Вы находитесь на странице: 1из 3

Baterai Generasi Baru, Mini Tapi Maksi

author : J.B. Satrio Nugroho


Friday, 24 August 2012 - 02:00 pm
More Sharing ServicesShare|Share on facebookShare on twitter

sciencedaily.com
Baterai generasi baru, berbahan dasar graphene.

Intisari-Online.com - Baterai isi ulang (seperti Li-ion) yang kita pakai sekarang ini untuk daya
telepon genggam, laptop, dan sebagainya itu mempunyai kepadatan tinggi sehingga mampu
menyimpan daya listrik cukup besar. Sayangnya, waktu isi ulangnya lama. Setidaknya satu jam
sampai terisi penuh. Itu juga mengapa mobil listrik yang mulai marak saat ini tidak bisa
mengandalkan daya listriknya dari baterai jenis ini. Butuh tambahan superkapasitor, terutama saat
membutuhkan daya elektrik besar, seperti saat akselerasi atau mengerem.
Nah, para peneliti dari Rensselaer Polytechnic, New York, Amerika Serikat, yang dikomandoi oleh
Nikhil Koratkar, ahli materi nano, berhasil menemukan jalan masalah tersebut. Mereka menciptakan
baterai jenis baru yang mampu menyimpan daya listrik dalam jumlah besar, namun juga cepat
mengisi ulangnya. Baterai ini mampu menggantikan peran duet baterai lithium dan superkapasitor
yang dibutuhkan oleh mobil listrik.
Para ilmuwan itu awalnya membuat selembar kertas dari material tertipis di dunia, graphene. Kertas
superduper tipis itu kemudian disinari dengan cahaya kuat macam laser atau lampu kilat kamera
untuk menciptakan banyak ruang, pori-pori, retakan di material karbon tersebut. Nah, ruang-ruang
dan pori-pori di struktur tersebut merupakan jalan pintas ion untuk masuk atau keluar, sehingga
proses isi ulang daya menjadi jauh lebih singkat; 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan baterai
grafit biasa. Keluarnya oksigen tersebut meninggalkan ruang-ruang kosong di struktur graphene
terebut. Tekanan dari proses keluarnya oksigen tersebut juga menyebabkan ketebalannya bertambah
beberapa kali kali lipat, namun kerapatan atomnya sangat renggang.
Inovasi itu menjadi solusi karena penyebab baterai berbahan grafit membutuhkan waktu lama untuk
mengisi ulang daya adalah karena ion lithium hanya bisa masuk atau keluar dari anode grafit melalui
ujung-ujungnya. Grafit adalah materi yang biasa kita lihat pada pensil. Graphene juga sejenis serat
karbon, dengan susunan atom karbon yang unik sehingga membuatnya menjadi materi paling kuat
sekaligus paling tipis di dunia.
Menariknya, karena graphene merupakan materi tertipis di dunia, ukuran baterai tidak perlu setebal
sekarang; bahkan mungkin untuk sebuah mobil listrik, baterai yang diperlukan hanya sebesar kuku
manusia saja!

http://intisari-online.com/read/baterai-generasi-baru-mini-tapi-maksi

Вам также может понравиться