Вы находитесь на странице: 1из 56

KEKERASAN PADA PEREMPUAN

SITI ROCHANAH
RS. ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Kisi kisi

Definisi
Bentuk
Data
Penyebab
Teori
Hambatan akses keadailan
Deklarasi
UU
Dampak
Solusi
Komnas perempuan
Peran masyarakat

DEFINISI

Tindak kekerasan : melakukan kontrol,


kekerasan dan pemaksaan meliputi tindakan
seksual, psikologis, fisik , spiritual dan ekonomi
yang dilakukan individu terhadap individu yang
lain dalam hubungan rumah tangga atau
hubungan intim).
kekerasan dalam rumah tangga :
perbuatan yang berakibat timbulnya
kesengsaraan/ penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, penelantaran . juga ancaman yang
menghasilkan kesengsaraan di dalam lingkup
rumah tangga (Kemala Candrakirana,2005: 4 )

BENTUK KEKERASAN PD PEREMPUAN


Kristi E Purwandari :
a. Kekerasan fisik : memukul, menampar, mencekik dan sebagainya.
b. Kekerasan psikologis : berteriak, menyumpah, mengancam,
melecehkan dan sebagainya
c. Kekerasan seksual : melakukan tindakan yang mengarah
keajakan/desakan seksual seperti menyentuh, mencium, memaksa
berhubungan seks tanpa persetujuan korban dan lain sebagainya.
d. Kekerasan finansial : mengambil barang korban, menahan atau
tidak memberikan pemenuhan kebutuhan finansial dan sebagainya.
e. Kekerasan spiritual : merendahkan keyakinan dan kepercayaan
korban, memaksa korban mempraktekan ritual dan keyakinan tertentu

DATA KEKERASAN PD PEREMPUAN


UNIFEM (dana PBB untuk perempuan) :

Turki 57,9 % perempuan yg mengalami


kekerasan oleh pasangannya (1998 ).
India, 49% (1999 )
AS 22,1 %.
Banglades, 60 % perempuan kawin
mengalami kekerasan oleh suami. ( 2000
)
Indonesia, 24 juta perempuan atau 11,4
% dari total penduduk

Kekerasan

perempuan akibat
pembiaran oleh negara ada 445
(2010 ). Jumlah ini naik 8X dibanding
periode sama pada 2009.
Kekerasan terhadap perempuan di
masyarakat Indonesia semakin
meningkat seiring dengan semakin
meningkatnya tindakan kekerasan
secara umum

(Komnas Perempuan) : 4.293 kasus


kekerasan yang menimpa perempuan
tahun 2012. Mulai dari korban KDRT,
pemerkosaan, penganiayaan hingga
pelecehan seksual.
282 kebijakan yang isinya justru
mendiskriminasikan perempuan.
contoh diskriminatif terhadap
perempuan : UU No 1 Tahun 1974
tentang perkawinan.

Jumlah Kekerasan Seksual berdasarkan


Ranah, 1998-2010

1/3 kasus kekerasan pada


perempuan seksual
76 % oleh ranah personal
22 % oleh ranah publik
2 % oleh ranah negara

FAKTOR PENYEBAB

Budaya patriarki yang mendudukan


lakilaki sebagai mahluk superior dan
perempuan sebagai mahluk inferior.
2. Pemahaman yang keliru terhadap
ajaran agama sehingga menganggap
laki-laki boleh menguasai perempuan.
3. Peniruan anak laki-laki yang hidup
bersama ayah yang suka memukul,
biasanya akan meniru perilaku
ayahnya (Aina Rumiati Aziz, 2002: 2).
1.

4.Suami cemburu.
5. Suami mempunyai selingkuhan dan
kawin lagi tanpa ijin.
6. kebiasaan suami melakukan kekerasan
terhadap istri secara berulang kali
7. Ikut campurnya pihak ketiga (mertua).
8. Suami memang suka berlaku kasar
(faktor keturunan).
9.Suami suka berjudi (Sukerti, 2005: 84).

PENYEBAB

Kasus akibat pembiaran oleh negara


atas nama agama dan moralitas. Perda anti
Ahmadiyah yang justu mendorong aksi kekerasan,
DPRD tidak memberikan kontrol atas produk hukum,
aparat tidak dapat berbuat tergas terhadap aksi
kekerasan SARA.
mengeroposnya perlindungan negara terhadap
warganya. Perda itu seakan pembenaran melakukan
kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah. Di media
yang muncul adalah kekerasan fisik dengan korban
pria, perempuan Ahmadiyah secara verbal melalui
lontaran kata-kata seksual,
juga dengan UU Anti Pornografi, itu penafsiran
sepihak, perempuan menjadi korbannya.

TEORI ( Mark )
Kekerasan terhadap perempuan dalam
rumah tangga dapat juga dikaji
berdasarkan Teori Class/ Marx.
Marx mengatakan bahwa ada dua
kelompok yang berada pada posisi yang
berbeda yaitu kelompok kapitalis di satu
sisi dan kaum buruh di sisi lainnya. Kaum
kapitalis adalah kaum yang menekan kaum
buruh, kaum buruh berada pada posisi subordinat dan tidak diuntungkan (Marx, 1987:
90). Ibarat laki laki & perempuan )

DEKLARASI
Convention

on the Elimination of
All Forms Discrimination Against
Women (1979).
Declaration on the Elimination of
Violence Against Woman (1993).
Bejing Declaration and Platform
for Action (1994) (Muladi,
1997:32).

Landasan Hukum untuk Jaminan


Perlindungan dari TIndak Kekerasan Seksual
UU

No. 7 Tahun 1984 : Ratifikasi Konvensi


tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan (Cedaw)
UU No.5 Tahun 1998 : Ratifikasi Anti
Penyiksaan dan Perlakuan atau
Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi
atau Merendahkan Martabat Manusia
UU No. 24 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga

UU

Hukum Pidana Pasal 285, Pasal


286, Pasal 287, Pasal 289, Pasal
291, Pasal 294;
UU Hukum Perdata Pasal 1365 :
Perbuatan Melawan Hukum
UU No. 21 tahun 2007 :
Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
UU No. 1 Tahun 1974 : Perkawinan,
khususnya Pasal 6 tentang syaratsyarat perkawinan

Judicial Review UU No. 44/2008 tentang


UU Pornografi ditolak oleh MK. Pada
sidang terakhir, Kamis, 25 Maret 2010, MK
menyimpulkan bahwa UU Pornografi tidak
bertentangan dengan UUD 1945
UU Nomor 2 tahun 2011 : perempuan
minimal harus terakomodasi 30 %
dlm kepengurusan & rekrutmen
kader partai politik
UU No.23 tahun 2004 : Penghapusan KDR
T
UU No.1 tahun 1974 : UU Perkawinan

Hak Pekerja Wanita yang dilindungi oleh UU


sbb :

yang merasakan sakit pada saat haid &


memberitahukan keadaannya kepada pengusaha
berhak tidak bekerja pd hari 1-2 waktu haidnya (psl 81 UU
No. 13 Thn 2003).
berhak atas istirahat selama 1,5 bulan sebelum
partus dan 1,5 bulan sesudah partus menurut
perhitungan dokter atau bidan (pasal 82 ayat (1) UU
No. 13 Tahun 2003).
Bi;a mengalami keguguran kandungan berhak
memperoleh istirahat 1,5 bulan atau sesuai dengan SKD
(pasal 82 ayat (2) UU No. 13 Tahun 2003).
Bila masih menyusui berhak atas kesempatan sepatutnya
untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan
selama waktu kerja (pasal 83 UU No. 13 Tahun 2003).

Yang berusia < 18 thn berhak untuk tidak bekerja pada


pukul 23.00 s.d 07.00 (pasal 76 ayat (1) UU No. 13 Tahun
2003).
Yang hamil yang menurut ket. dokter berbahaya bagi
keselamatan dan kesehatan kandungan maupun dirinya
berhak untuk tidak bekerja bekerja pada pukul 23.00 s.d
07.00 (pasal 76 ayat (2) UU No. 13 Tahun 2003).
Yang bekerja pukul 23.00 s.d 07.00 berhak :
- Mendapatkan makanan dan minuman bergizi
- Terjaga kesusilaan dan keamanan selama ditempat kerja
- ada angkutan pp bagi yang berangkat dan pulang
bekerja antara pukul 23.00 s.d 05.00. (psl 76 ayat (3) UU
No. 13 Thn 2003).
Pekerja wanita berhak atas upah penuh selama ia
menjalani cuti

Perlindungan Hukum

Perlindungan

hukum adalah
setiap usaha yang
dilakukan oleh pihak-pihak
untuk menanggulangi
kekerasan terhadap
perempuan dalam segala
bentuk,

DAMPAK
Stigma

Internal :
korban menyalahkan diri, menutup diri,
menghukum diri, menganggap dirinya
aib, hilangnya kepercayaan diri ( trauma )
Stigma Eksternal :
masyarakat menyalahkan korban, media
informasi tanpa empati memberitakan
kasus yang dialami korban secara terbuka
& tdk menghiraukan hak privasi korban.

SOLUSI
Pendekatan

individu : dengan
cara menambah pemahaman
agama, karena tentunya seorang
yang mempunyai pemahaman
agama yang kuat (terutama Islam)
akan lebih tegar menghadapi
situasi-situasi yang menjadi factor
terjadinya kekerasan.

Pendekatan

sosial
melingkupi pendekatan partisipasi
masyarakat dalam melaporkan &
waspada setiap tindakan kejahatan,
terutama human trafficking.
Pendekatan medis, untuk
memberikan pelayanan dan
perawatan baik secara pisik atau
kejiwaan, juga memberikan
penyuluhan terhadap orang tua
tentang bagaimana mengasuh anak
dengan baik dan benar..

Pendekatan

hukum :
Bertanggung jawab masalah ini
adalah pemerintah untuk selalu
mencari dan menanggapi secara
sigap terhadap setiap laporan
ataupenemuan kasus kekerasan
dan kejahatan dan menghukumnya
dengan ketentuan hukum yang
berlaku

Faktor Hambatan
Mengakses Keadilan & Pemulihan

Personal trauma
Sosial budaya masyarakat blame
korban
Hukum kasus belum dikenali
hukum.
Politik. pembiaran oleh negara
4 faktor ini saling kait-mengait dan
menentukan tingkat kepercayaan
korban untuk melaporkan kasusnya,

Komnas Perempuan

Komisi Nasional Anti Kekerasan


Terhadap Perempuan atau
(Komnas) Perempuan adalah
lembaga independen di Indonesia yang
dibentuk sebagai mekanisme nasional
untuk menghapuskan kekerasan
terhadap perempuan.
Didirikan tanggal 15 Oktober 1998
berdasarkan Keputusan Presiden No.
81/1998.

SEJARAH KOMNAS PEREMPUAN

lahir dari tuntutan masyarakat sipil,


terutama kaum perempuan, kepada
pemerintah untuk mewujudkan tanggung
jawab negara dlm menangapi &
menangani persoalan kekerasan terhadap
perempuan.
Tuntutan tersebut berakar dari tragedi
kekerasan seksual yang dialami terutama
perempuan etnis Tionghoa dalam
kerusuhan Mei 1998 di berbagai kota
besar di Indonesia.

PERAN
Pusat

sumber (informasi) tentang hak asasi


perempuan sebagai HAM dan kekerasan
terhadap perempuan sebagai pelanggaran HAM
Negosiator dan mediator antara pemerintah
dengan komunitas korban dan komunitas
pejuang HAP, dgn menitikberatkan pada
kepentingan korban
Inisiator perubahan serta perumusan kebijakan,
termasuk perangkat dan sistem hukum serta
sistem dan kapasitas penanganan/pelayanan
bagi korban yang memberi perlindungan,
pemenuhan dan pemajuan hak-hak perempuan;

Pemantau dan pelapor tentang


pelanggaran HAM berbasis jender secara
berkala dengan bekerja sama dengan
institusi-institusi HAM lainnya;
Fasilitator pengembangan dan penguatan
jaringan di tingkat lokal, nasional dan
internasional untuk kepentingan
pencegahan, peningkatan kapasitas
penanganan dan penghapusan segala
bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Susunan organisasi Komnas Perempuan

Ketua: Yuniyanti Chuzaifah


terdiri dari Komisi Paripurna dan Badan
Pekerja.
Anggota komisi Paripurna berasal dari
berbagai latar belakang pendidikan,
profesi, agama dan suku yang memiliki
integritas, kemampuan, pengetahuan,
wawasan kemanusiaan dan kebangsaan
serta tanggungjawab yang tinggi untuk
mengupayakan tercapainya tujuan
Komnas

Standar pelayanan minimal


SOP

Layanan
Standar Pembiayaan,
Pedoman Sistem
Pencatatan Data
Kekerasan

SPM

menyediakan panduan
mengenai prinsip umum
layanan, kode etik bagi petugas
layanan, informasi standar bagi
korban dan keluarganya serta
skema alur layanan terpadu.
mendukung UPT di Puskesmas,
Rumah Sakit, Lembaga Bantuan
Hukum, dan pusat UPT lainnya.

Lima SOP yang dikembangkan :


:

layanan

pengaduan
layananan kesehatan
rehabilitasi sosial
Bantuan hukum
Pemulangan & reintegrasi

konsep

layanan terpadu yang


dikedepankan oleh Komnas Perempuan
melibatkan berbagai kementrian terkait
(KPPA, Menteri Sosial, Menteri
Kesehatan, Kepolisian).
Ini merupakan wujud konkrit dukungan
pelaksanaan layanan terintegrasi dari
pemerintah. implikasi hukum dan
kebijakan yang timbul dari UPT akan
langsung ditangani oleh lembaga
pemerintah terkait (Diarsi 2004).

Layanan yang diberikan oleh PPT

a. Layanan
pengaduan/identifikasi korban
berbentuk:
Screening atau proses identifikasi
Assessment yaitu proses penyiapan
untuk korban agar mendapatkan
layanan yang dibutuhkan
Rencana Intervensi

.b. Rehabilitasi kesehatan.


Dalam pemberian layanan kesehatan korban
dapat memperoleh layanan antara lain
berupa :
Pelayanan non kritis
Pelayanan semi kritis
Pelayanan kritis
Pelayanan medikolegal
tata laksana pelayanan medis mengacu
pada pedoman pengembangan puskesmas
mampu KtPA dan SOP rumah sakit.

c. Rehabilitasi Sosial korban mendapat


layanan Psiko-sosial

Kontrak sosial
Konseling awal
Konseling lanjutan
Bimbingan mental dan
spiritual
Pendampingan
Rujukan

d. Bantuan Hukum diberikan dalam


bentuk
perlindungan

saksi dan/ korban;

BAP
Penuntutan
Putusan
Restitusi

Layanan konsultasi hukum, pendampingan,


pembelaan dilakukan oleh petugas yang
membidangi hukum, seperti: Polisi, LBH,
Kejaksaan, LSM, Lembaga Advokat,
Pengadilan

e. Pemulangan diberikan dalam bentuk


Koordinasi dengan dinas terkait untuk
menyiapkan pemulangan korban.
f. Reintegrasi Sosial dilakukan dengan cara
Penyatuan dengan keluarga/keluarga pengganti;
Pemberdayaan ekonomi dan sosial;
Pendidikan; dan Monitoring/bimbingan lanjut.
Pemulangan dan Reintegrasi sosial dilakukan
oleh Dinas sosial, LSM, masyarakat, Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan, Dinas
Pendidikan Nasional, Kementerian Luar Negeri
(Perwakilan RI di luar negeri), BNP2TKI, BP3TKI,
KP3, Unit Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.

Dalam

kasus korban berada dalam


bahaya yang berasal dari luar (mafia
trafiking, dll) maka untuk melindungi dari
pelaku tersebut, korban ditempatkan
dalam Rumah Aman/Rumah
Perlindungan/Shelter/Rumah Singgah.
Kegiatan ini dilakukan oleh Pemerintah
(dinas sosial) dan LSM, dan tata laksana
pelayanan di rumah aman mengacu
pada SOP masing-masing tempat

Bentuk Penyelenggaraan Layanan PPT


a. Pelayanan Satu Atap (One Stop Services)
Penyelenggaraan

layanan terpadu dalam


satu atap adalah suatu kondisi dimana PPT
bertanggung jawab melaksanakan
keseluruhan proses dalam satu kesatuan unit
kerja untuk memberikan layanan yang
diperlukan korban.
wajib didukung oleh petugas pelaksana atau
petugas fungsional yang meliputi tenaga
kesehatan, psikolog, psikiater, pekerja sosial,
tenaga bantuan hukum yang disediakan oleh
instansi atau lembaga terkait.

b. Pelayanan Berjejaring
Pelayanan

berjejaring merupakan pelayanan


parsial yang dilakukan di institusi pemberi
layanan secara terpisah dan apabila
membutuhkan pelayanan lainnya yang tidak
tersedia maka dilakukan rujukan ke institusi
pelayanan sebagaimana mestinya.
Dalam hal penyelenggaraan pelayanan
terpadu dilakukan secara berjejaring, maka PPT
yang memberikan rujukan tetap bertanggung
jawab atas keseluruhan proses rujukan
pelayanan yang diperlukan bagi korban
kekerasan

Koordinasi Pelayanan
Untuk

memberikan layanan yang


optimal PPT dalam menyelenggarakan
tugasnya perlu melakukan koordinasi
dengan unit atau instansi terkait
diantaranya untuk:
Layanan pengaduan
a.Polisi (PPA, sentra pelayanan
pengaduan masyarakat), LSM dan
organisasi peduli korban kekerasan.

Layanan bantuan hukum


Polisi, LBH, Kejaksaan, LSM, P2TP2A,
Lembaga Advokat, Pengadilan Negeri,
LPSK.
e. Layanan pemulangan
Dinas sosial, LSM, masyarakat, Disnaker,
perhubungan, Kemlu (Perwakilan RI di
LN), BNP2TKI, BP3TKI, KP3, Unit
pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.
d.

Reintegrasi sosial
Dinas

sosial, LSM, masyarakat, Disnaker,


perhubungan, Diknas, Kemlu (Perwakilan RI di
LN), BNP2TKI, BP3TKI, KP3, Unit Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
b. Layanan rehabilitasi kesehatan
Dinas kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas,
RSJ.
c. Layanan rehabilitasi sosial
Dinas sosial, LSM, Lembaga Psikologi, RPSA,
RPTC, RPSW, Shleter, Trauma Center, Panti,
P2TP2A, Rumah Singgah, lembaga
penterjemah, lembaga sosial lainnya

ALUR PELAYANAN KORBAN

PENGADUAN/IDENTIFIKASI

REHABILITASI KESEHATAN
REHABILITASI SOSIAL
BANTUAN HUKUM
PEMULANGAN
REINTEGRASI SOSIAL

9 cara masyarakat mencegah dan menangani


kekerasan seksual
Bangun

pemahaman tentang
kekerasan seksual
Jangan tinggal diam bila mengetahui
adanya tindak kekerasan seksual.
Segera laporkan pada pihak berwajib.
Temani korban kekerasan seksual,
bangun keyakinan korban untuk tidak
menyalahkan dirinya sendiri

Temani

dan dukung korban bila ia


hendak melapor. Bila korban
enggan melapor, jangan
dihakimi keputusannya itu.
Berikan informasi kepada korban
hak-haknya dan juga keberadaan
lembaga-lembaga yang dapat ia
hubungi untuk memperoleh
informasi lebih lanjut ataupun
masukan bagi upaya pencarian
keadilan dan pemulihan

Berikan

informasi tentang kekerasan


seksual kepada anggota keluarga, teman,
tetangga,
Ajak mereka untuk ikut mendukung korban
dengan cara tidak menyalahkan korban,
tidak
menstigma, tidak mengucilkan apalagi
mengusir korban.
Ikut serta dalam advokasi perubahan
hukum untuk kepentingan perempuan
korban
kekerasan, termasuk dengan memantau
jalannya proses penegakan hukum.

Dukung

kerja-kerja lembaga
pengada layanan bagi perempuan
korban kekerasan dengan
mengumpulkan informasi tentang
kekerasan seksual yang terjadi di
sekelilingmu,
memberikan dukungan, ikut serta
dalam kampanye atau dalam
penggalangan dana bagi
penanganan korban.

Kampanye 16 HAKTP
Kompleksitas

persoalan kekerasan seksual


terhadap perempuan mendasari Komnas
Perempuan menjadikan Kenali dan Tangani
Kekerasan Seksual sebagai tema dalam
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap
Perempuan (K16HAKTP).
dilangsungkan setiap tahunnya sejak tanggal
25 November yang diperingati sebagai
hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
hingga tanggal 10 Desember yang
diperingati sebagai hari HAM

Komnas

perempuan
Jl Latuharhary 4B, Jakarta 10310 Tel: 6221-3903963 Fax : 62-21-3903922,
redaksi@komnasperempuan.or.id
P2TP2A Prov. DKI Jakarta, Jl. Raya
Bekasi Timur Km.18 Pulogadung,
Jakarta Timur 13250 Telepon +6221-4788.2898Faksimil +62-214788.2899, Hotline +62-214788.2899SMS +62-813.176.176.22
Email sekretariat@p2tp2adki.org,hotline@p2tp2a-dki.org

WOMAN HOTLINE SERVICE


Divisi

Pendampingan
Kalyanamitra
Pelayanan : Kekerasan pada wanita
Jl. Kaca Jendela II No.9
Kalibata, Jakarta 12750
Telp/Fax : (021) 790 2112 / 720 2109
E-mail : kalyana@nusa.ir.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB
(Senin s/d Jumat)
Hubungi : Ibu Sekar

Forum

Pembela Perkara Perempuan


Pelayanan : Kekerasan pada wanita,
Perceraian
c/o LBH Jakarta
Jl. Diponegoro 74,
Jakarta Pusat 10320
Telp : (021) 314 5518
E-mail : lbhjkt@cbm.net.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB
(Senin s/d Jumat), Hubungi : Bpk. Patra

Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi


Perempuan Indonesia untuk Keadilan
(LBH-APIK)
Pelayanan : Kekerasan pada wanita &
Konsultasi Hukum
Jl. Raya Tengah No.16, Rt.01/09 Kramatjati
Jakarta 13540 Telp : (021) 877 97289
E-mail : apiknet@centrin.net.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB
(Senin s/d Jumat), Hubungi : Ibu Sriwiyanti

Komnas

Perlindungan Anak
Pelayanan : Kekerasan pada wanita
Jl. Tebet Timur IV No.29, Jakarta
Selatan
Telp/Fax : (021) 835 0420
E-mail : komnas@radnet.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00
WIB (Senin s/d Jumat)
Hubungi : Dapat berbicara dengan
siapa saja.

Rifka

Annisa
Pelayanan : Psikologi & Hukum
kekerasan wanita, Jl. Kenari 10,
Demangan Baru
Yogyakarta 55281
Telp : (0274) 543 644
Website : www.rifka-annisa.or.id
Waktu Pengaduan : 09.00 - 16.00 WIB
(Senin s/d Jumat) 09.00 - siang (Sabtu)
Hubungi : Bpk. Nurhasyim / Ibu Vira

Вам также может понравиться

  • Pathway Hipoglikemia Fix
    Pathway Hipoglikemia Fix
    Документ4 страницы
    Pathway Hipoglikemia Fix
    GuZz Indra
    100% (3)
  • Pathway Hipoglikemia Fix
    Pathway Hipoglikemia Fix
    Документ4 страницы
    Pathway Hipoglikemia Fix
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Lembar Biodata Diri
    Lembar Biodata Diri
    Документ1 страница
    Lembar Biodata Diri
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan: Keperawatan Komunitas - Profesi Ners UMJ
    Satuan Acara Penyuluhan: Keperawatan Komunitas - Profesi Ners UMJ
    Документ5 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan: Keperawatan Komunitas - Profesi Ners UMJ
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Fix Seminar Gerontik
    Fix Seminar Gerontik
    Документ73 страницы
    Fix Seminar Gerontik
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENDAHULUAN Sinta
    LAPORAN PENDAHULUAN Sinta
    Документ8 страниц
    LAPORAN PENDAHULUAN Sinta
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Fix Seminar Gerontik
    Fix Seminar Gerontik
    Документ73 страницы
    Fix Seminar Gerontik
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • DHF Adalah
    DHF Adalah
    Документ3 страницы
    DHF Adalah
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Laporan Keluarga Lansia
    Laporan Keluarga Lansia
    Документ38 страниц
    Laporan Keluarga Lansia
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Adab Dalam Perjalanan
    Adab Dalam Perjalanan
    Документ7 страниц
    Adab Dalam Perjalanan
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
    Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
    Документ7 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Faktor Penyebab Stroke
    Faktor Penyebab Stroke
    Документ2 страницы
    Faktor Penyebab Stroke
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • DHF Adalah
    DHF Adalah
    Документ3 страницы
    DHF Adalah
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Diagram Komplit
    Diagram Komplit
    Документ19 страниц
    Diagram Komplit
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Analisa Dan Askep CKB Baru
    Analisa Dan Askep CKB Baru
    Документ7 страниц
    Analisa Dan Askep CKB Baru
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • LP Lokmin 2
    LP Lokmin 2
    Документ5 страниц
    LP Lokmin 2
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Cairan Dan Elektrolit
    Cairan Dan Elektrolit
    Документ10 страниц
    Cairan Dan Elektrolit
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • GEJALA KLINIS
    GEJALA KLINIS
    Документ6 страниц
    GEJALA KLINIS
    Riahta Karina
    Оценок пока нет
  • J. Dewasa Dan Lansia
    J. Dewasa Dan Lansia
    Документ9 страниц
    J. Dewasa Dan Lansia
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Sidang
    Sidang
    Документ18 страниц
    Sidang
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Proposal Tak Halusinasi
    Proposal Tak Halusinasi
    Документ12 страниц
    Proposal Tak Halusinasi
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Jiwa Pada TN
    Asuhan Keperawatan Jiwa Pada TN
    Документ3 страницы
    Asuhan Keperawatan Jiwa Pada TN
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • RJP-Definisi-Tujuan
    RJP-Definisi-Tujuan
    Документ4 страницы
    RJP-Definisi-Tujuan
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • GEJALA KLINIS
    GEJALA KLINIS
    Документ6 страниц
    GEJALA KLINIS
    Riahta Karina
    Оценок пока нет
  • Sidang
    Sidang
    Документ18 страниц
    Sidang
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Tindakan Oksigenasi
    Asuhan Keperawatan Tindakan Oksigenasi
    Документ9 страниц
    Asuhan Keperawatan Tindakan Oksigenasi
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • Prosedur Pemasangan Neck Collar
    Prosedur Pemasangan Neck Collar
    Документ4 страницы
    Prosedur Pemasangan Neck Collar
    Murni Susilo Yekti
    100% (2)
  • Tindakan Keperawatan Pengukuran Central Venous Pressure
    Tindakan Keperawatan Pengukuran Central Venous Pressure
    Документ7 страниц
    Tindakan Keperawatan Pengukuran Central Venous Pressure
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет
  • AGD
    AGD
    Документ6 страниц
    AGD
    Murni Susilo Yekti
    0% (1)
  • Makalah Anfis Kardio
    Makalah Anfis Kardio
    Документ20 страниц
    Makalah Anfis Kardio
    Murni Susilo Yekti
    Оценок пока нет