Вы находитесь на странице: 1из 7

HORMON INSULIN

Insulin adalah sebuah hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sebuah sel dalam
pankreas (disebut sel beta), yang berfungsi untuk menyerap gula atau glukosa dalam aliran
darah, dan mensirkulasikannya ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Fungsi
insulin adalah untuk mengatur kadar normal glukosa darah. Insulin bekerja melalui
memperantarai uptake glukosa seluler, regulasi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
serta mendorong pemisahan dan pertumbuhan sel melalui efek motigenik pada insulin. Secara
kimia, insulin merupakan suatu protein yang kecil dan sederhana. Insulin terdiri dari 51 asam
amino, 30 diantaranya menyusun 1 rantai polipeptida dan 21 asam amino menyusun rantai
kedua. Kedua rantai tersebut dihubungkan dengan ikatan disulfide.

Gambar 1. Struktur Insulin


Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa oleh sistem
pencernaan, dan pankreas melepas insulin untuk mengantarkan glukosa ke sel-sel dalam
tubuh. Dengan cara ini, insulin akan menjaga kadar gula dalam darah tetap pada level yang
normal. Hormon insulin diproduksi oleh kalenjar pankreas. Dalam kalenjar pankreas
mengandung kurang lebih 100.000 pulau Langerhans dan setiap pulau mengandung 100 sel
beta. Oleh sel beta-lah hormon insulin diproduksi, dimana sel beta dapat diibaratkan sebagai
anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Untuk kemudian di
dalam sel, glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga energi. Jika hormon insulin
tidak ada, maka glukosa tak dapat masuk ke sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di
dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat. Sebaliknya,
disamping sel beta, terdapat juga sel alfa yang memiliki fungsi memproduksi glukagon yang
bekerja sebaliknya dari hormon insulin, yakni meningkatkan kadar glukosa darah. Dalam

keadaan seperti ini badan acapkali menjadi lemah karena tidak adanya sumber energi didalam
sel. Hal inilah yang paling rentan terjadi pada diabetes melitus tipe 1.
Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan
kemudian disekresikan kedalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi
glukosa darah. Secara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur bersama dengan
hormone glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas.
Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada
retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami
pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembunggelembung (secretory vesicles) dalam sel tersebut. Di sini, sekali lagi dengan bantuan enzim
peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide) yang keduanya sudah
siap untuk disekresikan secara bersamaan melalui membran sel.
Mekanisme diatas diperlukan bagi berlangsungnya proses metabolisme secara normal,
karena fungsi insulin memang sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa yang ada
dalam darah. Kadar glukosa darah yang meningkat, merupakan komponen utama yang
memberi rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi insulin. Disamping glukosa,
beberapa jenis asam amino dan obat-obatan, dapat pula memiliki efek yang sama dalam
rangsangan terhadap sel beta. Mengenai bagaimana mekanisme sesungguhnya dari sintesis
dan sekresi insulin setelah adanya rangsangan tersebut, merupakan hal yang cukup rumit dan
belum sepenuhnya dapat dipahami secara jelas.
Diketahui ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah adanya rangsangan
oleh molekul glukosa. Tahap pertama adalah proses glukosa melewati membrane sel. Untuk
dapat melewati membran sel beta dibutuhkan bantuan senyawa lain. Glucose transporter
(GLUT) adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam berbagai sel yang berperan
dalam proses metabolisme glukosa. Fungsinya sebagai kendaraan pengangkut glukosa
masuk dari luar kedalam sel jaringan tubuh. Glucose transporter 2 (GLUT 2) yang terdapat
dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah,
melewati membran, ke dalam sel. Proses ini penting bagi tahapan selanjutnya yakni molekul
glukosa akan mengalami proses glikolisis dan fosforilasi didalam sel dan kemudian
membebaskan molekul ATP. Molekul ATP yang terbentuk, dibutuhkan untuk tahap
selanjutnya yakni proses mengaktifkan penutupan K channel pada membran sel. Penutupan
ini berakibat terhambatnya pengeluaran ion K dari dalam sel yang menyebabkan terjadinya

tahap depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian oleh tahap pembukaan Ca channel.
Keadaan inilah yang memungkinkan masuknya ion Ca sehingga menyebabkan peningkatan
kadar ion Ca intrasel. Suasana ini dibutuhkan bagi proses sekresi insulin melalui mekanisme
yang cukup rumit dan belum seutuhnya dapat dijelaskan.( Gambar 1 )
Seperti disinggung di atas, terjadinya aktivasi penutupan K channel tidak hanya
disebabkan oleh rangsangan ATP hasil proses fosforilasi glukosa intrasel, tapi juga dapat oleh
pengaruh beberapa faktor lain termasuk obat-obatan. Namun senyawa obat-obatan tersebut,
misalnya obat anti diabetes sulfonil urea, bekerja pada reseptor tersendiri, tidak pada reseptor
yang sama dengan glukosa, yang disebut sulphonylurea receptor (SUR) pada membran sel

beta.

Exocytosis
secretory

Cara kerja hormon insulin adalah sebagai berikut :


(1) Hormon insulin melekat pada reseptor insulin yang ada dipermukaan sel

(2) Bagian reseptor yang berada di dalam sel akan mengirim sinyal kepada pengangkut
glukosa ( glucose transporter ) untuk bergerak ke permukaan sel dan menjemput
glukosa
(3) Pengangkut glukosa akan membawa glukosa masuk ke dalam sel untuk kemudian
dilepaskan
(4) Glukosa digunakan oleh sel sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi
Jika tidak ada insulin, mekanisme diatas tidak berjalan. Akibatnya, gula atau glukosa darah
tetap berada di luar sel atau di dalam pembuluh darah.
Fungsi insulin yang utama adalah untuk melawan beberapa fungsi hormon yang
menyebabkan hiperglikemia dan sekaligus bersamaan dalam mempertahankan jumlah
glukosa dalam darah tetap normal. Disamping fungsinya yang mengatur metabolisme glukosa
yaitu membantu glukosa dalam darah masuk ke dalam sel, insulin juga berfungsi untuk :

Merangsang terjadinya sintesis asam lemak ( fatty acids ) yang mana asetil ko-enzim

A dikonversi menjadi asam lemak, inilah yang disebut lipogenesis.


Meningkatkan pengangkutan asam amino ke dalam sel
Mengurangi terjadinya pemecahan lipid ( lemak ) yang disebut lipolisis
Memodulasi transkripsi dan merangsang pemindahan protein, sintesis DNA,
pertumbuhan sel, dan penggandaan sel yang semuanya terkait dengan fungsi
pertumbuhan
Kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung

tidak teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadang-kadang
juga menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah). Kekurangan insulin dapat
menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang dapat mengakibatkan
penyakit diabetes mellitus.

http://www.ilmudokter.com/2014/08/cara-kerja-hormon-insulin.html
http://klikdokter.com/rubrikspesialis/diabetes/apa-itu-diabetes/hormon-insulinn
http://www.jevuska.com/2014/03/07/insulin/
http://www.ilmudokter.com/2013/11/hormon-insulin.html

Вам также может понравиться