Вы находитесь на странице: 1из 15

PRESENTASI KASUS

Pembimbing : Dr. H. Sunaryo, Sp.OT, SH, MH.Kes


Disusun oleh : Annisa Nurfitriana (10310052)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.SOEKARDJO TASIKMALAYA
2014

CASE NO.7
Wanita 65 tahun datang dengan
keluhan nyeri pada kedua lutut
terutama pada lutut kanan. Nyeri
dirasakan apabila os bangun dari
duduk atau ingin berdiri juga pada
saat duduk tahiyat, nyeri juga
dirasakan saat naik atau turun
tangga dan bangun dari toilet. Sakit
yang
dirasakan
kadang-kadang
hilang tanpa diobati.

My Diagnose is

OSTEOARTHRITIS

Lets Learn The ANATOMY


Sendi adalah tempat pertemuan
antara dua tulang atau lebih
Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai cara, misalnya
dengan kapsul sendi, pita fibrosa,
ligamen, tendon, fasia, atau otot.
Fungsi utama sendi adalah untuk
memberikan gerakan yang
fleksibel pada bagian-bagian
tertentu dalam tubuh.

Lets Learn The ANATOMY


Secara struktural:
Persendian fibrosa
Persendian kartilago
Persendian sinovial
Secara fungsional:
Sendi sinartosis (sendi mati)
Sendi sinkondrosis
Sendi amfiartosis
Sendi diartosis

Lets Learn The ANATOMY

Lets Learn The ANATOMY

Lets Learn The ANATOMY

Whats OA???
Keadaan dimana keseluruhan struktur dari sendi
mengalami perubahan patologis.
Ditandai dengan kerusakan tulang rawan
(kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan
serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan
osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula
sendi, timbulnya peradangan, dan melemahnya
otototot yang menghubungkan sendi
(Felson, 2008)
Berhubungan dengan proses degeneratif, trauma
atau mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas,
stress oleh beban tubuh, dan penyakit-penyakit
sendi lain.

RISK FACTORS of OA

Usia lebih dari 40 tahun


Jenis kelamin (wanita > pria)
Genetik
Kegemukan den penyakit metabolik
Cedera sendi, pekerjaan, olahraga
Kelainan pertumbuhan
Kepadatan tulang
(Mansjoer, 2000)

ETIOLOGY of OA
Adanya gangguan keseimbangan dari metabolisme
kartilago dengan kerusakan struktur.
Kerusakan tersebut diawali oleh kegagalan mekanisme
perlindungan sendi serta diikuti oleh beberapa
mekanisme lain sehingga pada akhirnya menimbulkan
cedera ( Felson, 2008 )
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
OA primer / idiopatik (paling banyak 87%)
Penyebabnya tidak diketahui secara pasti
OA sekunder
OA yang timbul karena adanya faktor predisposis
misalnya karena proses inflamasi, kelainan sistem
endokrin, metabolik, pertumbuhan, faktor keturunan
(herediter), dan immobilisasi yang terlalu lama.

MEKANISME PERTAHANAN SENDI


Diperankan oleh pelindung sendi:
Kapsula, ligamen, kulit dan tendon sendi
memberikan batasan pada rentang gerak
(Range of motion) sendi
Cairan sendi (sinovial) mengurangi
gesekan antar kartilago pada permukaan
Otot-otot dan tendon
Tulang di balik kartilago memiliki fungsi
untuk menyerap goncangan yang diterima
Kartilago berfungsi sebagai pelindung
sendi dan dilumasi oleh cairan sendi

7
Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama pasien. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit
berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan dan tertentu terkadang dapat menimbulkan rasa nyeri
yang melebihi gerakan lain. Perubahan ini dapat ditemukan meski OA masih tergolong dini ( secara
radiologis ). Umumnya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanya bias
digoyangkan dan menjadi kontraktur, Hambatan gerak dapat konsentris ( seluruh arah gerakan )
maupun eksentris ( salah satu arah gerakan saja ) ( Soeroso, 2006 )..
Kartilago tidak mengandung serabut saraf dan kehilangan kartilago pada sendi tidak diikuti dengan
timbulnya nyeri. Sehingga dapat diasumsikan bahwa nyeri yang timbul pada OA berasal dari luar
kartilago (Felson, 2008).
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian dengan menggunakan MRI, didapat bahwa sumber dari nyeri yang timbul diduga
berasal dari peradangan sendi ( sinovitis ), efusi sendi, dan edema sumsum tulang ( Felson, 2008).
8
Osteofit merupakan salah satu penyebab timbulnya nyeri. Ketika osteofit tumbuh, inervasi
neurovaskular menembusi bagian dasar tulang hingga ke kartilago dan menuju ke osteofit yang sedang
berkembang Hal ini menimbulkan nyeri (Felson, 2008).
Nyeri dapat timbul dari bagian di luar sendi, termasuk bursae di dekat sendi. Sumber nyeri yang umum
di lutut adalah aakibat dari anserine bursitis dan sindrom iliotibial band (Felson, 2008).
b. Hambatan gerakan sendi

Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat secara perlahan sejalan dengan pertambahan rasa nyeri ( Soeroso, 2006 ).
c. Kaku pagi
Rasa kaku pada sendi dapat timbul setelah pasien berdiam diri atau tidak melakukan banyak gerakan, seperti duduk di kursi atau mobil
dalam waktu yang cukup lama, bahkan setelah bangun tidur di pagi hari( Soeroso, 2006 ).
d. Krepitasi
Krepitasi atau rasa gemeratak yang timbul pada sendi yang sakit. Gejala ini umum dijumpai pada pasien OA lutut. Pada awalnya hanya
berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan
penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu ( Soeroso, 2006 )..
e. Pembesaran sendi ( deformitas )
Sendi yang terkena secara perlahan dapat membesar ( Soeroso, 2006 ).
Universitas Sumatera Utara
f. Pembengkakan sendi yang asimetris
Pembengkakan sendi dapat timbul dikarenakan terjadi efusi pada sendi yang biasanya tidak banyak ( < 100 cc ) atau karena adanya
osteofit, sehingga bentuk permukaan sendi berubah ( Soeroso, 2006 ).
g. Tanda tanda peradangan
Tanda tanda adanya peradangan pada sendi ( nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan warna kemerahan ) dapat
dijumpai pada OA karena adanya synovitis. Biasanya tanda tanda ini tidak menonjol dan timbul pada perkembangan penyakit yang
lebih jauh. Gejala ini sering dijumpai pada OA lutut ( Soeroso, 2006 ).
h. Perubahan gaya berjalan
Gejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien dan merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA, terlebih pada
pasien lanjut usia. Keadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri karena menjadi

Вам также может понравиться