Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
CITRA LANDSAT
3.1. Judul
Daerah yang diamati pada Praktikum Citra Landsat di Labaroratorium
Penginderaan Jarak Jauh ini adalah Lembar Citra Landsat Path 58 Row 128 Band
432.
3.2. Tujuan Praktikum
1. Dapat menginterpretasi Citra Landsat suatu daerah.
2. Dapat menentukan morfologi, litologi, dan struktur geologi dari lembar
Lup
Stereoskop
OHP marker
Penggaris
Pensil
Penghapus
Spidol Permanen
3.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk menginterpretasikan Citra Landsat ini
adalah :
III-2
diorbitkan
Landsat-4
dan
Landsat-5,
yang
merupakan
Kepekaan radiometrik,
III-3
Selain memiliki
Perubahan waktu lintas equator dari jam 9.42 menjadi jam 11.00,
Menggunakan
GPS
(Global
Positioning
System)
canggih
untuk
kemampuan
Landsat-5
(seoptimal
mungkin)
sebelum
III-4
penutup (shutter) dan disimpan pada permukaan yang peka terhadap sinar didalam
setiap kamera. Permukaan tersebut kemudian disiami (scanning) dalam bentuk
data raster oleh suatu sinar elektron internal guna menghasilkan suatu sinyal video
(sama dengan televisi biasa). RBV pada Landsat-1 hanya menghasilkan 1.690
citra yang direkam antara 23 Juli 5 Agustus 1972 (Lillesand dan Kiefer, 1979).
Sistem ini kemudian tidak dapat digunakan setelah terjadi kerusakan pada tombol
pita perekamannya.
III-5
III-6
pandang total 100o dan bidang pandang sesaat atau IFOV (Instantaneous Field of
View) 2,5 miliradian, sedangkan medan pandang total dari objek yang disiam
sekitar 11,560, sudut ini sangat kecil bila dibandingkan dengan wahana udara yang
besarnya 900-1200. Sistem scanning biasanya berbentuk bujur sangkar dan
menghasilkan resolusi spasial atau resolusi medan sekitar 79 meter. IFOV atau
bidang pandang yang semakin kecil bertujuan untuk mengotimalkan resolusi
spasialnya, sedangkan saluran panjang gelombang sempit untuk mengoptimalkan
resolusi spektralnya. Detektor yang digunakan sangat peka untuk mengeluarkan
sinyal yang jauh lebih kuat dari tingkat gangguan (noise) pada sistemnya. Proses
penyiaman menggunakan cermin ulang alik (bukan cermin berputar) berjumlah 6
detektor sehingga total untuk empat saluran menjadi 24 detektor. Cermin ulang
alik tersebut menyiami sekali dalam 33 milidetik, dan satu gerakan cermin dapat
menyiam enam garis yang berdekatan secara serentak karena pada setiap saluran
menggunakan 6 detektor.
III-7
III-8
Gambar 3.1. Komponen-Komponen Utama dari Sensor Multispectral Scanner (MSS) pada
Landsat 1,2,3,4, dan 5 (Landsat-3 juga memiliki saluran inframerah termal). Sumber :
Jensen John R.
termal
(panas).
Sensor
TM
memiliki
kemampuan
untuk
III-9
Nama Gelombang
Biru
Hijau
Merah
Inframerah Dekat
Inframerah Tengah
Inframerah Termal
Inframerah Tengah
Saluran
Panjang
Resolusi
Gelombang
Spasial
(m)
(m)
Aplikasi
Penetrasi tubuh air, analisis penggunaan lahan,
0,45 0,52
30 x 30
0,52 0,60
30 x 30
saluran
penyerapan.
Pengamatan
ini
0,63 0,69
30 x 30
0,76 0,90
untuk
identifikasi
jenis
tanaman,
30 x 30
memudahkan pembedaan tanah dan tanaman
serta lahan dan air.
Saluran penting untuk
1,55 1,75
30 x 30
pembedaan
jenis
2,08 2,35
120 x 120
pemetaan hidrotermal.
III-10
vegetasi,
analisis
gangguan
10,40 12,50
30 x 30
keperluan lain yang berhubungan deengan
gejala termal.
Rona
III-11
Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona dalam citra landsat. Tekstur
dihasilkan oleh susunan satuan kenampakan yang mungkin terlalu kecil
untuk dikenali secara individual dengan jelas pada foto. Tekstur
merupakan hasil bentuk, ukuran, pola, bayangan dan rona individual.
Apabila skala foto diperkecil maka tekstur suatu objek menjadi semakin
halus dan bahkan tidak tampak.
Pola
Pola berkaitan susunan keruangan objek. Pengulangan bentuk umum
tertentu atau keterkaitan merupakan karakteristik banyak objek, baik
alamiah maupun buatan manusia, dan membentuk pola objek yang dapat
membantu penafsir foto dalam mengenalinya.
Bentuk
Bentuk berkaitan dengan bentuk umum, konfigurasi atau kerangka suatu
objek individual. Bentuk agaknya merupakan faktor tunggal yang paling
penting dalam pengenalan objek pada citra landsat.
Lokasi
Lokasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat
bermanfaat dalam identifikasi.
Letak
III-12
Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir foto karena bentuk atau kerangka
bayangan menghasilkan suatu profil pandangan objek yang dapat
membantu dalam interpretasi, tetapi objek dalam bayangan memantulkan
sinar sedikit dan sukar untuk dikenali pada foto, yang bersifat menyulitkan
dalam interpretasi.
III-13
L ipatan
Batuan efusif/ekstrusif
III-14
III-15
penyaluran trellis. Batuan sedimen karbonat atau evaporit biasanya dicirikan oleh
vegetasi yang jarang, rona bervariasi,
kadang mottled dan pola penyaluran multibasinal dengan relief topografi Karst.
Kadang-kadang batuan sedimen evaporit mempunyai rona cerah dengan rona
banded.
Kriteria utama
sedimen lepas seperti pasir endapan angin, endapan teras sungai, endapan pasir
pantai dan endapan kipas aluvial adalah bentuk lahannya.
III-16
2.
3.
Morfokronologi
(penanggalan
absolut
dan relatif
III-17
III-18
2.
Mengamati di bawah Lup atau dengan kasat mata lembar citra landsat
tersebut dan mulai menginterpretasikannya.
3.
4.
5.
III-19
Pola scrabled tone dengan tampak berupa rona gelap dan cerah
dengan bentuk tidak menentu yang relatif membundar dan berubahubah dalam jarak yang dekat.
2.
Pola banded tone tampak berupa rona cerah dan gelap berselang
seling seperti berkas atau pita yang lurus atau meliuk liuk, rona ini
dapat dijumpai pada daerah basah dan kering yang berehubungan
dengan meander scroll di dataran banjir.
III-20
Morfologi.
Pada citra ini terdapat morfologi pegunungan yang di tandai dengan
adanya pegunungan-pegunungan yang terdapat hutan-hutan yang lebat
dan batuan yang di cirikan bertekstur kasar.
Selain itu terdapat juga dataran alluvial dimana keberadaan sawah dan
pemukiman di tandai dengan adanya endapan-endapan sedimen dan
tekstur yang halus. Dalam dataran alluvial ini juga terdapat sungai
yang memperjelas adanya pengendapan batuan sedimen.
Beberapa faktor penting, terutama untuk aplikasi Citra Landsat ini adalah :
1. Tutupan awan. Terutama untuk sensor pasif, awan bisa menutupi bentukbentuk yang berada di bawah atau di dekatnya, sehingga interpretasi tidak
dimungkinkan, Masalah ini sangat sering dijumpai di daerah tropis, dan
mungkin diatasi dengan mengkombinasikan citra dari sensor pasif
(misalnya Landsat) dengan citra dari sensor aktif (misalnya Radarsat)
untuk keduanya saling melengkapi.
2. Bayangan
topografis.
Metode
pengkoreksian
yang
ada
untuk
III-21
III-22
III-23
III-24