Вы находитесь на странице: 1из 10

asuhan keperawatan hiperpituitary

1 BAB
PENDAHULUAN
Pengertian
Hiperpituitary adalah keadaan patologis dimana trjadi peningkatan produksi harmon
hipofisiskarena tumor atau hiperplasia. Keadaan yang sering dijumpai pada hiperpituitarisme
adalah

kelebihan

hormon

somatotropin

(GH),laktotropik

(PRL)

dan

kortikotropik

(ACTH),namun demikian terkadang terdapat peningkatan ACTH dengan MSH.

Etiologi
Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus, penymencakup :
1.
2.
3.
4.

faktor keturunan adanya riwayat keluarga dengan hiperpituitarisme


adenomas pituitary
disfungsi hypothalamus
terapi pada hipopituitari

Tanda dan Gejala

Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ organ dalam (seperti tangan, kaki, jari
jari,tangan, lidah, rahang, kardiomegali)

Impotensi

Visus berkurang

Nyeri kepala dan somnolent

Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita), infertilitas

Libido seksual menurun

Kelemahan otot, kelelahan dan letargi

tumor yang besar dan mengenai hipotalamus: suhu tubuh, nafsu makan dan tidur bisa terganggu,
serta tampak keseimbangan emosi

gangguan penglihatan sampai kebutaan total

Patofisiologi
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana dari
kelima sel-sel hipofise yang mengalami hiperfungsi.
Kelenjar biasanya mengalami pembesaran disebut adenoma makroskopik bila
diameternya lebih dari 10 mm atau adenoma mikroskopik bila diameternya kurang dari 10 mm,
yang terdiri atas 1 jenis sel atau beberapa jenis sel. Adenoma hipofisis merupakan penyebab
utama hiperpituitarisme.penyebab adenoma hipofisis belum diketahui. Adenoma ini hampir
selalu menyekresi hormon sehingga sering disebut functioning tumor.
Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel penyekresi GH,ACTH dan prolaktin.
Tumor yang terdiri atas sel-sel pensekresi TSH-,LH- atau FSH- sangat jarang terjadi.
Functioning tumor yang sering di temukan pada hipofisis anterior adalah:
1.

prolactin-secreting tumors ( tumor penyekresi prolaktin ) atau prolaktinoma.


Prolaktinoma (adenoma laktotropin) biasanya adalah tumor kecil, jinak, yang terdiri atas
sel-sel pensekresi prolaktin. Gejala khas pada kondisi ini sangat jelas pada wanita usia
reproduktif dan dimana terjadi tidak menstruasi, yang bersifat primer dan sekunder, galaktorea
(sekresi ASI spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan infertilitas.

2.

somatotroph tumors ( hipersekresi pertumbuhan )


Adenoma somatotropik terdiri atas sel-sel yang mengsekresi hormon pertumbuhan.
Gejalah klinik hipersekresi hormon pertumbuhan bergantung pada usia klien saat terjadi kondisi
ini.
Misalnya saja pada klien prepubertas,dimana lempeng epifise tulang panjang belum
menutup, mengakibatkan pertumbuhan tulang-tulang memanjang sehingga mengakibatkan
gigantisme. Pada klien postpubertas, adenoma somatotropik mengakibatkan akromegali, yang
ditandai dengan perbesaran ektremitas ( jari, tangan, kaki ), lidah, rahang, dan hidung. Organorgan dalam juga turut membesar ( misal; kardiomegali).Kelebihan hormon pertumbuhan
menyebabkan gangguan metabolik, seperti hiperglikemia dan hiperkalsemia. Pengangkatan
tumor dengan pembedahan merupakan pengobatan pilihan. Gejala metabolik dengan tindakan ini
dapat mengalami perbaikan, namun perubahan tulang tidak mengalami reproduksi.

3.

corticotroph tumors ( menyekresi ardenokortikotrofik /ACTH )


Adenoma kortikotropik terdiri atas sel-sel pensekresi ACTH. Kebanyakan tumor ini adalah
mikroadonema dan secara klinis dikenal dengan tanda khas penyakit Cushings.

ada dua perubahan fisiologis karena tumor hipofisis:


1. perubahan yang timbul karena adanya space-occupying mass dalam kranium.
2. perubahan yang di akibatkan oleh hipersekresi hormone dari tumornya itu sendiri.
Adenoma hipofisis adalah adenoma intraselular (tumor didalam sella tursika ), dengan besar
diameter kurang dari 1cm dengan tanda-tanda hipersekresi hormone.
Klasifikasi hipofisis/ adenoma hipofisis.
1. encapsulated (tidak ada metastasis dalam sella tursika )
2. invasive ( sella tursika rusak karena metastasis )
3. mikroadenoma ( encapsulate tumor dengan diameter kurang

dari 10 mm )

4. makroadenoma ( encapsulate tumor dengan diameter lebih dari 10mm).


Perubahan neorologis bisa terjadi akibat tekanan jaringan tumor yang semakin
membesar.tekanan ini bisa terjadi saraf optic, saraf karnial III (okulomotor ), saraf karnial IV
( troklear ), dan saraf karnial V (trigeminal).tumor yang sangat besar bisa menginfiltrasi
hipotalamus.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorik.
Pengeluaran 17 ketosteroid dan 17 hidraksi kortikosteroid dalam urin menurun, BMR menurun.
2. Pemeriksaan Radiologik / Rontgenologis Sella Tursika
a.

Foto polos kepala

b. Poliomografi berbagai arah (multi direksional)


c.

Pneumoensefalografi

d. CT Scan
e.

Angiografi serebral

3. Pemeriksaan Lapang Pandang

a.

Adanya kelainan lapangan pandang mencurigakan

b. Adanya tumor hipofisis yang menekan kiasma optik


4. Pemeriksaan Diagnostik
a.

Pemeriksaan kartisol, T3 dan T4, serta esterogen atau testosteron

b. Pemeriksaan ACTH, TSH, dan LH


c.

Tes provokasi dengan menggunakan stimulan atau supresan hormon, dan dengan melakukan
pengukuran efeknya terhadapkadar hormon serum.

Komplikasi
1. Gangguan hipotalamus.
2. Penyakit organ target seperti gagal tiroid primer, penyakit addison atau gagal gonadal primer.
3. Penyebab sindrom chusing lain termasuk tumor adrenal, sindrome ACTH ektopik.
4. Diabetes insipidus psikogenik atau nefrogenik.
5. Syndrom parkinson

Konsep ASKEP

Pengkajian
a. Demografi
Kaji usia dan jenis kelamin pasien
b. Riwayat kesehatan
1). Keluhan utama
a). Perubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ organ tubuh.
b). Perubahan tingkat energi, kellelahan, letargi.
c). Nyeri pada punggung dan perasaan tidak nyaman.
d). Dispaneuria dan pada pria disertai dengan impotensi.
e). Nyeri kepala.
f). Gangguan penglihatan.
g). Perubahan siklus menstrulasi, libido menurun, impotensia.
2). Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan manifestasi klinis dari peningkatan hormone hipofise mulai dirasakan
3). Riwayat penyakit keluarga.
Adakah riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
Pemeriksaan fisik
a.

Amati bentuk wajah.

b. Kepala, tangan/lengan, dan kaki bertambah besar, dagu menjorok ke depan.


c.

Adanya kesulitan menguyah.

d. Adanya perubahan pada persendian dimana klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak.
e.

Peningkatan respirasi kulit.

f.

Suara membesar karena hipertropi laring.

g. Pada palpasi abdomen, ditemukan hepatomegali.


h. Disfagia akibat lidah membesar.

Diagnosa keperawatan

1. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.


2. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas impotent.
3. Perubahan sensori perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan transmisi
impuls akibat kompresi tumor pada nervus optikus.
4.Tidak efektifnya koping individu b/d kerusakan konsep diri.
5.kurangnya pengetahuan tentang berhubungan tengan diagnose penyakit dan pengobatan.
Intervensi dan Rasional
Dx. 1
Diagnose

TUJUAN criteria

keperawatan
1.Disfungsi

Pasien dapat

1. Identifikasi

Rasional : agar

seksual yang

menunjukkan

masalah

perawat dapat

berhubungan

peningkatan fungsi

spesifik

mengetahui masalah

dengan

seksual

yang

seksual klien dan lebih

penurunan libido ; Criteria hasil

berhubunga

terbuka kepada

infertilitas

1.pasien

n dengan

perawat.

impotent.

mengungkapkan

pengalaman

Di tandai :

perasaan dappat

pada klien

keinginan/hasrta seksual

terhadap

Rasional : agar klien

mengungkapkan

2.pasien

fungsi

mendapat hasil

tidak dapat

mengungkapkan fungsi

seksualnya.

mufakat bersama

melakukan

seksual meningkat

Ds:pasien

aktivitas seksual.
DO: adanya

INTERVENSI

RASIONAL

pasangannya.
2. Dorong
klien agar

penyakit yang

mau

memungkinkan

mendiskusik

pasien mengalami

an masalah

gangguan seksual

tersebut
dengan
pasanganny

a.
3. Kolaborasi
pemberian
obat
obatan
bromokripti
n.

Dx. 2 Perubahan

Pasien mencapai fungsi

1.Dorong klien agar Rasional : agar

sensori perseptual

optimal dalam batas-

mau melakukan

perawat mengetahui

(penglihatan)

batas kemampuan

pemeriksaan lapang

jarak lapang klien.

yang

Criteria hasil :

pandang.

berhubungan

Kemampuan untuk

dengan gangguan merawat diri


2. Nilai usia pasien

Kemampuan
mengatur
transmisi impuls
akibat kompresi
tumor pada
nervus optikus.
Ditandai dengan
DS: pasien
mengatakan
kekerunan pada
mata
Do : kegelisahan

lingkungan yang aman

Kejadian degenerasi
muscular,katarak,keru
sakan retina

Dx 3. Perubahan

1.Dorong klien agar Rasional : Agar

citra tubuh yang

Tujuan : pasien

mau

perawat dapat

berhubungan

menunjukkan

mengungkapkan

mengetahui apa yang

dengan perubahan peningkatan citra tubuh

pikiran dan

dirasakan oleh klien

penampilan fisik.

dan harga diri yang di

perasaannya

sehubungan

buktikan dengan

terhadap

perubahan tubuhnya.

kemampuan

perubahan.

melihat,menyentuh,berb

2Bantu klien

icara tentang,kondisi

mengidentifikasi

dan perawatan untuk

kekuatannya serta

Rasional : Agar klien

dirasakan bagian tubuh

segi segi positif

mampu

atau fungsi yang

yang dapat

mengembangkan

berubah

dikembangkan oleh

dirinya kembali.

Kriteria Hasil

klien.

Pasien mengungkapkan
menerima keadaan
dirinya seuai dengan
kondisi sekarang
Pasien dapat
mengungkapkan
harapan melakukan hal
yang positif dengan
kondisinya.

3.Yakinkan klien
bahwa sebagian
gejala dapat
berkurang dengan
pengobatan

Rasional : agar klien


tetap optimis dan
berfikir positif selama
pengobatan.

Diagnose

Tujuan &

INTERVENSI

RASIONAL

keperawatan

criteria hasil

dx.4Tidak efektifnya

Pasien dapat

1.kaji spesifik

1.penilaian yang

koping individu b/d

emnunjukkan

strees pasien

akurat dapat

kerusakan konsep

peningkatan koping

emfasilitas

diri

yang positif.

pengembangan strategi

Ditandai dengan :

Criteria hasil :

koping yang sesuai.

Ds :pasien

Pasien dapat

mengatakan
ketidakmampuan
untuk membuat

menunjukkan sikap
yang positif.
Pasien dapat bersikap
positif

keputusan

2.perilaku dan
2.nilai keputusan

tanggapan fisiologis

pasien dalam

terhadap stress dapat

mendefinisikan

bervariasi.

karakteristik

Do : tidak mampu

masalah.

Untuk mengetahui

membuat keputusan

3.kaji masa lalu

pengaruh dan

pasien

pengalaman di masa
lalu dalam proses

dx.5 kurangnya

Pasien dapat

1.tentukan siapa

pengobatan
1.pasien,keluarga

pengetahuan tentang

meningkatkan

yang akan menjadi

pasien,dan orang-

berhubungan tengan

pengetahuan b/d

sasaran belajar.

orang penting atau

diagnose penyakit

diagnose penyakit.

dan pengobatan.

Criteria hasil :

Ditandai dengan :

Pasien menunjukkan dan kemauan

Ds :pasien

motivasi untuk
belajar.
Pasien dapat

mengatakan kurang
mengerti tentang

pengasuh.
2.nilai motivasi
pasien dan

melihat kebutuhan

keluarga pasien.

atau tujuan untuk


belajar.

penyakitnya.

mengidentifikasi

3.nilai kemampuan

Do : pasien kurang

kebutuhan belajar.

belajar pasien

ingatan

2.orang dewasa harus

3.sebagai contoh minimental status test


dapat digunakan untuk
mengidentifikasi

masalah memori

BABIV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hiperpituitari adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang berlrbihan satu atau lebih
hormone- hormone yang disekresikan oleh kelenjar pituitary{ hipofise} biasanya berupa
hormone- hormone hipofise anterior.`` Penyebab tersering hiperpituitari adalah adenoma
hifofise.Adenoma hipofpise merupakan 5-10% dari semua kejadian tumor intracranial, dan
sering kali tinbul di lobus anterior hipofise.

Вам также может понравиться