Вы находитесь на странице: 1из 7

Anwar Zulkhoiri 22714305 Tugas Hidrogeokimia

ANALISIS SAMPEL AIR PADA DIAGRAM PIPER

Jumlah data yang dianalisis pada diagram piper berjumlah 74 buah sampel. Sebelum dianalisis dengan diagram
piper, perlu dilakukan konversi satuan dari mg/L ke meq. Setelah itu dilakukan analisis kesetimbangan ion untuk
melihat keabsahan data. Berdasarkan pengukuran kesetimbangan ion, terdapat 58 sampel yang memiliki
kesetimbangan ion melebihi 5% dan terdapat 16 sampel yang memiliki kesetimbangan ion <5%. Walaupun
demikian, analisis pada diagram piper dilakukan dengan menggunakan keseluruhan data sampel yang ada.
Pengeplotan pada diagram piper dilakukan dengan menggunakan software AqQa. Selain itu, dilakukan juga
pengeplotan pada diagram Durov dan diagram Stiff untuk mendukung analisis yang dilakukan pada diagram Piper.
Berikut adalah uraian dari analisis pada diagram piper.

1. Pengeplotan seluruh data pada satu diagram Piper dan Durov


Pengeplotan seluruh data pada satu diagram Piper yang sama dilakukan untuk melihat penyebaran keseluruhan
data. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Plot seluruh sampel pada diagram piper


Gambar di atas menunjukkan plot seluruh data pada diagram Piper. Berdasarkan plot-an tersebut, dapat
disimpulkan bahwa terdapat 3 jenis ion dominan, yaitu air kation-bikarbonat, kation-klorida, dan kation-sulfat.
Secara umum, kation yang dominan adalah ion Ca. Berdasarkan diagram Durov (Gambar 2), pH sampel berkisar
antara 2.4 hingga 7 dan kandungan TDS berkisar antara 400 hingga 2000 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
teridiri dari air asam hingga netral dan termasuk ke dalam air fresh (air segar).

Anwar Zulkhoiri 22714305 Tugas Hidrogeokimia

Gambar 2. Plot seluruh sampel pada diagram Durov

2. Pengeplotan data pada diagram Piper berdasarkan kode sampel


Kode sampel: PRH

Gambar 3. Plot data sampel PRH pada diagram Piper


2

Anwar Zulkhoiri 22714305 Tugas Hidrogeokimia

Berdasarkan plot pada diagram Piper (Gambar 3), air dengan kode PRH memiliki kandungan ion dominan berupa
ion Na dan ion HCO3- atau dengan kata lain air ini disebut sebagai air natrium-bikarbonat. Kandungan ion natrium
yang tinggi menunjukkan bahwa air ini merupakan airtanah yang dalam dan kemungkinan tergolong airtanah yang
berumur tua. Sedangkan kandungan ion bikarbonat yang tinggi menunjukkan bahwa air ini dipengaruhi oleh air
meteorik. Dengan begitu, kedua hal tersebut menunjukkan bahwa air dengan kode sampel PRH ini merupakan air
campuran, yaitu antara airtanah dalam yang bercampur (mixing) dengan airtanah permukaan (air meterorik).

Kode sampel: MBA

Gambar 4. Plot data sampel MBA pada diagram Piper


Berdasarkan plot pada diagram Piper (Gambar 4), air dengan kode MBA memiliki kandungan kation dominan
berupa ion Ca-Mg dan anion dominan adalah ion HCO3- atau dengan kata lain air ini disebut sebagai air kalsiummagnesium-bikarbonat. Hal ini menunjukkan bahwa air PRH ini merupakan airtanah dangkal dan airtanah fresh.

Kode sampel: KCH dan CTR


Pada analisis kali ini, sampel KCH dan CTR dianalisis dalam satu uraian yang sama. Hal ini dikarenakan kedua kode
sampel tersebut memiliki karakteristik yang hampir mirip.
Berdasarkan plot salah satu sampel KCH dan CTR pada diagram Stiff (Gambar 5 dan 6), kandungan major kation
KCH dan CTR memiliki nilai yang tidak jauh berbeda satu sama lain, sedangkan anion yang dominan adalah ion
klorida dan diikuti oleh kandungan ion sulfat yang relatif dominan pula. Dan plot pada Diagram Piper (Gambar 7
dan 8) juga menunjukkan bahwa sampel air KCH dan CTR ini memiliki kandungan kation Ca dan Mg dan anion Cl
dan SO4 yang sangat dominan. Kandungan ion Na dan ion Cl yang tinggi menunjukkan bahwa air tersebut berasal
3

Anwar Zulkhoiri 22714305 Tugas Hidrogeokimia

dari airtanah yang sangat dalam yang berada pada akuifer dalam dan kemungkinan berumur tua. Sedangkan
kandungan ion SO4 yang tinggi menunjukkan air tersebut dipengaruhi oleh larutan magmatik yang memiliki
kandungan H2S dan/atau SO2 yang tinggi. Hal ini juga didukung oleh nilai pH sampel KCH dan CTRyang asam, yaitu
berkisar antara 1.3 hingga 3. Sedangkan kandungan ion Ca dan ion Mg yang tinggi kemungkinan berasal dari batuan
vulkanik yang kaya akan komposisi kalsium dan magnesium. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa sampel KCH
dan CTR ini merupakan air yang berasal dari airtanah dalam yang naik ke permukaan akibat adanya aliran konveksi
panas dan bercampur dengan air magmatik, dan air ini kontak dengan batuan vulkanik.

Gambar 5. Plot salah satu sampel KCH pada Diagram Stiff, yaitu sampel KCH1112

Gambar 6. Plot salah satu sampel CTR pada Diagram Stiff, yaitu sampel CTR1205

Anwar Zulkhoiri 22714305 Tugas Hidrogeokimia

Gambar 7. Plot data sampel KCH pada diagram Piper

Gambar 8. Plot data sampel CTR pada diagram Piper

Anwar Zulkhoiri 22714305 Tugas Hidrogeokimia

Kode sampel: DMS


Berdasarkan plot pada diagram Piper (Gambar 9), air dengan kode DMS ini memiliki kandungan kation dominan
berupa ion Ca dan anion dominan adalah ion SO4-. Kandungan ion SO4 yang sangat tinggi menunjukkan bahwa air
tersebut merupakan air magmatik yang memiliki kandungan H2S dan/atau SO2 yang tinggi. Air magmatik merupakan
fluida yang dihasilkan oleh batuan beku yang mengalami pendinginan. Hal ini juga didukung oleh nilai pH sampel
DMS yang asam, yaitu berkisar antara 2.13 hingga 2.43. Temperatur air yang sangat tinggi, yaitu berkisar 90oC,
menunjukkan bahwa air tersebut berada di daerah vulkanik. Dengan begitu, kandungan ion Ca yang tinggi
kemungkinan berasal dari batuan vulkanik yang kaya akan komposisi kalsium, seperti plagioklas. Dengan begitu,
dapat disimpulkan bahwa sampel DMS ini merupakan air yang berasal dari fluida magmatik dan kontak dengan
batuan vulkanik yang kaya kalcium.

Gambar 9. Plot data sampel DMS pada diagram Piper

Anwar Zulkhoiri 22714305 Tugas Hidrogeokimia

Kode sampel: Sampel Campuran


Berdasarkan plot pada diagram Piper (Gambar 10), terdapat 2 kelompok data, yaitu (a) sampel yang memiliki
kandungan ion dominan Ca dan HCO3- dan (b) sampel yang memiliki kandungan ion dominan Ca dan Cl-, SO42-.
Kelompok (a) menunjukkan bahwa sampel tersebut merupakan airtanah dangkal dan airtanah fresh. Sedangkan
sampel kelompok (b) menunjukkan bahwa air tersebut merupakan airtanah dalam yang bercampur dengan fluida
magmatik yang memiliki kandungan sulfida yang tinggi dan berada di daerah vulkanik.

Gambar 10. Plot data sampel DMS pada diagram Piper

Вам также может понравиться