Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
JOKO TRI SUHARSONO S.Kep
A. Latar Belakang
mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam
rektum dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk
defekasi.
Masalah eliminasi fekal yaitu:
1.
2.
3.
Diare, merupakan BAB sering dengan cairan dan feses yang tidak
berbentuk. Isi intestinal melewati usus halus dan kolon sangat cepat.
Iritasi di dalam kolon merupakan faktor tambahan yang menyebabkan
meningkatkan sekresi mukosa. Akibatnya feses menjadi encer sehingga
pasien tidak dapat mengontrol dan menahan BAB.
4.
5.
6.
B.
Tujuan
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi
urin
2. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi
fekal
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Prosedur
1) Prosedur pemasangan kateter
Persiapan
a. Persiapan pasien
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5) Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak
mengancam.
6) Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7) Privasi klien selama komunikasi dihargai.
8). Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta
respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9) Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
b. Persiapan alat
1) Bak instrumen berisi :
a) Poly kateter sesuai ukuran 1 buah ( klien dewasa yang baru pertama
terpasang kateter biasanya dipasang kateter no. 16 atau sesuaikan
dengan ukuran lubang uretra )
b) Urine bag steril 1 buah
c) Pinset anatomi 2 buah
d) Duk steril yang berlubang satu
e) Kassa steril
2) Sarung tangan steril
3) Kapas sublimat dalam kom tertutup
4) Perlak dan pengalasnya 1 buah
5) Sampiran
6) Cairan aquades atau Nacl
7) Spuit 10 cc
8). Plester
9) Gunting verband
10) Bengkok 1 buah
11) Korentang pada tempatnya
4. Prosedur
a. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan,
kemudian alat-alat didekatkan ke pasien
b. Pasang sampiran
c. Cuci tangan
d. Posisi perawat di sebelah kanan klien, posisi peralatan dekat dengan
perawat agar mudah dijangkau
d. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong klien
1) Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar
catatan klien
2) Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang
melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien
2) Prosedur Huknah
Persiapan
1. Persiapan pasien
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
d. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
e. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta
tidak mengancam.
f. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
g. Privacy klien selama komunikasi dihargai.
h. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian
serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
i. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)
j. Pasien disiapkan dalam posisi tidur miring ke kiri (posisi sim)
2. Persiapan alat
a. Sarung tangan bersih
b. Selimut mandi atau kain penutup
c. Perlak dan pengalas bokong
d. Irigator lengkap dengan canule recti, selang dan klemnya
e. Cairan hangat sesuai kebutuhan (misalnya cairan Nacl, air sabun,
air biasa)
f. Bengkok
g. Pelicin (vaselin, sylokain, Jelly 2% /pelumas larut dalam air
Prosedur
Pintu ditutup/pasang sampiran
Mencuci tangan
Perawat berdiri di sebelah kanan klien dan pasang sarung tangan
Pasang perlak dan pengalas
Pasang selimut mandi sambil pakaian bagian bawah klien
ditanggalkan
6. Atur posisi klien sim kiri
7. Sambung selang karet dan klem (tertutup) dengan irigator
8. Isi irigator dengan cairan yang sudah disediakan
9. Gantung irigator dengan ketinggian 40-50 cm dari bokong klien
10. Keluarkan udara dari selang dengan mengalirkan cairan ke dalam
bengkok
11. Pasang kanule rekti dan olesi dengan jelly
12. Masukkan kanule ke anus, klem dibuka, masukkan cairan secara
perlahan
13. Jika cairan habis, klem selang dan cabut kanul dan masukkan
kedalam bengkok
14. Atur kembali posisi klien dan minta klien menahan sebentar
15. Bantu klien ke WC jika mampu, jika tidak tetap dalam posisi
miring lalu pasang pispot dibokong klien.
16. Klien dirapihkan
17. Alat dirapikan kembali
18. Mencuci tangan
Melaksanakan dokumentasi
1.
2.
3.
4.
5.
a. Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada
C.
Diagnosa
1. Diagnosa Keperawatan
2. Perubahan dalam eliminasi urine berhubungan dengan retensi urine,
inkontinensi dan enuresis
1. Tujuan
keseimbangan
intake
dan
output
cairan
Mengukur intake dan output cairan. Jumlah caiaran yang masuk dan
keluar dalam setiap hari harus diukur, untuk mengetahui kesimbangan
cairan.
Membantu
mempertahankan
secara
normal
berkemih.
air
keran
dalam
jarak
yang
kedengaran
pasien
pasien
dan
menghilangkan
menimbulkan kecemasan.
Daftar Pustaka
sesuatu
yang
dapat