Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAIQ KISNAWATI
RAMLI DENKAA
RUSLI AMRUL
SAIPUL FAHMI
UNIVERSITAS MATARAM
2010
indifidu yang pada dasarnya menginginkan pekerjaan purna waktu maupun indifidu
yang benar benar memilih pekerjaan paruh waktu.
Berikutnya Shroeger menganalisis data karyawan UPS yang membawa
kesimpulan bahwa ia mempunyai lima kelompok berbeda yang dibedakan menurut
usia dan tingkatan dalam karir mereka. Kelompok ini memiliki kebutuhan dan minat
yang berbeda sehingga Shroeger mengubah gaya komunikasi dan tehnik motivasi
yang digunakan untuk mengetahui masuk dalam kelompok manakah karyawan
tersebut. Sebagai contoh, Shroeger mengetahui bahwa mahasiswa perguruan tinggi
sanagt tertarik pada keahlian bangunan yang bisa menunjang karir mereka di
kemudian hari. Selama karyawan tersebut tahu bahwa mereka mempelajari keahlian
baru maka mereka senang untuk tetap bekerja di UPS. Jadi Shroeger mulai menawari
mereka kelas-kelas pengembangan keahlian komputer dan diskusi perencanaan karier
di hari sabtu.
Bagi karyawan baru, Shroeger memperbaiki penerangan di seluruh gedung
untuk mengurangi rasa takut bagi karyawan baru UPS yang takut dengan gedung
besar. Memperbaiki ruang-ruang istirahat, lebih banyak memasang komputer pribadi
di tempat kerja, mengubah beberapa pengawas shift terbaiknya menjadi pelatihpelatih yang memberikan bimbingan khusus selama minggu pertama rekrutan baru.
Dan akhirnya mengembangkan pelatihan bagi pengawas untuk menangani pemberian
wewenang yang semakin banyak. Para pengawas mempelajari cara untuk menilai
situasi-situasi manajemen yang sulit, cara berkomunikasi yang berbeda dan cara
mengidentifikasikan kebutuhan yang berbeda dari individu yang berbeda. Sebagai
contoh mereka diajarkan cara menanyakan hobi para karyawan, dimana mereka
bersekolah dan sebagainya.
Pada tahun 2002, program Shroeger menunjukkan hasil-hasil yang impresif.
Angka pengurangan distriknya jatuh dari 50 % menjadi 6 %. Selama 3 bulan pertama
tahun 2002, tidak satu orang pun pekerja paruh waktu yang meninggalkan shift
II.
III.
IV.
Rekomendasi :
Manajer distrik Buffalo perlu mengembangkan keterampilan antar pribadi atau
penanganan orang/karyawan paruh waktu agar lebih efektif dalam menjalankan
pekerjaannya. Perilaku organisasi (Organisation Behavioral/OB) fokusnya adalah
bagaimana meningkatkan produktivitas, dengan mengurangi turn over karyawan, dan
tingkat kemangkiran serta meningkatkan kepuasan kerja.
OB menggunakan studi sistematik untuk memperbaiki ramalan perilaku yang akan
dirumuskan berdasarkan intuisi semata. Tetapi kita harus maklum bahwa orang/karyawan
itu berbeda-beda, sehingga kita harus memandang OB