Вы находитесь на странице: 1из 2

Berikan Contoh Pada Pasal 1402 Mengenai Subrogasi!

Pasal 1402 Ayat 1 :


Untuk seorang yang, sedang ia sendiri orang berpiutang, melunasi seorang berpiutang
lain, yang berdasarkan hak-hak istimewa atau hipotik, mempunyai suatu hak yang lebih
tinggi.
Contoh :
Seseorang bernama Anna berhutang kepada banyak temannya, yaitu : Bhirawa, Nabila, Anita,
Maya, Arin sejumlah masing-masing 5 Juta.
Anna berhutang 5 Juta kepada

Bhirawa
Nabila
Anita
Maya
Arin
Lalu, Bhirawa melunasi hutang Anna kepada Maya sebesar Rp 5juta, sehingga hutang Anna
kepada Maya telah lunas. Kemudian Bhirawa menjadi kreditur preferen yang artinya kreditur
yang mempunyai hak pengambilan pelunasan terlebih dahulu daripada kreditur lain dan
kreditur preferen itu tagihannya didahulukan atau diistimewakan daripada tagihan-tagihan
kreditur lain.
Maka,
Jumlah hutang Anna menjadi :

Bhirawa
Nabila
Anita
Arin

: Rp 10 Juta
: Rp 5 Juta
: Rp 5 Juta
: Rp 5 Juta

Kreditur Preferen

Pasal 1402 Ayat 2 :


Untuk seorang pembeli suatu benda tak bergerak, yang telah memakai uang harga benda
tersebut untuk melunasi orang-orang berpiutang, kepada siapa benda itu diperikatkan dalam
hipotik.
Sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu terminologi dari arti kata hipotik :
Hipotik adalah Penyerahan secara tertulis mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk
menjamin pembayaran suatu hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan
pada waktu pembayaran

Contoh Pasal 1402 Ayat 2 :


Bapak Ajun berhutang kepada Ibu Putri sebesar Rp 850 juta, di dalam perjanjiannya
Bapak Ajun akan melunasi Hutangnya dalam jangka waktu 2 tahun. Tetangga baik Pak Ajun
yang bernama Pak Coco membeli rumah seharga Rp 850 juta, dan ikut membantu
meringankan beban PakAjun dengan cara apabila Pak Ajun tidak dapat melunasi hutangnya,
maka rumah yang dibeli Pak Coco tersebut akan diberikan kepada Ibu Putri.
Selama waktu yang telah disepakati dalam perjanjian, yaitu 2 tahun, ternyata Bapak
Ajun tidak dapat melunasi hutangnya terhadap Ibu Putri. Maka, Pak Coco menyerahkan
rumah yang dibelinya seharga Rp 850 Juta secara tertulis kepada Ibu Putri. Kemudian, hutang
Bapak Ajun kepada Ibu Putri dianggap telah lunas.

Pasal 1402 Ayat 3


Untuk seorang yang bersama-sama dengan orang lain, atau untuk orang-orang lain,
diwajibkan membayar suatu hutang, berkepentingan untuk membayar suatu utang,
berkepentingan
untuk
melunasi
utang
itu.
Contoh :
Joko adalah petani miskin. Beliau membutuhkan uang untuk membiayai pengobatan
anaknya sebesar Rp 15 Juta dan berniat meminjam uang kepada Ibu Eka. Melihat hal
tersebut, Heri sebagai kakaknya Joko berniat untuk membantu Joko melunasi Hutangnya
terhadap Ibu Eka. Maka, Heri dan Joko bersama-sama mempunyai kepentingan untuk
melunasi utang sebesar Rp 15 juta tersebut.

Pasal 1402 Ayat 4


Untuk seorang ahli waris yang, sedang ia menerima suatu warisan dengan hak istimewa
untuk mengadakan pencatatan tentang keadaan harta peninggalan, telah membayar utangutang warisan dengan uangnya sendiri.
Contoh :
Delmar sebagai satu-satunya ahli waris dalam keluarganya, ketika ayahnya, Pak Sugiman,
meninggal. Kemudian, Delmar mendapatkan harta warisan Pak Sugiman sebesar Rp 300 juta.
Setelah diadakan penghitungan harta gono-gini, ternyata Pak Sugiman mempunyai utang
sebesar Rp 30 juta. Sehingga, Delmar sebagai ahli warisnya menjadi debitur dan
menggantikan utang yang dimiliki Pak Sugiman.

Вам также может понравиться