Вы находитесь на странице: 1из 16

BAHAYA GAS HASIL BUANGAN

KENDARAAN BERMOTOR

PENDAHULUAN
Di DKI Jakarta, kontribusi bahan pencemar dari

kendaraan bermotor ke udara adalah sekitar


70%
Resiko kesehatan yang dikaitkan dengan
pencemaran udara di perkotaan secara umum,
banyak menarik perhatian dalam beberapa
dekade belakangan ini
Beberapa studi epidemiologi dapat
menyimpulkan adanya hubungan yang erat
antara tingkat pencemaran udara perkotaan
dengan angka kejadian (prevalensi) penyakit
pernapasan

reaksi kimia dgn sinar matahari, uap air atau diantara


senyawa

produk akhir lebih aktif atau lebih


lemah

DAMPAK BAHAN
PENCEMAR
TERHADAP
KESEHATAN
1. Mengganggu saluran pernafasan
2. Menimbulkan pengaruh racun

sistemik
3. Bahan-bahan pencemar yang
dicurigai menimbulkan kanker
4. Kondisi yang mengganggu
kenyamanan

OKSIDA SULFUR
Sulfur dioksida (SO2) gas buang yang

larut dalam air terabsorbsi di dalam


hidung dan sebagian besar saluran
pernafasan termasuk ke paru-paru.
Mengiritasi saluran pernafasan
pembengkakan membran mukosa dan
pembentukan mukosa berlebih
meningkatkan hambatan aliran udara pada
saluran pernafasan.
Kondisi ini akan menjadi lebih parah bagi
kelompok yang peka.

OKSIDA
NITROGEN

Diantara berbagai oksida nitrogen di udara,

nitrogen dioksida(NO2) merupakan gas yang


paling beracun.
Karena kelarutan dalam air NO2<SO2
menembus ke dalam saluran pernafasan,
membran mukosa dan jaringan paru lebih
dalam dan menuju organ lain melalui aliran
darah.
Percobaan pada manusia menyatakan bahwa
kadar NO2 sebesar 250 g/m3 - 500 g/m3 dapat
mengganggu fungsi saluran pernafasan pada
penderita asma dan orang sehat.

OZON
Ozon merupakan senyawa oksidan yang

paling kuat dibandingkan NO2 dan bereaksi


kuat dengan jaringan tubuh.
Pemajanan Ozon pada kadar 200-500
g/m dalam waktu singkat dapat merusak
fungsi paru-paru, meningkatkan frekwensi
serangan asma dan iritasi mata, serta
menurunkan kinerja para olahragawan
(WHO task group).

TIMBAL
Merupakan partikel berukuran 0,01m yang

dikeluarkan sebagai gas buang kendaraan


bermotor , bergabung satu sama lain
membentuk ukuran yang lebih besar dan
mengendap pada kenalpot.
Pengaruh Pb pada kesehatan yang
terutama adalah pada sintesa haemoglobin
dan sistem pada syaraf pusat maupun
syaraf tepi.

Kadar Pb-darah pada orang dewasa

sebesar 60-80g/100 ml dapat


menyebabkan anemia.
Gangguan terhadap fungsi syaraf orang
dewasa berdasarkan uji psikologi diamati
pada kadar Pb darah 50 g/100 ml.
Sedangkan gangguan sistem syaraf tepi
diamati pada kadar Pb darah 30 g/100 ml

KARBON
MONOKSIDA
Karbon monoksida merupakan gas beracun

yang paling banyak menimbulkan


intoksikasi akut dan paling banyak
menyebabkan kematian.
Merupakan gas yang dijuluki silent killer.
Karbon monoksida dihasilkan dari
pembakaran tak sempurna dari senyawa
karbon, sering terjadi pada mesin
pembakaran dalam dan terbentuk apabila
terjadi kekurangan oksigen dalam proses
pembakaran.

Karbon monoksida dapat terikat dengan

haemoglobin darah lebih kuat 250 kali


dibandingkan oksigen, membentuk
karboksihaemoglobin (COHb), sehingga
menyebabkan terhambatnya pasokan oksigen ke
jaringan tubuh.
Pajanan CO diketahui dapat mempengaruhi kerja
jantung, sistem syaraf pusat, dan semua organ
tubuh yang peka terhadap kekurangan oksigen.
WHO menyarankan pajanan CO tidak boleh
melampaui 25 ppm (29mg/m3) untuk waktu 1 jam
dan 10 ppm (11,5mg/mg3) untuk waktu 8 jam.

Keracunan gas karbon monoksida didahului

dengan gejala sakit kepala, mual, muntah,


rasa lelah, berkeringat banyak, pyrexia,
pernafasan meningkat, confusion,
gangguan penglihatan, hipotensi, takikardi,
kehilangan kesadaran dan sakit dada
mendadak.
Kematian kemungkinan disebabkan karena
sukar bernafas dan edema paru.

Gejala-gejala klinis
intoksikasi CO
Konsentrasi Gejala-gejala
CO
dalam darah
<20%

Tidak ada gejala

20%

Nafas menjadi sesak

30%

Sakit kepala, lesu, mual, nadi dan pernafasan


sedikit meningkat

30%-40%

Sakit kepala berat, kebingungan, hilang daya


ingat, lemah, hilang daya koordinasi gerakan

40%-50%

Kebingungan makin meningkat, setengah sadar

60%-70%

Tidak sadar, kehilangan daya mengontrol faeces


dan urin

70%-90%

Koma, nadi menjadi tidak teratur, kematian


karena kegagalan pernafasan

Pertolongan Pertama
Keracunan

1. Segera bawa korban ke tempat yang jauh dari


2.
3.
4.

5.

sumber karbon monoksida


Longgarkan pakaian korban supaya mudah
bernafas.
Pastikan korban masih bernafas dan segera
berikan oksigen murni.
Korban harus istirahat dan usahakan tenang.
Meningkatnya gerakan otot menyebabkan
meningkatnya kebutuhan oksigen, sehingga
persediaan oksigen untuk otak dapat
berkurang.
Minta pertolongan medis segera.

Pencegahan

Lakukan pemeriksaan rutin terhadap sistem pembuangan


kendaraan setiap tahunnya untuk mencegah kebocoran gas.
2. Jangan pernah menghidupkan mobil di dalam garasi yang tertutup
karena karbon monoksida bisa cepat memenuhi ruangan
tersebut.
3. Sebaiknya jendela dan pintu mobil dibuka ketika mobil berhenti,
sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik dan udara luar bisa
menetralisir karbon monoksida.
4. Jika ingin beristirahat dalam mobil, jangan menutup semua kaca
dan pintu dengan penyejuk udara yang masih menyala.
1.

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться