Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
3.1
KASUS
Puskesmas Lamno Sempat Kehabisan Obat
Sejumlah warga Lamno, Aceh Jaya mengaku kecewa pada pelayanan
Puskesmas Lamno, karena ketika mereka berobat di sana, tidak tersedia obatobatan yang diperlukan. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh Jaya yang
dikonfiormasi Serambi mengaku memang obat-obat sempat habis di Puskesmas
Lamno, tapi sekarang sudah disediakan lagi.
Mereka kecewa dengan pelayanan di Puskesmas Lamno yang tidak
memiliki persediaan obat-obatan di saat warga membutuhkannya. Hal itu tidak
seharusnya terjadi, sebab banyak orang yang ingin memperoleh kesehatan, namun
persediaan obat tidak ada.
Salah seorang pasien darah tinggi, M (33) warga Desa Bak Paoh,
Kecamatan Jaya yang berobat di Puskesmas Lamno, Senin (17/11), sempat
kecewa. Pasalnya, salah seorang dokter di sana menyebutkan, bahwa pasien M
tidak bisa ditangani karena tidak adanya cairan infus sehingga harus dirujuk ke
Banda Aceh.
14
15
3.2
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis kami pada kasus ini, dari Prinsip Manajemen Mutu
yang di publikasikan oleh ISO, pada tahun 2012, dari 8 prinsip yang tertuang,
yaitu : 1. Customer Focus,2. Leadership; 3. Improvement of people ; 4. Process
approach ; 5. System approach to management ;6. Continual improvement ; 7.
Factual approach to decission making ; 8. Mutually beneficial supplier
relationship, terdapat manajemen mutu yang kurang baik, terutama dalam hal
Prinsip pertama yaitu Customer Focus yang mana ditunjukan dalam ke tidak
tersediaan obat yang disediakan oleh Puskesmas Lamno dalam hal memenuhi
kebutuhan pasien atau pelanggan. Seharusnya Puskesmas dapat meningkatkan
efektifitas dalam penggunaan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan, dan seharusnya puskesmas dapat menilai dan memahami kebutuhan
dalam hal ketersediaan obat yang dibutuhkan oleh pasien.
Dimana sebelumnya Menteri Kesehatan telah menetapkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor : 1121/MENKES/SK/XII/2008 tentang Pedoman
Teknis Pengadaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan, dan untuk mengatur
penunjukan atau penugasan tersebut pemerintah telah mengeluarkan Keputusan
Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 95 Tahun 2007. Yang mana menunjukan tata cara dari tahapan
pengadaaan obat, yang pertama ialah Tahap Perencanaan seperti pemilihan obat
terutama obat generik, pengolahaan data dari kompilasi obat yang digunakan
selama setahun di puskesmas tersebut, dan yang kedua ialah Tahap Pengadaan,
16
yang diatur berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun
2007 tentang Pengendalian dan Pengawasan Atas Pengadaan dan Penyaluran
Bahan Obat, Obat Spesifik dan Alat Kesehatan yang berfungsi sebagai obat, yang
menunjuk BUMN atau BUMS untuk mengawasi dan memfasilitasi pengadaan
obat puskesmas,sebagai perwakilan menkes.