Вы находитесь на странице: 1из 15

MENTERI PEKERJAAN UMUM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM


NOMOR: 297 / KPTS / M / 2013
TENTANG
SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Menimbang : a. Bahwa untuk lebih mengefektifkan fungsi pemulihan


darurat prasarana dan sarana pekerjaan umum yang
terkena dampak bencana, serta upaya tanggap darurat
lainnya sesuai tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan
Umum, perlu dilakukan penyempurnaan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 223/KPTS/M/2008
tentang
Penetapan
Kembali
Satuan
Tugas
Penanggulangan Bencana di Departemen Pekerjaan
Umum;
b. Bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum tentang Pembentukan Satuan
Tugas Penanggulangan Bencana di
Kementerian
Pekerjaan Umum;
Mengingat

: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang


Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4824);
2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
peraturan Presiden Nomor 91 tahun 2011;

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92
tahun 2011;
4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009 2014;
5. Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum;
6. Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Kementerian Pekerjaan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2011;
Memperhatikan : Nota Kesepahaman Antara Bandan Nasional.
Penanggulangan Bencana Dengan Kementerian Pekerjaan
Umum. Nomor : 85/BNPB/II/2013 dan Nomor :
02/PKS/M/2013 Tentang Penanggulangan Bencana
Bidang Pekerjaan Umum.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG


SATUAN
TUGAS
PENANGGULANGAN
BENCANA
DI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM.

KESATU

Menetapkan Kembali Satuan Tugas Penanggulangan Bencana


di Kementerian Pekerjaan Umum yang selanjutnya disebut
dengan SATGAS PBPU dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Bagan Tatakerja Satgas
PBPU Dengan Instansi Terkait pada Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Keputusan
Menteri ini.

KEDUA

SATGAS PBPU sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KESATU terdiri atas:
a. Pusat Komando;
- Ketua, Sekretaris dan anggota, tugas sehari hari
dibantu unsur pendukung sesuai lampiran 1 yang

merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dengan
Keputusan Menteri ini.
b. Pos Komando (Posko);
- Dibentuk secara tetap oleh Direktur Jenderal dan
berada di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Bina
Marga dan Cipta Karya
c. Pos Siaga Bencana.
- Dibentuk secara tetap oleh Direktur Jenderal,
diutamakan pada daerah rawan bencana.
- Pada saat terjadi bencana harus segera membentuk
Satuan Tugas (SATGAS) Pelaksanaan Penanganan
Darurat ditempat kejadian bencana.
- Satgas Pelaksana Penanganan Darurat dibentuk oleh
Ka Balai/Satker selaku Ketua Pos Siaga Bencana
KETIGA

: 1. SATGAS PBPU memiliki tugas:


a. kesiapsiagaan darurat bencana;
- menyelenggarakan koordinasi dengan BNPB pada
saat tahap Tanggap Darurat Bencana
- melakukan pemantauan dan memberikan masukan
kepada setiap unit kerja dan / atau satuan kerja di
Kementerian Pekerjaan Umum yang melaksanakan
penanggulangan bencana
b. melaksanakan tanggap darurat bencana;
c. melaksanakan transisi darurat bencana sebelum
kegiatan rehabilitasi rekontruksi; dan
d. upaya tanggap darurat lainnya yang ditugaskan BNPB
kepada Kementerian Pekerjaan Umum.
2. Uraian tugas SATGAS PBPU tercantum dalam Lampiran 2
yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

KEEMPAT

: SATGAS PBPU menyelenggarakan fungsi:


1. Pengendalian kegiatan saat tahap Tanggap Darurat
Bencana yang dilaksanakan oleh unit kerja dan / atau
satuan kerja di Kementerian PU;
2. Evaluasi hasil laporan penanggulangan bencana yang
dilaksanakan oleh unit kerja dan / atau satuan kerja di
Kementerian Pekerjaan Umum;
3. Perumusan petunjuk teknis pelaksanaan saat tahap
tanggap darurat bencana;

4. Penyediaan informasi mengenai penanggulangan bencana


yang menyangkut prasarana dan sarana pekerjaan umum
kepada publik; dan
5. Penyampaian laporan pelaksanaan penanggulangan
bencana kepada Menteri Pekerjaan Umum.

KELIMA

: 1. Dalam penyelenggaraan saat tahap Tanggap Darurat


Bencana,
SATGAS
PBPU
mempunyai
kewajiban
berkoordinasi dengan BNPB yang bertindak sebagai
Komandan Tanggap Darurat, dengan Dinas yang
menangani pekerjaan bidang pekerjaan umum Provinsi,
Kabupaten / Kota dan instansi terkait lainnya.
2. Koordinasi dengan BNPB sebagaimana dimaksud pada
angka 1, meliputi:
a. Perumusan dan penyusunan rencana dan program
penanggulangan bencana, khususnya terkait dengan
pendataan,
pemantauan
dan
evaluasi,
prediksi/perkiraan bencana, penetapan tingkat siaga,
peringatan dini, dan penanganan saat tahap tanggap
darurat;
b. Pelaksanaan komando saat tahap Tanggap Darurat
Bencana yang diberikan oleh BNPB secara terencana,
terkoordinasi,
cepat,
tepat,
dan
dinamis,dan
mengusulkan
langkah
yang
diperlukan
untuk
penanggulangan darurat; dan
c. Pemberian informasi kepada wakil Kementerian
Pekerjaan Umum yang bertugas pada unsur Pengarah
BNPB, kepada Tim Reaksi Cepat BNPB dan kepada
Komandan saat tahap Tanggap Darurat BNPB,
mengenai rencana dan langkah saat tahap Tanggap
Darurat Bencana.
3. Koordinasi dengan Dinas yang menangani bidang
pekerjaan umum Provinsi Kabupaten/Kota sebagaiman
dimaksud pada angka 1, terdiri atas:
a. Kegiatan pada siaga darurat bencana meliputi indikasi
kemungkinan bencana, analisis resiko bencana,
merencanakan
pencegahan
bencana,
dan
mempersiapkan kesiagaan menanggulangi bencana;
b. Kegiatan pada saat tahap Tanggap Darurat Bencana
yang meliputi pendataan dampak bencana, identifikasi

kebutuhan dukungan dan kegiatan operasional tanggap


darurat serta perbaikan darurat prasarana dan sarana
yang menjadi tugas Kementerian Pekerjaan Umum; dan
c. Kegiatan pada tahap transisi darurat bencana meliputi
sinkronisasi data dan informasi kejadian bencana, serta
kondisi prasarana dan sarana pekerjaan umum yang
terkena dampak bencana.
4. Alur Perintah, Aliran Informasi dan Pelaporan SATGAS
PBPU tercantum dalam Lampiran 3 yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEENAM

: Ketua Pusat Komando diberi kewenangan untuk mengarahkan


dan mengendalikan setiap unit kerja dan/atau satuan kerja
di Kementerian Pekerjaan Umum dalam melaksanakan
penanggulangan bencana pada saat tahap Tanggap Darurat
Bencana.

KETUJUH

: Para Direktur Jenderal selaku Wakil Ketua merumuskan dan


menetapkan pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis
penanggulangan saat tahap Tanggap Darurat Bencana di
bidang masing-masing.

KEDELAPAN : Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusat Komando


dapat mempekerjakan tenaga profesional dan/atau penyedia
jasa sesuai kebutuhan dengan persetujuan dari ketua Pusat
Komando, melalui proses pengadaan dan/atau penugasan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan.
KESEMBILAN: 1. Apabila dipandang perlu untuk kelancaran kegiatan saat
tahap Tanggap Darurat Bencana, ketua Pusat Komando
dapat menunjuk personil Kementerian Pekerjaan Umum
sebagai Liasion Officer (LO)/koordinator;
2. Penunjukkan LO/koordinator sebagaimana dimaksud
pada angka 1 ditetapkan oleh Ketua Puskom PBPU
dengan surat penugasan sesuai format dalam Lampiran 4
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
KESEPULUH : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
SATGAS PBPU di Kementerian Pekerjaan Umum dibebankan
kepada Sekretariat Jenderal dan masing-masing Direktorat
Jenderal/Badan.

KESEBELAS : 1. Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan


Menteri Pekerjaan Umum Nomor 223/KPTS/M/2008
tentang Penetapan Kembali Satuan Tugas Penanggulangan
Bencana di Departemen Pekerjaan Umum, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Para Pejabat Eselon I di Kementerian Pekerjaan Umum;
2. Para Gubernur di seluruh Indonesia;
3. Para Bupati/Walikota di seluruh Indonesia;
4. Para Pejabat Eselon II di Kementerian Pekerjaan Umum;
5. Para Kepala Satker Kementerian Pekerjaan Umum di seluruh Indonesia;

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal:

17

Juli

2013

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

DJOKO KIRMANTO

LAMPIRAN-1
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 297/KPTS/M/2013
TENTANG SATUAN TUGAS
PENANGGULANGAN BENCANA
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BAGAN TATAKERJA SATGAS PBPU DENGAN INSTANSI TERKAIT

KEPALA BNPB

MENTERI PU
SATGAS PBPU
PUSAT KOMANDO
KETUA
WAKIL KETUA

KETUA HARIAN

: : SEKRETARIS JENDERAL
DIREKTURJENDERAL
JENDERALSUMBERDAYA
SUMBERDAYAAIR
AIR
: : 1.1.DIREKTUR
DIREKTURJENDERAL
JENDERALBINA
BINAMARGA
MARGA
2.2.DIREKTUR
DIREKTURJENDERAL
JENDERALCIPTA
CIPTAKARYA
KARYA
3.3.DIREKTUR
: : STAF
STAF AHLI
AHLI MENTERI
MENTERI PU
PU BIDANG
BIDANG
KETERPADUAN
PEMBANGUNAN
KETERPADUAN PEMBANGUNAN

SEKRETARIS
: : KEPALA BIRO PERENCANAAN & KLN
WAKI SEKRETARIS : : KEPALA PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK
: : 1.
2.
3.
4.
5.
6.

SEKRETARIS DITJEN SUMBERDAYA AIR


SEKRETARIS DITJEN BINA MARGA
SEKRETARIS DITJEN CIPTA KARYA
SEKRETARIS DITJEN PENATAAN RUANG
SEKRETARIS BALITBANG
KEPALA PUSAT PEMBINAAN
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI BAPEKON
7. KEPALA PUSAT PENGOLAHAN DATA
8. PARA DIREKTUR YANG MELAKSANAKAN
PENANGGULANGANBENCANA

ANGGOTA

UNSUR PENDUKUNG : :

SEKRETARIAT

Unsur
Pengarah
BNPB

GUBERNUR

KOMANDO
TANGGAP DARURAT
BNPB
BPBD
PROVINSI
DINAS
PROVINSI

BUPATI
WALIKOTA

BPBD

KAB/KOTA

DINAS

POS KOMANDO (POSKO) SDA, BM,CK

KAB/KOTA

( Bila perlu dibantu sekretariat posko )

TIM REAKSI CEPAT (TRC)

LO

Apabila terjadi
bencana besar

POS SIAGA BENCANA


BALAI BESAR, BALAI dan SATKER
TIM REAKSI CEPAT (TRC)

Keterangan :
Alur Komando

Koordinasi

Perintah Tanggap Darurat

Wilayah Komando
Tanggap Darurat

Pembinaan Administrasi

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal: 17 Juli

2013

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

DJOKO KIRMANTO

LAMPIRAN-2
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 297 / KPTS / M / 2013
TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

URAIAN TUGAS SATGAS PBPU

PUSKOM PBPU, UNSUR PENDUKUNG POSKO PBPU DAN KOMANDO BALAI


BESAR, BALAI, SATKER DAN PPK
I.

URAIAN TUGAS SATGAS PBPU PUSAT


Pusat Komando merupakan unsur pimpinan yang mengarahkan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan penanggulangan bencana pada
kegiatan siaga darurat bencana, pelaksanaan Tanggap Darurat Bencana
dan pelaksanaan Transisi Darurat Bencana, memiliki tugas sebagai
berikut:
1. Sekretaris Jenderal selaku Ketua membuat kebijakan penanggulangan
bencana, meliputi:
a. pelaksanaan kesiagaan menghadapi bencana saat siaga darurat
bencana;
b. pelaksanaan saat tanggap darurat bencana; dan
c. Pelaksanaan transisi darurat bencana
d. Arahan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pada tahap
Pasca Bencana.
2. Para Direktur Jenderal selaku Wakil Ketua :
a. Membantu Ketua melaksanakan kebijakan penanggulangan
bencana sesuai bidang tugasnya masing-masing;
b. Membentuk dan memfungsikan Pos Komando (Posko) di kantor
pusat Direktorat Jenderal secara tetap, sesuai bidang tugas
Direktorat Jenderal masing-masing.
3. Staf Ahli Menteri PU I Bidang Keterpaduan Pembangunan selaku Ketua
Harian:
a. Melaksanakan koordinasi kegiatan penanggulangan bencana;
b. Mempersiapkan langkah kegiatan penanggulangan bencana;
c. Memantau
dan
memberikan
petunjuk
pada
kegiatan
penanggulangan bencana di lapangan.
d. Melaksanakan
koordinasi
melakukan
pemantauan
dan
memberikan masukan kepada setiap unit kerja dan/atau satuan
kerja di Kementerian Pekerjaan Umum kegiatan pada saat tahap
rehabilitasi dan rekonstruksi.

4. Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri selaku Sekretaris :


a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana penanganan pada saat
tahap Tanggap Darurat Bencana;
b. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran untuk kegiatan pada
saat tahap Tanggap Darurat Bencana dan kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi pada tahap pasca bencana; dan
c. Memimpin Sekretariat Pusat Komando
5. Kepala Komunikasi Publik selaku Wakil Sekretaris :
a. Menyiapkan bahan laporan mengenai kegiatan penanggulangan
bencana untuk Menteri PU dan para pejabat Kementerian
Pekerjaan Umum; dan
b. Menyiapkan bahan mengenai penanggulangan bencana yang
dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum untuk instansi lain.
6. Para Sekretaris Direktorat Jenderal dan BALITBANG selaku anggota:
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran
untuk penanggulangan bencana pada bidang masing-masing;
b. Menyediakan sumberdaya dan fasilitas yang diperlukan untuk
penyelenggaraan Posko
c. Mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan analisis kejadian
bencana, serta dampaknya pada prasarana & sarana; dan
d. Memantau dan mengkoordinasikan kegiatan penanggulangan
bencana pada bidang masing-masing.
7. Kepala Pusat Pengolahan Data selaku anggota:
a. Menyiapkan
dan
mengolah
data
untuk
mendukung
penyelenggaraan penanggulangan bencana, perkiraan lokasi rawan
bencana dengan peta; dan
b. Menyelenggarakan sistem informasi untuk memfasilitasi kegiatan
komunikasi dan pelaporan penanggulangan bencana.
8. Kepala Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi BAPEKON
selaku anggota :
a. Memberikan data, masukan dan saran untuk penyelenggaraan
konstruksi penanggulangan bencana; dan
b. Memberikan masukan dan melakukan pembinaan proses
pengadaan barang / jasa yang terkait kegiatan penanggulangan
bencana.
9. Para Direktur dalam Direktorat Jenderal selaku anggota :
a. Memberikan data, masukan dan saran untuk penyelenggaraan
penanggulangan bencana;
b. Melakukan pengendalian pelaksanaan penanggulangan bencana
pada bidang/unit kerjanya masing-masing;
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan penanggulangan
bencana; dan
d. Membuat laporan pelaksanaan penanggulangan bencana.

10. Unsur Pendukung Sekretariat Pusat Komando:


a. Mengumpulkan dan memantau berita kejadian bencana dan
dampaknya dari Pos Komando (Posko) SDA, BM, CK serta melalui
website, telpon, facsimile, electric mail (e-mail), short message
services (SMS), dan media komunikasi lain yang dapat digunakan;
b. Mencatat berita bencana dan dampak bencana yang terjadi secara
sistematis;
c. Melaporkan hasil pengumpulan dan pemantauan data bencana
kepada Pusat Komando;
d. Melaksanakan dukungan administrasi dan keuangan untuk
pelaksanaan tugas Pusat Komando.
11. Pos Komando (Posko) SDA, BM, CK
a. Mempunyai tugas:
1) Mengidentifikasi potensi kejadian bencana dan dampak bencana;
2) Merencanakan dan mempersiapkan langkah kesiapsiagaan dan
pelaksanaan tanggap darurat bencana;
3) Menghimpun, mencatat, memantau dan mengevaluasi kejadian
bencana serta dampak yang ditimbulkan;
4) Melaporkan kejadian bencana serta dampak yang ditimbulkan,
dan merekomendasikan langkah tanggap darurat kepada Pusat
Komando;
5) Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tanggap
darurat kepada Pusat Komando; dan
6) Mengkoordinasikan penyiapan dan pengerahan personil beserta
perlengkapannya untuk melaksanakan reaksi cepat terhadap
kejadian bencana
b. Merupakan kelompok kerja yang bersifat tetap berkedudukan di
kantor pusat Direktorat Jenderal, yang diselenggarakan oleh
masing-masing Direktorat Jenderal dengan pembidangan tugas:
1) Bencana banjir, banjir lahar, letusan gunung berapi, tanah
longsor, tanah bergerak dan kekeringan, pada Posko Ditjen
Sumber Daya Air;
2) Bencana gempa bumi, gelombang pasang/tsunami, angin topan,
kebakaran dan kerusuhan sosial, pada Posko Ditjen Cipta Karya;
3) Bencana yang berdampak pada prasarana Jalan dan jembatan
serta tanah longsor pada Posko Ditjen Bina Marga.
c. Melaporkan Kejadian bencana dan yang menimpa infastruktur ke
PU an yang terdiri dari kerusakan infastruktur tanggung jawab
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

12. Unsur Koordinator Pelaksana Tanggap Darurat / Liaison Officer (LO) :


a. Mempunyai Tugas:
1) Mengoordinasikan kegiatan seluruh Unsur Pelaksana SATGAS
PBPU; dan
2) Mewakili Pusat Komando dalam hubungan kerja dengan unsur
komando tanggap darurat BNPB dan / atau BPBD serta instansi
terkait lainnya di wilayah bencana.
13. Pos Siaga Bencana
a. Diselenggarakan oleh setiap:
1) Balai Besar/ Balai, Wilayah Sungai;
2) Balai Besar/ Balai, Pelaksanaan Jalan Nasional;
3) Satker di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
b. Pada saat terjadi bencana harus segera membentuk Satuan Tugas
(Satgas) Pelaksana Penanganan Darurat di tempat kejadian bencana
c. Penyampaian Laporan Kejadian Bencana
1) Pelaporan mengenai kejadian bencana kepada Posko Direktorat
Jenderal dengan format A, yang harus disampaikan dalam waktu
secepatnya dan tidak melebihi dari 24 jam setelah kejadian
bencana, melalui sarana komunikasi dan media elektronik yang
tercepat;
2) Pelaporan lanjutan mengenai dampak bencana dengan format B
disampaikan secepatnya melalui media elektronik
3) Penyusunan laporan kejadian bencana dan laporan detail
kejadian bencana, disusun dalam bentuk format A dan format B
d. Dalam melaksanakan tugasnya, Pos Siaga Bencana melakukan
koordinasi dengan BPBD, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi,
Kabupaten/Kota
14. Tim Reaksi Cepat (TRC) Kementerian PU, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan gerakan reaksi cepat pada saat awal tanggap darurat
b. Melaksanakan pengkajian secara cepat mengenai kejadian dan
dampak bencana untuk merekomendasikan langkah tanggap
darurat bencana;
c. Dalam
hal BNPB
membentuk
TRC, maka
TRC
Balai
Besar/Balai/Satker dapat ditunjuk sebagai anggota TRC BNPB atau
mendukung TRC yang dibentuk BNPB; dan
d. Melaksanakan pelaporan kejadian bencana.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal: 17
Juli

2013

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

DJOKO KIRMANTO

FORMAT-A

LAPORAN KEJADIAN BENCANA


DIKIRIM SEGERA SETELAH
TERJADI BENCANA

Kepada Yth,
POSKO PB PU
Ditjen .
Di
Jakarta
LAPORAN KEJADIAN BENCANA
1. BENCANA
a. Jenis Bencana
b. Waktu Kejadian
c. Tempat Kejadian

:
:
:

2. KORBAN/KERUSAKAN YANG TELAH TERJADI


a. Korban
:
b. Kerusakan
:
3. BAHAYA BENCANA MASIH MENGANCAM
a. Permukiman Penduduk :
b. Perkotaan
:
c. Kawasan Industri
:
d. Sarana/Prasarana
:
e. Pertanian
:
4. PERKIRAAN LAMANYA ANCAMAN BAHAYA :
5. PENANGANAN DARURAT YANG TELAH DILAKUKAN :
.., tanggal, bulan, tahun
KEPALA BALAI BESAR /BALAI/
SATKER.

Tembusan
Sekretariat Satgas PBPU

Nama ...
NIP

FORMAT-B
Kepada Yth,
POSKO PBPU
Ditjen
Di
Jakarta

LAPORAN DETIL KEJADIAN BENCANA


DIKIRIM SETELAH
DIPEROLEH DATA DETIL
BENCANA

LAPORAN BENCANA
1. BENCANA
a. Kejadian
1. Jenis Bencana
:
2. Waktu Kejadian
:
(HariTanggalJam)
3. Tempat Kejadian : (Desa/ Kelurahan/ Kecamatan/ Kabupaten/ Provinsi
b. Perkiraan Dampak Bencana
1. Korban
: . Orang
(meninggal, luka berat, luka ringan, hilang/hanyut (dengan rincian)
2. Mengungsi
: jiwa/ KK (Kepala Keluarga)
: Rumah, kantor, fasilitas kesehatan/ pendidikan/umum/
sarana ibadah Jalan, jembatan, tanggul, sawah/lahan
pertanian, prasarana SDA, prasarana dan sarana air
minum, prasarana dan sarana sanitasi
c. Upaya Penanganan Yang Telah Dilakukan Oleh BPBD Provinsi/ Satker PB/ BPBD
Kab/Kota, Posko Pelaksanaan Tanggap Darurat PU
:

d. Sumberdaya Yang Tersedia dilokasi Bencana:

e. Kendala / Hambatan:

f. Kebutuhan Mendesak:

3.

Kerusakan

Tembusan
Sekretariat Satgas PBPU

., tanggal, bulan, tahun


KEPALA BALAI BESAR / BALAI / SATKER
Nama.
NIP

Catatan:
1. Format A dan B memuat substansi minimal yang harus dilaporkan, dan dapat dilengkapi
dengan data / informasi lain sesuai kondisi yang dihadapi.
2. Laporan Kejadian Bencana (Format A) dikirim sesegera mungkin, melalui sarana
komunikasi yang tercepat, seperti:
- Electronic Mail ( E-mail)
- Fascimile
- Short Message Services (SMS)
- Atau media telekomunikasi lainnya
3. Laporan Detil Kejadian Bencana (Format B), sedapat mungkin dilampiri
- Peta
- Data lain yang diperlukan untuk efektifitas tanggap darurat
- Gambar
4. Laporan disampaikan pada:
- Atasan Langsung
- POSKO PBPU Ditjen
- Sekretariat SATGAS PBPU

LAMPIRAN-3
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 297/KPTS/M/2013
TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

JALUR PERINTAH, ALIRAN INFORMASI DAN PELAPORAN


SATGAS PBPU PUSAT

MENTERI PU

SATGAS PBPU
Sekretariat

PUSAT KOMANDO PBPU

Pos Komando
(Posko)

Ditjen Sumber
Daya Air

Pos Siaga
Bencana
Balai Besar/
Balai
Wilayah
Sungai,

Pos Komando
(Posko)
Ditjen Bina
Marga

Pos Komando
(Posko)
Ditjen Cipta
Karya

Pos Siaga
Bencana Balai
Besar/
Pelaksanaan
Jalan Nasional

Pos Siaga
Bencana
Satker Cipta
Karya

MASYARAKAT / MEDIA ELEKTRONIK / DLL


Keterangan :
Perintah
Informasi

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal: 17
Juli

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Pelaporan
Koordinasi

2013

DJOKO KIRMANTO

LAMPIRAN-4
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR 297/KPTS/M/2013
TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA
DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
FORMAT SURAT PENUGASAN KOORDINATOR
SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
SELAKU KETUA SATGAS PBPU
SURAT PENUGASAN
NOMOR: .../.../.../...
Menimbang :

Dasar

a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas tanggap darurat penanggulangan bencana. diperlukan
koordinasi diantara unit kerja Kementerian Pekerjaan Umum yang melaksanakan tanggap darurat, dan
untuk
bertindak sebagai wakil Kementerian Pekerjaan Umum dalam berkoordinasi dengan BNPB dan instansi lain
di
wilayah bencana;
b. bahwa untuk itu perlu ditunjuk petugas Kementerian Pekerjaan Umum guna menyelenggarakan koordinasi
sebagaimana dimaksud dengan surat penugasan Ketua SATGAS PBPU Pusat.
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 08/PRT/M/2010 tentang Organsasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum;
2. Peraturan menteri Pekerjaan Umum No. .../PRT/M/..... tentang SATGAS PBPU.
Nama pejabat yang
menerima tugas

MENUGASKAN
Kepada

Untuk
.

: 1. ...............................................;
2.............................................;
3. dan seterusnya.

Substansi yang
ditugaskan

: 1. ...............................................;
2.............................................;
3. dan seterusnya.
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal: ..

Salinan surat penugasan ini disampaikan kepada Yth.


1.
Bapak Menteri Pekerjaan Umum
2.
Para Pejabat Eselon I.
3.
Kepala Biro Perencanaan & KLN
4.
Kepala Puskom PU
5.
Yang bersangkutan untuk dilaksanakan.

SEKRETARIS JENDERAL
Selaku
KETUA SATGAS PBPU PUSAT

Nama..
NIP.

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal:
17
Juli 2013
MENTERI PEKERJAAN UMUM,

DJOKO KIRMANTO

Вам также может понравиться