Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ragi tape (ragi padat), selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tape terkadang
juga untuk mengempukkan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi
padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya (Rahman dkk, 2011).
Ragi menghasilkan enzim pitase yang dapat melepaskan ikatan fosfor dalam phitin,
sehingga dengan ditambahkan ragi tape dalam ransum akan menambah ketersediaan mineral
(Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa ragi bersifat katabolik atau memecah komponen
yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna oleh ternak.
Widodo (2011) menyatakan bahwa spesies Aspergillus flavus relatif tidak aktif bila
dibandingkan dengan jamur selulolitik yang lain, tapi enzim yang dihasilkan oleh Aspergillus
orizae dan Aspergillus flavus mampu mendegradasi sellulosa dan juga menghidrolisis xylon,
maka dengan penambahan ragi tape dapat meningkatkan kegiatan pencernaan dalam tubuh
ternak sehingga pertumbuhan ternak menjadi optimal.
Ragi biasanya digunakan untuk penambahan protein dalam pakan ternak bersama-sama
tepung ikan (Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa pada ayam pedaging, bahan pakan
tepung ikan atau tepung kedelai dapat digantikan dengan ragi dengan nilai nitrogen dalam pakan
yang sebanding, demikian juga ayam petelur.
Dalam beberapa hal pertumbuhan ragi dalam bahan pakan menyebabkan perubahan yang
menguntungkan seperti perbaikan bahan pakan dari sisi mutu, baik dari aspek gizi maupun daya
cerna serta meningkatkan daya simpannya. Penggunaan ragi adalah sebagai sumber protein dan
vitamin bagi konsumsi manusia dan ternak (Widodo, 2011).
Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalam memperbanyak
mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tape. Perbanyakan ini dilakukan dalam
suatu medium tertentu dan setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya
dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel maupun dalam bentuk
sporanya. Penghentian pertumbuhan mikroba tersebut dilakukan dengan cara mengeringkan
medium tumbuhnya (Rochintaniawati, 2012).
Bagaimana cara membuat Ragi Tape itu ?
Bahan (1 resep) :
Tepung beras 1 kg, lengkuas (laos) 25 gram, bawang putih 2 siung, ubi kayu 1 ons, jeruk nipis 1
buah, gula pasir 10 gram dan air bersih 1 liter serta ragi pasar 2 butir/kg tepung beras. Dalam
praktikum menggunakan setengah resep.
Alat :
Baskom kecil untuk mencampur bahan, pisau untuk mengiris dan mengupas bahan,
tampah untuk menjemur ragi tape, plastik transparan sebagai alas tampah, cobek untuk
menghaluskan bahan.
Cara membuat :
1. Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lengkuas, bawang putih, jeruk nipis dan ubi kayu dikupas dan dihilangkan bagian-bagian
yang tidak berguna.
3. Bahan-bahan tersebut dihaluskan dengan cara digerus dan diparut.
4. Kemudian dicampur dengan tepung beras. Tambahkan sedikit air hingga menjadi adonan
yang kental.
7. Setelah 3 hari, buang semua kotoran dan peras adonan tersebut agar airnya berkurang.
8. Bentuk bulatan-bulatan, kemudian jemur sampai kering.
menjadi massa yang sedikit lengket, berbau tidak enak, berwarna gelap dan tidak bermanfaat
lagi.