Вы находитесь на странице: 1из 36

BUKU PEGANGAN KULIAH MAHASISWA

(BPKM)

STUDI MANDIRI I
(BIO 643)

Oleh:
Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D.
HP. 08123271741

PSSJ PENDIDIKAN BIOLOGI


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2013

1. HARAPAN PEMBINA MATAKULIAH

Para mahasiswa yang saya cintai,


Sebagai pembina matakuliah ini saya memiliki banyak harapan dari saya
sendiri dan dari Saudara sekalian. Harapan ini saya tuangkan dalam bentuk
tulisan agar lebih jelas bagi saya dan bagi Saudara.
Pertama-tama, sebagai pembina matakuliah ini saya berharap agar saya
dapat mengajak Saudara mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menempuh
program S3 Pendidikan Biologi ini. Saya sadar sepenuhnya bahwa menjadi
mahasiswa program S3 itu tidak sederhana, Saudara dituntut untuk kerja keras
dan disiplin mengembangkan diri sendiri, membiasakan diri belajar sepanjang
hayat agar pada gilirannya nanti Saudara memiliki sikap dan tanggung jawab
profesional sebagai ilmuwan dalam bidang biologi/pendidikan biologi. Saya sadar
sepenuhnya bahwa saya harus berperan sebagai model pebelajar bagi Saudara.
Saya akan bekerja keras juga mengembangkan diri sendiri dan keprofesionalan
saya.
Kedua, saya akan mengajak Saudara membahas apa artinya menjadi
mahasiswa S3, bagaimana berhubungan dengan dosen pembimbing, bagaimana
memilih topik disertasi, menyusun proposal, melaksanakan penelitian dan
menyusun disertasi serta mempertahankannya. Semuanya itu saya harapkan
dapat mempersiapkan kondisi mental dan fisik Saudara untuk belajar di program
S3 Pendidikan Biologi. Saya pilihkan naskah sumber berbahasa Indonesia, saya
harap Saudara mulai membiasakan diri membaca banyak sumber dan bekerja
keras meningkatkan kemampuan membaca dan memahaminya karena sekarang
banyak sumber berbahasa Indonesia yang merupakan hasil terjemahan yang
akan sangat menghemat waktu Saudara membaca jika dibandingkan membaca
sumber berbahasa Inggris. Tetapi hal ini tidak berarti Saudara tidak perlu mulai
berlatih membaca sumber-sumber berbahasa Inggris karena masih banyak sekali
keterbatasan sumber kalau Saudara hanya mengandalkan diri dari sumber
berbahasa Indonesia. Pada pertengahan kedua perkuliahan ini saya harapkan
Saudara sudah mulai membaca sumber-sumber berbahasa Inggris. Melalui
kegiatan analisis kritis sumber berbahasa Inggris

saya harap kemampuan

membaca sumber berbahasa Inggris Saudara meningkat.


1

Ketiga, saya ingin mengajak Saudara berlatih menggunakan jurnal sebagai


alat merefleksi pembelajaran dan alat pendorong berpikir secara kritis, khususnya
untuk mengembangkan keterampilan metakognisi. Oleh karena itu sediakan waktu
segera setelah kuliah untuk menuliskan jurnal belajar tersebut dalam bentuk
ketikan setiap minggu. Penulisan jurnal semacam ini dapat Saudara lanjutkan
(setelah perkuliahan ini selesai) untuk merekam seluruh kegiatan penyelesaian
program S3 di Universitas Negeri Malang ini.
Keempat, saya harapkan Saudara mulai mengkaji dan menelaah sumbersumber baik berbahasa Inggris maupun Indonesia di bidang biologi maupun
pendidikan biologi yang menjadi minat Saudara dalam rangka mencari dan
mempersempit topik yang Saudara inginkan

untuk Saudara jadikan topik

disertasi. Semakin cepat Saudara menemukan topik yang Saudara minati untuk
dijadikan topik disertasi, insyaallah akan semakin cepat Saudara menyelesaikan
penelitian disertasi yang berarti menyelesaikan studi Saudara.
Akhirnya, harapan saya, semoga pada akhir semester ini Saudara sudah
punya gambaran awal mengenai apa dan bagaimana kira-kira masalah yang akan
Saudara teliti untuk penyusunan disertasi Saudara.

Malang, 28 Agustus 2013


Pembina,

Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D

2. RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEMESTER I, TAHUN 2013/2014

A. IDENTITAS MATAKULIAH
1. Nama Matakuliah
2. Sandi
3. Kredit/jam semester
4. Disajikan pada jenjang
5. Nama Dosen Pembina

: Studi Mandiri I
: BIO 743
: 4/4
: S3
: 1. Prof. Dr. Yusuf Abdurrajak
2. Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D

B. TUJUAN PERKULIAHAN
Agar melalui perkuliahan ini mahasiswa mampu:
1. mempersiapkan diri secara mental dan fisik dalam menempuh program S3
Pendidikan Biologi
2. membiasakan diri menjadi pebelajar yang reflektif
3. membiasakan diri bekerja keras, disiplin mengembangkan diri dan belajar
sepanjang hayat untuk meningkatkan keprofesionalan
4. memberi penilaian terhadap tulisan mengenai bagaimana mempersiapkan diri
sebagai calon doktor
5. mengenal, menggunakan, dan memanfaatkan jurnal belajar
6. melakukan analisis kritis artikel yang terkait topik dan masalah penelitian untuk
dikembangkan lebih lanjut menjadi permasalahan disertasi
7. menyusun portofolio bukti kerja keras dalam Studi Mandiri I.
C. PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah, Diskusi dan Penugasan
2. Kegiatan belajar mengajar:
2.1. Tatap muka: 17 x
2.2. Tugas terstruktur:

Menganalisis

kritis

bab

dari

buku

dan

memberi

tambahan

pemikiran /masukan terhadap bab tersebut, mempresentasikan di


depan kelas, dan mendiskusikannya dengan teman.

melakukan analisis kritis artikel yang terkait masalah penelitian

disertasinya dan melaporkan hasil analisis kritis artikelnya dalam


presentasi di kelas/dan dalam jurnal belajarnya.
3. Cara penilaian: a. Partisipasi dalam diskusi kelas
20%
b. Analisis kritis buku/artikel
20%
3

c. Presentasi hasil analisis kritis


d. Portofolio

20%
40%

D. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Rudestam, K.E. dan Newton, R.R. 1992. Kiat Mempertahankan Tesis dan
Disertasi: Petunjuk Lengkap Tentang Isi dan Proses. Terjemahan oleh
Hartono 2000. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Susilo, Herawati. 2013. Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa (BPKM) Studi Mandiri I
(BIO 743). Malang: PPS Universitas Negeri Malang.
E. RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN
Pertemuan
ke
1

Pokok/Sub Pokok Bahasan

Tugas

Pendahuluan, Perkenalan, Deskripsi


Tugas, Ajakan untuk berlatih menulis
jurnal dan Portofolio
Pengertian
dan
Pengembangan
Jurnal serta Portofolio
Bagian I: Memulai Proses Penelitian

Menginformasikan buku sumber dan


Handout mengenai perkuliahan ini

Memilih Topik yang Tepat


3

Metode
Penelitian:
Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif, Metodemetode Kuantitatif.
Metode Penelitian: Pendekatan
Kualitatif

Bagian II: Isi Disertasi


Kajian Kepustakaan dan Perumusan
Masalah
Bab
Metode
Penelitian:
Mendeskripsikan Penelitian Anda

Perte
muan
ke
5

Pokok/Sub Pokok Bahasan


Menyajikan
Empiris
Pembahasan

hasil-hasil

Baca Susilo 13: 8 10


Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton hlm 17
Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton 9-23
Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton hlm
25-38
Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton 38-52
Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton hlm
53-69
Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton 71-94
Tugas

Penelitian Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton hlm
95-145
Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton 147155
4

9-15

16

Bagian III: Proses Penulisan


Disertasi: Apa yang Perlu Anda
Ketahui untuk Menyusun Disertasi
dengan Mudah
Mengatasi Hambatan: Menjadi Ahli
Ketika Mengoptimalkan Kemampuan
Diri
Menulis

Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton hlm
157-174

Researching Your Committee The


Really Critical Research Project
How To Survive In a Predominantly
British, White, Male, Full Time
Academic Environment
Pengembangan
Masalah
untuk
Disertasi

Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Ogden (1991): 15 38
Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Phillips & Pugh (1994): 113
133
Presentasi dan diskusi mahasiswa
mengenai hasil analisis kritis artikel
yang
berkaitan
dengan
masalah
disertasi.
Pengumpulan portofolio termasuk jurnal
belajar sepanjang semester, sharing
mengenai hasil refleksi sepanjang
semester dan pemberian masukan
untuk perbaikan perkuliahan tahun
depan.

Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
mengenai Rudestam dan Newton 175203
Perhitungan:
Penggunaaan Presentasi
dan
kritik
mahasiswa
Komputer Pribadi Secara Efektif
mengenai Rudestam dan Newton hlm
205-226
dan
kritik
mahasiswa
Persetujuan dan Kode-kode Etik Presentasi
mengenai
Rudestam
dan
Newton
235Lainnya
245

Evaluasi Perkuliahan Studi Mandiri

Malang, 27 Agustus 2013


Pembina matakuliah
Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D

3. ANGKET AWAL PERKULIAHAN


STUDI MANDIRI I (BIO 743)
1. Nama
:
.
2. Alamat Rumah Asal
:

No. Telpon/HP
:

Email
:
.
3. Alamat di Malang
:

No. Telpon
:

4. Tempat Kerja
:

Alamat Kerja
:

No. Telpon
:

5. Apa tujuan Saudara melanjutkan studi ke program Doktor?

6. Menurut Saudara apa tuntutan studi dalam program Doktor?

7. Apakah masalah yang ingin Saudara teliti dalam penulisan disertasi Saudara?

8. Berapa lama Saudara merencanakan selesai program Doktor ini?


9. Apa kekuatan terbesar yang Saudara perkirakan dapat mendukung
penyelesaian studi Saudara?

10. Apa hambatan terbesar yang Saudara perkirakan dapat mengganggu


penyelesaian program Doktor yang Saudara rencanakan?

11. Apa kontribusi yang ingin Saudara sumbangkan kepada Ilmu Pengetahuan
sebagai seorang ilmuwan?

4. APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA PENULISAN JURNAL


UNTUK PEMBELAJARAN STUDI MANDIRI I
Jurnal yang dimaksud di sini adalah semacam kombinasi antara catatan
sekolah dan buku harian, yang berisi tulisan mengenai pembelajaran Studi Mandiri
I.
Penulisan jurnal dapat membantu mahasiswa mempelajari Studi Mandiri I
(dan menyiapkan diri secara fisik dan mental ebagai mahasiswa S3) karena jurnal
dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam mempelajari materi,
memperjelas pemikiran yang masih kabur, membantu memecahkan masalah, dan
menggalakkan mahasiswa untuk berpikir secara kritis. Ketika menulis di dalam
jurnalnya, pembelajaran menjadi miliknya secara individu. Meskipun penulisan
jurnal belum menjamin bahwa semua mahasiswa akan belajar secara aktif,
setidak-tidaknya akan menyebabkan dia tidak pasif mempelajari Studi Mandiri I.
Meminta mahasiswa menulis jurnal memaksa mereka untuk berpikir dan
mensintesis informasi, sehingga tidak secara pasif hanya menunggu kebenaran
yang dikuliahkan dosen. Waktu dan fokus pengisian jurnal dapat bervariasi,
disesuaikan dengan keperluan tiap mahasiswa dan keperluan akademis.

SARAN-SARAN UNTUK PERANCANGAN, PEMANFAATAN, DAN PENILAIAN


JURNAL (Moore, 1994: 294)
Perancangan Jurnal
1. Mahasiswa boleh menulis jurnalnya pada folder yang dapat dilepas-lepas atau
pada buku tulis.
2. Jurnal dapat dibagi menjadi bagian pribadi (rahasia, untuk mahasiswa sendiri),
bagian catatan, dan bagian karya di dalam kelas.
3. Setiap masukan harus diberi nomor dan tanggal penulisan.
Pemanfaatan Jurnal
1. Untuk memulai pertemuan di kelas atau memulai diskusi
Mahasiswa diberi waktu 5 menit untuk menulis sesuatu yang berhubungan
dengan topik hari ini. Setelah itu dosen dapat membaca tulisannya sendiri
untuk memulai pertemuan sebelum meminta mahasiswa membaca apa yang
telah mereka tulis. Ini cara yang sangat baik untuk mengetahui apa yang
dipikirkan, dipelajari, atau tidak dipelajari mahasiswa.
2. Untuk meringkas pembelajaran

Mahasiswa diberi waktu 5 - 10 menit pada akhir pembelajaran untuk


menuliskan komentar dan pertanyaan-pertanyaan mereka mengenai
pembelajaran hari ini.
3. Untuk interupsi/menfokuskan kembali diskusi kelas
Mahasiswa diminta menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri apa yang
mereka pelajari di kelas di tengah kegiatan pembelajaran. Kegiatan kelas yang
monoton karena mahasiswa hanya mendengarkan secara pasif atau menulis
catatan secara mekanis dapat diinterupsi dengan penulisan jurnal selama
kurang lebih 5 menit. Tugas menulis ini dapat meningkatkan pembelajaran,
merangsang kegiatan berpikir, dan tidak perlu dinilai oleh guru.
4. Untuk menanyakan persetujuan atas suatu pernyataan
Mahasiswa diminta untuk menyatakan persetujuannya (setuju atau tidak
setuju) terhadap salah satu isu seperti pengendalian populasi, pelepasan
organisme yang telah direkayasa secara genetis ke lingkungan.
5. Untuk mendiskusikan bagaimana pembelajaran hari ini terkait dengan
topik-topik lain
Mahasiswa diminta untuk menulis bagaimana keterkaitan perkuliahan hari ini
dengan 1) perkuliahan sebelumnya, 2) sesuatu yang mereka pelajari di kelas
lain, atau 3) sesuatu yang telah mereka baca atau dengar di koran atau
televisi.
6. Untuk merespons suatu tugas
Mahasiswa diminta untuk menulis
perkuliahan atau tugas membaca.

pertanyaan-pertanyaan

mengenai

7. Untuk meningkatkan konsentrasi mahasiswa


Mahasiswa diberitahu pada awal pelajaran bahwa setelah 20 atau 30 menit
dosen akan berhenti mengajar dan mahasiswa diminta menulis (3) hal penting
yang baru saja dibahas. Dengan demikian mahasiswa akan lebih
berkonsentrasi mengikuti perkuliahan.
8. Untuk mencek kesiapan /pendapat mahasiswa
Mahasiswa diminta untuk menuliskan pendapat mereka mengenai persiapan
sebelum tes, bagaimana pola belajar mereka dan kesiapan mereka
menghadapi tes. Setelah tes mahasiswa dapat diminta menuliskan reaksinya
terhadap nilai/ angka yang diperoleh.

9. Untuk mencatat hasil karya laboratorium

Mahasiswa diminta menulis mengenai eksperimen yang dilakukan, sumber


kesalahan yang mungkin ada, kesulitan yang dihadapi dalam
melaksanakannya, dan pentingnya hasil tersebut atau apa arti hasil tersebut
bagi pembelajaran.
Mahasiswa jarang menuliskan ide mereka sendiri dalam tugas-tugas tertulis
karena mereka takut dosennya tidak setuju dengan ide-ide mereka dan memberi
nilai rendah. Karenanya, galakkan mereka untuk menulis ide-ide mereka sendiri
dalam jurnal. Untuk masukan terakhir dalam jurnal, mintalah mahasiswa menulis
nilai jurnal itu bagi mereka.
Penilaian Jurnal
1. Bacalah jurnal mahasiswa untuk mengetahui perasaan, kegelisahan, kesulitan,
dan kegembiraan mereka. Mintalah mereka mengambil bagian pribadi (yang
tidak boleh dibaca orang lain) sebelum menyerahkannya.
2. Pertimbangkan tugas penulisan jurnal ini, tapi jangan dinilai.
3. Tuliskan komentar yang positif saja dalam jurnal mahasiswa.

KEPUSTAKAAN
Ambron, J. 1987. Writing to Improve Learning in Biology. Journal of College
Science Teaching XVI (4): 263 266.
Moore, Randy. 1994. Writing to Learn Biology. Lets Stop Neglecting the Tool that
Works Best. Journal of College Science Teaching March/April: 289 295.

10

5. PORTOFOLIO: Apa, Mengapa dan Bagaimana?


Oleh: Dra. Herawati Susilo M.Sc., Ph.D

A. Apa itu Portofolio


Portofolio adalah suatu kumpulan bukti yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu
(Collins, 1992). Bukti ini berupa dokumen yang dapat digunakan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk menyimpulkan mengenai pengetahuan, keterampilan, dan atau
watak penyusunnya. Salah satu kunci penyusunan suatu portofolio adalah adanya fokus
mengenai tujuannya, yaitu untuk apakah portofolio itu disusun.
B. Perancangan dan Pengembangan Portofolio
Perancangan portofolio adalah suatu proses penentuan akan digunakan untuk apakah
portofolio yang disusun tersebut, yaitu
a. dokumen yang dikumpulkan akan menjadi bukti mengenai apa.
b. bentuk-bentuk bukti yang bagaimana yang akan dimasukkan dalam portofolio tersebut,
c. seberapa banyak bukti yang diperlukan.
Pengembangan portofolio merupakan suatu proses pengumpulan dan pengadaan
dokumen, penataannya sebagai bukti, dan pengumpulannya menjadi suatu kumpulan bukti
yang sesuai tujuan.
Perancang portofolio mungkin guru atau dosen. Pengembang portofolio adalah
siswa dan mahasiswa. Tetapi perancangan dan pengembangan portofolio dapat dilakukan
bersama-sama

oleh

guru/dosen

dan

siswa/mahasiswa

yang

bersepakat

untuk

menggunakannya dalam pembelajaran.


C. Tujuan dan Penggunaan Portofolio
Terdapat dua hal yang harus dibedakan dalam menyusun suatu portofolio yaitu,
berkaitan dengan tujuan dan penggunaannya. Tujuan penyusunan portofolio adalah suatu
pernyataan yang tegas mengenai untuk menyatakan pengetahuan dan keterampilan apakah
bukti-bukti berupa dokumen di dalam portofolio tersebut. Misalnya untuk bukti belajar
keras Bahasa Inggris. Sedangkan penggunaan portofolio dimaksudkan untuk menyatakan
bagaimana portofolio itu akan dimanfaatkan. Misalnya untuk digunakan sebagai salah satu
penentu nilai akhir salah satu mata pelajaran/mata kuliah.

11

Menurut Collins (1992) persyaratan bahwa portofolio itu dibuat dengan tujuan
tertentu menyebabkan proses pengembangannya menjadi bebas dan terbatas. Untuk
perancangnya, yaitu penentu aspek tujuan dan penggunaannya, aspek yang menjadikannya
bebas adalah bahwa kemungkinan pemanfaatan portofolio itu sangatlah beranekaragam,
hanya dibatasi oleh imaginasi. Sedangkan keterbatasannya ada dua: yaitu harus jelas tujuan
pembentukannya dan disebutkan secara eksplisit, karena itu juga diberikan batas waktu,
beaya, kesempatan, dan kemampuan penyusunnya. Bagi pengembangnya, yaitu orang yang
mengumpulkan dan menyajikan bukti-bukti ini, pengembangan portofolio itu bebas dan
terbatas karena tujuan dan kriteria penyusunannya sudah diketahui pada awal proses.
D. Struktur Portofolio
Berkaitan dengan tujuan pengembangan portofolio, perlu dibahas dua pertanyaan
penting mengenai strukturnya, yaitu macam bukti apa yang mungkin dikumpulkan, serta
apa yang dapat dihitung sebagai bukti.
Menurut Collins (1992) macam bukti yang mungkin dikumpulkan ada empat macam
yaitu benda atau barang hasil kecerdasan manusia, hasil reproduksi atau fotokopi, hasil
pengesahan, dan produksi (hasil).
Benda atau barang hasil kecerdasan manusia adalah dokumen yang dihasilkan dalam
kegiatan kerja normal pengembang portofolio. Hal ini dapat berupa laporan praktikum,
kumpulan klipping artikel surat kabar, atau hasil ulangan siswa. Untuk mahasiswa ini dapat
berupa makalah untuk matakuliah tertentu, catatan kuliah atau catatan observasi atau suatu
hasil videotape. Untuk guru, ini dapat berupa rancangan pengajaran, contoh hasil kerja
siswa, atau diagram untuk memberi tugas kelompok mahasiswa.
Hasil reproduksi adalah dokumen mengenai peristiwa khusus dalam karya
pengembangan portofolio, tetapi peristiwa ini biasanya tidak tertangkap begitu saja.
Contoh untuk mahasiswa calon guru ini dapat berupa rekaman hasil diskusi dengan guru
yang berpengalaman pada saat pelaksanaan demonstrasi, atau suatu videotape kelas.
Hasil pengesahan adalah dokumen mengenai kerja seseorang yang disiapkan oleh
orang lain yang bukan pengembang portofolio. Untuk mahasiswa calon guru hal ini
mungkin dapat berupa surat pernyataan terima kasih atas pelaksanaan tutorial atau bagi
guru hasil ini berbentuk surat dari bekas murid atau laporan kunjungan kelas ke kelas rekan
guru lain.
Produksi atau hasil adalah dokumen-dokumen yang khusus dipersiapkan untuk
mengisi portofolio. Dalam hal ini dokumen tadi paling tidak berisi tiga hal: pernyataan
12

mengenai tujuan pengembangan portofolio, hasil refleksi diri pengembang, dan identitas
dokumen.
Pernyataan mengenai tujuan pengembangan portofolio adalah suatu pernyataan
pribadi pengembangnya mengenai tujuan pengembangan portofolio oleh orang yang
mengembangkannya. Pernyataan tujuan memberikan fokus dalam proses pengembangan
portofolio. Tergantung dari tujuan pemakaian portofolio tersebut, tujuan pengembangan ini
dapat ditentukan oleh perancangnya atau dipilih sendiri oleh pengembangnya.
Pernyataan mengenai hasil refleksi diri pengembangnya ditulis selama penyusunan
portofolio ini diatur untuk persiapan penyerahan untuk evaluasi. Pernyataan ini dapat
berupa kesempatan untuk menyebutkan macam dokumen di dalam portofolio, bagaimana
memperolehnya dan mempengaruhi pertumbuhan dirinya, serta konteks atau integrasi
portofolio.
Bagian terpenting dari produksi adalah identitas dokumen. Identitas dokumen adalah
pernyataan yang melekat pada masing-masing dokumen yang menggambarkan apakah
dokumen itu, mengapa itu menjadi bukti, dan menjadi bukti mengenai apa. Identitas ini
mengubah dokumen menjadi bukti. Identitas dokumen sangat penting karena membantu
pengembangnya dalam menjelaskan hasil pemikirannya. Untuk mahasiswa, menulis
identitas memberikan kesempatan untuk menguji diri sendiri mengenai apa yang telah
dipelajarinya, untuk menyatakan pengetahuannya dengan kata-katanya sendiri. Dengan
menulis identitas, mahasiswa dapat menyadari seberapa banyak yang telah dicapainya,
terutama apabila dibandingkan dengan bukti sebelumnya di dalam portofolio.
Identitas dokumen itu juga penting bagi penilai portofolio. Bagi penilai, identitas itu
memberikan arti bagi setiap dokumen. Tanpa identitas, penilai akan mengalami kesulitan
mengapa suatu dokumen dimasukkan dalam portofolio.
Identitas dokumen tidak perlu terlalu panjang ataupun terlalu rinci, boleh singkat
saja. Namun identitas ini sangat penting karena membedakan portofolio dalam bidang
pendidikan dengan kumpulan materi lainnya yang bukan pendidikan. Perlu dicatat bahwa
yang dimaksud dengan dokumen ini mungkin saja diartikan kertas, tetapi dalam hal
ini boleh saja tidak terbatas pada kertas, dapat pula berupa catatan, draft, jurnal dan buku
harian serta gambar sketsa yang dapat digunakan sebagai bukti, selain yang memang
berupa makalah akhir yang dipersiapkan secara formal. Lukisan, foto, rekaman audio dan
video, model dan disket komputer dapat juga diserahkan sebagai bukti.
Lebih lanjut lagi Collins (1992) menguraikan bahwa menentukan apa yang dapat
dihitung sebagai bukti sama penting dan sama mendasarnya dengan menentukan tujuan
13

pengembangan portofolio. Oleh karena itu sekaligus perlu ditentukan mengenai bukti apa
dan apa yang dapat dihitung sebagai bukti itu. Pilihannya adalah dari seluruh benda,
reproduksi yang mungkin ada, dokumen tertentu yang mana yang sudah cukup menjadi
bukti untuk memenuhi tujuan pengembangan portofolio tersebut. Lebih sederhana lagi
dapat ditanyakan apakah suatu makalah cukup membuktikan bahwa penyusunnya
menguasai isi makalah yang ditulisnya? Dan bila ya, mengapa? Perlu diperhatikan bahwa
dengan memberikan jawab terhadap pertanyaan-pertanyaan semacam itu, suatu keterangan
menjadi penghubung antara bukti mengenai apa dan apa buktinya.
Pengambilan keputusan mengenai apa yang akan dihitung sebagai bukti menyiratkan
tiga keputusan lain: siapa yang menentukan mengenai apa saja yang harus dimasukkan,
seberapa banyak bukti yang harus disertakan, dan bagaimana pengaturan bukti-bukti
tersebut. Mengenai pertanyaan siapa yang memutuskan bukti apa yang harus disertakan
perancang portofolio mungkin menyebutkan semua bukti yang mungkin dapat diberikan
atau mungkin memberi kemungkinan kebebasan kepada pengembang portofolio untuk
memilikinya. Berdasarkan pengalaman, lebih banyak dikombinasikan antara permintaan
perancang dan pilihan pengembang sehingga portofolio tersebut cukup kaya dengan bukti
tetapi juga cukup individual untuk menonjolkan kelebihan pengembangnya.
Pertanyaan mengenai seberapa banyak bukti yang perlu dimasukkan ke dalam
portofolio cukup menarik pula. Satu bukti tidak cukup, tapi semua bukti akan terlalu
banyak (tidak perlu). Haertel (1991) seperti dikutip oleh Collins (1992) menyarankan agar
digunakan prinsip pertambahan nilai sebagai petunjuk untuk menjawab pertanyaan
mengenai berapa banyak bukti yang perlu dimasukkan dalam suatu portofolio.
Pengembang perlu memilih suatu bukti untuk dimasukkan ke dalam portofolio yang
dianggap merupakan bukti terbaik sesuai dengan tujuan pengembangan portofolio.
Kemudian bukti ke dua dipilih dan pengembangnya menanyakan Apakah ada tambahan
yang meyakinkan bila ditambahkan bukti ini? Apabila jawabnya tidak ada tambahan
apapun, artinya batasnya sudah cukup. Menurut pengalaman diperlukan sekitar lima
sampai tujuh bukti (sebagian ditentukan, sebagian dipilih sendiri) sebelum siswa merasa
cukup puas dengan portofolionya.
Pertanyaan terakhir mengenai struktur portofolio berkaitan dengan bagaimana
pengaturan bukti-bukti tersebut. Hal ini bukan pertanyaan mengenai cara penyajian warna
kulit wadah dan warna-warni kertas yang menjadi isinya. Tetapi ini pertanyaan mengenai
organisasi, bagaimana menyajikan bukti-bukti di dalam portofolio tersebut sehingga ini
semua menjadi kumpulan bukti yang cukup mengenai pengetahuan dan keterampilan
14

pengembangnya. Terdapat banyak pilihan pengaturan termasuk di antaranya secara


kronologis berdasarkan urutan waktu pengumpulan bukti, tematis berdasarkan tema pilihan
pengembang, dan menurut kelompok bukti. Lebih lanjut kegiatan mengatur bukti ini
memberi kesempatan pada pengembangnya untuk memeriksa kembali bukti-bukti tersebut.
E. Penyekoran Portofolio
Standar dan metode untuk menilai, memberi skor, memberi nilai, dan/atau
mengevaluasi portofolio masih terus berkembang. Salah satu pendekatan untuk memberi
skor portofolio adalah melalui penilaian ahli. Hal ini menyiratkan bahwa penilainya
mengenali nilai dari keseluruhan tampilan yang disajikan atau sebagai kumpulan dari
komponen yang memiliki nilai tinggi dalam praktik yang sesungguhnya.
Barrow (1993) menggunakan portofolio untuk menilai hasil belajar mahasiswa
dalam bidang kimia umum. Lembar untuk menilai portofolio yang dikembangkan
mahasiswanya dikembangkannya bersama-sama rekan dosen yang menempuh kuliah
seminar

bersamanya.

Barrow

menyertakan

lembar

penilaian

portofolio

saat

mengembalikan portofolio siswanya yang diminta untuk merespons hasil penilaian tersebut
bila dianggap kurang adil; ternyata 8 dari 46 siswanya meresponnya.
Menurut Hibbard (1999) isi portofolio dalam IPA dapat dinilai menurut kategori
apakah menunjukkan keterampilan berpikir dan kreativitas dalam IPA, penggunaan metode
ilmiah, penemuan dan model yang dikembangkan, keterkaitan IPA dengan mata pelajaran
lain, hasil-hasil bacaan dalam bidang IPA serta keterampilannya menentukan tujuan dan
penilaian diri sendiri. Lebih lanjut Hibbard merinci unsur-unsur yang dinilai dari segi
keterampilan secara keseluruhan. Unsur-unsur tersebut meliputi apakah bukti-bukti yang
dikumpulkan dalam setiap kategori menunjukkan berbagai macam karya, identitas setiap
kategori jelas sementara narasi refleksi diri dalam setiap kategori mencerminkan kekuatan
serta kelemahan penyusunnya dalam kategori tersebut serta menunjukkan perkembangan
yang terjadi dalam setiap kategori, serta rancangan masa depan pengembangan kategori itu
selanjutnya. Portofolio itu juga selayaknya diberi nilai dari segi pemberian sampul yang
jelas labelnya, termasuk nama dosen dan mahasiswanya. Penilaian kelengkapan portofolio
meliputi daftar isi dan refleksi diri untuk setiap kategori. Berikutnya adalah penilaian
mengenai apakah portofolio menunjukkan pemahaman dari konsep, keterampilan, dan
kebiasaan berkarya yang dianggap penting bagi seluruh kelas.
Untuk menilai portofolio dapat dikembangkan suatu rubrik yang berisi keterangan
mengenai kriteria performance pembuatnya untuk setiap unsur yang dinilai. Hibbard

15

(1999) misalnya membagi rubrik menjadi 2 bagian besar yaitu Bagus dan Jelek dan
masing-masing dibaginya lagi menjadi 3 bagian yaitu sangat bagus, bagus, dan cukup
bagus, serta agak jelek, jelek, dan sangat jelek. Kriteria untuk masing-masing unsur itu
dapat disepakati antara dosen dan mahasiswa dan dengan dasar itu mahasiswa menilai
dirinya sendiri sebelum dinilai juga oleh dosen.
Menurut Slater (1997) strategi penilaian dengan portofolio memberikan kesempatan
menilai mahasiswa secara lebih lama, lebih kompleks, dan lebih asli, dibandingkan dengan
penilaian hasil tes pilihan ganda yang dijawab dalam waktu sangat singkat.
F. Implikasi Pengembangan Portofolio bagi Mahasiswa
Menurut

Barrow, mahasiswa

yang

mengembangkan

portofolio

memiliki

keunggulan dibandingkan mereka yang tidak mengembangkannya karena terbentuk


tanggung jawab dalam diri mereka untuk belajar, termasuk untuk menghadapi tugas
mengevaluasi diri sendiri. Hal ini diperlancar oleh adanya kesempatan bagi siswa untuk
menyelidiki masalah yang bagi mereka

unik dan menarik. Mahasiswa pengembang

portofolio termotivasi secara intrinsik untuk belajar dan terbantu untuk mengorganisasi dan
menyusun hasil belajarnya. Siswa juga melakukan refleksi secara kritis mengenai apa yang
perlu mereka ketahui dan penyusunan portofolio membantu mereka merangkai bagianbagian menjadi suatu keseluruhan.
Portofolio juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengklarifikasi
masalah melalui diskusi dengan dosen atau melalui interaksi dengan sesama mahasiswa
dalam kelompok. Lebih lanjut lagi menurut Slater (1997) melalui penyusunan portofolio
mahasiswa dapat menunjukkan bagian-bagian mana yang mereka anggap sulit atau mudah
mempelajari atau memahaminya. Mahasiswa tidak cukup hanya menghafal catatan kuliah
dan bahan kuliah tetapi mereka harus mengorganisir, mensistesis, dan mendeskripsikan apa
yang mereka peroleh dan pelajari. Proses ini memakan banyak waktu karena mahasiswa
perlu mengadakan introspeksi diri dan penilaian diri.
Secara umum, menurut Barrow (1993) portofolio menggiatkan lingkungan belajar
mahasiswa yang mengembangkan potensi mereka untuk berpikir reflektif, giat belajar dan
menjadikan belajar sebagai pusat kegiatan. Sementara itu menurut Everett (1994)
portofolio mampu menggantikan penulisan laporan yang kering dan membosankan
karena penulisan portofolio merupakan latihan yang menantang serta lebih berarti karena
dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata sehari-hari.

16

G. Implikasi Pengembangan Portofolio Bagi Pengajaran


Menurut Barrow (1993) pemanfaatan portofolio untuk menilai kemampuan
intelektual dan belajar bermakna dalam IPA itu sangat memakan waktu dan tenaga. Selain
itu sebagai alat penilaian, sulit sekali memperbandingkan portofolio yang satu dengan
lainnya.
Namun dengan portofolio dosen dapat mengungkap dan mengidentifikasi
kekuatan mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan
apa yang mereka ketahui. Mahasiswa dapat dipacu motivasinya untuk menyelidiki lebih
lanjut masalah yang pada mulanya sama sekali tidak menarik perhatian mereka. Lebih
lanjut lagi portofolio dapat dikembangkan oleh semua mahasiswa karena dalam
pengembangannya masih dimungkinkan adanya perbedaan cara belajar, sikap dan minat
mahasiswa.
Menurut Slater (1997) keuntungan utama penyusunan portofolio adalah bahwa
mahasiswa mencoba mengintegrasikan fakta-fakta yang dijumpainya untuk membentuk
konsep yang lebih luas dan lebih mewakili. Oleh karena itu kewajiban untuk belajar dan
menilai bergeser dari dosen ke mahasiswa. Mahasiswa menyusun portofolio untuk
mengumpulkan dan menyajikan bukti mengenai apa yang sudah mereka kuasai, yang
mereka sajikan secara khas menurut pribadi masing-masing. Jadi berbeda dengan tes
pilihan ganda yang mencoba menentu-kan apa yang tidak diketahui mahasiswa, dalam
penilaian dengan portofolio ini ditekankan apa yang sudah diketahui mahasiswa.
Dalam portofolio juga terkandung pernyataan refleksi diri mahasiswa. Pernyataan
ini menggambarkan bagaimana mahasiswa mempelajari bahan tersebut, mengapa
penyajian bukti itu menunjukkan penguasaan materi dan mengapa hal itu relevan dengan
konteks di luar kelas. Refleksi diri ini menunjukkan dengan jelas kepada pembaca proses
belajar yang terjadi pada diri si pembelajar.

Bahan Rujukan
Barrow, Dorian A. 1993. The Use of Portofolio to Assess Student Learning. A Florida
Colleges Experiment In a General Chemistry Class. Journal of College Science
Teaching XXII (3): 148--153.

17

Collins, Angelo. 1992. Portofolio for Science Education: Issues in Purpose, Structure, and
Authenticity. Science Education 76 (4): 451--463.
Everett, Elizabeth. 1994. Do The Write Thing. The Science Teacher 61 (7): 34--37.
Slater, F. Timothy. 1997. The Effectiveness of Portofolio Assessments in Science.
Integrating an Alternative, Holistic Approach to Learning into the Classroom.
Journal of College Science Teaching XXVI (5): 315--318.

18

6. PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN PORTOFOLIO


Pengembangan portofolio memberi kesempatan kepada Saudara untuk mereviu,
menganalisis, dan menikmati karya yang telah Saudara hasilkan dalam matakuliah ini, dan
juga memberi Saudara kesempatan untuk mengklarifikasi tujuan Saudara mengikuti
perkuliahan ini. Tambahan pula, portofolio memberikan dokumentasi konkrit mengenai
apa yang Saudara lakukan sebagai dasar penilaian kemajuan kemampuan Saudara.
Portofolio adalah suatu kumpulan seleksi hasil karya, bukan seluruh hasil karya.
Saudara harus memilih mana bukti (artikel) yang akan Saudara masukkan dalam portofolio
Saudara. Sebagai tambahan dari tulisan Saudara, boleh dipilih dan dimasukkan juga bahanbahan yang menurut Saudara ikut menunjang perkembangan kemampuan Saudara sebagai
penulis (misalnya, hand out atau artikel tambahan yang bermanfaat). Suatu seleksi hasil
karya bukan merupakan portofolio kecuali bila disertai pula dengan hasil refleksi, yaitu
hasil pemikiran Saudara, hasil analisis Saudara mengenai tulisan atau karya Saudara
tersebut. Refleksi dapat diletakkan di dua tempat - bagian PENDAHULUAN dan bagian
KETERANGAN (label) atau deskripsi mengenai setiap bukti (artifak) dalam portofolio
Saudara. Saudara boleh memilih untuk menulis pendahuluan yang panjang lebar dengan
keterangan yang pendek-pendek, atau Saudara memilih menulis keterangan yang
lebih panjang dan rinci (yang meliputi hal-hal yang disarankan ada dalam pendahuluan
yang didaftar di bawah ini) dengan pendahuluan singkat.
Hal-hal yang mungkin dapat Saudara masukkan dalam PENDAHULUAN:
1. Deskripsi mengenai latar belakang Saudara dalam pendidikan lingkungan hidup,
pengalaman Saudara sebelumnya dalam penulisan karya ilmiah bidang lingkungan
hidup.
2. Tujuan mengenai apa yang ingin Saudara capai dengan mengikuti matakuliah ini
3. Penjelasan mengenai bagaimana peningkatan kemampuan Saudara dalam menulis karya
ilmiah bidang lingkungan hidup dapat memberi sumbangan kepada pencapaian tujuan
akademik dan karier Saudara.
4. Ceritera mengenai mengapakah, bagaimanakah, dan manakah tugas-tugas atau kegiatan
di kelas yang bermanfaat bagi Saudara dan dapat Saudara nikmati.
5. Ceritera mengenai tugas-tugas atau kegiatan di kelas yang terlalu sulit atau menantang
bagi Saudara (dan mengapa tugas itu sulit, dan apa yang Saudara lakukan untuk
menghadapi tantangan itu)
6. Penjelasan mengenai proses penyusunan proposal (misalnya bagaimana Saudara
memulai penyusunan, strategi apa yang Saudara gunakan untuk mengorganisasikan
ide-ide Saudara? Kapan dan di mana Saudara dapat menulis paling baik? Sumbersumber apa yang sangat membantu pada saat membuat draft dan merevisi? Kamus?
Masukan teman? Komentar dosen? Manakah bagian dari proses yang paling mudah
atau paling sulit bagi Saudara ?
19

7.

Identifikasilah sumber berupa artikel yang menurut Saudara paling baik (jelaskan
mengapa demikian)
8. Tuliskan beberapa hal mengenai penulisan karya ilmiah (khususnya bidang lingkungan
hidup) yang belum Saudara pahami sebelum mengikuti perkuliahan ini (Dan tulis pula
beberapa hal yang masih ingin Saudara pelajari lebih lanjut).
9. Tuliskan mengenai strategi atau teknik baru dalam penulisan karya ilmiah khususnya
bidang lingkungan hidup yang baru Saudara peroleh (Dan ceritakan juga hal-hal lain
yang ingin Saudara pelajari atau kuasai dalam penulisan karya ilmiah).
10. Sebutkan bukti (artifak) khusus (tulisan atau bahan tambahan) yang Saudara pikir
perlu dimasukkan karena berkaitan dengan komentar-komentar Saudara di atas.

20

7. APA YANG HARUS ADA DALAM PORTOFOLIO YANG LENGKAP


(Kriteria untuk Menunjukkan Saudara adalah Mahasiswa yang Berhasil)
Bukti Perkembangan: Menunjukkan apa yang telah Saudara pelajari, bagaimana Saudara
berkembang sebagai seorang pembelajar.
Bukti Keteladanan: Menunjukkan hasil karya terbaik, menunjukkan bahwa kriteria
keberhasilan telah terpenuhi, menunjukkan proses atau produk yang
lengkap.
Bukti adanya Pilihan: Menunjukkan bahwa Saudara mampu memilih dan membuat
keputusan dalam pekerjaan atau kegiatan-kegiatan Saudara.
Bukti Keberhasilan: Menunjukkan hasil karya Saudara berupa proyek dalam suatu periode
waktu; menujukkan proses kerja yang lengkap dari ide awal ke draft-draft dan ke
naskah akhir; menunjukkan proyek-proyek jangka panjang yang meliputi hasil karya
lebih dari satu matakuliah.
Bukti Pembelajaran Sosial: Menunjukkan kemampuan Saudara untuk bekerjasama dengan
orang lain, berbagi dan saling membantu dengan mahasiswa lain, menyumbang
pemikiran untuk mahasiswa lain atau untuk lembaga.
Bukti Penerapan: Menunjukkan kemampuan menggunakan apa yang telah Saudara pelajari
di dalam situasi baru atau situasi yang berbeda, mampu memecahkan masalah,
menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan proyek atau rancangan baru.
Bukti Evaluasi - Diri: Menunjukkan kemampuan untuk memikirkan dan memberi penilaian
atau pertimbangan mengenai hasil karya Saudara sendiri, menjelaskan apa yang
telah Saudara pelajari atau berapa nilai yang seharusnya Saudara peroleh ke orang
lain, melengkapi lembar refleksi diri, dan menetapkan tujuan jangka panjang untuk
diri Saudara sendiri.

8. REFLEKSI AKHIR SEMESTER


Nama ______________________________ Tanggal ______________________
21

Pikirkan mengenai seluruh proses yang Saudara jalani dalam perkuliahan Studi
Mandiri I hingga akhir semester ini. Apakah hal terpenting yang telah Saudara
pelajari?

Apakah yang ingin Saudara pelajari lebih lanjut?

Apa hal yang paling istimewa yang Saudara pelajari?

Mengapa?

Apa yang ingin Saudara lakukan sebagai kelanjutan Studi Mandiri I?

Bagaimana Saudara akan melakukannya?

22

9. SAMPUL DEPAN PORTOFOLIO STUDI MANDIRI I


hendaknya berisi hal-hal berikut.

PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER


STUDI MANDIRI I
BIO 643

Oleh
______________________
NIM : _________________
DNI : _________________

PROGRAM STUDI SETARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Desember 2013
10 DAFTAR ISI PORTOFOLIO STUDI MANDIRI I (BIO 643)

23

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
JURNAL BELAJAR
Identitas
Jurnal (terpisah atau satukan)
Refleksi Diri tentang Jurnal
HASIL ANALISIS KRITIS I
Identitas
Naskah Analisis Kritis
Print out Power Point
Refleksi Diri tentang Analisis Kritis
HASIL ANALISIS KRITIS II
Identitas
Naskah Analisis Kritis
Print out Power Point
Refleksi Diri tentang Analisis Kritis
HASIL AWAL PENGEMBANGAN DISERTASI
Identitas
Draft Awal Kerangka Disertasi
Print out Power Point (kalau ada)
Refleksi Diri tentang Pengembangan Disertasi
REFLEKSI DIRI AKHIR SEMESTER (Merupakan jawaban dari Pertanyaan:
Refleksi Diri Akhir Semester dan Apa yang ditunjukkan oleh Portofolio yang Saya
Kembangkan
PENILAIAN PORTOFOLIO

24

11. PENGECEKAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER


STUDI MANDIRI I
OLEH TEMAN
Nama Pemilik Portofolio : _______________________________
Nama Penilai
: _______________________________
Dengan lembar ini lakukan pengecekan penyajian dan kelengkapan portofolio
teman Saudara. Dengan memeriksa portofolio ini Saudara mendapat kesempatan
untuk membandingkan portofolio Saudara dengan portofolio teman Saudara dan
membantu saya mengumpulkan data portofolio kelas ini.
Periksalah portofolio teman Saudara itu dan berilah tanda
+ (plus)
untuk tampilan/sajian yang istimewa
v (cek)
untuk tampilan/sajian yang memuaskan
- (minus)
untuk tampilan/sajian yang kurang
0 (nol)
bila seharusnya ada sajian tapi tidak ada
Dan jawablah pertanyaan yang diajukan di tempat yang telah disediakan.
1.
2.
3.
4.
5.

(
) Sampul Depan Portofolio
(
) Kata Pengantar
(
) Daftar Isi
(
) Pendahuluan
a. (
) Identitas Jurnal Belajar
b. (
) Jurnal Belajar, Jumlah masing-masing entry untuk
Bulan Agustus 2013: ________
Bulan Nopember 2013: ________
Bulan September 2013:_______
Bulan Desember 2013: ________
Bulan Oktober 2013:________
c. (
) Refleksi Diri tentang Jurnal
6. a. (
) Identitas Hasil Analisis Kritis I
b. (
) Naskah Analisis Kritis
c. (
) Print out Power Point
d. (
) Refleksi Diri tentang Naskah
7. a. (
) Identitas Hasil Analisis Kritis II
b. (
) Naskah Analisis Kritis
c. (
) Print out Power Point
d. (
) Refleksi Diri tentang Naskah
8. a. (
) Identitas Hasil Analisis Kritis III
b. (
) Naskah Analisis Kritis
d. (
) Print out Power Point
d. (
) Refleksi Diri tentang Naskah
9. a. (
) Identitas Naskah Awal Pengembangan Disertasi
b. (
) Naskah Awal Pengembangan Disertasi
c. (
) Refleksi mengenai Pengembangan Disertasi
9. (
) Refleksi Diri Akhir Semester
Komentar untuk kegiatan penilaian portofolio ini (tuliskan di sini, bila tidak cukup,
lanjutkan di baliknya).

25

12. PENILAIAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER OLEH TEMAN/DIRI SENDIRI


Nama Pemilik Portofolio
Nama Penilai
Tanggal
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
9
10
11
12

: _______________________________
: _______________________________
: ______________________________________

Konten
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Jurnal Belajar
Hasil Analisis Kritis I
Power Point Analisis Kritis I
Hasil Analisis Kritis II
Power Point Analisis Kritis II
Hasil Analisis Kritis III
Power Point Analisis Kritis III
Kerangka Awal Disertasi
Refleksi Akhir Semester
Total

Bobot
5
5
10
15
10
5
10
5
10
5
15
5

Nilai

Bobot X Nilai

Kesimpulan: Nilai Akhir Portofolio A A- B+ B B- C


(lingkari salah satu),
dengan patokan C (0 200, sangat kurang), B- (201 250, kurang), B(251 300,
cukup), B+ ( 301 350, sedang), A- (351 425, baik) atau A (426-500, sangat
baik).
Komentar untuk portofolio teman Saudara (tuliskan di sini, bila tidak cukup,
lanjutkan di baliknya).

26

13. PENILAIAN PORTOFOLIO OLEH DOSEN


Nama Pemilik Portofolio
Penilai
Tanggal

: _______________________________
: Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D
: Desember 2013

Kesimpulan: Nilai Akhir Portofolio A A- B+ B B- C


(lingkari salah satu),
dengan patokan C (0 200, sangat kurang), B- (201 250, kurang), B(251 300,
cukup), B+ ( 301 350, sedang), A- (351 425, baik) atau A (426-500, sangat
baik).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
9
10
11
12

Bobot
5
5
10
15
10
5
10
5
10
5
15
5

Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Jurnal Belajar
Hasil Analisis Kritis I
Power Point Analisis Kritis I
Hasil Analisis Kritis II
Power Point Analisis Kritis II
Hasil Analisis Kritis III
Power Point Analisis Kritis III
Kerangka Awal Disertasi
Refleksi Akhir Semester
Total

Komentar tentang Portofolio:

27

Nilai

Bobot X Nilai

KATA PENGANTAR
Buku

Pegangan

Kuliah

Mahasiswa

(BPKM)

ini

merupakan

hasil

penyempurnaan dari Hand-Out Studi Mandiri I (Bio 743) (Susilo, 2012). BPKM ini
disusun dalam rangka memudahkan pembina dan peserta matakuliah tersebut
pada tahun ajaran 2013/2014. BPKM ini diharapkan dapat menjadi acuan
bersama dalam melaksanakan kegiatan persiapan fisik dan mental untuk menjadi
mahasiswa program S3 PSSJ P. Biologi. Oleh karena itu pada awal perkuliahan
dibahas tulisan dalam buku Rudestam, K.E. dan Newton, R.R. 1992. Kiat
Mempertahankan Tesis dan Disertasi: Petunjuk Lengkap Tentang Isi dan Proses.
Terjemahan Hartono, 2000,

agar mahasiswa lebih siap. Waktu selebihnya

digunakan untuk persiapan mencari dan mendalami masalah yang akan dijadikan
masalah penelitian disertasi.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Program S3
PSSJ P. Biologi Angkatan sebelum tahun 2013/2014 ini.

Berdasarkan

pengumpulan tugas yang mereka susun pada akhir semester dapat dipikirkan apa
hal-hal yang perlu ditambahkan ke dalam BPKM yang sudah ada sehingga dapat
diperbaiki dan disempurnakan lagi.
Dalam Studi Mandiri I ini mahasiswa juga diharapkan mengembangkan
portofolio. Segala keterangan mengenai apa, mengapa, dan bagaimana
mengembangkan portofolio itu juga disertakan dalam BPKM ini.
Walaupun telah diupayakan penyempurnaan sebaik mungkin, penyusun
sadar bahwa BPKM ini belum sempurna, karenanya saran dan kritik pengguna
dan pembaca sangat diharapkan.
Malang, 27 Agustus 2013
Penyusun

Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D.

28

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
1.HARAPAN PEMBINA MATAKULIAH .............................................................
2.RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) STUDI MANDIRI I ..............
3
3. ANGKET AWAL PERKULIAHAN STUDI MANDIRI I .....................................
4. APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA PENULISAN JURNAL UNTUK
PEMBELAJARAN BIOLOGI ...............................................................................
5. PORTOFOLIO: Apa, Mengapa dan Bagaimana? ...............................................
11 6. PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN
PORTOFOLIO................................. ......17
7. APA YANG HARUS ADA DALAM PORTOFOLIO YANG LENGKAP ..........
20
8. REFLEKSI AKHIR SEMESTER .......................................................................
21
9. SAMPUL DEPAN PORTOFOLIO STUDI MANDIRI I .......................................
22
10. DAFTAR ISI PORTOFOLIO STUDI MANDIRI I (BIO 743) ............................
23
11. PENGECEKAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER STUDI MANDIRI I
OLEH TEMAN ........................ ........................................................................
24
12. PENILAIAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER OLEH TEMAN/DIRI SENDIRI
25 13. PENILAIAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER OLEH DOSEN
................... 26

29

PANDUAN KEGIATAN
MENCATAT HASIL BACAAN SECARA ANALISIS KRITIS
Setelah menyelesaikan tugas ini Saudara diharapkan dapat melakukan analisis kritis
mengenai bahan yang Saudara baca dalam arti menjelaskan apa informasi yang terkandung
dalam bahan bacaan; bagaimana penerapan informasi tersebut bagi Saudara sendiri,
bagaimana bacaan tersebut mempengaruhi Saudara, dan apa yang akan Saudara laksanakan
sehubungan dengan hal itu, serta mana/apa bagian bacaan yang membingungkan atau
memerlukan penjelasan lebih lanjut. Selain itu Saudara juga berlatih mencatat hasil bacaan
dalam kartu indeks dengan cara ringkasan, parafrase, kutipan langsung atau kombinasi di
antaranya.
Setelah membaca suatu artikel, tuliskan hasil analisis kritis Saudara dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai pedoman:
1. Dengan menggunakan cara penulisan bibliografi yang benar, tuliskan nama pengarang,
tahun publikasi, judul artikel, sumber artikel, volume, nomor, halaman.
2. Tuliskan tujuan penulisnya dalam menulis artikel tersebut (paling banyak
4
kalimat).
3. Tuliskan fakta-fakta unik yang berkaitan dengan artikel tersebut yang Saudara pelajari.
Salah satu caranya adalah dengan menuliskannya di dalam kartu indeks: ide pokok,
informasi atau pertanyaan baru yang muncul untuk setiap paragraf atau bagian yang
dibaca.
4. Apakah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan oleh artikel ini? Coba
tambahkan pertanyaan-pertanyaan Saudara sendiri untuk setiap paragraf atau bagian
yang Saudara tulis dalam kartu indeks (Saudara dapat mempertanyakan faktanya atau
kurangnya fakta dalam artikel tersebut. Mungkin juga validitas ilmiahnya; perlu
tidaknya penelitian lebih lanjut).
5. Identifikasilah satu konsep atau prinsip IPA/Biologi/pendidikan Biologi yang utama
yang disebutkan dalam artikel tersebut dan jelaskan keterkaitannya dengan masalah
penelitian Saudara (Misalnya yang terkait materi untuk media pembelajaran yang akan
saudara kembangkan, atau terkait materi pembelajaran yang akan Saudara belajarkan,
seperti: seleksi alam, hukum konservasi energi, kepunahan spesies, magnifikasi
biologis, polusi, pH, pembelajaran kontekstual, filosofi konstruktivisme, pembelajaran
kooperatif, dan sebagainya).
6. Bagaimana informasi ini dapat mempengaruhi sikap Saudara terhadap masalah
penelitian saudara dan bagian manakah dari sumber yang saudara analisis kritis itu yang
bermanfaat bagi pengembangan latar belakang masalah ataupun kajian pustaka
penelitian saudara.
Contoh mengenai analisis kritis dalam topik bagaimana meningkatkan kemampuan
membaca bahan bacaan Sains disajikan dalam Lampiran 1.
Tugas Saudara adalah mencari artikel dalam bidang biologi atau
pembelajarannya yang Saudara minati (dari jurnal berbahasa Inggris), bacalah
artikel tersebut, lakukan analisis kritis dengan pedoman pertanyaan-pertanyaan di
30

atas dan serahkan hasil analisis kritis Saudara beserta fotokopi artikel sumber dan
terjemahan Saudara (bila Saudara terjemahkan dulu sebelum menganalisis kritis)
mengenai artikel tersebut.
CONTOH ANALISIS KRITIS ARTIKEL
Oleh
Herawati Susilo
2 September 2007
1. Johnson, Jill Caton dan Hansen, Lisa Martin. 2005. Improving Science Reading
Comprehension. Science Scope March 2005: 1215.
2. Tujuan Penulisnya.
Memperkenalkan kepada guru Sains mengenai strategi untuk membantu siswanya agar
lebih memahami bahan bacaan Sains yang dapat digunakan sebelum, selama membaca,
dan sesudah siswa membaca bahan tersebut.
3. Fakta-fakta Unik.
a. Strategi sebelum membaca: membantu siswa memahami arti dari bacaan yang
berisi penjelasan. Hal ini dilakukan dengan cara menugaskan siswa untuk membuat
prediksi dan mencari arti kata.
Meminta siswa membuat prediksi membantu siswa mengingat kembali apa yang sudah
diketahuinya yang terkait dengan topik yang akan dibahas. Ada beberapa strategi yang
dapat digunakan:
1) Probable Passage Vocabulary (Dugaan Kosakata dalam Bacaan): guru membuat
daftar kata-kata kunci dan konsep yang dipelajari, kemudian siswa menuliskan
prediksi mengenai apa kira-kira yang akan mereka baca. Contoh Dugaan Kosakata
dalam Bacaan di Tabel 1.
Tabel 1. Dugaan Kosakata dalam Bacaan
Judul Bacaan:
Kata-kata dalam

Gunung berapi dan gempa bumi


Abu, lava, magma, episentrum, mantel, gelombang seismik

teks:
2) Anticipatory Set (Perangkat Antisipasi): guru membuat perangkat antisipasi yang
berupa kumpulan sekitar lima pernyataan kontroversial mengenai suatu konsep,
kemudian siswa mengisi setuju atau tidak setuju dengan pernyataan itu. Contoh
Pedoman Antisipasi di Tabel 2.

31

Tabel 2. Contoh Pedoman Antisipasi untuk Buku mengenai Badai.


Setuju

Tidak

Pernyataan

Setuju
Tornado umumnya akan berhenti dalam waktu 15 menit.
Apabila kamu berada dalam mobil pada saat terjadi tornado,
tetaplah tinggal dalam mobil, jangan keluar.
Awan yang berbentuk corong itu berwarna gelap karena di
dalamnya terdapat banyak sampah yang tersedot ke
dalamnya.
Kamu sebaiknya berbaring di atas tanah pada saat terjadi
hujan angin ribut disertai petir dan guruh.
Panasnya kilat menyebabkan bunyi geludug.
Semua angin badai disebabkan oleh adanya percampuran
antara udara dingin dan udara panas.
Topan adalah jenis badai yang paling kurang berbahaya.
Tidak ada bedanya antara waspada dan siaga
b. Strategi selama membaca: membantu siswa memahami arti dari bacaan pada saat
siswa membaca. Hal ini dilakukan dengan meminta siswa melakukan refleksi
(memikirkan) mengenai apa yang sedang mereka baca. Ada beberapa strategi yang
dapat digunakan:
1) Response Log (Membuat Catatan Respons): dengan catatan yang mungkin
terstruktur atau terbuka. Catatan terstruktur dapat berupa charta yang terdiri dari dua,
tiga, atau empat kolom yang meminta pembacanya merespons informasi tertentu pada
saat membaca. Catatan terbuka memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih
bagian bacaan mana yang akan mereka respons. Contoh Catatan Respons di Tabel 3.
Tabel 3. Contoh Catatan Respons untuk Penggunaan Daya dan Gerak.
Halaman
9

Apa yang tertulis dalam teks


Di ruang angkasa, kekuatan
daya taris bumi berkurang,
sehingga tulang pada tulang
belakang bergerak
merenggang satu sama lain

Kode
!

Respons saya
Wowasyik. Tentu sulit
membayangkan bahwa ada
astronot yang jadi lebih
jangkung 5 cm ketika mereka di
ruang angkasa. Apa kira-kira
mereka merasa bahwa mereka
lebih jangkung dari biasanya?

Sistem Pengkodean:
! = Menarik; ?= Membingungkan; P= Penting; I= Ingin tahu lebih banyak.

32

Say Something (Katakan Sesuatu): guru memilih suatu teks untuk bahan bacaan,
kemudian siswa bekerja dalam kelompok kecil dan membaca bahan bacaan. Sebelum
membaca ditetapkan tempat-tempat berhenti membaca untuk memberi respons
terhadap bacaan. Contoh mengenai awal kalimat yang dapat mereka tulis untuk
mengatakan sesuatu mengenai bacaan ada di Tabel 4.
Tabel 4. Contoh Awal Kalimat untuk Menyatakan sesuatu menurut Jenis Respons.
Jenis Respons
Mempertanyakan

Memperjelas

Menghubungkan

Memprediksi
Mengomentari
Menjelaskan

Awal kalimatnya
Saya belum mengerti bagian ini
Mengapa..
Bagaimana menurutmu..
Apakah yang dimaksud dengan..
Bagaimana andaikata..
Apa artinya..
Oh ya, saya tahu
Biarlah saya jelaskan.
Sekarang saya mengerti bahwa.
Saya baru paham bahwa.
Tidak, saya pikir..
Ini menyatakan bahwa.
Hal ini mengingatkan saya akan.
Ini sama dengan ..
Perbedaannya adalah..
Saya pernah mendengar mengenai ..
Salah satu contohnya adalah.
Saya prediksi bahwa.
Saya pikir..
Ide berikutnya kira-kira.
Wah ini sulit karena
Hal ini membingungkan karena
Saya pikir..
Menurut pemahaman saya..
Ide dasarnya adalah.

3) To be Aware of Text Structure and Their Important Link to Main Ideas


(Meminta siswa mencermati struktur teks dan kaitannya dengan ide utama
bacaan): siswa diminta mencermati penggalan, judul dan subjudul, ilustrasi,
charta, table, daftar, dan cara-cara lain yang digunakan penulis untuk
mengorganisasi tulisan. Hal-hal ini menunjukkan apa yang penting dari bacaan.
Contoh Struktur Teks di Tabel 5.

33

Tabel 5. Contoh Struktur Teks dalam Kehidupan dalam Laut.


Struktur Teks
Foto

Kata-kata
yang
ditebalkan

Hlm. Tujuan pemuatan struktur teks/pesan bagi pembaca


10
Penulis menyisipkan gambar ikan ini karena ikan ini hidup
pada zona laut yang aram temaram (twilight). Ikan ini
dijadikan contoh karena memiliki mata yang besar yang
membantunya menemukan makanannya di zonanya yang
gelap.
14
Istilah midnight zone ditebalkan untuk menunjukkan bahwa
itu adalah konsep yang penting. Ini merupakan salah satu dari
4 zona di laut.

c. Strategi sesudah membaca: membantu siswa terus berpikir apa yang baru
dibacanya dan bagaimana pemahamannya mengenai isi bacaan. Ada beberapa strategi
yang dapat digunakan:
1) Literature Circles (Kelompok Pembahas Bacaan): berupa kelompok kecil 4-5 siswa
mendiskusikan apa dari bacaan yang sulit, membingungkan, menarik, mengundang
konflik, yang masih dipertanyakan, atau yang relevan. Sebelum berpartisipasi dalam
kelompok tersebut siswa harus menyiapkan respons tertulis mengenai apa yang sudah
dibaca, apa pertanyaan yang akan ditanyakan, atau apa istilah-istilah yang memerlukan
penjelasan sehingga ada materi awal yang akan didiskusikan pada pertemuan kelompok
tersebut. Guru dapat menilai masing-masing siswa dengan mengumpulkan respons
tertulis untuk persiapan diskusi kelompok, atau meminta makalah yang berisi refleksi
akhir setiap anggota atau meminta kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
2) Re-create in Different Form (Menulis kembali apa yang dibaca dalam bentuk lain).
Guru meminta siswa menceritakan atau mendramakan apa yang baru saja dibacanya,
misalnya mengenai perjalanan yang ditempuh oksigen melalui sistem respirasi. Salah
satu teknik yang dikenalkan adalah RAFT (Role-peran, untuk Audience (pemirsa)
tertentu, dalam Format tertentu, mengenai suatu Topic).
d. Dukungan khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca
dapat dilakukan misalnya dengan merekam apa yang dibaca dan meminta siswa
mendengarkannya, atau menugaskan teman yang lebih pandai untuk menemani siswa
tadi membaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang belum
dimengerti dari isi bacaan, atau dengan membuatkan gambaran ringkasan isi bacaan,
daftar pertanyaan untuk dijawab, daftar arti istilah yang ada.
e. Mengaitkan antara Membaca dan Sains: konsep yang dipelajari dalam Sains
bergantung dari apa yang sudah dibaca siswa, yaitu untuk membentuk latar belakang
pemahaman mengenai materi maupun untuk mengikuti suatu prosedur inkuiri. Jadi
34

mengajar siswa agar mampu membaca bahan bacaan Sains sangat menentukan
keberhasilan guru membelajarkan Sains siswanya.
4. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan.
a. Bagaimana membelajarkan siswa untuk mencari sumber referensi yang tepat untuk
suatu topik Sains?
b. Bagaimana menggiatkan siswa agar rajin membaca materi bacaan Sains?
c. Bagaimana membelajarkan siswa untuk mencatat hasil bacaannya?
d. Bagaimana meminta siswa agar mau mendiskusikan materi yang dibacanya dengan
teman-temannya sebelum masuk kelas?
e. Bagaimana membelajarkan siswa untuk mepresentasikan hasil bacaannya?
5. Konsep Utama: Memahami Bahan bacaan Sains, Strategi membantu siswa membaca.
6. Refleksi: Saya ingin menerapkan strategi yang disarankan di sini untuk membantu
mahasiswa saya memahami bahan bacaan yang saya tugaskan kepada mereka untuk
dibaca di rumah.
Tugas Saudara adalah mencari artikel dalam bidang biologi atau
pengajarannya yang Saudara minati (dari jurnal berbahasa Inggris), bacalah artikel
tersebut, lakukan analisis kritis dengan pedoman pertanyaan-pertanyaan di atas dan
serahkan hasil analisis kritis Saudara beserta fotokopi artikel sumber dan
terjemahan Saudara mengenai artikel tersebut.

35

Вам также может понравиться