Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Luka tembak merupakan penyebab kematian akibat kejahatan yang paling umum di
Amerika Serikat. Luka tembak paling umum dijumpai sebagai penyebab kematian adalah akibat
pembunuhan dan di beberapa daerah bagiannya adalah akibat bunuh diri.
Di dalam menghadapi kasus kriminal yang melibatkan pemakaian senjata api sebagai alat
yang dimaksudkan untuk melukai atau mematikan seseorang, maka dokter sebagai orang yang
melakukan pemeriksaan khususnya atas diri korban, perlu secara hati-hati, cermat dan teliti di
dalam menafsirkan hasil yang didapatnya, oleh karena pemakaian senjata api untuk maksud
membunuh atau melukai membawa implikasi yang luas, tidak jarang menimbulkan keresahan
dan kesulitan tersendiri bagi mereka yang terlibat. Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi
sebagai pemeriksa maka dokter harus dapat menjelaskan berbagai hal, seperti: apakah luka
tersebut memang luka tembak, membedakan luka tembak masuk atau keluar, jenis senjata yang
dipakai, arah tembakan, perkiraan posisi korban sewaktu ditembak, berapa kali korban ditembak
dan luka tembak mana yang menyebabkan kematian, kapan perkiraan mayat meninggal.
ISI
PBL 1
Anda bekerja di sebuah rumah sakit pemerintah tipe C di daerah. Suatu hari polisi mengirimkan
seorang mayat laki-laki muda. Polisi mengatakan bahwa laki-laki tersebut adalah seorang
penjahat kelas kakap yang tertembak petugas ketika akan di tangkap dan mencoba melawan
petugas. Dikatakannya bahwa laki-laki tersebut akan menyerang polisi dengan celurit.
Setelah polisi meninggalkan anda, datang serombongan orang. Diantaranya terdapat seorang
wanita yang menangis terisak-isak. Ia mengatakan bahwa suaminya (mayat) bukanlah penjahat,
ia seorang karyawan yang cukup sukses. Ia juga mengatakan bahwa tadi pagi suaminya masih
pergi ke kantor dengan cara seperti biasa. Ia meminta kepada dokter agar melakukan
pemeriksaan dengan cermat dan tidak memihak kepada pihak polisi, dan memohon agar dokter
dapat membuktikan bahwa suaminya bukan orang yang bersalah.
PROSEDUR MEDIKOLEGAL
I.
keterangan
yang
sebaik-baiknya
dan
sebenanr-benarnya
menurut
II.
Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.
Pasal 180 KUHAP
1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di
sidang pengadilan, Hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat
pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.
2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum
terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Hakim
memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang.
3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang
sebagaimana tersebut pada ayat (2)1
III.
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh
orang-orang
Pasal 4 PP No 10/1966
Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak
atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 KUHP, menteri kesehatan
dapat melakukan tindakan administrative berdasarkan pasal UU tentang tenaga
kesehatan.
Pasal 5 PP No 10/1966
Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka yang disebut
dalam pasal 3 huruf b, maka menteri kesehatan dapat mengambil tindakan-tindakan
berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya.
Pasal 322 KUHP
1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan
atau pencariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana
6
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu
rupiah.
2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat
dituntut atas pengaduan orang itu1.
Pasal 48 KUHP
Barangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana.
V.
Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah
Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia.
Pasal 2 PP No 18/1981
Bedah mayat klinis hanya boleh dilakukan dalam keadaan sebagai berikut:
a. Dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah
penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan
pasti;
b. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga penderita
menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya.
c. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya terdekat, apabila dalam jangka waktu 2 x
24 jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal dunia dating ke rumah sakit1.
Pasal 14 PP No 18/1981
Pengambilan alat atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau bank
mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan persetujuan
tertulis keluarga yang terdekat.
Pasal 17 PP No 18/1981
Dilarang memperjual belikan alat dan atau jaringan tubuh manusia.
Pasal 18 PP No 18/1981
7
Dilarang mengirim dan menerima alat dan atau jaringan tubuh manusia dalam semua
bentuk ke dan dari luar negeri.
Pasal 19 PP No 18/1981
Larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 dan pasal 18 tidak berlaku untuk
keperluan penelitian ilmiah dan keperluan lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Pasal 70 UU Kesehatan
(2) Bedah mayat hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu dan dengan memperhatikan norma yang berlaku dalam
masyarakat1.
ASPEK HUKUM
KEJAHATAN TERHADAP TUBUH DAN JIWA MANUSIA
Pasal 89 KUHP
Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan menggunakan kekerasan.
Pasal 90 KUHP
Luka berat berarti:
-jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,
atau yang menimbulkan bahaya maut;
- tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;
- kehilangan salah satu pancaindra;
- mendapat cacat berat;
- menderita sakit lumpuh;
-terganggunya daya piker selama empat minggu lebih;
-gugur atau matinya andungan seorang perempuan1.
Pasal 338 KUHP
8
Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan,
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 339 KUHP
Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang
dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya,
atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal
tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya
secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun1.
PEMERIKSAAN MEDIS
PEMERIKSAAN TRAUMATOLOGI
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan
berbagai kekerasan (rudapaksa), sedangkan yang dimaksud dengan luka adalah suatu keadaan
ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan.
Luka Akibat Tembakan Senjata Api
Senjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu, dapat
melontarkan proyektil (anak peluru yang berkecepatan tinggi melalui larasnya.
Proyektil yang dilepaskan dari suatu tembakan dapat tunggal, dapat pula tunggal berurutan
secara otomatis maupun dalam jumlah bersama-sama.
Agar anak peluru dapat berjalan stabil dalam lintasannya, permukaan dalam laras dibuat beralur
spiral dengan diameter yang sedikit lebih kecil dari diameter anak peluru, sehingga anak peluru
yang didorong oleh ledakan mesiu, saat melalui laras, dipaksa untuk bergerak maju sambil
berputar sesuai porosnya, dan ini akan memperoleh gaya centripental, sehingga anak peluru tetap
dalam posisi ujung depannya di depan dalam lintasan setelah lepas laras menuju sasaran. Alur
dalam laras dibuat dalam jumlah 4 sampai 6 alur dengan arah perputaran ke kiri (pada colt) atau
kekanan (pada smith dan wesson).
Disamping senjata api dengan laras beralur(rifled bore), terdapat pula jenis dengan laras licin
(smooth bore) seperti pada senjata api dengan jenis shot gun, yang pada satu kali tembakan dapat
melontarkan anak peluru dalam jumlah banyak sekaligus.
10
Peluru untuk senjata api berlaras beralur berbeda dari peluru untuk senjata dengan jenis laras
licin. Secara skematik dapat tampak pada gambar berikut:
Anak peluru untuk senjata api berlaras pendek jenis revolver umumnya terbuat dari timah hitam
yang kadang berselaput plastik, sedangkan anak peluru untuk senjata berlaras pendek jenis pistol
dan senjata api berlaras panjang umumnya terbuat dari timah hitam sebagai inti yang dibalut
dengan tembaga, kuningan atau nikel sebagai mantel.
Garis tengah anak peluru senapan biasanya berukuran 7-9mm dengan panjang 25-39mm dan
berat 9-14 gram. Anak peluru yang digunakan pada senapan mesin umumnya lebih kecil dan
lebih ringan, 5,56 mm dan 3,5 gram.
Akibat yang ditimbulkan oleh anak peluru pada sasaran tergantung pada berbagai faktor:
a. Besar dan bentuk anak peluru
b. Balistik (kecepatan, energi kinetik, stabilitas anak peluru)
c. Kerapuhan anak peluru
d. Kepadatan jaringan sasaran
e. Vulnerabilitas jaringan sasaran
Tembakan yang mengenai tubuh akan menimbulkan luka tembak, yang gambarannya tidak
hanya terjadi sebagai akibat terjangan anak peluru pada sasaran, tetapi oleh juga produk ikutan
yang terjadi pada saat tembakan dilepaskan, yaitu partikel logam akibat geseran anak peluru
dengan laras, butir mesiu yang tidak sempurna tebakar, asap serta panas akibat ledakan mesiu
dan pada luka tembak yang terjadi akibat tembak tempel, kerusakan jaringan akibat moncong
laras yang juga menekan sasaran. Tergantung pada komponen produk ikutan mana yang masih
mencapai sasaran, luka tembak masuk dibedakan menjadi luka tembak masuk jarak jauh, jarak
dekat, jarak sangat dekat dan luka tembak tempel.
Tabel 1
Senapan
1.Kontak
a. Keras, dangkal disekitar Penampakkan eksplosif
tulang
Jelaga pada tepi luka dan
dalam di dalam jaringan, di
atas tulang
Gambaran moncong senjata
b. keras, tidak dangkal Defek sirkular
disekitar tulang
Jelaga pada jaringan yang
lebih dalam
c. longgar
Korona (ditambah dengan
Pistol
Penampakkan eksplosif
Jelaga pada tepi luka dan
dalam di dalam jaringan, di
atas tulang
Gambaran moncong senjata
Defek sirkular
Jelaga pada jaringan yang
lebih dalam
Sama dengan B
11
2. Jarak dekat
B)
Jelaga (gas mesiu)
Bubk mesiu bebas
3. Jarak sedang
4. Jarak jauh
Luka saja
bubuk mesiu. Pada luka tembak jarak dekat, bubuk mesiu bebas dapat ditemukan didalam atau di
sekitar tepi luka dan disepanjang saluran luka. kelim tato yang biasa tampak pada luka jarak
sedang, tidak tampak pada luka jarak pendek kemungkina karena efek penapisan oleh jelaga.
Pada luka tembak jarak dekat, sejumlah gas yang dilepaskan membakar kulit secara
langsung. Area disekitarnya yang ikut terbakar dapat terlihat. Terbakarnya rambut pada area
tersebut dapat saja terjadi, namun jarang diperhatikan karena sifat rambut terbakar yang rapuh
sehingga patah dan mudah diterbangkan sehingga tidak ditemukan kembali saat dilakukan
pemeriksaan. Rambut terbakar dapat ditemukan pada luka yang disebabkan senjata apapun.
Luka Tembak Jarak Sedang
Tanda utama adalah adanya kelim tato yang disebabkan oleh bubuk mesiu yang tidak terbakar
yang terbang kearah kulit korban. Disekitar zona tato terdapat zona kecil berwarna magenta.
Adanya tumbukan berkecepatan tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan
menghasilkan perdarahan kecil.
Bentuk tato memberikan petunjuk mengenai tipe bubuk mesiu yang digunakan. Serpihan
mesiu menyebabkan tato dengan bentuk yang beraneka ragam, tergantung bagaimana masingmasing mesiu membentur kulit dengan bentuk pipih pada tepinya. Gumpalan mesiu, berbentuk
bulat atau bulat telur, menyebabkan tato bentuk bintik-bintik atau titik-titik. Karena bentuk
gumpalan lebih kecil dari bentuk serpihan sehingga daerah berkelim tato pada gumpalan lebih
halus.
Luas area tato menunjukkan jarak tembak. Makin besar jarak tersebut, makin besar area,
namun semakin halus. Metode pengukuran luas yang umum dipakai adalah dengan mengukur 2
koordinat, potongan longitudinal dan transversal. Untuk kemudian dibuat luka percobaan,
dengan menggunakan senjata yang sama, amunisis yang sama, kondisi lingkungan yang sama
dengan hasil luka terlihat yang sama persis dengan korban, dapat di ukur jarak tembak.
Jarak tempuh bubuk mesiu beraneka ragam. Bubuk mesiu yang terbungkus dapat dibawa
hingga 8-12 kaki. Namun kelim tato tidak akan ditemukan lagi bila jarak tembak melebihi 4-5
kaki.
Luka tembak jarak jauh
Tidak ada bubuk mesiu maupun gas yang bisa terbawa hingga jarak jauh. Hanya anak peluru
yang dapat terlontar memebihi beberapa kaki. Sehingga luka yang ada disebabkan oleh anak
peluru saja. Terdapat beberapa karakteristik luka yang dapat dinilai. Umumnya luka berbentuk
sirkular atau mendekati sirkular.Tepi luka compang-camping. Jika anak peluru berjalan dengan
gaya non-perpendikular maka tepi compang-camping tersebut akan melebar pada salah satu sisi.
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan arah anak peluru.
13
Pada luka tembak masuk jarak jauh memberi arti yang besar terhadap pengusutan
perkara. Hal ini karena luka jenis ini menyingkirkan kemungkinan penembakan terhadap diri
sendiri, baik sengaja tau tidak. Terdapat 4 pengecualian, yaitu (1) Senjata telah di set sedemikian
rupa sehingga dapat di tembakkan sendiri oleh korban dari jarak jauh; (2) kesalahan hasil
pemeriksaan karena bentuk luka tembak tempel yang mirip luka tembak jarak jauh; (3) Kesulitan
interpretasi karena adanya pakaian yang menghalangi jelaga atau bubuk mesiu mencapai kulit;
dan (4) Jelaga atau bubuk mesiu telah tersingkir. Hal tersebut terjadi bila tidak ada pengetahuan
pemeriksa dan dapat berakibat serius terhadap penyelidikan.
Luka Tembak Keluar
Peluru yang berhasil melewati tubuh akan keluar dan menghasilkan luka tembak keluar.
Biasanya karakteristik luka berbeda dengan luka tembak masuk. Bentuknya tidak sirkular
melainkan bervariasi dari seperti celah (slitlike), seperti bintang, iregular, atau berjarak (gaping).
Bentuk luka tembak keluar tidak dapat di prediksi. Latar belakang variasi bentuknya adalah
sebagai berikut:
1. Anak peluru terpental dari dalam tubuh sehingga keluar dari tempatnya masuk
2. Anak peluru mengalami perubahan bentuk selama melewati tubuh sehingga memberi
bentuk iregular saat keluar.
3. Anak peluru hancur di dalam tubuh, sehingga keluar tidak dalam 1 kesatuan melainkan
dalam potongan-potongan kecil. Jika memiliki jaket, maka jaket dapat terpisah komplit
atau sebagian.
4. Anak peluru yang mengenai tulang atau tulang rawan, dapat membuat fragmen tulang
tersebut ikut terlontar keluar bersama anak peluru.
5. Anak peluru yang melewati kulit yang tidak ditopang oleh struktur anatomi apapun akan
membuat kulit tersebut koyak, hal ini sedikit berhubungan dengan bentuk anak peluru
yang menyebabkannya.
Tidak adanya penahan pada kulit akan menyebabkan anak peluru mengoyak kulit pada saat
keluar. Dalam beberapa keadaan dimana kulit memiliki penahan, maka bentuk luka tembak
sirkular atau mendekati mendekati sirkular yang disekelilingnya dibatasi oleh abrasi. Teka-teki
ilmiah forensik klasik membedakan luka tembak masuk dan luka tembak keluar. Luka tembak
masuk dan luka tembak keluar sulit dibedakan apabila pada luka tembak luar terdapat penahan
kulit, pada luka tembak masuk terdapat pakaian yang menghalangi residu lain, senjata yang
digunakan kaliber kecil (kaliber 22), dan tulang tidak langsung berada di bawah kulit.
Luka tembak luar bentuk shored umumnya ditemukan pada pemakaian pakaian, pada posisi
bagian tubuh tertentu seperti pakaian yang sangat ketat, bagian ikat pinggang dari celana
panjang, celana pendek, atau celana dalam, bra, kerah baju, dan dasi. Luka jenis sama juga
14
terjadi karena bagian tangan menahan tempat keluar anak peluru kemudian posisi pasien tiduran,
duduk, atau menempel pada objek yang keras.
Tidak semua anak peluru dapat keluar dari tubuh. Terdapat banyak tulang dan jaringan padat
yang dapat menghalangi lewatnya peluru. Peluru jarang dapat dihentikan oleh tulang, terutama
tulang-tulang yang tipis seperti skapula dan ileum atau bagian tipis dari tenglorak. Kebanyakan
anak peluru masuk ke dalam tubuh dan menghabiskan energi kinetiknya di kulit. Kulit adalah
penghalang kedua yang paling menghalangi lewatnya anak peluru.
Anak peluru yang mengenai lokasi yang tidak biasa dapat menyebabkan luka dan kematian
tetapi luka tembak masuk akan sangat sulit untuk ditemukan. Contohnya telinga, cuping hidung,
mulut, ketiak, vagina, dan rektum.
KECEPATAN ANAK PELURU
Jarak tembakan harus ditentukan atau dipikirkan untuk menilai kecepatan tolakan anak peluru.
Perkiraan kecepatan bisa dinilai dengan melakukan pemeriksaan cartridge manufacturers range
tables atau untuk lebih tepat dapat menggunakan kronografi, menguji ulang tembakan dengan
menggunakan tipe senjata yang sama dan tipe amunisi yang sama yang dicoba-coba pada
beberapa jarak tertentu.
Kecepatan pistol untuk melontar umumnya antara 350 dan 1500 kaki per detik. Terdapat
sebuah rumus untuk menilai energi kinetik yaitu KE = mv2/2g
Keterangan : KE adalah energi kinetik dalam satuan foot-pounds
m adalah massa anak peluru (pounds)
v adalah kecepatan (feet)
g adalah gaya gravitasi
Area yang tidak terluka pada kasus luka tembak
Ada 4 situasi yang akan diterangkan pada bab ini, yaitu mengenai peluru yang berhubungan
dengan efek yang terlihat pada tubuh yang berupa kelainan abnormal. Situasi tersebut adalah:
1.
Percikan darah (dan kadang-kadang jaringan) pada kedua tangan. Kondisi ini sering
ditemukan pada korban bunuh diri. Percikan darah atau jaringan pada tangan terjadi ketika
kontak antara senjata api dengan tangan yang memegang pelatuk senjata. Selian itu juga
sering ditemukan percikan jaringan otak. Pada korban penyerangan atau pembunuhan, pada
tangan penyerang sering ditemukan percikan darah/jaringan korban, namun seringkali
penyerang sudah membersihkan percikan tersebut.
2. Darah mungkin bisa turun ke bagian kaki atau bagian bawah yang lain dari korban.
3. Residu (sisa) dari senjata api yang terdapat pada daerah luka bisa menggambarkan posisi
dan waktu korban itu ditembak. Percikan api atau bubuk mesiu yang keluar dari lubang yang
15
berbentuk silinder senjata bisa menggambarkan posisi tembakan dan jenis senjata yang
digunakan. Percikan bubuk mesiu ini membentuk sebuah tatto pada luka korban.
4. Terdapat tanda pada telapak tangan yang memegang senjata api berupa jelaga dan bubuk
mesiu korban bunuh diri.
Perubahan Luka pada Luka Tembak
Ada beberapa kondisi yang bisa merubah gambaran luka tembak dengan cepat. Perubahan itu
dapat disebabkan antara lain oleh:
1. luka terbuka yang sudah mengering
2. proses pembusukan tubuh
3. penyembuhan dari luka itu sendiri
4. intervensi tenaga medis
5. intervensi bedah
6. intervensi oleh personel atau orang yang tidak profesional
7. pencucian atau pembersihan luka setelah korban mati
Residu senjata api
Istilah residu sebenarnya adalah sesuatu yang tersisa. Pada bagian ini akan dibahas mengenai
beberapa hal yang memiliki arti yang sama dengan residu. Tiap inevestigator akan cenderung
tertarik melihat residu senjata api dengan sudut pandang yang berbeda. Para petugas hukum akan
mengartikan residu dengan menghubungkan yang tersisa di tangan penyerang dengan senjata api
penyerang. Sedangkan ahli senjata lebih tertarik dengan residu yang dihubungkan dengan senjata
api yang digunakan. Ahli patologi forensik menguraikan antara residu yang terdapat pada tubuh
korban dan luka tembak yang ditemukan.
Pokok persoalan mengenai residu senjata api ini cukup kompleks, meliputi identifikasi,
pengumpulan,pemeliharaan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi yang baik. Namun hal ini
agak kurang dilakukan.
Secara tradisional, residu berarti bubuk sisa tembakan (bubuk mesiu) yang terjadi akibat
proses pembakaran. Ada beberapa macam bentuk residu yang terdapat setelah proses
penembakan menurut investigasi medikolegal.
Residu juga terdapat pada peluru tetapi jarang sekali berguna untuk kepentingan forensik.
Tetapi bubuk mesiu yang terdapat pada peluru seringkali digunakan oleh pemeriksa medikolegal
untuk menemukan jenis senjata api yang digunakan.
Residu tersebut kadang terlihat dengan mata telanjang dan digambarkan sebagai sebuah
kelim tatto pada bagian tubuh korban. Sebagai tambahan, bubuk mesiu peluru dan fragmennya
bisa terlihat pada bagian atas kulit atau bagian bawah kulit dan bisa juga tidak teridentifikasi.
Studi mengenai residu ini adalah baru awal, tidak pernah ada pertanyaan yang menganalisa detail
16
mengenai keberadaan residu pada luka tembak dalam atau luka tembak luar pada bagian tubuh
korban yang telah mengalami pembusukan.
Residu Senjata Api pada Tangan Tersangka
Petugas hukum biasanya menginginkan untuk mengecek tangan tersangka pada kasus
pembunuhan dengan luka tembak senjata api. Sedangkan ahli patologi forensik mengecek tangan
korban bunuh diri untuk mendapatkan bukti tambahan bahwa memang kematian disebabkan oleh
korban sendiri. Ahli patologi forensik juga mendemonstrasikan hubungan residu yang tertinggal
dengan korban melalui bahasa tubuh (gesture) korban yang bertahan atau terdapat perlawanan
korban terhadap kontrol senjata api.
Residu Senjata Api
Residu
partikel bubuk
jelaga
grafit
karbonmonoksida
Asal
bubuk
bubuk
bubuk
bubuk
fragmen/kepingan
minyak pelumas
timah,antimoni,perak
timah,barium,antimoni
tembaga,besi
peluru
peluru
peluru
primer
selongsong peluru
Residu pada tangan mungkin bisa terlihat, pada kasus ini keberadaan residu harus
dideskripsikan dan diobservasi, dan mungkin harus difoto dan didokumentasikan. Pada
kebanyakan kasus, residu tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Ada teknik-teknik tertentu
untuk melihat adanya residu. Teknik pertama yang diperkenalkan sekitar tahun 1930an adalah
teknik parafin. Teknik ini mendemonstrasikan nitrat dengan menggunakan parafin untuk
mengumpulkan partikel. Nitrat mampu mengoksidasi substansi dari bubuk mesiu dengan jumlah
yang besar. Adanya partikel tersebut akan menyebabkan efek warna setelah diberikan parafin.
Tetapi teknik nitrat dengan menggunakan parafin ini hanya bagus pada teori. Teknik ini tidak
sensitif dan susah untuk dilakukan (tidak praktis).
Dengan alasan yang tidak jelas, beberapa petugas hukum masih melakukan tes parafin
ini, dan laboratorium kriminal di AS juga masih menggunakan prosedur ini.
Pada tahun 1960an, dikembangkan teknik aktivasi neutron yang lebih digunakan dan akurat.
Bahan yang diambil dari tangan dengan menggunakan parafin atau larutan asam. Kemudian
17
dilihat dengan sinar radiasi emisi neutron. Radioaktif sekunder akan memisahkan partikelpartikel residu dengan teliti dan akurat. Teknik ini sangat sensitif dengan membutuhkan sedikit
residu. Meskipun demikian hanya beberapa laboratorium di AS dapat mengerjakannya karena
biaya yang mahal.
Absorbsi percikan nyala api dari senjata api yang berupa partikel atom merupakan salah
satu cara untuk mendeteksi residu primer. Teknik ini dilakukan menggunakan temperatur yang
sangat tinggi untuk menguapkan partikel metalik dari primer residu kemudian dinilai dengan
spektrofotometri. Teknik ini sangat cepat, sensitif, dan ekonomis. Teknik yang lain adalah
skanning dengan mikroskop elektron sebagai alat sentral analisis residu primer yang
dikembangkan oleh aerospace corporation.
Semua prosedur yang telah diterangkan diatas akan berguna apabila pada tangan korban
atau suspek dijaga dan dilindungi dengan cepat supaya residu tidak hilang atau terkontaminasi.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kertas, bukan plastik untuk menutupi bagian
tangan sebelum mendapat manipulasi atau perubahan posisi. Pada suspek hidup, tidak
dibenarkan bagi mereka untuk mencuci tangan, memasukkan tangan ke dalam saku, atau
menyentuh apapun.
Residu senjata api pada korban yang dihubungkan dengan pintu masuk luka
Residu yang terlihat, seperti yang telah diterangkan diatas, dapat berupa jelaga, minyak pelumas
peluru, kelim tatto, bubuk mesiu, atau terkadang berupa jelaga yang berasal dari celah silinder
dari pistol. Residu yang tidak terlihat bisa berupa material primer dan partikel metal yang telah
menguap yang berasal dari peluru, jaket, atau selongsong peluru.
Pada umumnya, residu yang dapat dilihat akan berdekatan dengan masuknya luka (pintu
masuk luka). Tepi luka yang rusak bisa tertutup oleh residu dari senjata api apabila tembakan
yang dilakukan pada jarak dekat. Pada luka akibat tembakan, residu tidak terlihat secara
eksternal, kecuali tepi luka yang rusak itu berwarna kehitaman, hal itu terjadi karena deposit
residu peluru pada jaringan. Deteksi yang terbaik adalah dengan mengambil bagian sekeliling
kulit yang rusak akibat tembakan, dan termasuk lapisan subkutan dan mungkin jaringan yang
lebih dalam lagi untuk menemukan bubuk mesiu. Hal ini sangat baik dilakukan dengan
mikroskop dan dilakukan pada ruang otopsi. Prosedur ini juga dilakukan untuk membedakan
luka tembak dalam dan luka tembak luar pada tubuh yang sudah membusuk atau berubah karena
dibakar, temabakan yang dilakukan dalam jarak dekat atau jarak jauh, dan luka oleh kaliber 22.
Residu yang terlihat kadang bisa terlihat dengan pemeriksaan histologis. Teknik ini
digunakan untuk mencari adanya bubuk mesiu. Kemudian setelah itu bisa dilakukan pemeriksaan
nitrat atau nitrit. Menurut pengalaman penulis, sejauh ini teknik ini lebih bermanfaat
dibandingkan pemeriksaan dengan mikroskop saja pada jaringan yang masih baru (fresh).
18
Pada saat pencarian residu yang tidak terlihat disekeliling tepi luka tembak, pengambilan
jaringan dan pemeriksaan dengan energi dispersi dari alat-alat X-ray akan sangat
menguntungkan. Dengan teknik ini komponen primer dan jumlah yang sangat kecil dari deposit
metal yang tersisa dari peluru, jaket maupun selongsongnya bisa dideteksi semikuantitatif.
Residu dari senjata api bisa berupa gas karbonmonoksida. Gas ini diproduksi akibat
proses pembakaran bubuk mesiu. Ketika senjata kontak dengan kulit, karbonmonoksida akan
dideposit dibawah lapisan kulit dan terdifusi pada jaringan. Gas karbonmonoksida akan
bergabung dengan hemoglobin darah dan mioglobin otot dan membentuk karboksihemoglobin
dan karboksimioglobin.
Deskripsi luka senjata api
Kepentingan medikolegal deskripsi yang adekuat dari luka senjata api bergantung pada besarnya
potensi seorang korban meninggal. Jika korban masih hidup, deskripsi singkat dan tidak terlalu
detail. Dokter mempunyai tenggung jawab yang utama untuk memberikan penatalaksanaan
gawat darurat. Membersihkan luka, membuka dan mengeksplorasi, debridement
dan
menutupnya, kemudian membalut adalah bagian penting dari merawat pasien bagi dokter.
Penggambaran luka secara detail akan dilakukan nanti., setelah semua kondisi gawat darurat
dapat disingkirkan. Oleh karena singkatnya waktu yang dimiliki untuk mempelajari medikolegal,
seringkali dokter merasa tidak mempunyai kewajiban untuk mendeskripskan luka secara detail.
Deskripsi luka yang minimal untuk pasien hidup terdiri dari:
1. lokasi luka
2. ukuran dan bentuk defek
3. lingkaran abrasi
4. lipatan kulit yang utuh dan robek
5. bubuk hitam sisa tembakan, jika ada
6. tattoo, jika ada
7. bagian yang ditembus/dilewati
8. titik hitam atau tanda penyembuhan akibat bedah pengeluaran benda asing dan
susunannya
9. penatalaksanaan luka, termasuk debridement, penjahitan, pengguntingan rambut,
pembalutan, drainase, dan operasi perluasan luka
Pada korban mati, tidak ada tuntutan dalam mengatasi gawat darurat. Meskipun demikian,
tubuhnya dapat saja sudah mengalami perubahan akibat penanganan gawat darurat atau pihak
lain. Sebagai tambahan, tubuh bisa berubah akibat perlakuan orang-orang yang mempersiapkan
tubuhnya untuk dikirimkan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk menerimanya. Di lain
pihak tubuh mungkin sudah dibersihkan, bahkan sudah disiapkan untuk penguburan, luka sudah
19
ditutup dengan lilin atau material lain. Penting untuk mengetahui siapa dan apa yang telah
dikerjakannya terhadap tubuh korban, untuk mengetahui gambaran luka sebenarnya.
Hal-hal yang penting dalam deskripsi luka tembak :
1. Lokasi
a. jarak dari puncak kepala atau telapak kaki serta ke kanan dan kiri garis pertengahan
tubuh
b. lokasi secara umum terhadap bagian tubuh
2. Deskripsi luka luar
a. ukuran dan bentuk
b. lingkaran abrasi, tebal dan pusatnya
c.
luka bakar
d. lipatan kulit, utuh atau tidak
e. tekanan ujung senjata
3. Residu tembakan yang terlihat
a. grains powder
a. deposit bubuk hitam, termasuk korona
b. tattoo
c.
metal stippling
4. Perubahan
a. oleh tenaga medis
b. oleh bagian pemakaman
5. Track
a. penetrasi organ
b. arah
depan ke belakang (belakang ke depan)
kanan ke kiri(kiri ke kanan)
atas ke bawah
c.
kerusakan sekunder
perdarahan
daerah sekitar luka
d. kerusakan organ individu
6. Penyembuhan luka tembakan
a. titik penyembuhan
b. tipe misil
c.
tanda identifikasi
d. susunan
20
7.
8.
9.
Luka keluar
a. lokasi
b. karakteristik
Penyembuhan fragmen luka tembak
Pengambilan jaringan untuk menguji residu
Deskripsi medikolegal harus lebih detail dan harus mencakup juga perubahan yang terjadi oleh
orang lain maupun karena reaksi penyembuhan.
Fasilitas Otopsi untuk korban luka tembak
Fasilitas merupaka bagian penting dalam melakukan pemeriksaan yang adekuat bagi korban luka
tembak. Fasilitas yang perlu dievaluasi adalah tempat, tenaga kerja dan peralatan.
Tempat
Tempat untuk otopsi bagi otopsi medikolegal dapat disediakan oleh bagian peradilan, atau oleh
ahli patologi. Lokasi yang paling ideal adalah fasilitas otopsi patologi forensik. Ini
memungkinkan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa mengeluarkan banyak
tenaga. Masalah lain yang perlu dipikirkan adalah tempat penyimpanan tubuh yang baik untuk
mencegah perubahan yang berkaitan dengan pembusukan. Penyimpanan yang baik adalah suhu
dingin 2-6 C, dan aman dari tangan-tangan jahil. Juga diperlukan adanya cahaya yang cukup
untuk pemeriksaan dan fotografi.
Tenaga kerja
Ahli patologi tidak mungkin bekerja seorang diri. Asisten yang dapat membantu otopsi agar
mendapatkan hasil yang adekuat adalah orang-orang dari bagian patologi, residen patologi,
teknolog medis, perawat dan orang dari petugas ruang patologi.
Peralatan
Pemeriksan X-Ray harus tersedia. Hal ini dapat melancarkan pemeriksaan otopsi.
Konsep-konsep yang salah dalam investigasi tembakan senjata
1. Luka tembak masuk selalu lebih kecil daripada luka tembak keluar
2. Ketika luka tembak masuk lebih tinggi dibanding luka tembak keluar, arah serangan dari
bawah ke atas
21
3. Peluru selalu berjalan dalam garis lurus di dalam tubuh, mulai dari tempat masuk sampai
keluar dari tubuh, atau bila tertinggal di dalam tubuh
4. Ketika peluru diketahui dari luka terbuka senjata api, berefek sangat panas sehingga
membakar kulit
5. Peluru tembakan dari senjata yang beralur(spiral), mengalami perputaran dengan kecepatan
yang sangat tinggi, menuntun jalannya pada dan melalui target. Gerakan berputar atau
mengebor menghasilkan lingkaran abrasi pada luka tembak masuk
6. Peluru yang dihasilkan senjata atau revolver dengan setengah jaket atau peluru berlubang
membuat hamburger pada organ daerah dada dan abdomen
7. Beberapa individu meninggal karena komplikasi akibat perlakuan saat membersihkan luka
8. Individu yang dominan tangan kanan membunuh diri dengan memegang senjata dengan
tangan kanan dengan luka terbuka pada kontak dengan atau dekat dengan pelipis kanan
9. Adalah mungkin untuk memperkirakan berapa lama korban hidup setelah cedera fatal dari
pemeriksaan luka
10. Otopsi pada korban luka tembak merupakan prosedur yang sederhana. Yang penting adalah
menemukan luka masuk dan luka keluar, lokasi peluru, dan jaringan serta organ yang terluka
IDENTITAS KORBAN
Nama
Surya Permana
Jenis kelamin
Laki-laki
Umur
30 tahun
Bangsa
Indonesia
Pekerjaan
Swasta
Agama
Islam
Alamat
1068/SK.II/01/2012
978/ML
RIWAYAT
Mayat diterima di Bagian Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada
tanggal 1 Januari 2012, pukul 22.00 WIB. dengan Surat Permintaan Visum No.
161/VER/VII/2006/Sek.Plg dari Kepolisian Sektor Pulogadung
22
Lampiran
: -.-
Perihal
PROJUSTITIA
Visum Et Repertum
Yang bertandatangan dibawah ini, Dicky Harlan, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran UKRIDA, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari kepolisian
Resort Polisi No. Pol. : D/556/TK/XI/90/Serse tertanggal 3Januari 2012, maka pada tanggal tiga Januari
tahun dua ribu duabelas, pukul sembilan lewat tiga puluh menit waktu indonesia bagian barat, bertempat
di ruangan bedah jenazah bagian forensik Fakultas Kedokteran UKRIDA telah melakukan pemeriksaan
atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah :
Nama
: Roni-----------------------------------------------------------------------------------
: 28 tahun------------------------------------------------------------------------------
Kebangsaan
: Indonesia----------------------------------------------------------------------------
Agama
: Muslim------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan
: Karyawan--------------------------------------------------------------------------
Alamat
Mayat telah diidentifikasi dengan sehelai label berwarna merah muda, dengan materai lak merah serta cap
dari kantor kepolisian, terikat pada ibu jari kaki kanan.
Pemeriksaan Luar
23
1. Mayat dibungkus mengunakan selimut cotton berwarna putih dan selimut terlihat
berlumur dengan darah.--------------------------------------------------------------------------2. Mayat berpakaian sebagai berikut: ------------------------------------------------------------
Kemeja lengan panjang, berwarna putih polos, merek Cole ukuran L. Kemeja
berlumuran darah pada bagian dada sebelah kiri. Pada dada sebelah kiri terdapat 1
bolongan bulat diameter lima belas millimeter.--------------------------
Celana panjang bahan, berwarna cokelat tua merek Cole, dua buah saku di
belakang dan satu buah saku masing-masing pada sisi kanan dan kiri di dalam
saku sebelah kanan ditemukan 2 gram putau yang dibungkus rapi didalam
plastik.-------------------------------------------------------------------------------------
Celana dalam berwarna putih polos, dengan karet warna putih bertiliskan rider
dengan warna hitam pada bagian pinggang.-----------------------------------------Kaos kaki berbahan cotton berwarna putih polos tidak bermerk.------------------------Sepatu pantofel berwarna hitam polos,merk bata, bernomer 43.-------------------------
3. Pada tangan kanan terdapat jam tangan alba berwarna silver dan pada jari manis tangan
kiri terdapat sebentuk cincin dari logam berwarna kuning dengan sebuah mata dari batu
berwarna hitam bercak merah dan kuning.----------------------------------------4. Lebam mayat terdapat pada bagian punggung berwarna merah kebiruan, hilang pada
penekanan. Kaku mayat masih didaerah jari jari tangan. --------------------------------5. Mayat adalah seorang laki-laki bangsa Indonesia, umur dua puluh delapan tahun, kulit
berwarna sawo matang, gizi baik, tinggi badan seratus tujuh puluh dua sentimeter, dan
berat badan enam puluh lima kilogram dan zakar disunat----------------------------------6. Tidak terdapat tatoo dantidak terdapat bekas jaringan parut pada tubuh.----------------7. Rambut kepala berwarna hitam, tumbuh lebat lurus, panjang empat sentimeter. Alis
warna hitam, tumbuh lebat. Bulu mata berwarna hitam, tumbuh lurus, panjang enam
millimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------8. Kedua mata tertutup rapat.----------------------------------------------------------------------9. Daun telinga tampak normal/ biasa dan hidung tampak normal/ biasa.------------------10. Mulut terbuka lima milimeter, kedua bibir tipis, gigi geligi lengkap, cairan keluar dari
rongga mulut negatif.----------------------------------------------------------------------------24
11. Alat kelamin berbentuk biasa tidak ada kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa tidak ada
kelainan.--------------------------------------------------------------------------------------12. Pada luka terdapat luka luka sebagai berikut: ------------------------------------------------a. Terdapat luka tembak dibagian dada kiri sela iga ke empat puluh lima mm dari GPD
(garis pertengahan dada ), lima belas cm dibawah bahu. dengan diameter lima
belas mm. ---------------------------------------------------------------------------------b. Sekitar luka terdapat lecet melingkar, pada sisi kiri, kanan dan atas masing-masing
22. Kerongkongan kosong, selaput lendir berwarna putih.--------------------------------------23. Paru kanan terdiri dari tiga baga, berwarna kelabu pucat perabaan seperti karet busa,
penampangnya tidak tampak kelainan dan irisan keluar sedikit darah. Paru kiri terdiri dari
dua baga, berwarna kelabu dan perabaan seperti karet busa, dan penampangnya tidak
tampak kelainan. Berat paru kanan dan kiri adalah emapt ratus gram.-------------24. Jantung tampak sebesar tinju kanan mayat. Selaput luar jantung tampak licin, tampak
bintik perdarahan.---------------------------------------------------------------------------------25. Pada dinding depan serambi jantung kanan, satu sentimeter sebelah kanan sekat jantung
terdapat
luka
tembak
dengan
diameter
sembilan
millimeter
sepanjang
lima
sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------Katup jantung tidak menunjukkan kelainan. Lingkaran serambi bilik kanan sebelas
sentimeter sedangkan yang kiri Sembilan koma lima sentimeter. Lingkaran katup nadi
paru sepanjang enam sentimeter. Tebal otot bilik jantung kanan dan kiri empat millimeter.
Tidak tersumbat dan dinding tidak menebal. Sekat jantung tidak menunjukkan kelainan.
Berat jantung tiga ratus gram.--------------------------------------26. Hati berwarna coklat, permukaan rata, tepinya tajam dan perabaan kenyal padat.
Penampang hati berwarna merah coklat dan gambaran hati tampak jelas. Berat hati seribu
dua ratus gram.----------------------------------------------------------------------------27. Kandung empedu berisi cairan coklat hijau, selaput lendir berwarna hijau seperti beludru.
Saluran empedu tidak terdapat penyumbatan.-------------------------------------28. Limpa berwarna ungu kelabu, permukaan keriput dan perabaan lemak. Penampangnya
berwarna merah hitam dengan gambaran limpa jelas. Berta limpa seratus sepuluh
gram.----------------------------------------------------------------------------29. Kelenjar liur perut berwarna putih kekuningan, permukaan menunjukkan belah-belah dan
penampanganya tidak menunjukkan kelaianan. Berat kelenjar liur perut delapan puluh
lima gram.----------------------------------------------------------------------------------30. Lambung berisi makanan yang setengah teremah terdiri dari nasi dan sayur. Selaput
lendir berwarna putih dan menujukkan lipatan yang biasa, tidak terdapat kelainan. Usus
dua belas jari, usus halus dan usus besar tidak menunjukkan kelainan.------------31. Anak ginjal kanan dan kiri terbentuk trapezium.---------------------------------------------32. Gambaran kulit dan sumsum jelas tidak menunjukkan kelainan. Berat anak ginjal kanan
dan kiri delapan gram. Ginjal kanan dan kiri bersimpai lemak tipis, tampak rata dan licin,
tampak coklat dan mudah dilepaskan. Berat ginjal kanan dan kiri sembilan puluh gram.
Penampang ginjal menunjukkan gambar yang jelas, piala ginjal dan saluran kemih tidak
terdapat kelainan.---------------------------------------------------------26
33. Kandung kencing berisi cairan berwarna kekuningan dan selaput lendir berwarna putih
dan tidak tampak kelainan.---------------------------------------------------------------34. Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak tidak
menunjukkan kelainan. Tidak terdapat perdarahan diatas maupun di bawah selaput keras
otak. Permukaan otak besar menunjukkan gambaran lekuk otak yang biasa, tidak terdapat
perdarahan. Penampang otak besar tidak menunjukkan kelainan. Otak kecil dan batang
otak
tidak
menunjukkan
perdarahan
baik
pada
permukaan
maupun
penampang.----------------------------------------------------------------------------------------35. Selanjutnya dapat ditentukan saluran luka pada dada sebelah kiri yang berjalan dari kiri
depan ke belakang agak ke kanan, menembus kulit, jaringan bawah kulit, otot dada kiri,
iga kelima kiri, rongga dada kiri, kandung jantung dan bilik jantung sebelah kiri. Panjang
saluran luka lima belas sentimeter.----------------------------------------------
dr. Dicky
NIP. 123455677
diameter lima belas mm. Kelim lecet yang terbentuk sama lebarnya pada setiap arah yang
menandakan korban tertembak dari depan dengan sudut tembak tegak lurus terhadap tubuh
korban dengan diameter anak peluru 15 milimeter. Dari hasil temuan peluru yang bersarang di
kandung jantung kiri depan, anak peluru merupakan anak peluru dari senjata berlaras pendek
jenis pistol yang terbuat dari timah hitam sebagai inti yang dibalut dengan tembaga, dengan
caliber 0,45 dan alur ke kiri.
Hasil pemeriksaan lebam mayat, ditemukan lebam pada daerah punggung yang hilang
pada penekanan, ini berarti mayat meninggal dalam posisi terlentang dan waktu meninggal
27
diperkirakan masih baru, belum sampai 8jam yang lalu. Dan kekakuan baru tampak pada sendi
sendi kecil yaitu jari jari tangan.
Pada pemeriksaan pakaian terdapat lubang bekas masuk peluru berukuran 1,5cm dengan
serat pakaian terdorong ke dalam dan di sekitar lubang terdapat bercak-bercak merah darah.
Pada pemeriksaan dalam ditemukan adanya sebuah peluru bersarang di kandung jantung
bagian depan yang menyebabkan adanya luka tembus bulatan di permukaan jantung dengan
diameter 15mm.
Kesimpulan
Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka terbuka pada dada kiri, luka pada dada kiri
menunjukkan ciri-ciri yang sesuai dengan luka tembak jarak jauh.
Sebab mati orang ini adalah luka tembak pada dada kiri yang menembus dindinga dada
dan mengenai jantung serta menyebabkan terjadinya perdarahan pada rongga dada dan kandung
jantung.
Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya sebaikbaiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP.
Kepustakaan
1. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Ilmu Kedokteran Forensik, Cetakan kedua, Jakarta,
1997.
2. Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik, Cetakan ke 4,
Jakarta, 2000
3. Idries A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama, Jakarta, Binarupa Aksara,
1997.
28