematan energi yang dapat


dilakukan pada sisi supply adalah dengan
mengurangi jumlah trafo, meskipun sistim
distribusi menggunakan sistem loop untuk
membuat sistem menjadi lebih handal,
karena di sisi lain dengan menggunakan 8
buah transformator step down
menimbulkan rendahnya optimasi
pembebanan trafo.

Dari pengurangan transformator dengan


asumsi rugi trafo sebesar 3% menunjukkan
adanya potensi penghematan energi
sebesar 1.548.000 kWH pertahun atau Rp.
679.572.000,-pertahun.

3.2 PERALATANUTAMA
PENGGUNAAN ENERGI

3.2.1. Mesin- mesin Produksi / Proses


3.2.1.1. Teknologi proses yang digunakan

Mesin winding

g.
PT X Tekstil adalah suatu industri tekstil
yang memproduksi berbagai macam kain
dengan bahan baku dari kapas. Proses
produksi pada PT X Tekstil diawali dengan
proses spinning, kemudian dilanjutkan
dengan proses weaving dan finishing.
Berikut ini akan diperlihatkan jenis-jenis
mesin produksi yang digunakan pada
ketiga proses tersebut

3.2.1.1.1. Mesin-mesin produksi pada


proses spinning

3.2.1.1.2. Mesin-mesin produksi pada


proses weaving

Mesin-mesin produksi yang ada pada


departemen weaving sebagai berikut.

Mesin warping

Mesin sizing
Mesin-mesin produksi yang ada pada
departemen spinning sebagai berikut.

Mesin blowing

Mesin weaving d.. Inspection

Mesin-mesin produksi pada proses


finishing

Mesin carding

Mesin drawing

Mesin combing

Mesin ring spinning

Mesin-mesin produksi yang ada pada


departemen finishing sebagai berikut.

Pretreatment atau persiapan

Dyeing (pencelupan)

Mesin Finishing
d. Inspection/Packing

3.2.1.1.4. Flow proses

Packing/Gudang

Spinning

Diagram alir adalah diagram yang


menunjukkan urut-urutan pekerjaan dari
mesin-mesin produksi mulai dari kapas,
benang, kain grey, hingga finishing.

Warping

Sizing

Drowing

Dying

Finishing

Tenun

Bal Kapas

Inspecting

Free

Blowing

Carding

SK3A

Weaving

Darwing

Persiapan

Ring

Flayer

Drawing

Combing

Spinning

Verpacking

3.2.1.1.5. Indikator efesiensi

Indikator dari efisiensi pemakaian energi


adalah perbandingan antara konsumsi
energi dengan jumlah produk yang
dihasilkan. Semakin efisien pemakaian
energi dalam suatu proses produksi, maka
jumlah produk yang dihasilkan akan
bertambah dengan konsumsi energi yang
tetap sama.

Winding/

Machoner

3.2.1.1.6. Faktor yang mempengaruhi


efesiensi proses

Beberapa faktor yang mempengaruhi


efisiensi proses produksi di PT X Tekstil:

Jenis dan kapasitas proses produksi

Beban boiler rata-rata


Kondisi rata-rata umur mesin di PT

Tekstil

yang

sudah

tua

Konsumsi bahan bakar bulanan dua tahun


terakhir

mengakibatkan kinerja mesin menurun.

Produksi uap bulanan dua tahun terakhir

Dengan kemajuan teknologi produksi yang


ada saat ini, semestinya PT X Tekstil dapat
menghasilkan jumlah output yang sama
dengan konsumsi energi yang lebih sedikit.

Pengoperasian dan pemeliharaan.

Banyaknya kapasitas yang idle akibat


penurunan jumlah produksi mengakibatkan
daya yang terpasang menjadi tidak
optimal.

3.2.2.1.2. Data pengukuran yang


diperlukan

3.2.2. Sistem Uap 3.2.2.1. Boiler

Data pengukuran yang diperoleh pada


boiler adalah:

3.2.2.1.1. Data umum / historis yang


diperlukan

Pengukuran TDS dan Suhu air.

Data umum atau listrik yang diperlukan


adalah:

f.

Data kondensat kembali.

Pengukuran Efisiensi Pembakaran

3.2.2.1.3. Perhitungan dan analisa data

Perhitungan dan analisis data dilakukan


terhadap parameter-parameter berikut:

Rugi-rugi energi. Sebagai yang telah


dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa
beberapa parameter sebagai indikator unjuk
kerja boiler tidak tercatat, sehingga potensi
penghematan dari sisi operasi boiler tidak
dapat dievaluasi.

Motor-motor Listrik

Data historis motor

Penggunaan dan kapasitas motor


Neraca energi. Profil produksi tekstil dan
bahan bakar yang dikonsumsi untuk
membangkitkan uap tidak dapat dievaluasi
dengan keterbatasan data yang tersedia.
Efisiensi boiler dapat dinaikkan 1% untuk
setiap penurunan 15% udara lebih. Efisiensi
Boiler (E) didefinisikan sebagai:

Rasio Evaporasi Kandungan Panas dariUap

yang terdapat di PT X Tekstil adalah pada:

Gedung weaving II menggunakan motor


untuk compressor sebanyak 133 buah
dengan kapasitas yang berbeda-beda. Total
kapasitas motor 133 yaitu sebesar 3114,8
kW, termasuk kapasitas daya dari 4
kompressor sebesar 2000 kW.

%E 100 nilai Kalori MFO

Rasio evaporasi = steam yang dihasilkan /


MFO yang dipakai

3.2.2.1.4. Potensi penghematan energy dan


langkah implementasi

Pengaturan udara lebih (excess air) adalah


cara terpenting dalam optimasi efisiensi
boiler. Dalam pembakaran, udara yang
diperlukan untuk pembakaran dialirkan
dalam jumlah sedikit lebih banyak dari
perhitungan.

Gedung spinning I menggunakan total


mesin-mesin produksi 170 buah dengan
kapasitas berbeda dan kapasitas motormotor listrik total sebesar 1863 kW dan
kapasitas chiller adalah 742 kW.

Gedung spinning II dengan jumlah motor


sebanyak 148 buah dengan kapasitas yang
berbeda-beda. Adapun total kapasitas dari
148 motor yang digunakan pada mesinmesin produksi tersebut adalah 1206 kVA.

Gedung Spinning III dengan jumlah mesin


sebanyak 246 buah dengan kapasitas yang
berbeda-beda. Adapun total kapasitas dari
246 motor sama dengan 4901,8 kVA.
Digedung spinning III ini terdapat 8 buah
AC dan 3 buah chiller yang tidak
dioperasikan lagi dengan total kapasitas
3342 kW.

3.2.3.2. Data pengukuran

Beban mesin-mesin produksi di Gedung


Spinning III terhadap pemakaian pada bulan
Maret 2010 adalah 31,7/4901,8 =0,065

%
Pengukuran yang dilakukan pada PT X
Tekstil mengalami banyak kendala,
seperti sempitnya ruang untuk
melakukan pengukuran, faktor kesulitan
untuk memasang alat ukur, sehingga
pengukuran hanya dilakukan pada
beberapa tempat saja.

3.2.3.3. Perhitungan analisa data

Potensi penghematan energy system


kelistrikan

Dari hasil pengukuran yang

dilakukan
ditemukan potensi dari

Dengan melihat rata-rata pemakaian


energi listrik pada tahun 2010 yaitu
sebesar 1.591.740 kWH atau sama
dengan 3173 kVA dengan hasil
pencatatan pada bulan Maret tahun 2010,
sehingga diperoleh beban operasi
sebagai berikut :

Beban mesin-mesin produksi di Gedung


Weaving II terhadap pemakaian pada
bulan Maret 2010 adalah 746,6
kVA/1435 = 52,02 %

Beban mesin-mesin produksi di Gedung


Spinning II terhadap pemakaian pada
bulan Maret 2010 adalah 2138,6/3371,8
= 63,4 %

Harmonik
dan

Ketidakseimbangan

tegangan dan arus.

b. Pemasangan inverter pada mesin-mesin


bisa dilihat pada table.

Kapasita

Nama

Gedung
s

No

52,34

Mesin
Lokasi

Blowing

Unit

Spinning III

(kW)

1.
3.
Gedung

Polyester
Gedung

48,00

1
29,59

Warping
Weaving

Blowing

Spinning III

2.
Cotton

4.

Ontocoro

6.

Gedung

Blowing

Gedung

83,60

1
51.00

Spinning III

Cottong
Spinning I

5.
Cotton

7.

Gedung

West

Gedung

51,94

1
30

Blowing
Spinning II

Collectin
Spinning I

Pemasangan ballast elektronik.


Total

902,2

Berdasarkan pada acuan Energy Audit


Guide, Part B dari Centre for Renewable
Energy Sources, selisih daya yang dihasilkan
dari penggantian setiap ballast adalah 12 W
atau penghematan energi sebesar 13%
(penggunaan daya untuk ballast biasa dan
ballast elektronik adalah masing-masing 87
W dan 75 W).

3.3. SISTEM MANAJEMEN ENERGI


Pemasangan EMS dilakukan untuk
memonitor ketidakseimbangan arus yang
akan memberikan potensi penghematan
energi sebesar 2 %.

Matrik manajemen energi adalah merupakan


cara yang efektif untuk mengamati dan
menentukan pendekatan yang harus diambil
oleh suatu
No.

perusahaan dalam pemamfaatan energinya.

Tahun
Intensitas energi perusahaan

3.4.ANALISA STATISTIK ITENSITAS


ENERGI PERUSAHAAN

Berdasarkan pada data yang diperoleh pada


saat audit diketahui bahwa PT X Tekstil
menghasil 2 jenis produk yaitu Benang, kain
grey dan kain celup. Tabel intensitasnya bisa
dilihat sebagai berikut:

Benang
Kain

kWh/Bale

13.195 bale, diperoleh penghematan


sebesar 672.945 kWh atau Rp.
295.422.855,-.

kWh/Yds

3.5.ANALISA PENGHEMATAN
ENERGI PERALATAN UTAMA

1.
2008

Penghematan energi utama dapat dianalisis


sebagai berikut:

1421
0,84

2.

Potensi penghematan energi yang dapat


dilakukan pada sisi supply adalah dengan
mengurangi jumlah trafo.

Pemasangan inverter. mesin yang belum


dipasangi inverter berkapasitar 902,2 kW,
dan jika diasumsikan mesin-mesin
beroperasi 100% dan potensi

2009
1472
0,78

Dari table tersebut diperoleh selisih


51kW/bale, Bila dilakukan perbaikan
terhadap mesin yang menyebabkan
penggunaan energi listrik sehingga dicapai
penggunaan energi sama dengan tahun 2008,
dan diasumsikan produksi pertahun sama

penghematansebesar 20% yang dihasilkan


dari pemakaian inverter, maka akan
menghasilkan penghematan sebesar 180
kWh atau 1.559.001 kWh per tahun atau
senilai Rp 684.440.439 (tarif LWBP Rp
439/kWh).

c. Hasil pengukuran pada SDP


Kompressor memperlihatkan Total
Harmonic Distorsion (THD) arus, yang
mencapai angka 100%, yang jauh melebihi
rekomendasi yang diizikan IEEE-519,
yaitu 10%. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh inverter yang benda di
sekitar SDP tersebut beserta pengaruh
lampu TL. Kondisi ini harus ditanggulangi

dengan memasang filter harmonic, yang akan


memberikan penghematan sebesar 20%.

Pemasangan ballast elektronik. Jumlah titik


lampu yang menggunakan tl 40w adalah
berkisar 3000 buah. Sehingga untuk 3000
titik lampu akan memberikan penghematan
energi sebesar 311.040 kWh setahun atau
setara dengan Rp. 136.546.560.

Perbaikan isolasi pipa distribusi. Terdapat


sejumlah pipa distribusi ke unit pengguna
uap yang tidak terisolasi dengan baik.
Dengan nilai kalori MFO 10.000 kcal/kg,
energi yang dapat dihemat untuk setiap
panjang pipa 100 m yang berdiameter 20
cm bila dibalut dengan bahan isolasi
setebal 5 cm adalah setara dengan
penghematan 400 liter MFO per bulan.

Pemanfaatan kondensat. Kondensat


memiliki keunggulan untuk dimanfaatkan
karena bertemperatur tinggi dan rendah
kadar oksigen serta TDS-nya. Efisiensi
boiler dapat dinaikkan 1% untuk setiap
penurunan 15% kadar oksigen. Semakin
maksimal penggunaan kondensat, maka
semakin menghemat air dan BBM,
Pemanfaatan kondensat mampu
menghemat biaya bahan bakar sekitar 5%
dalam 1 tahun.
boiler. Berdasarkan hasil perhitungan,
efisiensi steam boiler saat ini adalah 53%.
Rendahnya efisiensi steam boiler
dipengaruhi oleh nilai rasio evaporasi yang
tidak sebanding dengan nilai kalori dari
MFO. Dengan memonitor performansi
boiler diharapkan ada peningkatan
efisiensi sebesar 3%, yang akan
menurunkan fuel cost 3,8%.

4.1. KESIMPULAN

Instalasi air preheater. Gas buang boiler


dapat dimanfaatkan untuk memanaskan
udara pembakaran sebagai air preheater.
Instalasi air preheater untuk memanaskan
udara pembakaran dapat menghemat
konsumsi bahan bakar pada boiler.

Daya tersambung dari PT PLN (Persero) yang


digunakan oleh PT X Tekstil untuk
menggerakkan mesin-mesin produksi adalah
7.265 kVA, namun yang terpakai adalah 3.173
kVA atau sama dengan 43,67%. Sedangkan
penggunaan energi listrik rata-rata berdasarkan
data tahun 2010 adalah 1.034 MWh.

Setiap kenaikan temperatur udara


o

pembakaran sebanyak 37,5 C akan


memberikan penghematan bahan bakar
sebanyak 1%.

Pemasangan flowmeter. Pemasangan


flowmeter pada jalur suplai pipa uap dan
suplai pipa oli panas akan sangat
membantu dalam memonitor performansi

Dari hasil pengukuran yang telah


dilakukan terdapat indikasi harmonisa arus
yang melebihi batas yang ditetapkan oleh
IEEE-159. Disamping itu terdapat pula
ketidakseimbangan arus dan tegangan
yang masih dalam batas yang ditoleransi
oleh standard dan ketentuan yang berlaku.

PT X Tekstil telah melakukan program


penghematan energi dengan hal-hal
seperti, pemasangan kapasitor pada Main
Distribution Panel dan Sub Distribution
Panel, pemasangan inverter pada sebagian
besar mesin produksi serta melakukan
penggantian ballast trafo menjadi ballast
elektronik untuk lampu TL.

Berdasarkan data, pembahasan dan hasil


pelaksanaan studi peluang penghematan
energy listrik PT X Tekstil maka
penghematan konsumsi energi listrik mulai
dari sisi supplay sampai dengan sisi
pemakaian antara lain:

Melakukan pengurangan jumlah


transformator untuk menghindari rugi inti.
4.2. SARAN
Memasang inverter pada mesin-mesin
yang belum menggunakan

inverter terutama mesin yang bekerja


secara terus menerus.

Mengganti ballast trafo dengan ballast


elektronik

Menggunakan energy management system


terutama untuk memantau
ketidakseimbangan arus.

Melakukan penjadwalan secara terencana


tentang pelaksanaan

program penghematan energi, dengan


memulai penghematan energi dengan
tanpa biaya.

Dari beberapa point yang disebutkan diatas


terdapat potensi penghematan energi listrik
dan thermal sebesar 10%.

Вам также может понравиться