Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MANAJEMEN INDUSTRI
Fourdrinier Process
Dryers Reel
Winder
(Sumber: Martinich, Joseph. S. Production and Operation Management, John Wiley &
Sons)
Gambar 6.1 Diagram alur proses produksi pada pabrik bubur kertas
Catatan:
Feed conveyor
Pulper
Surge tank
Screen celaner
= layar pembersih
Thickener
= alai pengental
Chest
Storage tower
= menara penyimpanan
Disc refiner
= mesin penyaring/penghalus
Fourdrinier
Presses
= penekan
Dryers
= pengering
Reel
Winder
= pemutar
MANAJEMEN INDUSTRI
tertentu, agar diperoleh kue yang direncanakan. Artinya, bila waktu memanaskan lebih
lama dari ketentuan, berarti kue yang diperoleh selain gosong juga hancur. Dengan
perkataan lain, kue yang dihasilkan adalah kue yang rusak. Agar kue yang diproduksi
adalah kue yang baik sesuai dengan rencana, diperlukan pengawasan proses
pembuatan secara baik.
Secara umum hal itu dapat dikatakan bahwa untuk memperoleh produk yang baik
diperlukan pengawasan dalam proses untuk mencegah kerusakan. Artinya, agar produk
yang dihasilkan tidak rusak perlu diadakan pengawasan mutu secara saksama. Adapun
pengawasan atau pengendalian mute dilakukan selama proses produksi sampai barang
tersebut dikirim ke konsumen.
2. Mencegah atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang (produk)
Kiat utama dari pencegahan kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana
saja, yakni kerusakan harus dicegah sebelum terjadi. Dengan mencegah kerusakan
produk dapat diperoleh manfaat sebagai berikut.
Pengusaha atau perusahaan tidak akan memperbaiki barang yang rusak (remade) dan
proses produksi dalam perusahaan berjalan secara baik.
Di lain pihak, konsumen tidak akan pernah mengembalikan produk yang telah dibelinya.
Hal ini menyangkut nama baik produk bersangkutan. Sebab bila konsumen membeli
produk yang rusak dia akan dan berhak mengembalikan. Bila hal ini terjadi berarti
merupakan promosi yang tidak baik. Akhirnya, akan banyak konsumen yang tidak
menyukai produk tersebut. Akibatnya, pangsa pasar produk tersebut akan tambah kecil.
Hal ini berarti merupakan penurunan volume penjualan. Pengembalian barang yang
rusak biasanya selalu melalui pengecer atau distributor yang ditunjuk. Pengembalian
produk rusak yang sering terjadi, membuat pengecer atau distributornya akan enggan
untuk menjual produk tersebut. Hal itu berarti kehilangan mata rantai distribusi untuk
menjual barang. Jelas ini merupakan suatu kerugian yang perlu dihindarkan.
Lain halnya bila barang yang dibeli seorang konsumen tidak pernah dikembalikan.
Secara psikologis dia akan percaya bahwa produk yang dibelinya bermutu baik. Berarti
konsumen tersebut tidak akan meninggalkan dan mengganti dengan produk lain. Hal ini
pun bisa merupakan iklan dari mulut ke mulut yang positif, yang menjaga citra produk,
bahkan menambah pangsa pasar produk bersangkutan sehingga volume penjualannya
diharapkan dapat dinaikkan dari waktu ke waktu. Akibat dari laku kerasnya suatu
produk, pihak pengecer (distributor) lebih senang hati dan bergairah melakukan promosi
MANAJEMEN INDUSTRI
MANAJEMEN INDUSTRI
MANAJEMEN INDUSTRI
Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesinmesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja
peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesin-mesin
tersebut dipantau dengan CSC agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan.
Misalnya, dalam pabrik yang membuat jari-jari roda sepeda. Apakah mesin bekerja tepat
sehingga menghasilkan jari-jari roda sepeda yang panjangnya 40 cm. Bila hasilnya
banyak sampel yang lebih pendek atau lebih panjang, berarti terdapat suatu yang rusak
dalam mesin tersebut. Sehingga untuk mencegahnya, mesin perlu disetel atau
diperbaiki lebih dulu. Setelah disetel atau diperbaiki, mesin dapat dioperasikan kembali
sehingga hasil produk jari-jari roda sepeda panjangnya 40 cm sesuai dengan rencana.
Pemantauan
ini
harus
dilakukan
secara
terus-menerus
untuk
menghindarkan
penyimpangan hasil produksi yang tidak sesuai dengan ukuran, mutu, atau bentuk yang
direncanakan.
3. Pemantauan Produk Jadi
Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan
rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah
selama proses produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk,
ukuran, dan mutu yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan.
Selanjutnya dipasarkan (didistribusikan). Namun bila terdapat barang yang cacat maka
barang tersebut harus dibuang atau remade dan mesin perlu disetel kembali agar
beroperasi secara akurat.
4. Pemantauan Pengepakan
Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi
sesuai dengan mutu. Misalnya, bola lampu yang terdapat di rumah Anda, selain
diperiksa mutunya juga cara membungkusnya harus mengikuti standar bungkus
tertentu. Bila tidak, bola lampu rusak waktu sampai di tangan konsumen. Hal terakhir ini
harus dihindarkan.
Selanjutnya untuk barang (produk) bahan seperti radio, TV, video, dan jam tangan selain
pembungkus yang baik, tentunya memerlukan alat pengangkut yang memenuhi syarat.
Bila TV diangkut dengan kereta api, mungkin lebih riskan dalam hal penjagaan mutu
dibandingkan bila diangkut dengan truk peti kemas. Perlu diperhatikan pula bila produk
TV harus diangkut dari Surabaya ke Merauke (Irian Jaya), alat transpor apa yang paling
MANAJEMEN INDUSTRI
produk
yang
dihasilkan
dari
suatu
proses
yang
tidak
mengalami
penyimpangan (deviasi), tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan
tetapi, mengingat proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang
maka bisa terjadi kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan
(deviasi). Dalam hal yang terakhir inilah peranan statistik untuk mengurangi terjadinya
penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan produk akhir.
Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data
sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas
tentang data tersebut sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan
(kerusakan) atau tidak.
Dari hal pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan
MANAJEMEN INDUSTRI
MANAJEMEN INDUSTRI
memarut singkong, dan mengeringkan tepung tapioka dan ampas dilakukan secara
manual karena skala usahanya kecil-kecilan. Akan tetapi, di negara lain, di mana skala
usahanya besarbesaran kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan mesin (dari mesin
1 sampai dengan mesin 5).
3. Diagram Alur Proses pada Pabrik Pulpen
Pulpen yang Anda pegang, bila diperhatikan satu demi satu terdiri dari tutup pulpen (A),
badan pulpen (B), dan isi pulpen (C). Bahkan bila diamati lebih lanjut tutup pulpen (A)
tersebut terdiri dari komponen-komponen kecil. Demikian pula isi pulpen (C) terdiri dari
tabung tinta dan isi tinta.
Bahan baku pulpen tersebut misalnya saja terdiri dari plastik, tinta, dan pelat baja untuk
mata penanya. Dari komponen pulpen tersebut Anda perlu mengetahuinya bahwa
masing-masing komponen diproses dalam mesin sendiri-sendiri. Gambaran umumnya
adalah seperti pada Gambar 6.5.
Dari alur proses pembuatan pulpen tersebut seorang supervisor mutu dapat membuat
suatu diagram alur proses (DAP) dengan urutan kerja sebagai berikut.
1) Tutup pulpen (A) diproses melalui mesin M1
2) Badan pulpen (B) diproses melalui mesin M2
3) Tabung tinta (C) diproses melalui mesin M3.
4) Mata pena (D) diproses melalui mesin M4
5) Tabung tempat pena diproses pada mesin M5.
Selanjutnya tabung tinta (dari M3), mata pena (dari M4), dan tabung tempat pena (dari
M5) dirakit pada mesin M5 untuk menjadi isi pulpen yang lengkap.
Lalu isi pulpen lengkap tersebut dirakit dengan tutup, pulpen, dan badan pulpen dalam
mesin M6 untuk menjadi pulpen sebagai produk akhir. Jadi, Anda dengan mudah dapat
membuat DAP-nya seperti pads Gambar 6.6 berikut.
MANAJEMEN INDUSTRI
MANAJEMEN INDUSTRI
10
MANAJEMEN INDUSTRI
11
dicampuradukkannya bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan bahan-bahan lain dalam
proses produksi. Interaksi tersebut akan dapat menghasilkan roti yang mempunyai nilai
tambah dan nilai guna yang lebih besar bagi konsumen.
Intinya, pengertian produksi dapat dinyatakan secara umum sebagai berikut.
Produksi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan barang (jasa) lain yang
mempunyai nilai tambah dan nilai guna yang lebih besar berdasarkan prinsip ekonomi
manajerial atau ekonomi perusahaan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan prinsip ekonomi manajerial? Prinsip ekonomi
manajerial adalah bahwa prinsip produksi harus dijalankan dengan cara meminimumkan
biaya
berarti setiap
MANAJEMEN INDUSTRI
12
MANAJEMEN INDUSTRI
13
a) Pemeriksaan dan pengawasan kualitas bahan mentah (bahan baku, bahan baku
penolong, dan sebagainya).
b) Pemeriksaan atas produk sebagai hasil proses pembuatan. Hal ini berlaku untuk
barang setengah jadi maupun barang jadi.
c) Pemeriksaan cars pengepakan dan pengiriman barang ke konsumen.
d) Mesin, tenaga kerja, dan fasilitas lain yang dipakai dalam proses produksi harus
juga diawasi sesuai dengan standar kebutuhan.
Jadi, secara keseluruhan tahap pengendalian mutu meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Pemeriksaan mutu bahan baku, mutu bahan dalam proses, dan mutu produk
jadi. Demikian pula standar jumlah dan komposisinya.
b) Pemeriksaan yang dilakukan tersebut memberi gambaran apakah proses
produksi berjalan seperti yang telah ditetapkan atau tidak.
c) Melakukan analisis fakta untuk mengetahui penyimpangan yang mungkin teijadi.
d) Apabila terjadi penyimpangan, harus segera dilakukan koreksi agar produk yang
dihasilkan memenuhi standar yang direncanakan.
Secara umum pengawasan mutu dapat digambarkan sebagai suatu kegiatan inspeksi
bertahap dari mulai mengamati lalu mengumpulkan fakta, kemudian melakukan
tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.
Hal ini perlu dilaksanakan untuk mencapai dan memperiahankan mutu produk yang
telah ditetapkan. Jadi, pada hakikatnya pengertian pengawasan mutu adalah usaha
mencegah terjadinya penyimpangan atau kerusakan. Bila timbul penyimpangan atau
kerusakan mutu maka akan diambil tindakan koreksi untuk mencegah timbulnya kembali
penyimpangan tersebut. Misalnya, bila standar ukuran jari-jari sepeda 30 cm, berarti
produk jari-jari tersebut harus berukuran 30 cm pula, tidak boleh 29 cm atau 31 cm.
MANAJEMEN INDUSTRI
14
agar sesuai dengan mutu yang direncanakan. Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa
pimpinan perusahaan (manajemen) dan tenaga kerja lain harus saling menunjang dalam
melaksanakan kegiatan pengendalian mutu barang atau jasa sejak awal, yakni mulai
pemilihan bahan baku, lalu proses produksi sampai barang jadi, dan seterusnya. Jadi,
partisipasi seluruh karyawan dan manajemen akan memengaruhi keberhasilan kendali
mutu atas suatu produk.
Kiranya ada baiknya dikutipkan tentang pengawasan mutu barang, sebagai berikut.
In performing monitoring function, quality control must decided the amount and type of
inspection and control required to insure achievement of the specification economically.
(Dalam melaksanakan fungsi pemantauan (monitoring), pengendalian mutu harus
ditentukan jumlah dan jenis inspeksi yang diperlukan agar terjamin tujuan memperoleh
produk bermutu yang direncanakan secara ekonomis).
Dalam menentukan jumlah dan jenis pemantauan dalam proses pengendalian mutu
suatu barang, terlebih dahulu harus dibuat suatu diagram alur proses produksi atau
disingkat DAP. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebut, dapat ditentukan
jenis dan banyaknya titik pemantauan yang efektif. Namun demikian, jumlah
pemantauan harus berprinsip kepada segi ekonomis. Ingat bahwa proses pengendalian
mutu harus berprinsip kepada manajerial ekonomis atau dikenal sebagai "harus efisien".
Jadi, Anda tahu bahwa tipe dan jenis pemantauan tergantung kepada jenis dan tipe
diagram alur proses produksi. Makin panjang diagram alur proses produksi, semakin
banyak pula titik pemantauan yang diperlukan. Sebaliknya, makin pendek diagram alur
atau proses produksi, berarti makin sedikit pula titik dan jenis pemantauan yang
diperlukan.
Penerapan pengendalian mutu pada satu perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran pasti tentang produk akhir. Apakah komposisi, desain, maupun spesifikasi
telah sama dengan standar yang telah ditetapkan? Jadi, pengendalian mutu hanya
dapat dilakukan bila sebelumnya telah ditetapkan suatu standar ukuran. Tanpa standar
tersebut perusahaan tidak mempunyai dasar ukuran untuk mengawasi apakah proses
produksi telah berjalan dengan semestinya. Dengan perkataan lain, tanpa standar yang
ditetapkan lebih dahulu (predetermined standard), berarti tidak dapat dipantau tentang
penggunaan bahan baku dan fasilitas proses produksi sehingga sulit dibandingkan
dengan output (hasil akhirnya). Fungsi pengendalian mutu, bukan saja untuk
memperoleh mutu produk yang sesuai dengan standar, tetapi juga untuk mengetahui
tingkat efisiensi.
MANAJEMEN INDUSTRI
15
Bagaimana caranya? Penggunaan bahan baku yang melebihi jumlah standar, misalnya,
berarti pemakaian bahan lebih banyak dari ketentuannya. Hal ini bila tidak diawasi
berarti pemborosan. Demikian pula bila proses penggunaan bahan baku salah, berarti
bahan dalam proses (work in process) harus dibuang atau bila mungkin diolah kembali
(remade). Hal ini merupakan pemborosan waktu dan tenaga yang merupakan terjadinya
inefficiency
MANAJEMEN INDUSTRI
16