Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
PROFIL KABUPATEN
AGAM
tersusunnya RTRW
Kabupaten Agam tahun 2010-2030 yang mengacu kepada undangundang penataan ruang yang baru, pemanfaatan ruang 20 tahun
kedepan dapat memberikan arahan yang lebih jelas serta mampu dan
berdampak luas terhadap mengantisipasi perkembangan wilayah
Kabupaten Agam baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya.
I- 1
1.1
LANDASAN HUKUM
Undang Undang
1.
I- 2
Peraturan
Perundang-Undang
Republik
Indonesia
I- 3
(Lembaran
I- 4
I- 5
Perencanaan
Kehutanan
(Lembaran
Negara
Republik
I- 6
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Penyelenggaraan
Penataan
Ruang
(Lembaran
Negara
I- 7
Nomor
I- 8
1.2
1.2.1
I- 9
itu juga terdapat 3 aliran sungai yang cukup besar, yaitu Batang
Antokan, Batang Masang dan Batang Agam.
I - 10
Tabel 1.1
Jumlah Kecamatan, Nagari, Luas Daerah di Kabupaten Agam Tahun 2005-2008
Tahun 2005
No
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Kecamatan
Jumlah
Nagari
Luas
Daerah
(km2)
Jumlah
Nagari
Luas
Daerah
(km2)
Jumlah
Nagari
Luas
Daerah
(km2)
Jumlah
Nagari
Luas
Daerah
(km2)
1.
Tanjung Mutiara
205,73
205,73
205,73
205,73
2.
Lubuk Basung
278,40
278,40
278,40
278,40
3.
Ampek Nagari
268,69
268,69
268,69
268,69
4.
Tanjung Raya
244,03
244,03
244,03
244,03
5.
Matur
93,69
93,69
93,69
93,69
6.
IV Koto
11
173,21
11
173,21
68,80
68,80
7.
Banuhampu
28,45
28,45
28,45
28,45
8.
Sungai Pua
44,29
44,29
44,29
44,29
9.
Ampek Angkek
30,66
30,66
30,66
30,66
10.
Canduang
52,29
52,29
52,29
52,29
11.
Baso
70,30
70,30
70,30
70,30
12.
Tilatang
Kamang
56,07
56,07
56,07
56,07
13.
Kamang Magek
99,60
99,60
99,60
99,60
14.
Palembayan
349,81
349,81
349,81
349,81
15.
Palupuah
237,08
237,08
237,08
237,08
16
Malalak
104,41
104,41
2.232,30
82
2.232,30
Jumlah
81
2.232,30
81
82
2.232,30
I - 11
I - 12
I - 13
1.2.1.2 Topografi
Kabupaten Agam mempunyai kondisi topografi yang cukup
bervariasi, mulai dari dataran tinggi hingga dataran yang relatif
rendah, dengan ketinggian berkisar antara 0 - 2.891 meter dari
permukaan laut.
Menurut kondisi fisiografinya, ketinggian atau elevasi wilayah
Kabupaten Agam, bervariasi antara 2 meter sampai 1.031 meter
dpl, adapun pengelompokkan yang didasarkan atas ketinggian
adalah sebagai berikut:
1. Wilayah dengan ketinggian 0-500 m dpl seluas 44,55%
sebagian besar berada di wilayah barat yaitu Kecamatan
Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan
Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya.
DANAU
MANINJAU
Gn. MERAPI
Gn.
SINGGALANG
Gambar 1.2: Gunung api Maninjau dengan danau kawah dibandingkan besarnya Gunung
Merapi Singgalang yang mencapai 12 : 1
I - 14
I - 15
I - 16
1.2.1.3 Klimatologi
Temperatur udara di Kabupaten Agam terdiri dari dua macam,
yaitu di daerah dataran rendah dengan temperatur minimum
250C dan maksimum 330C (Lubuk Basung), sedangkan di
daerah tinggi yaitu minimum 200C dan maksimum 290C
(Tilatang
Kamang).
Kelembaban
udara
rata-rata
88%,
I - 17
I - 18
1.2.1.4 Geologi
Formasi batuan yang dijumpai pada daerah Kabupaten Agam
dapat digolongkan kepada Pra Tersier, Tersier, dan Kuarter yang
terdiri dari batuan endapan permukaan, sedimen, metamorfik,
vulkanik dan intrusi. Batuan induk yang berasal dari zaman Pra
Tersier terdiri dari batuan sedimen, vulkanik, dan intrusi. Batuan
yang berasal dari zaman Tersier bahwah atau peralihan Tersier
ke Kuarter berupa batuan vulkanik yang terdiri dari lahar,
aglomerat dan koluvium. Batuan dari zaman Kuarter terdiri dari
endapan permukaan dan vulkanik. Batuan vulkanik terdapat di
Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Danau Maninjau.
Wilayah Kabupaten Agam yang ditutupi oleh jenis batuan beku
ekstrusif dengan reaksi intermediet (andesit dari Gunung
Merapi,
Gunung
Singgalang,
Gunung
Tandikek,
Danau
seluas
80.011,80
ha
(3,79%),
endapan
alluvium
I - 19
I - 20
1.2.2
Kependudukan
1.2.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Agam selama periode 5 tahun
telah terjadi peningkatan sebesar 13.784 jiwa, dimana pada
tahun 2004 penduduk Kabupaten Agam berjumlah 431.603 jiwa
dan pada tahun 2008 meningkat sebanyak 445.387 jiwa. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Tabel I.2
Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam
No
Tahun
Jumlah Penduduk
1.
2004
431.603
2.
2005
435.276
3.
2006
439.611
4.
2007
443.857
5.
2008
445.387
Grafik 1.1
Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam
I - 21
No
Kecamatan
1.
Tanjung Mutiara
2.
Lubuk Basung
3.
Ampek Nagari
4.
Tanjuang Raya
5.
Matur
6.
IV Koto
7.
Banuhampu
8.
Sungai Pua
9.
Ampek Angkek
10. Canduang
11. Baso
12. Tilatang Kamang
13. Kamang Magek
14. Palembayan
15. Palupuah
RTRW Kab. Agam 2010-2030
16. Malalak
Jumlah
Kepadatan
Luas
(Km2)
Penduduk
205,73
278,40
268,69
244,03
93,69
173,21
28,45
44,29
30,66
52,29
70,30
56,07
99,60
349,81
237,08
2.232,30
26.452
62.132
22.622
30.607
18.581
23.259
33.207
23.033
37.515
23.179
33.112
32.718
20.605
33.759
13.981
10.635
445.387
Penduduk
(Km2)
129
223
84
125
198
134
1.167
520
1.224
443
471
584
207
97
59
I - 22
200
Grafik 1.2
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Agam
No
Tingkat Kepadatan
Penduduk
Range
1.
Kepadatan Rendah
0-447 jiwa/km2
2.
Kepadatan Sedang
447-835 jiwa/km2
3.
Kepadatan Tinggi
Kecamatan
Tanjung Mutiara, Lubuk
Basung, Ampek Nagari,
Tanjuang Raya, Matur, IV
Koto, Canduang,
Kamang Magek,
Palembayan,
Malalak.
Sungai Pua,
Baso,
Tilatang Kamang.
Banuhampu,
Ampek Angkek
I - 23
penduduk
dilakukan
guna
memprediksi
tingkat
dari
hasil
proyeksi
tersebut
dapat
diketahui
I - 24
Tahun
Proyeksi
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
453.404
461.565
469.873
478.331
486.941
495.706
504.629
513.712
522.959
532.372
541.955
551.710
561.641
571.751
582.043
592.520
603.185
614.042
625.095
636.347
647.801
659.461
1.2.3
I - 25
Kec. Palupuh
2.
Kec. Palembayan
3.
Kec. Matur
4.
Kec. IV Koto
5.
Kec. Banuhampu
6.
AGAM
I - 26
Gambar I.4:
2.
terpaan
zona
Bukit
Barisan,
kurang
lebih
daerah
yang
I - 27
Bahaya Tsunami
Daerah lepas pantai Kabupaten Agam merupakan tempat dimana
subduksi tektonik terjadi. Distribusi pusat gempa dilepas pantai
menunjukkan potensi gempa yang menyebabkan terjadi tsunami
besar.
Untuk wilayah Kabupaten Agam yang termasuk dalam daerah yang
potensial terhempas hantaman tsunami adalah pada daerah sekitar
Jorong Subang-subang,
2.
Letusan
Gunung
Tandikat:
letusan
ini
tidak
terlalu
Gunung Marapi
I - 28
5.
tersebut.
Proses lain
yang
dapat mengakibatkan
I - 29
Gelinciran (Sliding)
Gelinciran (Sliding) adalah gerakan massa tanah atau batuan
sepanjang lereng perbukitan dan pegunungan yang terlepas dari
ikatan tanah atau batuan asalnya. Gelinciran berlangsung secara
cepat dan tiba-tiba dengan kecepatan tinggi. Pergerakan
umumnya disebabkan oleh pertambahan massa air yang
bercampur
dengan
rombakan
tanah
atau
batuan
dan
Nendatan (Slumps)
Longsoran ini dikenali oleh adanya retakan dipermukaan.
Pergerakan longsoran diperlihatkan dari bentuk permukaan
berupa lingkaran atau bentuk tapal kuda. Di Kabupaten Agam,
longsoran tipe ini terdapat disekitar lereng luar Gunung Maninjau
yaitu di jalan antara Koto Tuo Balingka di jalan masuk ke
stasiun
transmisi
Telkom
dan
di
jalan
antara
Matur
Palembayan.
I - 30
Keterangan
1.
Kecamatan
Jatuhan
(Debris Falls)
Nagari
Tanjung Raya
Tanjung- Sani
Sungai Batang
Maninjau
Palembayan
Lubuk Basung
Lubuk Basung
Ampek Nagari
Batu Kambiang
Matur
Matua Hilia
IV Koto
Balingka
Koto Gadang
Malalak
Malalak Timur
Palupuh
Koto Rantang
Pasia Laweh
Pagadih
2.
Gelinciran
(Sliding)
3
Palembayan
4
Baringin
Ampek Koto Palembayan
Tigo Koto Silungkang
Lubuk Basung
Lubuk Basung
Ampek Nagari
Batu Kambing
Matur
Matua Hilir
Palupuh
Koto Rantang
Pasia Laweh
3.
Nendatan
(Slumps)
Matur
Tigo Balai
Palembayan
Baringin
Sungai Pua
I - 31
6.
IV Koto
Balingka
Malalak
Malalak Utara
Banjir
Banjir terjadi apabila ekses atau kelebihan air tidak dapat ditampung
pada tempatnya sehingga melimpah keluar. Tempat penyimpanan
air secara alamiah diantaranya adalah sungai, rawa, danau atau
bendungan. Daerah banjir terjadi sepanjang aliran sungai seperti
Batang Tiku dan Batang Sungai Pingai, Batang Kalulutan, Batang
Dareh, Batang Bawan, Batang Sitanang, bagian hilir dari Batang
Simpang Jernih dan Simpang Keruh dan Batang Layah. Banjir pada
sungai sungai tersebut di atas pada umumnya terbatas pada
morfologi dataran banjir (flood plain). Selain dari lokasi lokasi
tersebut banjir juga terjadi pada daerah rawa yang terdapat di
sekitar dataran pantai, yang juga berhubungan dengan aliran sungai
di bagian hilir.
Lokasi banjir di wilayah Kabupaten Agam antara lain :
I - 32
7.
Abrasi
Abrasi merupakan salah satu bagian dari proses perubahan muka
air laut setempat yang dalam istilah ilmiah disebut relative sea level
change (RSLC). Abrasi atau erosi garis pantai mengubah garis
pantai berpindah ke arah daratan. Lawan dari abrasi adalah akresi
atau sedimentasi yang menyebabkan garis pantai maju ke arah laut.
Proses yang terlibat dalam perubahan garis pantai diakibatkan oleh
banyak hal diantaranya kondisi geologi dan morfologi pantai, kondisi
ekologi, klimatologi dan oseanologi. Dari semua faktor tersebut di
atas pengaruh gelombang dan arus laut merupakan faktor dominan.
Gelombang berfungsi menghancurkan sedimen yang menyusun
garis pantai dan arus laut mengangkut hasil rombakan searah
dengan arah arus laut.
Pada wilayah Kabupaten Agam, wilayah yang terkena abrasi yaitu :
1. Masang (800 meter).
2. Ujungmasang (1.100 meter).
3. Muaraputus (300 meter).
4. Ujung Labung (500 meter).
5. Pasia Paneh (200 meter).
6. Pelabuhan Tiku (100 meter).
Abrasi
RTRW Kab. Agam 2010-2030
I - 33
Akresi
I - 34
I - 35
I - 36
I - 37
1.2.4
2006-2008,
tidak
terjadi
penambahan
maupun
Tabel I.7
Perkembangan Tanaman Padi Sawah Tahun 2006-2007
Tahun
No.
Perkembangan
Uraian
2005
2006
2007
2007-2008
1.
28.819
28.819
28.819
0,00
2.
52.715
53.449
51.192
-2.257
-4,41
3.
49.585
51.157
51.462
305
0,59
4.
Produksi (Ton)
233.490
233.561
243.119
9.558
3,93
5.
Produktivitas (Ton/ha)
4,71
4,57
4,72
0,15
3,18
6.
IP (%)
182,92
185,46
182,92
-2,54
-1,39
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Agam Tahun 2008
I - 38
Jenis Produksi
Tanaman Perkebunan
a. Kelapa Dalam
Luas Panen
(Ha)
Produksi (Ton)
11.150
32.916
8.764
182.740
c. Karet
814
913
d. Cengkeh
414
54
e. Kulit Manis
7.493
17.542
f. Kopi
3.297
2.078
g. Gardamunggu
106
52
h. Kemiri
297
2.224
i. Pinang
2.520
9.671
j. Pala
1.051
2.350
k. Tebu
3.983
20.627
l. Temulawak
m. Jahe
15
n. Laos
o. Kunyit
18
p. Kejibeling
q. Kapulaga
1.227
1.065
b. Kelapa Sawit
r. Kakao
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Agam Tahun 2008
I - 39
ekor. Sementara
untuk populasi
terbesar sektor
Jenis Ternak
Populasi (Ekor)
1.
Sapi Potong
32.017
2.
Sapi Perah
40
3.
Kerbau
4.
Kuda
5.
13.187
6.
Ayan Buras
432.315
7.
161.548
8.
53.673
9.
Itik
105.167
10.
Puyuh
44.787
11.
Anjing
31.778
12.
Kelinci
7.320
17.787
172
I - 40
Jenis
Luas (Ha)
1.
Hutan PPA
27.533,40
2.
Hutan lindung
31,560,00
3.
Hutan produksi
6,140,00
4.
20,650,00
85.883,40
I - 41
Jenis Produksi
1.
Ikan Laut
4.966,8
2.
Budidaya
55.670,35
3.
Perairan Umum
755,98
umumnya
masih
dalam
tahap
pengolahan
dan
I - 42
I - 43
I - 44
Koto,
Kecamatan
Tanjung
Raya,
Kecamatan
Matur,
I - 45
Tabel I.12
Potensi Sumber daya Mineral di Kabupaten Agam tahun 2007
No
Jenis
1
1.
2.
Lokasi
2
Batu Kapur
Marmer
Potensi
Keterangan
Sumber daya
Penyelidikan umum
Simarasok
109.375.000 ton
Kecamatan Baso
9.375.000 ton
(hipotetik)
25.000.000 ton
(hipotetik)
500.000.000 ton
(sumber daya)
Penyelidikan umum
Matur
Sumber daya
Penyelidikan umum
Kecamatan Palupuh
3.
Dolimit
4.
Kalsit
Sumber daya
Penyelidikan umum
5.
Fosphat
Sumber daya
Penyelidikan umum
6.
Granit
Sumber daya
Penyelidikan umum
Sumber daya
Penyelidikan umum
Granit kemungkinan dalam bentuk stock
granodiorit, berwarna abu-bau tua
kehitaman, masif, fanerik halus,
sedang,subhedral, equigranular, kuarsa,
arthoktas hornblende, plagioklas keras.
Sumber daya
Penyelidikan umum
Sumber daya
Penyelidikan umum
Hutan lindung
Sumber daya
Penyelidikan umum
5.280.000 M3
61.600.000 M3
Penyelidikan umum
Sumber daya
Penyelidikan umum
7.
8.
Andesit
Trass
I - 46
9.
Balerang
Koto Baru
Penyelidikan umum
10.
Tufa
5.280.000 M3
61.600.000 M3
Penyelidikan umum
Sumber daya
Penyelidikan umum
Dunit
Harzburgit
50 Ha (Sumber daya)
Penyelidikan umum
Toseki
Tersebar di Kecamatan
palembayan dan Palupuh
Sumber daya
11.
12.
13.
Sumber daya
14.
Tanah Liat
Sumber daya
Penyelidikan umum
2.800 M3 (spekulatif),
luas wilayah 2.500
ha
Pada sempadan
pantai 80 ha (4 km x
200 m)
15.
Pasir Besi
60.000 M3 (spekulatif)
16.
Emas
337.500 ton
(spekulatif)
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008
I - 47
I - 48
1.2.4.7
Sektor Pariwisata
Objek wisata yang dapat ditemukan di daerah Kabupaten Agam,
sangat beragam dan berpotensi untuk dikembangkan. Objek
wisata tersebut antara lain wisata alam, wisata sejarah atau situs
budaya, seni budaya dan wisata minat khusus. Oleh karena
beragamnya objek wisata tersebut maka Agam menjadi daerah
tujuan wisata yang utama di Sumatera Barat.
Adapun bentuk potensi wisata alam adalah berupa keindahan
alam yang mempesona karena masih sangat alami, dengan
adanya perbukitan/pegunungan, air terjun, pemandian, panorama
danau, lembah, lautan dan pantai. Semua objek wisata alam
yang terdapat di Kabupaten Agam terdata lebih kurang 56 objek,
dan mayoritas terdapat dikawasan barat seperti Kecamatan
Tanjung Raya dan Tanjung Mutiara.
Sementara itu, potensi wisata sejarah dan budaya dalam wujud
benda-benda bukti sejarah yang
I - 49
Sebagai
penunjang
kawasan
wisata,
aksesibilitas
menuju
Kecamatan
Alam
Budaya
Minat
Khusus
Jumlah
Tanjung Mutiara
Lubuk Basung
Ampek Nagari
Tanjung Raya
11
10
21
Matur
13
IV Koto
Malalak
Banuhampu
Sungai Pua
10
IV Angkat Canduang
11
Canduang
12
Baso
11
13
Tilatang Kamang
14
Kamang Mangek
15
Palembayan
11
16
Palupuh
13
56
84
140
Total
Sumber : BPS Tahun 2008
I - 50
1.2.5
nilai
nominal
PDRB
yang
merupakan
kenaikan
ini
belum
mencerminkan
perbaikan
I - 51
Tabel I.14
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Agam Pada Tahun 2004-2007
No
Tahun
2004
2.555.713,47
2005
2.867.878,81
2006
3.377.957,22
2007
3.924,766,90
Tabel I.15
Kontribusi PDRB Sektoral Kab. Agam Berdasarkan Harga Konstan 1993
Menurut Lapangan Kerja Tahun 2004-2007
No
Lapangan
Usaha
2004
2005
2006
2007
10
1.
Pertanian
685.611,11
33,18
749.063,79
34,19
813.823,80
35,00
884.512,79
35,83
a.
Pertanian
Tanaman Pangan
385.715,25
18,66
406.621,01
18,56
439.972,21
18,92
476.124,31
19,28
b.
Perkebunan
190.271,46
9,21
225.183,14
10,28
250.760,15
10,78
279.304,07
11,31
c.
Peternakan dan
hasil-hasilnya
59.602,73
2,88
63.049,10
2,88
65.673,35
2,82
68.433,89
2,77
d.
Kehutanan
16.203,69
0,78
17.967,81
0,82
18.433,18
0,79
18.708,39
0,76
e.
Perikanan
33.817,98
1,64
36.242,73
1,65
38.984,91
1,68
41.942,13
1,69
Pertambangan &
Penggalian
80.210,87
3,88
84.654,54
3,86
88.977,89
3,83
93.586,76
3,79
2.
a.
b.
Pertambangan
tanpa migas
c.
Penggalian
80.210,87
3,88
84.654,54
3,86
88.977,89
3,83
93.586,76
3,79
Industri
Pengolahan
304.965,84
14,76
314.602,77
14,36
327.923,50
14,10
341.875,08
13,84
3.
a.
Industri migas
b.
Industri tanpa
migas
304.965,84
14,76
314.602,77
14,36
327.923,50
14,10
341.875,08
13,84
10
I - 52
4.
Listrik, Gas
dan Air Minum
18.690,13
0,90
19.839,07
0,91
21.232,67
0,91
22.752,34
0,92
a.
Listrik
17.623,47
0,85
18.688,94
0,85
20.003,01
0,86
21.434,70
0,87
b.
Gas
c.
Air bersih
1.066,66
0,05
1.150,13
0,05
1.229,66
0,05
1.317,64
0,05
5.
Bangunan
94.327,17
4,56
98.487,02
4,50
103.554,24
4,45
108.906,29
4,41
6.
Perdagangan,
Hotel, dan
Restoran
364.414,82
17,63
383.676,68
17,52
407.574,24
17,53
432.916,64
17,54
a.
Perdagangan
besar dan
enceran
348.427,38
16,86
367.134,25
16,76
390.186,61
16,78
414.817,59
16,80
b.
Hotel
7.220,86
0,35
7.409,41
0,34
7.715,76
0,33
8.038,37
0,33
c.
Restoran
8.766,58
0,42
9.133,02
0,42
9.671,87
0,42
10.060,68
0,41
Pengangkutan
& Komunikasi
92.796,55
4,49
98.710,51
4,51
102.693,90
4,42
107.251,63
4,34
Pengangkutan
86.135,70
4,17
91.484,18
4,18
95.018,85
4,09
98.830,57
4,00
1. Angkutan rel
85.061,69
4,12
90.352,52
4,12
93.811,55
4,03
97.542,07
3,95
249,24
0,01
256,27
0,01
262,59
0,01
7.
a.
2. Angkutan
jalan raya
3. Angkutan air
245,57
4. Angkutan
udara
0,01
831,44
0,04
882,42
0,04
951,03
0,04
1.025,90
0,04
Komunikasi
6.660,85
0,31
7.226,33
0,33
7.675,05
0,33
8.421,06
0,34
Keuangan,
Persewaan
dan Jasa
Perusahaan
73.690,57
3,57
78.823,03
3,60
82.437,83
3,55
86.427,68
3,50
a.
Bank
17.070,85
0,84
18.651,27
0,85
19.583,35
0,84
20.593,92
0,83
b.
Lembaga
keuangan
tanpa bank
9.713,15
0,45
10.771,89
0,49
11.217,46
0,48
11.792,91
0,48
c.
Sewa
bangunan
46.637,84
2,27
49.123,64
2,24
51.352,28
2,21
53.746,36
2,18
d.
Jasa
perusahaan
268,73
0,01
276,23
0,01
284,74
0,01
294,49
0,01
17,36
362.958,24
16,57
376.942,98
16,21
390.532,61
5. Jasa
penunjang
angkutan
b.
8.
9.
Jasa-jasa
3
351.940,57
10
15,82
I - 53
a.
Pemerintah
umum
307.044,15
15,20
315.224,75
14,39
326.989,47
14,06
338.191,97
13,69
b.
Swasta
44.896,42
2,16
47.733,49
2,18
49.953,51
2,15
52.341,03
2,12
1. Sosial
kemasyarakat
an
10.048,39
0,49
10.549,81
0,48
11.224,60
0,48
11.971,97
0,48
2. Hiburan dan
rekreasi
759,68
0,04
808,00
0,04
836,20
0,04
879,69
0,04
3. Perorangan
dan
rumahtangga
34.088,35
1,63
36.375,68
1,66
37.892,71
1,63
39.489,37
1,60
2.066.647,63 100,00
2.190.815,65
100,00 2.468.761,82
100,00
Jumlah PDRB
100,00 2.325.161,05
Sumber: PDRB 2005-2008, BPS Kab. Agam, dan Kab. Agam Dalam Angka 2008
I - 54
jasa
sebaiknya
lebih
diarahkan
kepada
kegiatan
ataupun
kegiatan
besarnya
yang
sektor
mendukung
pariwisata
pariwisata
untuk
terus
dikembangkan.
Kondisi lain yang juga perlu untuk dicermati berkaitan dengan
struktur ekonomi Kabupaten Agam adalah penelaahan sektor
sektor yang menjadi sektor basis dan non-basis. Dari data hasil
olahan dengan menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
1993 nampak beberapa sektor yang menjadi sektor basisi
dimana sektor tersebut memiliki angka LQ lebih besar dari 1.
Dari sektor primer terdapat beberapa sektor yang menjadi sektor
basis yaitu sektor tanaman bahan makanan, sektor tanaman
perkebunan serta sektor peternakan. Ketiga sektor tersebut
dapat dikatakan telah dapat memenuhi kebutuhan didalam
perekonomian Kabupaten Agam bahkan telah dapat pula di
ekspor ke luar kabupaten tersebut. Hal ini menjadikan ketiga
sektor tersebut adalah sektor basis.
Sementara itu untuk sektor sekunder yang dalam hal ini adalah
sektor industri pengolahan yang dimiliki oleh Kabupaten Agam
memiliki kondisi yang juga menjadikan sektor tersebut adalah
sektor basis. Output yang dihasilkan oleh sektor industri
pengolahan kabupaten ini tidak hanya di arahkan pada
pemenuhan kebutuhan didalam perekonomian Kabupaten Agam
namun juga untuk memenuhi kebutuhan yang terdapat diluar
perekonomian kabupaten tersebut.
Dilihat dari kondisi sebagaimana diuraikan di atas nampak
perekonomian Kabupaten Agam memiliki banyak sektor basis
dan hal ini merupakan salah satu keunggulan dari perekonomian
RTRW Kab. Agam 2010-2030
I - 55
Sektor
2005
2006
2007
2008
1.76
1.93
1.95
1.98
Tanaman Perkebunan
1.45
1.37
1.39
1.39
Peternakan
1.16
1.15
1.17
1.25
Kehutanan
0.40
0.37
0.38
0.35
Perikanan
0.42
0.44
0.46
0.51
0.81
0.82
0.86
0.87
Industri Pengolahan
1.16
1.14
1.15
1.21
Listrik
0.78
0.78
0.75
0.83
Air Bersih
0.39
0.38
0.38
0.45
10
Bangunan
1.10
1.08
1.08
1.14
11
1.13
1.12
1.12
1.16
12
Hotel
2.00
1.83
1.90
2.32
13
Restoran
0.78
0.80
0.81
0.80
14
Pengangkutan
0.34
0.37
0.36
0.39
15
Komunikasi
0.25
0.27
0.26
0.26
16
Bank
0.42
0.43
0.42
0.46
17
0.36
0.33
0.32
0.35
18
Sewa Bangunan
0.95
0.95
1.02
1.13
19
Jasa Perusahaan
0.15
0.15
0.16
0.17
20
Jasa-jasa
0.92
0.91
0.96
0.98
I - 56
Canduang dan
I - 57
terbatasnya
penyediaan
prasarana
dan
sarana
dalam
I - 58