Вы находитесь на странице: 1из 7

Al Wala' wal Bara'

(Loyalitas Dan Pengingkaran)


Kalimat Laa ilaaha illa Allaah terdiri dari 3 jenis huruf (alif, lam dan ha) serta empat kata (Laa, ilaha, il la, Allah
SWT) tetapi mengandung pengertian yang mencakup seluruh ajaran Islam. Keberadaan kata ini adalah walaa,
terhadap Allah SWT dan baraa' terhadap selain Allah SWT Bagi muslim sikap inimerupakan sikap hidup yang
intidan warisan para nabi.Penyimpangan dari sikap ini tergolong dosa besar yang tidakdiampuni (syirik). Dengan
sikap walaa, dan baraa, seorang mukmin akan selalu mengarahkan dirinya kepada Allah SWT di setiap
per-buatannya. Untuk memahami walaa, dan baraa' ini kita perlu mengkaji unsur-unsur kalimatnya, seperti Laa
ilaaha, illa dan sebagainya. Kalimat Muhammad Rasulullah merupakan bagian kedua dari syahaadatain.
Didalarnnya terkandung suatu pengakuan tentang kerasulan Muhammad Artinya dalam rangka mengamalkan walaa,
dan baraa,yang terkandung di dalam Laa ilaaha illa Allaah maka mestimengikuti petunjuk dan jejak langkah
Muhammad SAW. Beliau mendapatkan pengesahan Ilahi untuk menunjukkan kebenaran dan melaksanakannya.
Maka beliau merupakan teladan pelaksanaan walaa, dan bara'.
( Tidak Ada Ilah Selain Allah) Jika diurai kalimatnya maka Terdiri dari komponen, yaitu:
1.
A. -(Tidak Ada - Penolakan)
Kata penolakan yang mengandung pengertian menolak semua unsur yang ada di belakang kata tersebut. Inti dakwah
para Nabi adalah mengingkari sembahan selain Allah SWT dan hanya menerima Allah SWT saja sebagai
satu-satunya sembahan. Penolakan terhadap segala sesuatu yang bukan dari Allah.

Dalil
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja),
dan jauhilah taghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di
antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi clan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Q. 16:36.
B. -( Sembahan - Yang Ditolak)
Sembahan yaitu kata yang ditolak oleh laa tadi, yaitu segala bentuk sembahan yang bathil. Dua kata ini
mengandung pengertian baraa, (berlepas diri).
Bahaya menyimpang dari Tauhid akan mengancarn kehidupan manusia apabila manusia tidak menolak sembahan
selain dari Allah. Syirik merupakan dosa yang tidak diampuni dan akan membawa kita ke neraka.
Dosa-dosa manusia diakibatkan kelalaian memahami makna tauhid, karena sembahan yang disembahnya bukan
Allah
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu,
barangsiapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar.
Qs. Al Nisa',4:48
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa sekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang
selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Qs. Al Nisa', 4:116

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda," tidak ada hamba
yang mengucapkan "Tidak ada tuhan melainkan Allah' Kemudian ia meninggal dengan meyakini bacaan itu
kecuali masuk sorga, saya berkata, walaupun dia berzina dan mencuri,Nabi menjawab,"Walaupun dia berzina dan
mencuri" Beliau mengatakannya tiga kali. Dan pada kali keempat, beliau berkata,"Meskipun Abu Dzar
tidak menyetujui." Ahmad berkata,"Maka Abu Dzar pergi, sambilmenyeret kainnya dan berkata,"meskipun Abu
Dzar tidak setuju," "Abu Dzar menceritakan hal itu di kemudian hari, lalu berkata,"Walaupun Abu Dzar tidak
setuju". (HR Ahmad).
47:19. Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada melainkan Allahdan mohonlah ampunan bagi dan bagi
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat
tinggalmu.
C. -(Kecuali - Peneguhan)
Kata pengecualian yang berarti meneguhkan dan menguatkan kata di belakangnya sebagai satu-satunya yang tidak
ditolak. Peneguhan bahwa Allah sebagai satu-satunya ilah yang disembah sangat diperlukan untuk mengabdi dan
beribadah kepada Allah.
Dalil
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekalikali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan
ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
Qs. Al A'raaf, 7:59
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum `Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"
Qs. Al A'raaf, 7:65
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata. "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari
Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah
kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."
Qsa. Al A'raaf, 7:73

D. -
Kata yang dikecualikan oleh illa adalah Allah. Lafzul jalaalah (Allah SWT) sebagai yang dikecualikan dan
sekaligus yang diteguhkan dari ilah yang lainnya. Beberapa contoh dakwah para nabi yang memerintahkan
pengabdian kepada Allah SWT dan menolak ilah-ilah yang lain. Allah SWT saia yang diteguhkan sebagai
satu-satunya ilah yang disembah dan diabdi.
Dalil
Hadits. Ikatan yang paling kuat dari pada iman adalah mencintai karena Allah SWT dan membenci
karena Allah SWT
HadistBarang-siapa yang mencintai karena Allah SWT, membenci karena Allah SWT, memberi karena
Allah SWTdan melarang karena Allah SWT, maka ia telah mencapai kesempurnaan Iman.
2. (Pengingkaran)
Merupakan hasil kalimat Laa ilaaha illa yang artinya membebaskan atau melepaskan diri dari segala
bentuk sembahan.

Pembebasan

ini

berarti:

mengingkari, memisahkan

diri,

membenci.

memusuhi dan

memerangi.Keempat perkara ini ditunjukkan pada segala ilah selain Allah SWT semata yang berupa sistem, konsep
maupun pelaksana. Contoh sikapbaraa, yang diperlihatkan Nabi Ibrahim AS dan pengikutnya terhadap kaumnya,
mengandung unsur mengingkari, memisahkan diri, membencidan memusuhi kepada sesuatu yang bukan dari
Allah. Sikap baraa, berarti melepaskan diri seperti yang dilakukan oleh Rasul terhadap orang- orang kafir dan
musyrik. Sikap baraa, adalah membenci kekufuran, kefasikandan kedurhakaan serta melepaskan diri dari segala

bentuk

kejahatan,

kemaksiatan

dan

kemusyrikan.

Sikap baraa, dapat

diartikan

juga

memerangi

dan

memusuhi meskipun terhadap familinya yang durhaka kepada Allah. Contohnya Abu Ubaidah membunuh ayahnya,
Umar bin Khattab membunuh bapak saudaranya, sedangkan Abu Bakar hampir membunuh putranya yang masih
musyrik. Semua ini berlangsung di medanperang. Nabi Ibrahim menyatakan permusuhan terhadap berhala. berhala
sembahan kaumnya. Bahkan menebas setiap leher patung-patung yang disembah oleh kaumnya.
Dalil
Hadits. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jarir bin Abdullah AI-Bajah bahwa Rasululah
membaiatnya untuk "Memberi nasihat kepada setiap msulim dan Baraa, (berlepas diri) dari orang kafir."
Sesunggubnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang,orang yang bersama dengan dia;
ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesunggub,nya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa
yang kamu sembah selain Allah, kami ingkati (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan
kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada
bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari
kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada
Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali".
Q.s. Al Mumtahanah, 60:4
(Inilah pernyataan) pemutusan perhubungan daripada Allah dan RasuINya (yang dihadapkan) kepada orang-orang
musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan peranjian (dengan mereka).
Qs. At Taubah, 9:1
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu.
Qs. Muhammad, 47:7.
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih dengan orang-orang
yang menentang Allah danRasul-Nya sekalipun orang itu bapak bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun
keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan
menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripadaNya. Dan dimasukanNya mereka ke dalam syurga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridho terhadap mereka dan
merekapunmerasa puas (limpahan rahmat)Nya. Mereka itulah golongan AllahKetahuilah, bahwa sesungguhnya
golongan Allah itulah golongan yang beruntung.
Qs. Al Mujadalah, 58:22
.
Karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu musuhku, kecuali Tuhan semesta alam.
Qs. Asy Syu'ara. 26:77

3. (Penghancuran)
Sikap

bara' dengan

segala

akibatnya

melahirkan

upaya

ancurkan

segala

bentuk

pengabdian

terhadap tandingan-tandingan maupun sekutu-sekutu selain Allah SWT, apakah terhadap diri, keluarga
maupun masyarakat. Ibrahim berupaya menghancurkan berhala-berhala membodohi masyarakatnya pada masa itu.
Cara tersebut sesuai pada masa itu tetapi pada masa Rasulullah tidak sesuai, sedangkan Rasul SAW menghancurkan
berhala dan fikrah yang menyimpang terlebih dahulu menghancurkan berhala secara fisik. Setelah fathu Makkah,
kemudian 360 berhala di sekitar Ka'bah dihancurkan oleh Rasul.
Dalil

Demi Allah, sesungguhnya aku akar, melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi
meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yangg terbesar
(induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Qs. Al Anbiya',21:57-58
4. ()Loyalitas)
Kalimat illa Allah SWT berarti pengukuhan terhadap wilayatullah(kepemimpinan Allah SWT). Artinya: selalu
mentaati, selalu mendekatkan diri, mencintai sepenuh hati, dan membela, mendukung dan menolong. Semua ini
ditujukan kepada Allah SWT dan segala yang diizinkan Allah SWT seperti Rasul dan orang yang beriman. Iman
terhadap kalimat suci ini (laa ilaaha illa Allah) berarti bersedia mendengar dan taat untuk menjalankan segala
perintahNya. aminan Allah SWT terhadap yang menjadi wali (kekasih) Allah SWT karena selalu dekat kepada Nya.
Allah akan senantiasa melindungi hambaNya yang menjadikan Allah sebagai Wali. Walaa, kepada Allah SWT
menjadikan Allah SWT sangat dicintai, lihat Q. 9:24. Hanya Allah, Rasul dan orang yan.. beriman berhak dijadikan
tempat loyalitas. Apabila kecintaan kita terhadap dunia melebihi dari kecintaan kepada Allah, Rasul clan orang yang
beriman maka Allah akan turunkan azab kepadanya. Sebagai bukti orang-orang mukmin dari sikap walaa, yang
dilakukannya adalah selalu siap mendukung atau menolongdien Allah SWT
Dalil
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjianNya yang telah diikatNya dengan kamu, ketika kamu
mengatakan:

"Kami

dengar

dan

kami

taati".

Dan bertaqwalah

kepada

Allah,

sesungguhnya

Allah

Mahamengetahui isi hati(mu).


Qs. al maidah, 5:7
Rasul telah beriman kepada AI Quran yang tikan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang yang beriman.
Sernuanya beriman kepada Ailah malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasulya. (Mereka mengatakan): "Kami
tidak membeda bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan:
"Kami dengar dan kami (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Qs. Al Baqarah,2:285
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari AI Quran dan kamu tidak mengerjakan
suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput pengetahuan
Tuahmu biarpun sebesar zarrah (atom) ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih
besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalarn kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Ingatlah, sesungguhnya
wah-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Qs. Yunus, 10:61-62
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan
jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka
menyesal).
Qs. Al Baqarah, 2:165
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamupenolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah
berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk
menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agarna Allah,
Ialu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada
orang-orang yang beriman, Ialu mereka menjadi orang-orang yang menang.
Qs. ash Shaft, 61:14
Hadits. Dari Ibnu jarir meriwayatkan dari Abu Hurairah R.A bahwa Rasulullah bersabda,"Di antara hamba-hamba
Allah itu ada sejumlah hamba yang membuat para nabi dan syuhada iri kepada mereka." Beliau ditanya,"Ya
Rasulullah siapakah mereka itu ? mungkin kami dapat mencintainya. Beliau bersabda," mereka adalah suatu kaum

yang saling mencintai karena Allah bukan karena harta dan keturunan. Wajah mereka bagaikan cahaya. Mereka
berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya. Mereka tidak merasa takut saat orang-orang takut, dan mereka tidak
bersedih tatkala orang-orang sedih. Kemudian Beliau membaca ayat, "Ingatlah sesungguhnya wah-wali Allah itu
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Diriwayatkan dari AI-Bazzar bahwa
Ibnu Abbas, Berkata, "Seseorang bertanya, ya Rasulullah siapakah para wali Allah itu? Beliau menjawab, "Ialah
orang-orang yang apabila dilihat maka teringat kepada Allah."
5. (Membangun)
Sikap walaa, beserta segala akibatnya merupakan sikap mukmin membangun hubungan yang kuat dengan Allah
SWT, Rasul dan

orang-orang

mukmin.

juga

berarti

membangun

sistem

dan

aktivitas

Islam

yang

menyeluruh pada diri, keluarga, maupun masyarakat. Ciri mukmin i adalah senantiasa menegakkan agama
Allah dengan sikap membangun dan membina alam serta manusia di sekitarnya. Posisi kekhilafahan Allah SWT
diperuntukkan bagi manusia yang membangun dienullah. Khalifah bersifat membangun alam dan memeliharanya
agar damai, aman tenteram. Khalifah juga membangun manusia serta makhl;k lainnya. Jihad di jalan Allah SWT
dengan sebenarnya jihad adalah yang tepat membangun dienullah. Membangun Islam adalah aktifitas mulia yang
merupakan bagian dari dakwah Islam.
Dalil
(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan ukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, menyuruhberbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allahlah kembali segala urusan.
Qs. al Hajj, 22:41
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamudan mengerjakan amal-amal
yang saleh bahwa Dia sungguh,sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia
telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka
berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan
sesuatu un dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang
yangfasik.
Qs. Al Nur, 24:55
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orangtuamu Ibrahirn, Dia
(Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim, dari dahulu, dan (begitu pula) dalarn (AI Quran) ini,
supaya rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya karnu sernua menjadi saksi atas segenap manusia, maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka
Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik penolong.
Qs. Al Hajj, 22:78
Hadits. Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ubay bin Ka'ab, dia berkata, Rasulullah SAW bersabdda,"Gembirakanlah
umat ini dengan kemuliaan, ketinggian, agama kemenangan, dan kekokohan kekuasaan di muka bumi. Barangsiapa
di antara mereka yang beramal akhirat untuk meraih dunia, maka dia tidak akan memperoleh bagian diakhirat."
6.
Keikhlasan yaitu pengabdian yang murni hanya dapat dicapai dengan sikap, baraa, terhadap, selain Allah SWT dan
memberikan walaa,sepenuhnya kepada Allah SWT. Mukmin diperintah berlaku ikhlas dalarn melakukan ibadah.
Ikhlas beribadah berarti menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati sekaligus mengingkari sernua yang datang
selain dari Allah. Sikap ikhlas adalah inti ajaran Islam dan pengertian dari Laa ilaaha illa Allaah. Ikhlas berarti
memurnikan niat ibadah kita clan memurnikan amalan yang kita lakukan.
Dalil
Hadits. Dari Amirul Mukrninin, Abi Hafsh Umar Bin Al Khattab R.A berkata," aku telah mendengar Rasulullah
bersabda,"Bahwasanya segala arnal perbuatan tergantung pada niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orangapa yang ia
niatkan. Maka barang siapa yang hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu kepada Allah

dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrah karena dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena seorang
wanita yang akan dikawininya maka hijrahnya itu ke arah yangditujunya" (Bukhari-Muslim)
Padahal

mereka

tidak

disuruh

kecuali

supaya menyembah

Allah

ketaatan kepadanya dalam (menjalankan) agama denganlurus, dan supaya mereka

dengan

mendirikan

memurnikan
shalat

dan

menunaikan zakat; demikian itulah agarna yang lurus.


Qs. Al Bayyinah, 98:5
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya
dalam (menjalankan) agama. Qs.Az Zumar, 39:11,14)
Dari Abu Sa'id sa'ad bin Malik bin Sinan Al Khudri R.A, Nabi SAW bersabda,"Sebelum kalian, ada seorang
laki-laki membunuh. 99 orang. Kemudian ia bertanya kepada penduduk sekitar tentang seorang yang alim, maka ia
ditunjukkan kepada seorang rahib (pendeta Israil). Setelah menandatanginya, ia menceritakan bahwa ia telah
membunuh 99 orang, kemudian ia bertanya: apakah ia bisa bertobat ? ternyata pendeta itu menjawab: Tidak. Maka
pendeta itupun dibunuh sehingga genaplahjumlahnya 100. Kemudian ia bertanya lagi tentang seorang paling alim di
atas bumi ini. la ditunjukkan kepada yang laki-laki alim. Setelah menghadap ia bercerita bahwa dirinya telah
membunuh 100 jiwa dan bertanya bisah saya bertobat ? orang alim itu menjawab: Ya, Siapakah yang akan
menghalangi orang bertobat? Pergilah kamu ke kota ini (menunjukkan ciri-ciri kota yang dimaksud), sebab disana
terdapat orang-orang yang menyembah Allah Ta'ala. Beribadahlah kepada Allahbersama mereka dan jangan kembali
ke kota mu karena kotamu kota yang jelek! lelaki itu pun berangkat, ketika menempuh separuh perjalanan, maut
menghampirinya. Kemudian timbullah perselisihan antara malaikat rahmatdengan malaikat adzab, siapakah yang
paling berhak membawa rohnya. Malaikat rahmat beralasan bahwa: orang ini datang dalam keadaan bertobat,
lagipula menghadapkan hatinya kepada Allah. Sedangkan malaikat adzab (bertugas menyiksa hamba Allah yang
berdosa) beralasan: orang ini tidak pernah melakukan amal baik, Kemudian Allah SWT mengutus malaikat yang
menyerupai manusia mendatangi keduanya untuk menyelesaikan masalah itu dan berkata ukurlah jarak kota tempat
iameninggal antara kota asal dengan kota tujuan. Manakah lebih dekat maka itulah bagiannya. Para malaikat itu
Ialu mengukur

ternyata

mereka

mendapati

si

pembunuh meninggal

dekat

dengan kota tujuan,

maka

malaikat rahmatlah yang berhak membawa roh orang tersebut. (HR.Bukhari -Muslim)
7.
Konsep walaa, dan baraa, ditentukan dalam beberapa bentuk yaitu Allah SWT sebagai sumber (mashdar), rasul
sebagai cara (kayfiyah) dan mukmin sebagai pelaksana (tanfiidz).
A. -( Mashdar)
Allah SWT sebagai sumber walaw, dimana loyalitas mutlak hanya milik Allah SWT dan loyalitas lainnya mesti
dengan izin Allah SWT. Allah SWT, Rasul dan orang,orang mukmin adalah wali orang yang beriman yang akan
membawa kepada jalan yang benar serta rnenjauhi dari kesesatan dan godaan syaitan. Ketaatan diberikan hanya
kepada Allah SWT, Rasul dandari dari kalangan mukmin. Selain daripada itu, tidak dibenarkan kepada selain Allah
karena akan membawa manusia kepada kesesatan.
Dalil
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mukmin yang mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, seraya merekatunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, RasuI Nya dan
orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah yang pasti menang.
Qs. Al Maidah, 5:55-56
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul(Nya), dan ulil amridi antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (AI Quran) dan Rasul nya), jika kamu
benar,benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utarna dan lebih baik akibatnya.
Qs. Al Nisa, 4:59
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:Barang siapa menaatiku, maka dia menaati
Ailah.'Barangsiapa mendurhakaiku, maka dia mendurhakai Allah Barangsiapa menaati amirku, berarti dia
menaatiku.Barangsiapa yang mendurhakai amirku, berarti dia mendurhakai aku."

Dan barangsiapa mengambil Allah, RasuINya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya,
maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. Qs. Al Maidah, 5:56
B. )-(Kaifyah)
Pelaksanaan walaa, terhadap Allah SWT dan baraa, kepada selain Allah SWT mengikuti cara Rasul. Nabi SAW telah
memberikan gambaran yang jelas tentang wala kepada Islam dalam sirah Nabi SAW. Orang-orang beriman wajib
mengajak orang kafir kepada jalan Islam dengan dakwah secara hikmah dan pengajaran yang baik. Apabila mereka
menolak, kemudian menghalangi jalan dakwah maka mereka boleh diperangi sampai mereka mengakui ketinggian
kalimat Allah SWT. Islam memberikan kebolehan bergaul dengan orang kafir dengan batas-batas tertentu, misalnya
dalam bermuamalah.Asbabun Nuzul ayat ini berkaitan dengan Asma binti Abu Bakar yang tidak mengizinkan
ibunya masuk rumahnyasebelum mendapat izin dari Rasulullah, lihat pula
Dalil
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada. Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku, beritakan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan.
C. -(Tanfidz)
Pelaksanaan walaa, dan baraa, adalah orang mukmin yang telahdiperintahkan Allah SWT dan dicontohkan
Rasulullah. Dalam pelaksanaan bara, Rasulullah memisalikan manusia slim dan kafin HizbuUah dengan Hizbus
Syaithan. orang mukmin adalah mereka yang meng-imani Laa ilaaha illa Allaah dan Muhammad Rasulullah
sedangkan kafir adalah mereka yang mengingkari salah satu dari kalimat syahadat atau kedua-duanya. Hubungan
kekeluargaan seperti ayah, ibu, anak tetap diakui bukan dalam kemusyrikan atau maksiat terhadap SWT. Demikian
pelaksanaan walaa, dan baraa, telah ditentukan caranya. Kita hanyamengikut apa yang telah dicontohkan Rasulullah
SAW.
Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan
Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Asma binti akar RA, berkata, Ibuku datang berkunjung, an ia masih dalam
keadaan musyrik namun berada ikatan perjanjian dengan Quraisy. Lalu aku datang kepada Nabi dan bertanya,'ya
Rasulullah, ibuku datang dan ia ingin bertemu denganku. Apakah aku

boleh menemuinya? Rasulullah

menjawab,"Ya, temuilah ibumu." (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Muslim).

Вам также может понравиться