Вы находитесь на странице: 1из 10

Evaluasi Program Prevention of

Mother to Child HIV Transmission


(PMTCT) di RSUD OKSIBIL
KAB.PEGUNUNGAN BINTANG, PAPUA
SeptianSima
TimCSTklinikRSUDOksibilKabupatenPegununganBintang,Papua
Latar belakang. Penularan infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dari
seorang ibu HIV (+) pada bayinya dapat terjadi selama kehamilan, persalinan,
ataupunmenyusui.HalinidinamakanpenularanHIVdariibukebayiataudikenal
denganistilahMotherToChildHIVTransmission(MTCT).PenularanHIVdariibu
kebayitersebutdapatdicegahyangdikenaldengansebutanPMTCT(Preventionof
MotherToChildHIVTransmission)
Tujuan.MelakukanevaluasiterhadapkemungkinaninfeksiHIVyangterjadipada
bayiyangmengikutiprogramPMTCTdiRSUDOksibilKabupatenPegunungan
Bintang,Papua
Metode.Penelitiandeskriptifdenganmenggunakandataretrospektifdarirekam
medicRSUDOksibilKabupatenPegununganBintang,Papua.Subyekpenelitian
adalahbayidanibuHIV(+)danIbuyangIndetermineddanbersediamendapat
TerapiARVyangmelahirkandiRSUDOksibilkabupatenpegununganPapuapada
periode1Januari201221Februari2014dantelahmengikutiprogramPMTCT.
Hasil.
Kesimpulan.

Katakunci:ElisaHIV
Alamatkorespondensi:
Dr.Septiansima,RSUDOksibilkabupatenpegununganbintangPapua,Jl.KabidingOksibil,
Papua.

Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD


Oksibil

asalah infeksi HIV dan rantai penularan nya

merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia


yang memerlukan perhatian serius dan agaknya akan menjadi
penyebabutamapenyakitdankematiandikalanganperempuan dan
anakanak.
Dalam publikasi rekomendasi
yanghidupdenganHIVpositif
WHO maupun UNAIDS tahun
di dunia telah meningkat dari
2010 bahwa terdapat 33,4 juta
sekitar 8 juta jiwa pada tahun
orang dengan HIV/AIDS di
1990 sampai dengan 33 juta
seluruhdunia,diantaranya15,7
padatahun2010,danangkaini
juta (47%) perempuan dan 2,1
masihterusbertambah.1 Selama
juta anakanak berusia kurang
tahun 2008 terdapat 1,4 juta
3
dari 15 tahun. Secara global,
perempuan dengan HIV positif
HIV merupakan penyebab
melahirkan di negara
utamakematianperempuanusia
berkembangdanterjadi430,000
reproduksi. Sepanjang usia
bayi terinfeksi HIV, 90% di
reproduksi aktif, perempuan
antaranyaberasaldaripenularan
HIV positif secara potensial
ibu ke bayi (mothertochild
memiliki risiko untuk
transmission/MTCT). Tanpa
menularkan HIV kepada bayi
pengobatan, sekitar setengah
berikutnyajikahamilkembali.
darijumlahanakyangterinfeksi
PenularanHIVdariibukebayi
akanmeninggalsebelumusia2
merupakan akhir dari rantai
tahun.2 Tanpa intervensi, risiko
penularan yang umumnya
MTCTberkisarantara20%45%
didapat dari seorang lakilaki
sedangkan dengan intervensi
HIVpositif.Jumlahmasyarakat
spesifik risiko MTCT dapat

berkurang hingga 2% pada


populasi ibu yang tidak
menyusui dan hingga 5% pada
populasiibumenyusui.3

persalinan, dan 10% melalui


pemberian ASI.4,5 Strategi
preventif selama kehamilan
terbukti mengurangi risiko
MTCT pada HIV sebesar 1%
2%, yang meliputi ARV
profilaksis selama kehamilan
dan melahirkan hingga bayi
berusia 6 minggu setelah lahir,

DiIndonesia,hinggaakhirtahun
2009, jumlah masyarakat
dengan HIV dilaporkan sekitar
24,000 kasus. Penularan HIV
dariibuke
Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD
bayi dapat
Oksibil
pertolonganpersalinandengan
dicegah

dengan program PMTCT. Di


negaramaju,risikoseorangbayi
tertularHIVdariibunyasekitar
<2%,halinikarenatersedianya
layanan optimal untuk
pencegahanpenularanHIVdari
ibu ke bayi. Tetapi di negara
berkembangataunegaramiskin
dengan akses intervensi
minimal, risiko penularan
meningkatmenjadiantara25%
45%. Masyarakat sering
beranggapan bahwa bayi yang
dilahirkan oleh ibu HIV positif
pastiakanterinfeksivirusHIV.
Pada kenyataannya, 60%75%
anak tersebut tidak terinfeksi
walaupun tidak ada intervensi
apapun.PenyebaranMTCTHIV
dapatterjadi5%padasaatdalam
kandungan, 15% pada saat

carabedahkaisarelektifsesudah
usia kehamilan matang, dan
pencegahan pemberian ASI.6
PencegahanpenularanHIVdari

ibukebayidilaksanakansecara
komprehensif

dengan
menggunakan empat prong
yaitu,1,2,3
Prong1:Pencegahanpenularan
HIV pada perempuan usia
reproduksi;
Prong2:Pencegahankehamilan
yangtidakdirencanakanpada
perempuanHIVpositif;
Prong3:Pencegahanpenularan
HIVdariibuhamilHIVpositif
kebayiyangdikandungnya;
Prong 4 : Pemberian dukungan

psikologis,sosialdanperawatan
kepada ibu HIV positif beserta
bayidankeluarganya.
Untuk menentukan bayi tidak
mengidap HIV, diperlukan
minimal dua kali pemeriksaan
PCR RNA HIV dengan hasil
negatif, yaitu pada usia 46
minggudanpadausia46bulan.
Padasaatbayiberusia18bulan
dilakukan pemeriksaan zat anti
terhadap HIV dengan cara
ELISAuntukkonfirmasi.4

ibukebayiatauPMTCTHIVdi
RSUD Oksibil kab.Pegunungan
bintang Papua Kita telah mulai
dilakukansecarabertahapsejak
bulan Januari 2012, kemudian
dilaksanakan secara terpadu
(berdasarkanPedomanNasional
PMTCT 2008) oleh Tim
Layanan HIV/AIDS RSUD
Oksibil Papua, sesuai dengan
SKDirekturUtamaRSOksibil
tertanggal04maret2013,yang
antara lain terdiri dari dokter
Umum, tenaga perawat, tenaga
pencatatan pelaporan dan
tenaga farmasi. Walaupun
infeksi HIV pada ibu tidak

Pengalaman dan keberhasilan


pelaksanaan

pencegahan
penularanHIVdariibukebayi
di berbagai
Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD
negara di
Oksibil
duniatelah
diketahui sebelum proses
kelahiran,profilaksisARVpada
bayibarulahirdariibuHIV
dinyatakan dalam rekomendasi
WHOyangdiperbaikiterusdan
diadaptasi ke dalam Pedoman
positif harus diberikan untuk
Nasional PMTCT, sekaligus
mengurangi risikoMTCT HIV,
merevisi pedoman yang telah
danmengurangirisikotransmisi
adasebelumnya.
infeksi
HIV dengan
menyarankantidakmemberikan
Program PMTCT di RSUD
ASI.5World

Health
Oksibil kab.Pegunungan
Organization
(WHO)
Bintang,Papua
mempunyai panduan untuk
pemberian obat anti retro viral
Pelaksanaan

program
(ARV) pada ibu hamil, yaitu
pencegahanpenularanHIVdari

pemberian ARV untuk semua


wanitadenganCD4350sel/mm.
Pada wanita yang tidak
memerlukan ARV, dapat
diberikanARVprofilaksispada
awaltrimesterke2dansebagai
profilaksis postpartum.Bilaibu
dalamkeadaantertentuterpaksa
harus memberikan ASI,
diberikanARVprofilaksispada
ibu dan bayi selama masa
menyusui.6
ProgramPMTCTdiRSOksibil
kab.Pegunungan bintang Papua
dijalankan dengan mengikuti
Pedoman Nasional PMTCT,
meliputi antara lain pemberian
ARV pada ibu hamil dan pada
bayi setelah lahir. Semua ibu
hamildenganHIVpositifyang
memenuhi kriteria untuk
mendapatkanARVharusmulai
mendapat ARV, sedangkan ibu
hamildenganHIVpositifyang
tidak memerlukan ARV harus
diberikanprofilaksisARVuntuk

universal.BayitidakdiberiASI,
namun diberikan susu formula
pengganti ASI sesuai dengan
kriteria AFASS (acceptable =
mudah diterima, feasible =
mudah dilakukan, affordable =
harga terjangkau, sustainable =
berkelanjutan, safe = aman
penggunaannya) dari WHO.2,3,7
Dua belas jam setelah lahir,
maksimaldalam72jamsetelah
lahir, bayi mendapatkan ARV
profilaksis yang terdiri dari5,6,7
Zidovudine 2 mg/ kg BB/ kali
setiap12jamselama6minggu
untuk bayi cukup bulan. Bayi
dengan gestasi kurang dari 34
minggu mendapat 1,5 mg/ kg
BB/ dosis, diberikan2kali per
hari selama 2 minggu pertama,
diikuti dosis yang sama 2 kali
perhari selama 2 minggu
berikutnya, dan dosis 2 mg/kg
BB/haridiberikan2kaliperhari
selama 2 minggu terakhir.
Nevirapinedosistunggal2mg/

Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD


Oksibil

mencegahpenularanibukebayi.
Proses persalinan sebaiknya
dengan cara bedah kaisar yang
terencana3. Setelah bayi lahir,
bayi dikeringkan dan ditangani
dengan standar pencegahan

kgBBdiberikansaatusiabayi
4872jam.Padabayidilakukan
pemantauanefeksampingobat,

pertumbuhan berat badan dan


perkembangan, serta diberikan

imunisasi sesuai dengan jadwal


yang berlaku. Untuk
menentukan bayi tidak
mengidap HIV, diperlukan
minimal dua kali pemeriksaan
denganhasilnegatif.Padausia4
minggu, dilakukan pemeriksaan
PCRRNAHIVjikahasilnegatif
ARV dihentikan. Mulai usia 4
minggu diberikan profilaksis
kotrimoksazol untuk mencegah
infeksi

oportunistik
Pneumocystis Carinii Jiroveci
(PCP), diberikan sampai
dinyatakan HIV negatif pada
pemeriksaan PCR RNA HIV
kedua,yaitupadausia46bulan.
Jika hasilnegatifkotrimoksasol
profilaksisdihentikan.Padausia
18bulandilakukanpemeriksaan
antiboditerhadapHIV(ELISA)
untukkonfirmasi.7
Tujuan dari penelitian untuk
melakukan evaluasi terhadap
kejadianinfeksiHIVpadabayi
yang lahir di RSUD Oksibil
kab.Pegunungan bintang Papua
dariibuHIV(+)yangmengikuti
program PMTCT saat Kondisi
Inpartu dan dari Ibu status
Indetermineddenganresiko

tinggi dan bersedia mendapat


terapi ARV di RSUD Oksibil
kab.PegununganbintangPapua.
Evaluasi dibuat berdasarkan
pemeriksaan pemeriksaan
ELISAHIVsaatbayiberusia18
bulan.

Metode
Penelitian deskriptif dilakukan
dengan menggunakan data dari
rekam medik RSUD Oksibil
kab.PegununganbintangPapua.
Hasilpemeriksaanlaboratorium
juga didapat dengan cara
menghubungi orang tua pasien,
apabila data tidak dijumpai
dalam rekam medik pasien.
Subyek penelitian adalah bayi
yang mengikuti protokol
Program PMTCT yang berlaku
di RSUD Oksibil kab
Pegunungan bintang Papua,
dilahirkan dari ibu yang telah
dinyatakan terinfeksi HIV saat
Kondisi inpartu dan ibu yang
dinyatakanIndetermineddengan
resiko tinggi dan mengikuti
Program PMTCT untuk ibu
hamil sesuai protokol yang
berlakudiRSUDOksibilPapua.
Ibu tersebut melahirkan di RS

Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD


Oksibil

Oksibilkab.Pegununganbintang

Papua, pada periode 1 Januari


201221Februari2014.

Hasil

Pembahasan
Infeksi HIV dari seorang ibu
denganpositifHIVkepadabayi
dapat terjadi selama proses
kehamilan,

melahirkan,
persalinan, atau menyusui
(MTCT). Dilaporkan 25%35%
transmisidariibukebayiterjadi
selama proses kehamilan, dan
70%75% terjadi saat proses
melahirkan/ persalinan.10 Oleh

karena itu, penting upaya


intervensi untuk mengurangi
jumlahanakyangtertularyang
Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD
Oksibil

disebutpencegahanpenularan

HIVdariibukebayiataulebih
dikenal dengan PMTCT.
Program PMTCT di RSUD
Oksibil Papua meliputi
pencegahan penularan dari ibu
kebayiberupapemberianARV
dan persalinan normal dan
dengan bedah kaisar,2,3
pertolongan setelah persalinan
dengan pemberian ARV
profilaksis pada bayi yang
digunakan saat ini yang terdiri
dari zidovudine.2,3,4 Selain itu
dilakukan pemantauan monitor
efeksampingobat,pertumbuhan
berat badan, serta diberikan
imunisasi.4 Untuk menentukan
bayi tidak mengidap HIV di
RSUD Oksibil Papua hanya
didasarkan dengan pemeriksaan
ELISA saat usia 18 bulan
dengan alasan Pusat
Laboratorium Propinsi Papua
belum bisa melakukan
pemeriksaan PCR RNA HIV,
yang seharusnya diperlukan
minimal dua kali pemeriksaan

PCR RNA HIV pertama pada


usia4minggudanpemeriksaan
yangkeduapadausia46 bulan
denganhasilnegative.4.Jikahasil
pemeriksaan pertama negatif,
ARV tidak dilanjutkan, dan
mulai usia 4 minggu diberikan
profilaksiskotrimoksazol

ELISAHIVpadausia18bulan
untukkonfirmasi.

Septian sima : Evaluasi Program PMTCT RSUD


Oksibil

sampai dinyatakan HIV negatif


pada pemeriksaan PCR RNA
HIVkedua,yaitupadausia46
bulan.Kemudianpadasaatusia
18bulandilakukanpemeriksaan
antiboditerhadapHIV(ELISA)
untukkonfirmasi.4
Kamimasihmenunggu7orang
bayi yang usianya belum
mencapai 18 bulan pada saat
penelitian dilaporkan maka
masih menunggu pemeriksaan

Daftarpustaka
1.UNAIDS.UNAIDSreportontheglobalAIDSepidemic.2010.Diaksestanggal1April
2011.DiunduhdariURL:http://www.avert.org/worldstats.htm
3. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof DR. Sulianti Saroso. Tatalaksana Pencegahan
PenularanVertikaldariIbuTerinfeksiHIVkeBayiyangDilahirkan,Jakarta:2009.
Diaksestanggal9desember2013DiunduhdariURL: http://RSPIprofDRSulianti
saroso.or.id/cst/bacacst.php
2.EconomicCommissionforAfrica.PreventingmothertochildtransmissionofHIVin
Africa: issue and challenges. Commission on HIV/AIDS and Governance in Africa,
AddisAbaba;2004.
3.KementrianKesehatanRepublikIndonesia.Modulpelatihan:Pencegahanpenularan
HIVdariibukebayi.DepartemenKesehatanRI,Jakarta;2008.
5.HavensPL,MofensonLM.EvaluationandmanagementoftheinfantexposedtoHIV
1intheUnitedStates.Pediatrics.2009;123:17587.
6.KilewoC,KarlssonK,MassaweA,LyamuyaE,SwaiA,MhaluF,dkk.Preventionof
mothertochild transmission of HIV1 through breastfeeding by treating infants
prophylactically with lamivudine in Tanzania. J Acquir Immune Defic Syndr.
2008;48:31523.
7.Yayasanspiritia.Pencegahanpenularandariibukebayi(PMTCT).Yayasanspiritia,
Jakarta; 2008. Diakses tanggal 3April 2011 Diunduh dari URL: http://spiritia.
or.id/cst/bacacst.php

Вам также может понравиться