Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Katakunci:ElisaHIV
Alamatkorespondensi:
Dr.Septiansima,RSUDOksibilkabupatenpegununganbintangPapua,Jl.KabidingOksibil,
Papua.
DiIndonesia,hinggaakhirtahun
2009, jumlah masyarakat
dengan HIV dilaporkan sekitar
24,000 kasus. Penularan HIV
dariibuke
Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD
bayi dapat
Oksibil
pertolonganpersalinandengan
dicegah
carabedahkaisarelektifsesudah
usia kehamilan matang, dan
pencegahan pemberian ASI.6
PencegahanpenularanHIVdari
ibukebayidilaksanakansecara
komprehensif
dengan
menggunakan empat prong
yaitu,1,2,3
Prong1:Pencegahanpenularan
HIV pada perempuan usia
reproduksi;
Prong2:Pencegahankehamilan
yangtidakdirencanakanpada
perempuanHIVpositif;
Prong3:Pencegahanpenularan
HIVdariibuhamilHIVpositif
kebayiyangdikandungnya;
Prong 4 : Pemberian dukungan
psikologis,sosialdanperawatan
kepada ibu HIV positif beserta
bayidankeluarganya.
Untuk menentukan bayi tidak
mengidap HIV, diperlukan
minimal dua kali pemeriksaan
PCR RNA HIV dengan hasil
negatif, yaitu pada usia 46
minggudanpadausia46bulan.
Padasaatbayiberusia18bulan
dilakukan pemeriksaan zat anti
terhadap HIV dengan cara
ELISAuntukkonfirmasi.4
ibukebayiatauPMTCTHIVdi
RSUD Oksibil kab.Pegunungan
bintang Papua Kita telah mulai
dilakukansecarabertahapsejak
bulan Januari 2012, kemudian
dilaksanakan secara terpadu
(berdasarkanPedomanNasional
PMTCT 2008) oleh Tim
Layanan HIV/AIDS RSUD
Oksibil Papua, sesuai dengan
SKDirekturUtamaRSOksibil
tertanggal04maret2013,yang
antara lain terdiri dari dokter
Umum, tenaga perawat, tenaga
pencatatan pelaporan dan
tenaga farmasi. Walaupun
infeksi HIV pada ibu tidak
pencegahan
penularanHIVdariibukebayi
di berbagai
Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD
negara di
Oksibil
duniatelah
diketahui sebelum proses
kelahiran,profilaksisARVpada
bayibarulahirdariibuHIV
dinyatakan dalam rekomendasi
WHOyangdiperbaikiterusdan
diadaptasi ke dalam Pedoman
positif harus diberikan untuk
Nasional PMTCT, sekaligus
mengurangi risikoMTCT HIV,
merevisi pedoman yang telah
danmengurangirisikotransmisi
adasebelumnya.
infeksi
HIV dengan
menyarankantidakmemberikan
Program PMTCT di RSUD
ASI.5World
Health
Oksibil kab.Pegunungan
Organization
(WHO)
Bintang,Papua
mempunyai panduan untuk
pemberian obat anti retro viral
Pelaksanaan
program
(ARV) pada ibu hamil, yaitu
pencegahanpenularanHIVdari
universal.BayitidakdiberiASI,
namun diberikan susu formula
pengganti ASI sesuai dengan
kriteria AFASS (acceptable =
mudah diterima, feasible =
mudah dilakukan, affordable =
harga terjangkau, sustainable =
berkelanjutan, safe = aman
penggunaannya) dari WHO.2,3,7
Dua belas jam setelah lahir,
maksimaldalam72jamsetelah
lahir, bayi mendapatkan ARV
profilaksis yang terdiri dari5,6,7
Zidovudine 2 mg/ kg BB/ kali
setiap12jamselama6minggu
untuk bayi cukup bulan. Bayi
dengan gestasi kurang dari 34
minggu mendapat 1,5 mg/ kg
BB/ dosis, diberikan2kali per
hari selama 2 minggu pertama,
diikuti dosis yang sama 2 kali
perhari selama 2 minggu
berikutnya, dan dosis 2 mg/kg
BB/haridiberikan2kaliperhari
selama 2 minggu terakhir.
Nevirapinedosistunggal2mg/
mencegahpenularanibukebayi.
Proses persalinan sebaiknya
dengan cara bedah kaisar yang
terencana3. Setelah bayi lahir,
bayi dikeringkan dan ditangani
dengan standar pencegahan
kgBBdiberikansaatusiabayi
4872jam.Padabayidilakukan
pemantauanefeksampingobat,
oportunistik
Pneumocystis Carinii Jiroveci
(PCP), diberikan sampai
dinyatakan HIV negatif pada
pemeriksaan PCR RNA HIV
kedua,yaitupadausia46bulan.
Jika hasilnegatifkotrimoksasol
profilaksisdihentikan.Padausia
18bulandilakukanpemeriksaan
antiboditerhadapHIV(ELISA)
untukkonfirmasi.7
Tujuan dari penelitian untuk
melakukan evaluasi terhadap
kejadianinfeksiHIVpadabayi
yang lahir di RSUD Oksibil
kab.Pegunungan bintang Papua
dariibuHIV(+)yangmengikuti
program PMTCT saat Kondisi
Inpartu dan dari Ibu status
Indetermineddenganresiko
Metode
Penelitian deskriptif dilakukan
dengan menggunakan data dari
rekam medik RSUD Oksibil
kab.PegununganbintangPapua.
Hasilpemeriksaanlaboratorium
juga didapat dengan cara
menghubungi orang tua pasien,
apabila data tidak dijumpai
dalam rekam medik pasien.
Subyek penelitian adalah bayi
yang mengikuti protokol
Program PMTCT yang berlaku
di RSUD Oksibil kab
Pegunungan bintang Papua,
dilahirkan dari ibu yang telah
dinyatakan terinfeksi HIV saat
Kondisi inpartu dan ibu yang
dinyatakanIndetermineddengan
resiko tinggi dan mengikuti
Program PMTCT untuk ibu
hamil sesuai protokol yang
berlakudiRSUDOksibilPapua.
Ibu tersebut melahirkan di RS
Oksibilkab.Pegununganbintang
Hasil
Pembahasan
Infeksi HIV dari seorang ibu
denganpositifHIVkepadabayi
dapat terjadi selama proses
kehamilan,
melahirkan,
persalinan, atau menyusui
(MTCT). Dilaporkan 25%35%
transmisidariibukebayiterjadi
selama proses kehamilan, dan
70%75% terjadi saat proses
melahirkan/ persalinan.10 Oleh
disebutpencegahanpenularan
HIVdariibukebayiataulebih
dikenal dengan PMTCT.
Program PMTCT di RSUD
Oksibil Papua meliputi
pencegahan penularan dari ibu
kebayiberupapemberianARV
dan persalinan normal dan
dengan bedah kaisar,2,3
pertolongan setelah persalinan
dengan pemberian ARV
profilaksis pada bayi yang
digunakan saat ini yang terdiri
dari zidovudine.2,3,4 Selain itu
dilakukan pemantauan monitor
efeksampingobat,pertumbuhan
berat badan, serta diberikan
imunisasi.4 Untuk menentukan
bayi tidak mengidap HIV di
RSUD Oksibil Papua hanya
didasarkan dengan pemeriksaan
ELISA saat usia 18 bulan
dengan alasan Pusat
Laboratorium Propinsi Papua
belum bisa melakukan
pemeriksaan PCR RNA HIV,
yang seharusnya diperlukan
minimal dua kali pemeriksaan
ELISAHIVpadausia18bulan
untukkonfirmasi.
Daftarpustaka
1.UNAIDS.UNAIDSreportontheglobalAIDSepidemic.2010.Diaksestanggal1April
2011.DiunduhdariURL:http://www.avert.org/worldstats.htm
3. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof DR. Sulianti Saroso. Tatalaksana Pencegahan
PenularanVertikaldariIbuTerinfeksiHIVkeBayiyangDilahirkan,Jakarta:2009.
Diaksestanggal9desember2013DiunduhdariURL: http://RSPIprofDRSulianti
saroso.or.id/cst/bacacst.php
2.EconomicCommissionforAfrica.PreventingmothertochildtransmissionofHIVin
Africa: issue and challenges. Commission on HIV/AIDS and Governance in Africa,
AddisAbaba;2004.
3.KementrianKesehatanRepublikIndonesia.Modulpelatihan:Pencegahanpenularan
HIVdariibukebayi.DepartemenKesehatanRI,Jakarta;2008.
5.HavensPL,MofensonLM.EvaluationandmanagementoftheinfantexposedtoHIV
1intheUnitedStates.Pediatrics.2009;123:17587.
6.KilewoC,KarlssonK,MassaweA,LyamuyaE,SwaiA,MhaluF,dkk.Preventionof
mothertochild transmission of HIV1 through breastfeeding by treating infants
prophylactically with lamivudine in Tanzania. J Acquir Immune Defic Syndr.
2008;48:31523.
7.Yayasanspiritia.Pencegahanpenularandariibukebayi(PMTCT).Yayasanspiritia,
Jakarta; 2008. Diakses tanggal 3April 2011 Diunduh dari URL: http://spiritia.
or.id/cst/bacacst.php